“Kau! ... siapa?”“Apanya? tanya yang benar!” perintah Li Jun ‘nyolot’.Wen Lai berdecak kesal. “Namamu siapa?” tanyanya lagi sambil menahan emosi.“Maafnya, mana?”“Ha?”“Maaf, kau belum meminta maaf padaku karena sudah menuduhku sebagai pencuri. Jadi, sebelum bertanya namaku, minta maaf lebih dulu!”Kepala Wen Lai pusing, dia tidak begitu memahami bahasa Li Jun. Namun, satu poin yang bisa dia tangkap ialah Li Jun ingin dirinya minta maaf.“Ah, baiklah, aku paham.” Wen Lai menarik napas panjang terlebih dahulu sebelum akhirnya mengucap, “Maaf! ... maaf sudah menuduhmu sebagai pencuri! “Aku tidak tahu ternyata cincinmu sangat mirip dengan cincinku,”—Wen Lai menunjukkan cincin giok miliknya pada Li Jun—“dan tadi, kulihat cincinmu meresponku, jadi aku semakin yakin kalau itu cincinku.”Li Jun mengamati cincin giok hijau milik Wen Lai dan kemudian membandingkannya dengan miliknya. Setela
Read more