Home / Romansa / Dua Pengacara Jatuh Cinta / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Dua Pengacara Jatuh Cinta: Chapter 51 - Chapter 60

71 Chapters

Bab 51. Kau Masih Tidak Mengakui?

Ambulance 911 telah datang, tepat saat Zayn berhasil mengeluarkan Milly dari dalam tanah. Beberapa petugas langsung membawa emergency stretcher untuk membawa Milly yang mulai tidak terdeteksi lagi detak jantungnya.“Bawa ke Alpha Hospital!” seru Zayn pada petugas medis sebelum dia masuk ke dalam ambulans, menemani Milly.Sementara Rey mendapat tugas untuk membawa mobil Zayn ke rumah sakit. Dia melihat cemas pada Milly. Hatinya ikut hancur melihat Milly yang berada dalam kondisi kritis. Dia tidak pernah menyangka kasus Scott akan membawanya petaka pada Milly.Di dalam ambulans yang telah melaju cepat, menembus jalanan menuju kota Manhattan dengan kondisi hujan yang semakin deras, petugas medis berusaha untuk menangani henti jatung Milly dengan alat kejut jantung. Perlu dua kali sampai detak jantungnya kembali terdeteksi di layar monitor.Meskipun begitu, hal itu tidak bisa membuat Zayn tenang. Walaupun dia bukan orang medis, tapi dia tahu betul detak jantung Milly masih sangat lemah. W
Read more

Bab 52. Aku Menyukaimu!

Zayn langsung mendongak dan menoleh pada Zeus saat mendengar pertanyaan itu. Seharusnya, dia sudah marah mendengar ucapan seperti itu, tapi kali ini dia hanya bisa diam dan memikirkan jawaban yang tepat. Mungkinkah dia menyukai Milly? Ataukah itu hanya sebuah rasa bias karena dia terlalu banyak berinteraksi dengan gadis itu?“Aku tidak tahu bagaimana perasaanku padanya.” Bukan tidak mau mengakui, tapi Zayn sendiri belum yakin dengan perasaannya.Zeus seakan melihat dirinya sendiri saat berhadapan dengan perasaannya pada Vintari waktu itu. Tak disangka, Zayn juga mengalami kesulitan yang sama. “Kau cemas saat dia tidak berada di bawah pengawasanmu?” tanya Zeus ingin tahu lebih dalam lagi.Zayn mengalihkan pandangannya ke tanaman hias kecil di atas meja. “Iya.”“Kau tidak suka saat dia lebih dekat dengan pria lain?” Zeus sengaja memancing Zayn dengan pertanyaan-pertanyaan itu agar adiknya itu bisa sadar terhadap perasaannya.Terdiam sebentar setelah mendengar pertanyaan Zeus, Zayn kemud
Read more

Bab 53. Ciuman Panas

Jantung Milly tidak bisa tenang. Debarannya bahkan terasa sampai menyesakkan setelah mendengar pengakuan yang sangat mendadak dari Zayn. Selama ini dia tidak pernah membayangkan akan ada hal-hal seperti ini di dalam hubungannya dengan Zayn.Tentu saja ada beberapa saat ketika dia merasa sedikit berdebar dengan Zayn. Oke, bukan hanya sedikit. Dia kembali mengingat tentang ciuman pertamanya yang tidak sengaja terenggut oleh Zayn. Saat itu, hatinya tidak hanya sedikit berdebar. Namun, dia tidak pernah menyangka akan mendengar sebuah pengakuan perasaan dari Zayn.Milly terus menatap intens pada Zayn sambil memikirkan itu semua. Tiba-tiba, Zayn menarik tangan Milly dan mendekatkan wajahnya. Mata Milly membulat lebar, dia tidak memiliki waktu untuk bisa menahan saat Zayn tiba-tiba menciumnya dengan sedikit brutal.Berbeda dengan Zayn yang meluapkan rasa amarah dan kekhawatirannya pada Milly melalui ciuman itu, Milly justru sedikit mendorong tubuh Zayn dengan kedua tangannya. Dia refleks mel
Read more

Bab 54. Zayn yang Keras Kepala

Dalam sepanjang karirnya, Zayn tidak pernah mengajukan cuti. Bahkan, saat dia sakit pun tetap masih berangkat kerja. Tidak ada yang bisa menghalangi seorang Zayn Ducan untuk bekerja, kecuali Milly. Benar, saat ini Zayn bahkan sampai mengambil jatah cutinya demi bisa menemani Milly di rumah sakit. Sudah sejak pagi buta dia datang ke rumah sakit setelah malamnya dia diusir paksa oleh Milly karena bersikeras untuk tidak pulang. Untungnya, pria itu masih menurut saat Milly mengancam untuk tidak mematuhi anjuran dokter.Namun, kali ini tampaknya tidak ada yang bisa menghalangi rencana Zayn untuk tinggal di rumah sakit seharian. Termasuk Milly yang dari tadi terheran-heran karena sikap Zayn yang lebih lembut dari biasanya. Kondisinya yang sakit dan dirawat oleh Zayn memang bukan hal yang pertama kali. Akan tetapi, waktu itu sikap Zayn sangat ketus padanya. Dia bahkan bisa merasakan kalau kondisinya yang sakit itu terasa menjadi beban bagi Zayn, tapi saat ini, Milly benar-benar merasakan hal
Read more

Bab 55. Tinggal Bersama

Milly berkali-kali melirik ke arah Zayn saat mereka berada di dalam mobil ketika perjalanan pulang. Tidak ada pembicaraan yang keluar dari mulut Zayn, begitu juga dengan Milly yang tidak berani untuk mengawali. Raut wajah Zayn terlihat serius saat dia menjemputnya di taman tadi.“Mulai hari ini, lebih baik kau pindah ke penthouse-ku saja.” Tiba-tiba Zayn membuka pembicaraan dengan tema yang membuat Milly hampir mendelik terkejut.Sebenarnya, bukan karena alasan aneh atau karena Zayn ingin terus bersama dengan Milly, tapi lebih kepada ucapan Zeus yang mengatakan bahwa dampak psikis Milly akan lebih besar daripada luka fisiknya karena kejadian itu. membayangkan bagaimana Milly harus berjuang sendirian dengan psikis yang ditakutkan Zeus membuatnya tidak tenang. Oleh sebab itu, dia ingin mengawasi Milly setiap waktu.“Kenapa aku harus pindah ke tempatmu? Apa karena aku masih sakit? Tapi aku baik-baik saja. Tidak masalah aku tinggal di unit apartemenku sendiri,” ucap Milly mencoba untuk me
Read more

Bab 56. Kenyataan yang Terungkap

“Surprise!” teriak Rey begitu Milly melangkah kakinya masuk ke dalam firma.Beberapa ledakan confetti mengarah kepada Milly yang sedang terkejut. Dia tidak menyangka rekan kerjanya akan menyambutnya seperti itu. Kembalinya dia ke firma setelah proses pemulihan dirayakan oleh semua rekan kerjanya.“Milly! kau sudah sehat? Celine, staff HR yang di awal dulu menjadi pemandu baginya, kini memeluk Milly erat. “Selamat datang kembali, terima kasih karena kau telah bertahan.”Banyak orang ikut memeluk Milly secara bergantian, termasuk Rey yang kemudian menyuruh Milly untuk meniup lilin.“Aku tidak sedang berulang tahun,” protes Milly.Rey mengerutkan keningnya. “Tapi sekarang adalah kembalinya seorang Milly di firma ini. Jangan banyak protes. Ucapkan saja doamu dalam hati dan segera tiup lilin ini. Kau tidak tahu dari tadi banyak yang menahan hasratnya karena ingin segera mencicipi kue ini, kan?”Zayn berbisik pada Milly untuk segera menuruti keinginan Rey. Ide penyambutan ini semuanya datan
Read more

Bab 57. Segalanya Pertama Denganmu

“Milly Benson, itu nama lengkapku. Aku yakin kau tahu itu, kan?” Milly menatap Zayn yang masih terdiam. Ya, Zayn memang tahu nama lengkap Milly, tapi banyak sekali di dunia yang memiliki nama keluarga sama. Jadi Zayn tidak sama sekali beranggapan bahwa Milly adalah anak Marcus Benson. Dunia terasa benar-benar sangat sempit. Seakan baru saja dilumuri oleh lem, mulut Zayn benar-benr terkatup, tak bisa membuka dan tidak tahu harus berkomentar apa.“Sekarang aku mengerti,” ucap Milly sambil menatap nanar pada ujung meja. “Kenapa saat ayahku meninggal, tidak ada kabar berita atau media satu pun yang meliput. Padahal, ayahku adalah kepala Quality Control dari perusahaan besar. Hal itu juga yang membuat dugaanku semakin kuat bahwa ayahku kemungkinan memang dibunuh, bukan bunuh diri.” Milly meletakkan setumpuk berkas dari kasus ayahnya yang selama ini dia kumpulkan sendiri di atas meja.“Ayahku ditemukan meninggal di dalam mobil karena kercaunan karbon monoksida. Saat tim forensik datang, mer
Read more

Bab 58. Ayo Tidur Sekamar!

“Dengan ini, terdakwa dijatuhi hukuman dua belas tahun penjara atas pembunuhan berencana pada Scott Willy dan percobaan pembunuhan atas korban bernama Milly Benson.”Ketukan palu hakim agung mengakihiri jalannya sidang hari ini yang berjalan sangat lancar. Milly juga tampak hadir sebagai saksi. Tak ada sorot keraguan dalam wajahnya, meskipun Zayn sempat takut kalau traumanya akan kambuh saat melihat George, nyatanya Milly lebih tangguh daripada yang Zayn kira.Saat George akan dibawa ke ruang tahanan, dia meminta sedikit waktu untuk berbicara dengan Milly. Pihak pengadilan mengizinkan, dan Milly pun juga tidak keberatan sama sekali.“Hanya dua menit dan tidak keluar dari ruangan ini!” seru petugas pada George.George mengangguk, kemudian mendekati Milly dengan tetap didampingi oleh petugas yang mengapit kedua lengannya. Melihat itu, Zayn segera menghampiri Milly dan berdiri di depan gadis itu untuk melindunginya.“Aku tidak akan menyakitinya lagi. Tenanglah,” ucap George saat melihat
Read more

Bab 59. Maukah Kau Menikah Denganku?

Beberapa hari kemudian, sidang pertama dari kasus banding atas tuduhan malpraktek perusahan farmasi milik Chris Ainsworth berjalan dengan lancar. Untuk merayakannya, Zayn membuat acara perayaan di salah satu villa miliknya yang berada di luar kota.Seluruh anggota timnya—delapan orang termasuk dirinya, Milly, dan Rey akan hadir di acara itu. Tidak lupa, Zayn juga mengundang Cathy—putri pemilik firma yang juga merupakan jaksa sekaligus teman satu angkatannya.Seakan semesta berpihak pada mereka, malam ini cuaca sangat cerah. Semua orang sudah berada di halaman belakang villa sambil bersenda gurau dan menikmati makan malam mewah yang telah dihidangkan Zayn. Beberapa terlihat mengambil gelas sampanye di atas nampan aluminium bundar yang diedarkan oleh pelayan party yang khusus disewa untuk acara ini, sebagian lagi memilih untuk terus berdiri di meja hidangan untuk menggilir semua menu yang menggugah selera.Saat itu, Cathy yang tadi datang bersama dengan Rey terlihat sedang mendekat pada
Read more

Bab 60. Kejutan Setelah Persidangan

Terhitung sejak dua minggu setelah sidang pertama kasus Marcus Benson digelar, seharusnya hari ini adalah hari penting bagi Milly yang akan melakukan sidang kedua dan juga sidang terakhir dari kasus ayahnya itu. Namun, sejak dari pagi tadi Milly merasa tidak enak badan.Zayn yang awalnya hanya mengira Milly terlalu memaksa dirinya untuk kasus ini sehingga daya tahan tubuhnya sedikit menurun, kini menjadi cemas karena melihat Milly terus muntah-muntah dan harus bolak-balik ke kamar mandi.“Kau mau aku gantikan saja hari ini?” tawar Zayn saat dia mengekor pada Milly. Sebelah tangannya membantu Milly untuk mengangkat rambutnya agar tidak terkena cairan muntahnya saat gadis itu membungkuk di wastafel.“Tidak perlu, aku bisa melakukannya,” jawab Milly di sela-sela muntahnya.Melihat kondisi Milly, Zayn tidak yakin dia bisa menyelesaikan sidang dengan baik. “Kita ke rumah sakit saja untuk memeriksa keadaanmu. Kau sudah berapa kali muntah hari ini? Ini tidak wajar, Milly.”Milly menyalakan k
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status