All Chapters of Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku: Chapter 111 - Chapter 120

123 Chapters

111. Menggagalkan Pertunangan

Hanya karena tidak terima dihadapkan dengan kondisi tidak mengenakkan, Chris memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah itu. Semua pasang mata menatap aneh padanya, tapi itu hanya persekian detik berganti dengan keterkejutan yang luar biasa. Pasalnya sosok di hadapan mereka yang berani menginterupsi acara keluarga itu adalah orang yang selama ini dinyatakan telah meninggal. "Chris?" pekik Anisa berdiri. Tubuhnya gemetar melihat pria itu berada di hadapan mereka tanpa kekurangan suatu apapun. Tak hanya Anisa yang berdiri, Dirga juga ikut serta. Kaget luar biasa. Bagaimana mungkin, orang yang selama ini sudah dinyatakan meninggal bisa muncul dengan kondisi sehat walafiat. Chris juga sama terkejutnya. Bagaimana bisa keluarga Nasya bisa mengenalnya? Lupakan hal itu untuk sementara. Sekarang yang terpenting, dia harus membatalkan niat keluarga Nasya untuk menjodohkan Nasya dengan pria lain. "Andrew, mau apa kamu kemari?" bisik Nasya yang bergegas berdiri di sampingnya. Dia terk
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

112. Menemukan Titik Terang

Raka sendiri baru tahu kalau Elena ada karyawannya di departemen pemasaran. Sedikit merasa jengkel karena ternyata Elena tidak mengingat pertolongannya. "Kamu jadi menikah dengan Edgar?" Raka tergelitik untuk bertanya pada Elena. Sebenarnya bukan urusannya, tapi hanya ingin tahu aja. "Tidak, Pak. Kenapa bapak ingin tahu?" "Hanya sekedar penasaran," jawab Raka cuek. Dia melirik ke arah Elena. Gadis itu berbeda saat mereka bertemu, lebih cantik sekarang. "Gak jadi, Pak. Dia tidak sudi, dan kebetulan saya juga tidak mau." "Karena masih cinta pada calon suami mu bernama Jason?" Pertanyaan Raka semakin jauh. Elena tersenyum geli melihat rasa penasaran Raka. Tapi, moodnya sedang bagus, hingga mau menjawab semua pertanyaan Raka. "Pada Jason juga dijodohkan oleh keluarga, Pak. Saya tidak mencintainya meski pada akhirnya menyetujui pernikahan itu. Tapi, sehari sebelum pernikahan, saya malah memilih kabur," terang Elena tersenyum kecut mengenang masa lalu. Raka jadi ingat pertem
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

113. Mengalah Untuk Menang

"Aku ingin bicara dengan Nasya, dan ini tidak ada urusannya dengan mu, jadi menyingkir!" perintah Chris menatap tajam Ferdi. Seujung kuku pun dia tidak gentar. Ferdi yang merasa disepelekan oleh sikap Chris, ikut memasang kuda-kuda. Kalau Chris berniat mengajaknya duel maka dia akan menyambut dengan tangan terbuka. Saat pandangan pertama melihat Nasya, Ferdi sudah jatuh cinta dan dia bersumpah akan mendapatkan gadis itu meski apapun rintangannya. Terlebih saat ini kedua belah pihak keluarga sudah menyetujui tentang perjodohan mereka meskipun dengan jelas, Ferdi tahu bahwa Nasya sedikitpun tidak menaruh hati kepadanya tapi tidak jadi soal karena dia percaya lambat laun, setelah menikah nanti, Nasya akan menerimanya sebagai suaminya. Paras cantik Nasya tentu saja membuat banyak pria jatuh hati padanya. Ferdi mengerti akan resiko itu. Salah satunya seperti Chris, tapi sekalian lagi dia menekankan tidak akan gentar sedikitpun. Jadi, untuk menyingkirkan pria seperti Chris yang ing
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

114. Dipermalukan

"Udah kamu minum dulu. Bentar lagi giliran kita." Airin menyodorkan botol mineral ke depan Nasya. Meski sudah booking di salon langganan mereka, tetap saja harus menunggu lagi karena memang kesalahan mereka yang sedikit terlambat. Airin memaksa Nasya ikut bersamanya ke salon. Sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama. Momen yang tepat menurut Airin, terlebih belakangan ini sahabatnya itu sedang mengalami banyak masalah. Dia ingin Nasya lebih rileks. Wajahnya selalu murung, entah kapan terakhir kali Airin melihat kegembiraan di wajah Nasya. Oh, pernah, dua bulan lalu, saat Andrew datang ke kafe membawa buket bunga untuk nya. "Nas, kenapa kamu terima lamaran itu kalau kamu memang gak suka?" debat Airin melanjutkan perbincangan mereka di mobil tadi. Dia sadar tidak seharusnya membebani Nasya lebih besar lagi dengan merongrong jawaban dari Nasya, tapi dia tidak ingin membuat Nasya menyesal dikemudian hari karena pilihannya itu. Jelas-jelas Nasya sama sekali tidak mencinta
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more

115. Menemukan Persembunyian Lily

Kejadian di salon itu menorehkan luka sekaligus trauma yang cukup besar. Kalau bukan Radit datang menjemput mereka, Nasya tidak akan berani keluar dari salon itu. Imbasnya, saat Ferdi menyarankan mempercepat pernikahan mereka, Nasya manut saja. Dia menyerahkan semua urusan pernikahannya yang kali ketiga ini pada Anisa dan ibu Ferdi, sementara dia hanya mengurung diri di kamar menangisi takdirnya. "Nay, kamu mau kemana? Gak baik keluar rumah lagi. Besok kamu menikah, sebaiknya jangan pergi," tegur Anisa yang mendapati putrinya itu sudah rapi dan bersiap pergi. "Sebentar aja, Mi. Cuma mau bertemu seseorang," balas Nasya. Baru saja dia mendapatkan pesan dari Airin. Orang suruhannya berhasil menemukan alamat Lily dan sekarang dia ingin mengunjungi wanita itu hanya sekedar ingin memastikan kalau Lily baik-baik saja. "Gak boleh! Nanti mami dimarahi papi kamu." "Mi, please." Nasya menyatukan telapak tangan di depan dada. Suaranya diusahakan pelan agar Kristal yang sedang tidur siang tid
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

116. Pria Pendusta Hidung Belang

Lily batal tinggal di rumah orang tua Nasya. Dia menempatkan wanita itu di rumahnya bersama Bi Sumi yang selama ini mengurus rumah mereka yang sudah lama ditinggalkan setelah kepergian Chris. Ingin sekali rasanya menolak, takut merepotkan Nasya dan keluarganya, tapi Nasya tetap bersikeras meminta wanita itu tetap tinggal di rumahnya. Setelah selesai mengamankan Bu Lily, Nasya dan Airin meneruskan rencana mereka ke toko perhiasan, mengambil perhiasan milik Anisa. Sesaat Nasya berangkat mencari Lily, ibundanya menghubungi meminta anaknya singgah ke toko perhiasan. "Tunggu, itu bukannya-" Airin menghentikan ucapannya dan menarik tangan Nasya untuk mundur. Mata Nasya mengikuti telunjuk Airin. Benar, dia mengenal pria yang sedang memeluk pinggang wanita bertubuh sedikit berisi. "Itu mas Ferdi!" desisnya tidak percaya. Pria yang akan berubah status menjadi suaminya besok justru jalan berduaan dengan wanita lain. Jangan bilang wanita itu saudara, sepupu atau kerabat, tidak ada hubungan
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

117. Jangan Meninggalkan ku lagi

Nasya tidak perduli kalau air matanya akan menghancurkan hasil karya-karyas pengantin yang sudah lebih 2 jam memoles wajahnya tadi. Meski mencoba untuk menahan air matanya tetap saja turun setelah mendengar semua cerita Chris. "Jangan menangis lagi, aku minta maaf karena sudah membuatmu menderita dan menungguku terlalu lama," bisik Chris sembari terus mengusap punggung Nasya yang menangis dalam pelukannya. Tuhan begitu sayang kepadanya, di saat dia akan terperangkap dalam jebakan Ferdi, keajaiban datang dan membuatnya mengetahui sifat busuk pria itu dan kini kebahagiaan nya disempurnakan lagi oleh berita yang baru dia dengar dari Chris. "Sayang, jangan menangis lagi, aku semakin bersalah," bujuk Chris lembut. Nasya tidak terima, dia memukul dada bidang Chris, kesal, tapi juga sangat bahagia. Kesal karena harus melalui penderitaan yang panjang berpisah dengan pria itu, tapi senang karena mengetahui kalau suaminya belum meninggal dan dia kini bersamanya. "Ini seperti mimpi. Aku t
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

118. Huru Hara

Acara pernikahan itu pada akhirnya batal. Keluarga Ferdi tetap tidak terima. Mereka menuntut keluarga Nasya dengan tuduhan penjebakan. Namun, Dirga sudah tidak mau mendengar apapun penjelasan keluarga Ferdi, disaat itu juga diminta untuk membatalkan pernikahan itu. Sekarang, setelah semua orang pamit pulang dengan tanda tanya besar dalam hati mereka, kini semua anggota keluarga duduk di saling berhadapan. Rapat keluarga dimulai. Dirga duduk berdampingan dengan Anisa, mengamati Chris dan Nasya yang duduk tepat di depan mereka. Di sisi lainnya ada Raka, dan pasangan suami istri, Radit dan Airin. "Jelaskan!" perintah Dirga, menatap lekat pada wajah Chris. Matanya memicing, tanda tidak suka karena Chris menggenggam tangan Nasya dengan erat. Mengapa putrinya bisa bersama Chris sementara waktu itu, pria yang disebut bernama Andrew ini justru diusir Nasya. "Papi," Nasya mulai angkat bicara. Dia ingin menjadi tameng bagi Chris atas interogasi ayahnya. Tatapan Dirga pada suaminya s
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

119. Kebohongan Telah Usai

Helen tidak tahu bagaimana lagi menyembunyikan wajah malunya. Di tengah semua tatapan menghakimi orang di kafe itu, dia mencoba untuk tetap bisa berdiri. Kalaupun mau mundur lagi, sudah kepalang tanggung. "Bagaimana, Bu, kita tetap melanjutkan tujuan kita kemari?" teguran dari petugas menyadarkan dirinya. Dengan ragu, Helen mengangguk. Dia akan terus berjuang, menggunakan kesempatan terakhirnya. Siang itu, Nasya membuat sedang ada di ruangannya. Kristal ikut bersamanya ke kafe dan sedang mencoba membujuk putrinya itu untuk tidur siang, jadi huru-hara di luar sana tidak sampai ke telinganya. Namun, begitu mendapati pintu ruang kerjanya didobrak, Nasya mengalihkan pandangannya. "Bapak ada kepentingan apa masuk ke mari?" tanya Nasya sewot, pasalnya menidurkan Kristal, dia harus ikut berbaring dan gaunnya sedikit tersingkap menunjukkan paha mulusnya. "Itu orangnya, Pak, tangkap saja!" seru Helen yang ternyata sudah ada di belakang petugas. Secara paksa, petugas menyeret Nas
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

120. Cinta Hingga Maut Memisahkan

Rasa penasaran Nasya menggerogoti pikirannya hingga tidak bisa tidur malam itu. Tidak sabar menunggu datangnya pagi agar dia bisa mencari Chris. Jelas kalau suara wanita yang dia dengar tadi milik Helen. Pertanyaan, mengapa malam selarut itu Chris ada bersama Helen? Memikirkan banyak kemungkinan buruk yang akan terjadi, membuat Nasya tak kuasa menahan air matanya. Apakah dia akan kehilangan Chris lagi? Apakah hati pria itu sudah berubah, kembali pada Helen? Segala tanya dia simpan hingga esok. Penantian Nasya berakhir. Langit sudah terang, begitu cerah, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan cemas di hatinya. "Pagi sekali, mau kemana?" tanya Anisa mendapati Nasya di anak tangga terakhir. Dia sudah bersiap, terlihat cantik meski kantong mata tetap menunjukkan kebenaran kalau dia semalaman tidak tidur. "Mau mencari Chris!" jawabnya tegas. Dia tidak perlu melirik ke arah Dirga yang saat itu juga ada mendengar obrolan mereka, karena dia yakin kalau ayahnya pasti saat ini tengah
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status