POV. Sita*** “Aku ini duda, Dek.”“Mana surat cerainya, Mas?”“Nggak ada. Kamu tahu kan, orang di kampung. Kami hanya nikah siri.”“Serius kah, Mas?”“Serius, Dek. Aku serius sama kamu. Ngapain aku deketin kamu kalau aku ada istri.”“Kenapa pilih aku, Mas?”“Karna kamu beda dari yang lain. Kamu pekerja keras, tapi nggak keras kepala.”“Aku ini tulang punggung keluarga, Mas. Ayah dan ibuku bukan orang yang mampu.”“Masya Allah. Aku ingin kita bangun rumah tangga ini dengan keikhlasan. Kalau kamu jadi istriku, kedua orang tuamu juga adalah orang tuaku.”Begitulah mulut manis mas Firman saat merayuku dengan tipuannya tiga bulan yang lalu.Karna pengakuannya sebagai seorang duda itulah yang membuatku hari ini terbaring di rumah sakit dengan luka memar di wajah dan beberapa bagian tubuhku.Seorang wanita yang sedang hamil besar datang ke rumah kontrakanku yang berapa bulan ini kutempati bersama mas Firman.Wanita hamil itu datang dan mengaku sebagai istri sah mas Firman. Saat kuakui bila
Terakhir Diperbarui : 2024-04-30 Baca selengkapnya