Share

Bab. 13

Penulis: Leend Syahidah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-08 09:21:42

POV. Pras

***

Hatiku terseok-seok di antara dua perempuan yang mengisi hidupku. Kupikir aku lelaki yang kuat iman. Kupikir aku lelaki yang bisa mengendalikan cintaku hanya untuk Dewi seorang. Kupikir aku lelaki setia yang patut di perhitungkan di zaman modern sekarang ini.

Nyatanya aku hanyalah pecundang cinta yangtega berkhianat di atas ikatan suci yang pernah kujanjikan untuk Dewi seorang.

Kehadiran kawan lama istriku yang kusangka lugu, rupanya berhasil membawaku pada jurang kehancuran yang paling dalam.

Benar kata Dewi. Aku bukan menikahi Aini karna hanya ingin punya keturunan. Tapi karna nafsu dunia yang tak bisa kutahankan.

Bahkan diam-diam wanita berwajah lugu dan bermulut manis itu mampu membuaiku siang itu. Bukan di hotel mewah atau di rumah kost sederhana yang ia tempati.

Tapi kehadirannya yang memaksa berjumpa di siang itu, membuat aku berhasil mencumbui dirinya di ruang tengah.

Ruangan dimana aku kerap menuntut Dewi untuk memuaskanku.

“Aini, ini salah.”

“Tapi kamu udah nye
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
horrrreeeee cerai mantap Mbak Dewi
goodnovel comment avatar
Siti Zulaikah
enak pras?
goodnovel comment avatar
Isabella
satu kata untukmu Pras kapok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 14. a

    Pov. Dewi***Tak perlu menunggu waktu yang lama untuk rasa sakit yang kualami. Memang tak serta merta cinta itu bisa kuhilangkan. Namun, sakit ini seolah menikamku begitu kuat. Dengan bantuan Hera dan suaminya. Aku dibantu salah seorang pengacara muda yang masih kerabat dari mas Arman.Bukan soal apa membayar pengacara. Tapi untuk masalah harta gono gini aku tak ingin berdebat dengan mas Pras. Cukuplah rasa sakitku atas pengkhianatan yang dilakukannya bersama kawan lamaku. Namun untuk urusan harta, walau tak banyak, tapi aku tak ingin merugi lahir batin.Cukuplah batinku tersiksa sedemikian rupa, tapi aku butuh melanjutkan hidup dan kupastikan harta yang kuhasilkan bersama mas Pras bisa menjadi milikku. Biar saja dia dan perempuan itu mulai lagi dari awal.Agar perempuan itu tahu bagaimana memulai semuanya dari nol. Minimal mereka harus merasakan bagaimana repotnya bila ingin punya rumah sendiri. Kulihat di kursi sebelah mas Pras tertunduk. Sesekali kurasa ia menatap ke arahku. Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 14. b

    “Dewi!”Mas Pras mengejar langkahku ke dalam rumah. Sepulang dari pengadilan tadi, aku tak langsung pulang.Panasnya cuaca ditambah dengan panas hatiku membuatku memilih melipir sebentar ke warung khas Sunda yang menyediakan es teler khas kota Bandung.Aku dan Hera pulang terlebih dahulu, saat mbak Widya masih memuntahkan kemarahannya pada mas Pras.Namun tentu saja aku pamit pada kakak perempuan mas Pras itu. Meski mas Pras memanggil namaku, tapi tak kuperdulikannya.Aku memilih membungkus dua es teler dan siomay Bandung untuk kubawa pulang. Kubelikan juga untuk Hera dan suaminya.Mas Arman lagi-lagi siap repot. Beliau tadi menjemput kami dan mengantarku pulang.Namun aku tak menyangka saja, ternyata mas Pras lagi-lagi sudah menunggu di teras rumah.“Ada apa lgi, Mas?”Kutepis tangan mas Pras yang ingin memelukku. “Dewi, kenapa menghuku mas sekejam ini, Sayang?”“Kenapa mas harus selingkuh?”“Mas khilaf, Sayang. Mas minta maaf.”“Mas tahu kan yang namanya sakit hati. Aku tak ingin l

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 15

    Pov. Dewi*** Aku memang mencintai mas Pras, tapi tikaman luka yang ia berikan di hatiku juga tak main-main pedihnya.Andai ia minta izin dulu padaku bila akan mendua tentu aku tak sesakit ini. Mungkin aku bisa mundur teratur tanpa emosi yang membabi buta.Tak pernah aku melapor pada mbak Widya akan apa yang menyakiti hatiku bebrapa bulan ini. Namun kemarin setelah kuberikan pelajaran dan kuusir mas Pras bersama istri mudanya itu, segera ku telepon mbak Widya dan menyampaikan kedatangan Aini yang ingin mencampuri urusanku dengan mas Pras.“Pergi kamu, Mas! Bawa perempuan ja-lang ini keluar dari rumahku!”“Dewi. Tahan emosimu, Sayang”“PERGI!”Dan mas membawa Aini keluar dari rumah ini dengan wajah menahan marah.Tak kuperdulikan tangisan Aini yang memohon pada mas Pras untuk membalasku. Pun dengan mas Pras yang tampak marah pada perempuan itu.Satu yang jaga kemarin, andai mas Pras berani melakukan kekerasan padaku seperti yang ia lakukan pada perempuan perebut itu, sudah kupastikan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 16

    Pov. Dewi***Tak ada kesedihan yang abadi. Ibarat musim yang datang silih berganti. Pun dengan suasana hatiku. Aku pernah tertawa bahagia. Aku pun pernah sedih dan terluka begitu dalam. Namun seperti kata pujangga. Waktu adalah penyembuh luka yang terbaik. Dan aku merasakannya sendiri. Luka-luka yang pernah membuat hatiku patah dan hancur berkeping, kini perlahan sembuh dan pulih. Walaupun kepingannya tak lagi benar-benar utuh. Namun, aku sembuh dan jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Makan yuk!" Hera menghampiriku sambil membawa buku catatan pengambilan karyawan yang kuminta tadi. Perutnya yang semakin membola indah membuatnya terlihat semakin susah berjalan. "Kamu masih kuat jalan kah? Aku kok liatnya susah ya." "Haha. Aku yang hamil biasa-biasa aja lho. Cuma kalau sesak kalau malam." "Apa nggak ambil cuti aja. Udah bulannya kan?" "Habis tutup buku aja biar kamu nggak bolak balik nelpon kalau aku cuti." "Kuat sekali anda." "Haru

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 17. a

    Pov. Pras *** Banyak laki-laki yang selingkuh di luar sana. Beberapa rekanku yang tinggal berjauhan dari istri dan keluarganya melakukan itu. Walau hanya sekadar makan berdua atau jalan-jalan bersama. Namun di antara mereka semua akan kembali pada istri sah. Wanita-wanita kedua itu dianggap hanya sekadar selingan saja. Laki-laki begitu pandai menyembunyikan permainan di belakang istrinya. Mereka tak bodoh untuk memilih hidup bersama dengan wanita penggoda. Mereka tak biarkan rumah tangga mereka hancur hanya karna selingan. Namun tidak denganku. Di antara para lelaki itu, mungkin akulah yang paling bodoh. Ya akulah lelaki bodoh itu. "Buang berlian dapatnya batu kerikil!" Kalimat sindiran dari beberapa rekan wanita di tempat kerjaku memang benar pantas untukku. Aku bodoh. Aku naif dan aku lelaki yang sudah berdosa pada istri sahku. Khilafku ingin merasakan sensasi lain dari sentuhan yang Aini berikan, membawaku pada kehancuran rumah tangga yang kubangun dengan kobaran cinta

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   17. b

    Mungkin juga ia tak terima saat kutalak, entah sah atau tidak. Yang jelas aku benar-benar sudah tak ingin bertemu Aini lagi.“Baiklah, Pak. Saya akan menyelesaikan utang-utang Aini. Dan saya juga siap dimutasi, Pak.”Lebih baik dimutasi, daripada harus bertahan di tempat kerja yang kurasa hampir semua karyawan disini mencibir ketololanku.Lelah batin dan rasa marah atas kebodohan dan kelalaianku membuatku menepi sebentar. Aku tak kembali ke meja kerjaku yang tiba-tiba kurasa tak nyaman untuk mendudukinya.Kulangkahkan kaki sore ini ke daerah tempat Dewi bekerja. Aku sungguh berharap bisa melihatnya.Bukannya aku tak memantau. Bahkan sejak perceraian kami, beberapak kali aku datang bertamu. Berusaha membujuk rayu. Namuk kesilapanku yang kemarin benar-benar membuat Dewi tak berikanku kesempatan kedua.Netraku kembali perih. Baru kusadari, ternyata perempuan itu hanya datang menawarkan buaian sebentar lalu pergi dan tertawa setelah melihat kehancuran rumah tanggaku.Berkali-kali aku mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 18

    POV. Author*** Alam begitu adil dalam bekerja. Bagaimana menggantikan airmata dengan senyum indah, bagaimana membalas kepongahan dan kecurangan dengan kesakitan yang sama eloknya.Tak pernah salah tak pernah keliru.Tiap-tiap perbuatan yang dilihat ataupun tak terlihat, pasti akan ada balasannya. Baik itu tentang kebaikan ataupun tentang keburukan.Dan alam tak pernah salah memberi pada siapa karma itu diberi.Dewi pernah menangis di tiap malam-malamnya. Bahkan ia hampir membenci malam yang memberi keteduhan. Sebab saat itu luka dalam hatinya masih berdarah begitu derasnya. Meninggalkan nyeri atas pengkhianatan dari lelaki yang bergelar sebagai suami.Namun perlahan waktu menyembuhkan. Memulihkan luka-luka itu. Bahkan luka-luka itu mulai mengering dan perlahan menyiratkan tawa hangat dari bibir merah muda alami perempuan yang pernah menggenggam bara luka yang diberikan oleh suaminya.Rasa sakit yang pernah Dewi rasakan, perlahan sembuh. Sementara Pras dan Aini yang memberi luka itu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 19. a

    Pov. Pras*** Badai pernikahan benar adanya. Bukan mengapa dan bagaimana. Tapi semua karna lenaku dan tak mampu membendung hawa nafsu yang menggoda.Benar Aini datang menawarkan gelas madu yang berisi racun. Namun akupun salah, bahkan yang paling salah adalah diriku sendiri. Sebab aku jelas menerima gelas madu yang belum kutahu pasti isinya, sementara di rumah ada gelas yang berisi madu manis yang sudah kucicipi lezatnya.Aku benar-benar terhempas jauh sebab kesalahanku sendiri. Dan pada akhirnya aku kehilangan segalanya. Setelah kukhianati Dewi dan pernikahan kami, bukan saja surat cerai yang kuterima tapi juga surat pemecatan ditambah dengan surat tagihan utang akibat perbuatan wanita keduaku.Dewi benar-benar pergi dan semakin sulit untuk kugapai. Sementara Aku dan Aini semakin tak mungkin pula untuk bersatu. Bahkan baru beberapa bulan saja setelah kutalak dia dengan kemarahanku, kulihat ia jalan bersama ipar dari mbak Widya.Doni. Kepala koperasi yang sudah lama berusaha menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15

Bab terbaru

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 81

    Hujan di luar semakin deras, membasahi genting tua rumah ini. Winda berdiri di hadapan Gavin dengan wajah memerah karena amarah yang tertahan. Matanya berkilat penuh luka.Jemarinya menyentuh layar, memutar video yang Winda maksud. Suara itu... suara dirinya sendiri yang sedang mengigau dalam tidur.“Kania …, Kania, … maafkan aku, Kania.”Gavin terpaku. Tubuhnya kaku mendengar betapa pilunya ia menyebut nama almarhum istrinya. Suara yang penuh sesal, penuh rindu, namun tak pantas diucapkan ketika ada Winda di sisinya.“Apa ini, Winda?” Gavin berusaha mempertahankan kendali, tapi nada suaranya bergetar jelas disesaki oleh rasa bersalah.“Ini yang aku dengar hampir setiap malam, Mas,” balas Winda dingin. “Dan lebih parahnya lagi, Mas pernah...” Winda menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air mata.“Pernah apa?” Gavin mendesak.Winda mengalihkan pandangan, tapi bibirnya meluncurkan kebenaran yang menghantam Gavin tanpa ampun. “Mas pernah menyebut nama Kania saat kita.

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 80

    Gemuruh di langit semakin nyaring, hujan kini turun dengan deras. Gavin duduk di kursi makan. Sendok di tangan kirinya mengetuk-ngetuk piring, tanda pikirannya sedang tidak fokus. Uap dari mie instan di hadapannya mengepul, tetapi selera makannya sudah lebih dulu lenyap, terkalahkan oleh perasaan jengah yang tiba-tiba menyeruak di dada.Ada yang Gavin tak lihat, tapi itu terjadi. Sama halnya saat Kania dulu tak melihat apa-apa yang dilakukannya bersama Aline di belakang istri pertamanya itu.Bahkan Kania sudah pergi pada alam yang berbeda. Namun, rasa sakitnya masih terngiang pada semesta yang memberi balas.Namun, Gavin mungkin tak sadari itu, seperti tak sadarnya dulu saat terlena dalam bara zina yang ditawarkan oleh selingkuhnannya.Lelaki bermata tajam ini menatap jendela yang mengembun oleh hujan. Matanya terasa berat, seperti menanggung beban dari kenangan-kenangan yang kini melintas tanpa diundang. Kania. Nama itu terlintas begitu saja. Istrinya yang dulu. Almarhumah yang dia

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 79 KEHIDUPAN KEDUA GAVIN

    Kilas Hidup yang Kedua**Seberapa kuat Gavin melangkah sendiri di antara umurnya yang masih ingin ditemani. Seberapa kuat ia menahan diri dalam sesalan, tapi hidup memang terus berjalan dan lelaki empat puluh delapan tahun ini memang butuh teman.Usia yang makin banyak, benar-benar membuatnya tak hanya bisa menyesali kesalahannya di masa lalu. Gavin butuh kawan. Bukan hanya sekadar tentang pelampiasan hasratnya di atas ranjang, tapi ia butuhkan kawan berbagi cerita.Rasanya waktu terus meneror kesendiriannya. Seolah masa inginkan ada kehidupan kedua yang harus ia jalani setelah kehidupan menyakitkan telah ia berikan untuk Kania di masa lalu.Tok! Tok!“Masuk!”Hujan turun rintik-rintik di sore itu, membawa aroma tanah basah yang menusuk hidung. Di rumah peninggalan orang tua Gavin, bayangan masa lalu terasa begitu pekat. Ruang tamu yang dipenuhi perabotan mulai menuai menjadi saksi bisu kesepian seorang pria yang pernah melakukan kesalahan fatal di masa lalu. Seorang wanita yang ma

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 78

    Dua minggu sudah berlalu sejak pertemuan tak terduga antara Gavin dan Kania. Juga pertemuannya dengan pak RT yang dating menyampaikan keluhan warga akan pembayaran tanah yang belum selesai. Gavin bahkan tak menyangka bila ruko yang dibelinya ada hubungannya dengan Doni. Mantan suami Hera yang diam-diam juga menjalin affair Bersama wanita yang pernah menjadi kekasih gelapnya. Bahkan ungkapan pertanyaannya pada Winda hari itu seolah angin lalu yang sudah terlupakan. Gavin pun sekarang lebih banyak menghabiskan waktu sebagai sopir taksi online daripada mengunjungi tokonya. Laporan penjualan oli akan ia terima lewat emailnya. Winda sudah sangat cekatan mengirim laporan melalui email. Sementara untuk pembelian, Gavin akan langsung menelpon supplier oli yang telah menjadi langganannya. Pembayaran pun dilakukan melalui transfer. Tak ada yang tahu balasan takdir apa yang akan diterima setelah melakukan kesalahan-kesalahan di masa lalu. Bertaubat mungkin sudah dilakukan, tapi balas

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 77

    "Sudah dua tahun kamu hidup sendiri, apa nggak ada niatan untuk kamu buka hati, Nia?" "Luka yang lama rasanya susah betul sembuhnya, aku takut mengulang cerita yang akan memberikan rasa sakit di ujungnya, Ta." Kania tahu kemana arah pembicaraan Sita. Ini bukan kali pertama ibu satu anak ini menyampaikan makna tersurat tentang perasaan seseorang padanya. "Mas Daksa itu suka sama kamu, ibunya juga berharap kamu ada perasaan yang sama." Kania tersenyum miris setipis mungkin. Sebagai Perempuan dewasa, Kania juga tahu tentang perasaan pria itu.Mas Daksa pria yang baik, hanya saja Kania rasanya masih takut memulai hubungan yang baru, apalagi statusnya hanya sebagai pembantu di rumah pria itu.Ada kenangan yang membekas dan mungkin tak mampu dihapus waktu. Kenangan akan statusnya Bersama Gavin.“Aku ini orang susah, Ta. Aku hanya pekerja di rumah orang tua mas Daksa.”“Nggak ada masalah. Problemnya dimana. Mas Daksa serius ingin membangun rumah tangga. Dia juga pernah gagal,

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 76

    "Tanah ini pembayarannya belum diselesaikan, Pak Gavin." Seorang pria tua berpeci yang sedari tadi menunggu Gavin, langsung membeberkan inti persoalan yang menyebabkan beliau harus datang menemui pemilik ruko ini. Rupanya beliau ketua RT di daerah ini. "Gimana maksudnya, Pak? Saya juga tidak tahu menahu dengan pembayaran tanah yang bapak maksud." Gavin tentu menerima dengan baik tamu yang tak diharapkan kehadirannya siang ini. Belum lagi tadi pertemuan tak sengaja antara dirinya dan Kania membuat perasaannya jelas terusik. "Pihak developer belum menyelesaikan pembayaran tanah ini, Pak. Dan warga tidak mau tahu, mereka meminta saya untuk menemui pemilik ruko satu persatu." "Tapi saya sudah membayar lunas pembelian ruko ini, Pak. Entah dengan yang lainnya." Raut wajah pak RT terlihat cemas. Lelaki berkacamata ini menarik napas panjang lalu menghembuskan dengan berat. "Pak Gavin bukan pemilik ruko yang pertama yang saya datangi, tapi jawaban mereka ham

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 75

    Sejenak keduanya tertegun. Ada kenangan yang tiba-tiba hadir di benak keduanya. Kenangan manis yang lebih dulu hadir di kepala Gavin. Kenangan yang ternyata tak bisa ia lupakan begitu saja. "Kania, ayo mas, antar!" Gavin terlalu bahagia hanya dengan melihat Kania sedekat ini. Namun, kenangan yang menyibak ingatan lelaki ini, ternyata tak sama dengan yang Kania rasakan. Kenangan pahit dan p3rih yang muncul dalam ingatan Wanita baik ini.“Oh, Maaf, Mas. Saya nggak tahu kalau kamu.” Terburu Kania mengeluarkan lembaran rupiah dari dompetnya ia ambil senilai harga taksi yang tertera di aplikasi tadi. “saya bayar, Mas. Maaf saya nggak jadi pakai taksinya!”Kania memaksa memberikan uang itu. Namun Gavin yang melongo karna terkejut dengan penolakan yang diberikan penumpangnya ini membuat Kania meletakkan uang itu di atas kursi penumpang lalu gegas berlalu sambil mengucap lagi kata maaf.“Kania!” Gavin berseru lalu gegas membuka pintu dan turun menghampiri Kania yang ter

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 74

    Dua tahun berlalu, …*** Keheningan dan sunyi melanda. Ini hari-hari yang Gavin lalui setelah badai besar yang ia cipta dalam rumah tangganya.Perselingkuhannya Bersama Aline dua tahun lalu telah membuatnya kehilangan segalanya. Kejayaan ekonomi yang ia raih saat Bersama Kania dulu, pupus satu persatu bersamaan dengan kepergian Kania melepaskan diri.Mulai dari rumah tangganya yang hancur, kepergian ibunya untuk selamanya, juga keuangan Perusahaan yang tiba-tiba bangkrut dan pembayaran pelanggan yang macet telah membuatnya berada pada titik terendah dalam hidupnya.Dan bukannya menikahi selingkuhan yang telah membuatnya berpaling dari istri sahnya, tapi ia tinggalkan pula kekasih gelapnya itu dalam keadaan tak berdaya.Hari Dimana Gavin mengunjungi Aline di rumah sakit untuk melampiaskan amarah dan kecewanya, adalah hari terakhir mereka bertemu.Aline meninggal membawa sesalnya juga rahasianya. Tak ada yang tahu, ancaman apa yang telah diterima dari Doni hingga nekat menipu dan mengk

  • AKU DAN BADAI PERNIKAHANKU   Bab. 73

    *** Sia-sia sudah pernikahan yang dibangun dengan cinta dan keikhlasan di awalnya.Tiga tahun berakhir dengan rasa sakit dan kecewa. Kisah indah antara Gavin dan Kania berakhir di siang yang gerimis ini.“Aku minta maaf, Mas bila selama Bersama telah membuatmu tersiksa dalam pernikahan kita. Mungkin aku yang banyak kurangnya sehingga kamu cari kenyamanan di luar sana.”Ikhlas sekali Kania membalas uluran salam dari Gavin. Bagaimana pun mereka pernah begitu Bahagia dan ia akui selama pernikahan kebutuhan lahir batinnya terpenuhi cukup baik.Meski luka jelas belumlah sembuh, tapi Kania siap menjalani hidupnya yang baru. Hidup tanpa suami dan mengusahakan apa-apa dalam hidupnya seorang diri.“Kania, …”“Aku pamit, Mas.”Kania tak biarkan Gavin mendestruksi lagi perasaannya. Luka yang kemarin sungguh begitu susah sembuhnya. Jadi, biarlah seperti ini.Gemuruh Kembali menghampiri bumi saat Kania melangkah meninggalkan ruang siding itu.“Nia, kamu oke?” Sita berdiri mengamit pergelangan K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status