Sepuluh menit sebelum meeting bersama tim lain untuk membahas kasus lainnya, Zayn sudah menyiapkan semua bahan yang dijadikan acuan untuk pembahasa meeting, dan bersiap untuk keluar ruangan ketika Milly tiba-tiba masuk dengan raut serius di wajahnya.“Aku sibuk, jika kau mau membahas sesuatu, nanti saja setelah aku selesai meeting bersama dengan tim lain.” Zayn mendongak, menatap Milly dari kursinya.Milly menyerahkan sebuah surat padanya. “Tidak lama, aku hanya ingin mengajukan untuk penggantian mentor dan keluar dari tim milikmu, untuk dipindah ke tim yang lain.”Zayn menerima surat itu dengan sebelah alisnya yang terangkat. “Apa alasan kau mengajukan surat pemindahan ini? Apa karena masalah kemarin?”Milly yang merasa benar, dengan berani menatap lurus pada kedua mata Zayn. “Aku menjadi pengacara untuk menaati aturan, bukan untuk melanggarnya. Kejadian kemarin, sangat di luar batas dari toleransiku terhadap melanggar aturan.”Zayn mendengkus, disertai dengan tawa kecil yang terdeng
Read more