"Kamu ... ha-hamil?" Gibran terperangah mendengar pengakuan Dewi. "Ki-kita akan punya anak, Wi?"Dewi menghela napas panjang. Sungguh, sebenarnya ia sangat tidak ingin berada dalam situasi ini, memberitahu Gibran perihal kehamilannya. Namun, demi hak bayi dalam rahimnya, Dewi lakukan ini semua. Dewi tidak rela jika pada akhirnya nanti, yang akan menikmati segalanya adalah anak Rindu. Kasih sayang Gibran dan juga materi yang ia dan Gibran miliki. Ibarat kata, Dewi tidak ingin peristiwa yang menimpanya dulu, kelak juga terjadi pada buah hatinya."Wi, kamu serius, kan?" tanya Gibran lagi karena Dewi hanya diam sembari memandanginya.Dewi akhirnya mengangguk sembari menghela napas. "Aku ingin kamu bertanggung jawab secara finansial terhadap anak ini.""Tentu, Wi! Tentu!" sahut Gibran dengan semangat. "Lahir batin aku akan bertanggung jawab terhadap anak kita. Aku akan berusaha jadi suami dan ayah yang baik untuk kamu dan anak kita, Wi. Aku janji!"Dewi tersenyum masam. Ia menjawab dengan
Read more