Home / Rumah Tangga / Nikahi Aku atau Aku Mati / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Nikahi Aku atau Aku Mati: Chapter 21 - Chapter 30

124 Chapters

Petuah Mbah Utomo

Ketika Anggara muncul, sosok yang sedang duduk di atas ambin bambu beralaskan kloso itu sempat tertegun sejenak. Ia seperti melihat seorang bocah laki-laki yang dipenuhi dengan ketakutan, kecemasan dan kepasrahan. Hatinya pun terlihat lebam. Begitu pun dengan isi kepalanya yang nyaris penuh terisi tali temali rumit. Sebanyak pasien yang telah datang padanya, baru kali ini kedatangan sosok macam tersebut.Setelah salam dan dipersilahkan duduk bersila, Anggara mencoba menatap lebih cermat dan tersenyum ke arah laki-laki yang sejatinya belum pantas dipanggil ‘Mbah’. Ia sempat tidak percaya jika sosok yang diceritakan Dimas ternyata terlihat jauh lebih muda dari yang ada di imajinasinya. Laki-laki bugar dengan kulit coklat tua dan kumis tipis dan rapi itu terlihat seperti baru berumur empat puluhan.“Assalamu’alaikum. Nama saya Anggara,” salam Anggara pelan. Karena baru pertama kali ke tempat konsultasi seperti ini, Anggara terlihat sangat kikuk. Bahkan, sebenarnya ia tidak ada gambaran a
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Pada Akhirnya

Begitu melihat dari CCTV, Bu Diana mengetahui siapa yang membuat suara derit pintu gerbang. Hati wanita yang terlihat mendung itu terasa amat sakit. Sebelumnya, putra satu-satunya itu tidak pernah ke luar rumah semalam ini, apalagi tanpa berpamitan. Namun, demi seorang wanita lain, ia melakukannya.“Seistimewa itukah gadis itu?” Tiba-tiba saja hatinya dilanda rasa cemburu.Bu Diana sengaja tidak menghubungi putra semata wayangnya, karena masih merasa sakit hati dan kecewa. Namun, ia tetap menunggu di sofa ruang tamu. Jika ada kendaraan yang terdengar mendekati pintu gerbang rumah, dengan cepat akan menyibak tirai jendela. Berkali-kali kecewa, karena suara motor itu tidak masuk ke gerbangnya. Malam semakin larut, wanita yang tak lagi muda itu berpindah duduk di depan monitor CCTV untuk terus memantau kepulangan sang anak. Sayang, sampai subuh tiba, nihil.###Kedua netra Anggara terbuka manakala terasa tertusuk sinar mentari yang memantul dari sebuah kaca besar di depannya. Dengan tenag
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Perseturuan Panas

“Enggak bisa gitu dong, Pak! Pokoknya, aku mau nikahnya sama Anggara aja dan nggak sudi dijodoh-jodohin. Apalagi, dengan rentenir macam si Mister Dana itu!”Serta merta amarah Nirmala meledak, karena restu sang calon mertua yang sudah turun serasa tidak ada harganya di mata sang bapak. Padahal, untuk mendapatkan restu itu sangat butuh perjuangan dan tidak instan.“Kamu mau ngelawan perintah Bapak, hah?”Merasa reputasinya selama ini yang terkenal otoriter terancam oleh kata-kata sang anak, Pak Harsono naik pitam. Kedua tangannya berkacak pinggang dan matanya melebar semaksimal mungkin.“Cukup selama ini aku dan Mas Gayuh ditindas abis-abisan sampai hampir gila, Pak! Semua didikte dari A sampai Z. Tapi, enggak untuk pasangan hidup. Bapak harus tau kalau Anggara adalah orang yang berkali-kali nyelametin hidupku yang babak belur ini. Bahkan, di saat nyawaku di pinggir jurang, cuma dia yang datang buat ngulurin tangan. Bapak nggak pernah ada!” pekik Nirmala.“PLAK!”Telapak tangan kiri Pak
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Semakin Rumit

Flashback on“Aku nggak mau tahu, pokoknya kita putus!”Teriakan Nirmala yang berapi-api mampu membuat orang yang sedang berlalu lalang di dekatnya menoleh. Sementara pria yang diteriaki terlihat kebingungan. Ia tidak menyangka jika niat baik membantu salah satu teman sekelasnya akan membuat sang pacar cemburu buta hingga mengeluarkan kata ‘putus’.Sebenarnya, permasalahan ini sudah ingin ia selesaikan sewaktu di kampus tadi—saat Nirmala tengah memergoki dirinya tengah jalan bersama teman sekelasnya. Namun, gadis temperamen itu tidak mau mendengar alasan apa pun dan memilih untuk pulang menggunakan angkutan umum.Karena tidak mau masalah menjadi berlarut, mahasiswa yang sebenarnya masih ada kelas berikutnya itu pun nekat bolos untuk mengejar sang pujaan. Sayang, usahanya untuk meminta sang pacar turun dari angkutan umum yang berkali-kali dilakukan pun nihil. Sampai-sampai ia sebenarnya malu karena berkali-kali mengetuk-ngetuk kaca angkutan tanpa hasil. Apalagi, di dalam sana tidak hany
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Dua Penagih Janji

Sudah sejam lebih Pak Harsono mondar mandir di kamarnya. Sesekali, pria paruh baya itu menggelengkan kepala. Batinnya berkali-kali menggerutu kesal pada diri dan menyesali apa yang telah ia janjikan pada sang putri beberapa menit yang lalu.“Bisa-bisanya aku ngomong begitu?” gerutunya kesal sekaligus menyesal. Laki-laki yang tak lagi muda itu tiba-tiba duduk di pinggir ranjang dan salah satu tangannya memijit pelipisnya yang terasa tak nyaman. Batinnya benar-benar kacau, sementara otaknya dipacu semaksimal mungkin untuk mencari jalan keluar. Ia sangat khawatir jika pemuda yang pernah digamparnya itu benar-benar datang melamar putrinya besok malam.Beberapa saat berpikir keras, pada akhirnya Pak Harsono beranjak sembari bergumam, “aku harus ke sana. Ya, ya. Harus, sekarang juga sebelum terlambat.”Dengan langkah penuh kemantapan jiwa, pria berbadan tegap itu ke luar ruangan. Saking semangatnya, ia tak menghiraukan saat sang istri bertanya hendak kemana.“Jaga anak itu. Jangan sampai be
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Penuh Teka-Teki dan Misteri

“Benar, ‘kan? Naluri seorang Ibu itu sangat kuat! Dari awal tau kamu pacaran, bahkan setelah melihat pacar kamu itu, Ibu punya firasat buruk. Dan, benar, gadis itu ngelunjak. Baru direstui kemarin, hari ini minta dilamar secepatnya. Jangan-jangan besok langsung nyuruh nyediain segepok duit buat kawinan. Dipikir dunia ini milik dia apa?” Bu Diana tidak bisa menahan emosi manakala sang putra meminta izin untuk melamar kekasihnya malam ini juga.“Aku tau Ibu akan berpikir seperti ini. Tapi, ketahuilah, Bu. Nirmala juga sebenarnya tidak menghendaki demikian. Mungkin, kehendak takdir,” ucap Anggara dengan raut wajah pedih.Pemuda itu sangat prihatin dengan perjalanan hidup kekasihnya itu. Sejak bertemu dan dekat, dialah seorang yang tau secara pasti bagaimana selama hidup sang kekasih cukup menderita. Hal ini tidak lain karena tangan bapaknya yang terkenal dingin.“Kamu selalu saja membelanya!” ketus sang ibu kesal.Dari nada bicara, Bu Diana tidak suka jika putranya terlalu membela sang pa
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Aku Tagih Janjimu, Bapak

“Iya, aku sudah sampai di gang. Sebentar lagi sampai.”Betapa leganya hati Nirmala setelah membaca pesan singkat dari Anggara. Jadi, benar bahwa yang akan melamar dia adalah pacarnya.“Akhirnya...” Nirmala memeluk ponsel sembari menarik napas panjang dan tersenyum lebar. Ia ke luar kamar dan bersiap hendak menyambut lelaki pujaan hatinya dengan penuh kebahagiaan. Tidak ada keraguan sedikit pun di hati, karena wanita cantik itu mempercayai penuh setiap kata sang kekasih.Kini, dirinya berani menatap setiap mata yang masih saja meragukan kesiapan dan kesetiaan pacarnya itu. Terlebih kepada Bude Jati yang kerap kali memancing emosinya dengan segala pertanyaan konyol dan membanding-bandingkan dengan anak-anaknya.Para tamu undangan yang terdiri dari keluarga, kerabat dan beberapa tetangga, termasuk tokoh ketua RT, sudah siap menyambut tamu. Para lelaki berada di ruang tamu depan, sementara pada wanita berada di ruang keluarga yang letaknya bersebelahan, dengan pintu dan jendela masing-masi
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Detik-detik Yang Mendebarkan

Anggara memasuki ruang acara dengan langkah gemetar. Terus terang, ia sangat gerogi. Apa-apa yang telah ia persiapkan sedari rumah mendadak nge-blank. Seumur hidup, pemuda introvert itu belum pernah sekali pun ke rumah seorang wanita dengan tujuan asmara. Kalau pun sewaktu sekolah dulu, jika ke rumah teman wanita hanyalah urusan PR atau tugas lain.Om David--suami Tante Ayu—seperti mengerti situasi yang tengah dirasakan keponakannya itu. Tanpa diminta, pria plontos itu merangkul Anggara dan tersenyum sambil mengangguk, seolah menyalurkan kekuatan dan kepercayaan diri. Walau itu cukup membuat pemuda ber-jas abu-abu tersebut sedikit lega, tapi ketidakhadiran Pak Harsono dalam penyambutan rombongan membuatnya overthinking.Sejujurnya, Anggara belum siap untuk bertemu kembali dengan lelaki bertubuh besar yang pernah membuatnya babak belur karena kesalahpahaman. Namun, demi sebuah tuntutan dan rasa cinta pada pujaan hati, ia buktikan keseriusannya selama ini.Beberapa orang mempersilakan ro
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Ending Lamaran Tak Terduga

“Apa?!” Pak Jaksa memekik sembari memberi isyarat kepada putranya yang sedang menyetir untuk membawa kendaraan menepi. Sementara, suara seseorang di seberang sana tak henti-hentinya mengucapkan permohonan maaf.“Ya sudah, saya ke sana sekarang.” Dengan raut wajah kesal, lelaki kurus tinggi itu mematikan telepon.“Ada apa, Pa?” Lucky menatap lelaki di sebelahnya dengan raut wajah sangat penasaran.“Papa minta maaf, Lucky. Terpaksa acara lamaran kamu dengan putrinya Pak Harsono pending dulu. Papa harus ke kantor sekarang juga. Ada problem urgent sekali yang harus diselesaikan,” ucap Pak Jaksa dengan wajah sangat kecewa dan menyesal.“Tapi, Pa?” Lucky—pemuda yang malam ini telah memakai pakaian terbaiknya—menatap sang papa dengan wajah kecewa dan memelas. Pemuda necis itu ingin protes, tapi kata-katanya langsung dipotong oleh Pak Jaksa.“Papa benar-benar minta maaf. Tolong, putar balik rute, ya,” ucap Pak Jaksa terlihat begitu tak tega dengan putra semata wayangnya, lalu melanjutkan, “Pap
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Hati Wanita yang Terluka

Terkurung dalam kamar bukanlah sesuatu yang baru bagi Nirmala. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan hukuman bapaknya yang paling familier ini. Namun, kali ini terasa begitu menyiksa. Setelah Joni, asisten sang bapak menyeretnya ke kamar dengan disaksikan banyak pasang mata dan menguncinya di sana, tak henti-henti gadis menyedihkan itu terisak-isak.Dia memang sudah terbiasa menghadapi temperamental sang bapak yang sering kali kelewatan batas kewajaran, tapi Anggara? Demi membayangkan bagaimana perasaan malu, hancur dan kecewanya pemuda itu, Nirmala begitu frustrasi. Jika memungkinkan berdoa dan pasti terkabul, ia ingin bisa menembus pintu yang terkunci itu dan membawa pergi kekasihnya.Saat ini, tidak ada pikiran lain selain kawin lari. Rasanya, ia sudah tidak tahan menghadapi sifat bapaknya yang di luar kodrat seorang bapak--yang seharusnya melindungi dan memberi kebahagiaan untuk anaknya. Tapi, jika masih terkurung di sini, maka mustahil ide itu terwujud. Maka, gadis putus asa itu seng
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status