Home / Romansa / Mencintai dalam Doa / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Mencintai dalam Doa: Chapter 51 - Chapter 60

69 Chapters

Mengantar Aurora

"Ervin.." "Kok gak balas?" "Bisa bantu gak?" "Ini penting banget." "Ternyata suamiku memang benar selingkuh dan sekretarisnya hamil." "Tolong bantu kasih bukti di kantor. Apa dia memang sedang hamil? Atau hamil-hamilan?" "Dia sekarang ke kantor gak?" Ervin kaget dibuatnya. Pesan yang masuk ternyata datang dari Aurora. Ervin ikut kesal dibuatnya. Pria yang saat ini jadi suami dan atasan di kantornya itu bisa berbuat arogan seperti itu. Pada saat yang sama, Ervin duduk di kursi dan melihat Antony berjalan sendiri menuju ruang kerja. Tanpa sekretaris, dia bekerja dan meminta beberapa orang untuk membantu pekerjaanya. Termasuk, dirinya. Ia diberi tugas tambahan untuk menemaninya mengerjakan proyek yang lain. "Aduh, bukannya sudah sama Pak Nugros ya?" "Ini beda lagi." Obrolan singkat itu terdengar saat Antony menghampiri meja kerja Ervin. Setelah ia pergi, Ervin duduk sambil membalas pesan untuk Aurora. Selain itu, ia juga mengabadikan foto kantor dan mengabarka
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Mata-mata Aurora

"Kayanya ini sudah cukup."Wanita itu menunduk dan memutar-mutar garpu. Ia berusaha menikmati spageti pesanannya. Sementara itu juga, Aurora kembali fokus ke pembicaraan inti. Ada mungkin 5 menit setelah Arora ngobrol, wanita itu pergi meninggalkan area kafe. Kini tak ada lagi distraksi memori. Aurora memainkan tangannya sambil menjelaskan semua kejadian yang dia alami. Bukti-bukti sudah jelas. Hanya saja masih butuh keterangan saksi yang adil. Tentu, pikirannya tertuju pada Ervin dan Neira. Ia menjelaskan tentang mereka bahwa pernah melihat Antony dan pacarnya pergi ke sebuah klinik. Tentunya bukan untuk berobat suatu penyakit. Tapi, mengecek janin yang ada di kandungannya. "Ada bukti kuatnya gak?""Bukannya itu sudah termasuk bukti?""Bukti kuatnya seperti tespeck atau semacamnya.""Ya, aku juga mendengar kata-kata wanita itu hamil keluar dari mulutnya sendiri." Mengulik beberapa bukti perselingkuhan suami ternyata sedikit menyayat hati. Aurora harus mengalihkan tan
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Keberpihakan Bu Firah

"Ada apa, ra?""Begini, rencananya aku mau laporin Antony ke polisi. Terus, sama Boim minta 2 orang saksi yang kuat. Kamu sama Neira mau kan jadi saksi? Bukannya kalian pernah lihat suamiku di klinik?" Sedikit dibuat kaget. Ervin berhenti sejenak dari aktifitasnya. Ia memantikan kompor dan duduk di kursi makan. Lalu, kembali bangun untuk memasukkan air ke dalam cangkir. Sambil mengaduk-ngaduk, ia dibuat bingung oleh perasaannya. Dalam hati kecil, Ervin ingin sekali membantu Aurora. Bagaimana tidak, inilah kesempatan baik baginya untuk bisa dekat dengan teman lamanya. Tapi di sisi lain, ia khawatir dengan karier. Antony adalah atasan di kantor dengan jabatan yang cukup menjanjikan. Apa boleh seorang pegawai ikut campur masalah pribadi atasan?"Kok lama sih? Aku keburu ngantuk!" ucap Neira dalam sambungan telepon. Beruntung, ia masih bisa sadar mengangkat telepon. Ervin bergegas pergi meninggalkan area dapur. Hampir saja lupa, ia membalikkan badan untuk mematikan lamp
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Tidur di Luar

"Ada apa sih,? Ganggu orang tua tidur aja." Bu Firah menghiraukan panggilan anaknya. Ia tak bisa menahan rasa kantuk. Di sisi lain, beliau juga menghiraukan panggilan anaknya itu. Bahkan, pesan yang dikirim Antony juga hanya dibaca tanpa balasan sama sekali. "Bu, masa aku disuruh tidur di luar sama Aurora?""Punya anak gede gak bisa atur istri sendiri. Udah ah kalau ngantuk juga pasti anakku bisa tidur. Kubiarkan Antony sesekali berfikir dewasa." gumamnya sambil mematikan lampu tidur. Antony menyerah dengan keadaan. Beranjak dari pintu kamar ibunya, ia mencoba mendekat ke kamar yang didiami Aurora. Besar harapan dia untuk kembali dan menjelaskan semua kejadian kepada Aurora. "Aku bisa jelasin semuanya, ra! Tolong buka pintunya." Ia terus saja memohon sambil mengetuk pintu. Sayang, panggilannya ia hiraukan. Antony membalikkan badan untuk bergegas duduk di sofa. Ia mulai merebahkan badan sambil menatap langit-langit berwarna putih. Lalu, ia langsung membuka ponsel k
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Akhirnya, Sidang Isbat Nikah

Bu Firah memilih pergi ke area dapur meninggalkan Antony dan Aurora. Beliau duduk sambil menatap meja makan yang sudah rapih dengan aneka lauk yang menggoda selera. Sambil curi-curi waktu, tangannya dengan licah mencicip sedikit ikan asin dengan cocolan sambal terasi. Tanpa terasa, sudah habis seperempat bagian dengan nasi 4 sendok makan. Lalu, beliua memanggil anak dan menantunya untuk segera ke dapur."Aduh, mereka lagi ngapain sih? Anteng banget!""Aurora, Antony! Cepetan kita sarapan keburu dingin lauknya!""Iya, sebentar bu." jawab keduanya dengan kompak. Sementara itu, Aurora dan Antony masih duduk. Mereka berbicara bisik-bisik melalui pesan WA. Entah, apa yang mereka bicarakan. Yang jelas, tentang masalah keuangan. Aurora pura-pura tidak tahu terkait pacar Antony yang dikirim uang. Dalam benaknya, ia hanya inginkan uang lebih banyak darinya. "Uang sebanyak itu buat apa?""Udah dibilang buat les nyetir dan lain-lain, mas. Boleh ya cintaku?""Hmm.. iya iya. Emang
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Penguntit Misterius

"Apa lagi sih, ra?" Ervin hanya menggerutu dalam hati. Lalu, ia simpan kembali ponselnya dalam tas. Sayangnya, ponsel itu terus saja berdering. Suara dering itu terdengar jelas oleh Neira. Ia merasa risih dibuatnya. Matanya melotot ke arah suaminya itu. Kemudian, badannya mendekat untuk berbisik di telinga. Ervin dengan santainya memiringkan badan seolah menerima. Dikira ingin bersikap romantis, ternyata hanya bisikan biasa. Padahal, ia sudah mempersiapkan kecupan manis di pipi Neira."Kirain mau bilang love you" gumam Ervin."Iya, iya.. ino aku angkat. Aku izin ke toilet dulu, ya?" Sepanjang ponselnya berdering, Ervin buru-buru berjalan ke arah toilet. Sambil menatap ponsel, ia juga sesekali menatap istrinya dari jauh. Senyum manis ia lemparkan karena telah mengizinkan angkat telepon. Sementara itu, Neira tak membalasnya. Ia memilih ngobrol bersama paman dan sanak saudara. Seolah perayaan kedua, momen resepsi pernikahan itu lebih terasa khidmat."Pas banget mome
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Masuk Jebakan

"Vin, dari kemarin aku ngerasa ada yang ngikutin terus. Apalagi kalau lagi konsul ke Boim. Dan orangnya itu sama.""Itu perasaaan kamu aja mungkin, ra." Aurora berusaha bersikap tenang. Meski begitu, ia sesekali menoleh dan memotret nomor plat mobil yang ada di belakang. Lalu, taxi online yang ia tumpangi kembali melaju menuju tujuan. Lagi dan lagi, mobil merah di belakang itu menyala. Ia kembali mengikuti Aurora. Bahkan ketika ia menyuruh supirnya berhenti di salah satu toko, ia ikut berhenti. Bagaimana tidak curiga. Tepat saat ia berhenti, Ervin kembali mengirimi ia pesan untuk tetap berhati-hati. Entah orang asing itu pesuruh Antony atau pun sekretaris. "Tapi itu hanya perkiraan pikiran burukku saja, ra. Coba kamu telpon Antony saja." Baru saja ia teringat, akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi nomor Antony. Aurora inginkan pulan bersama suaminya. Sayang, sepanjang perjalanan itu panggilan Aurora tak diangat. Karena terlanjur naik taxi, ia mempercayakan s
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Setelah Antony Ditangkap

"Oke, aku pasrahkan dulu saja. Ikuti alurnya dulu sampai mana." gumam Antony sambil menunduk. Dering ponselnya ia hiraukan. Lalu, menatap ke arah jalanan kota Jakarta yang masih ramai. Pada saat yang sama namun berbeda tempat, Ervin sedang di perjalanan. Ia pulang ke rumah ibu mertuanya. Padahal, bisa saja dirinya pulang ke apartemen. Tapi, ia berusaha menjaga jarak demi menghilangkan fitnah. Dalam benaknya, kalau ia pergi kesana pasti Bu Firah dan Antony membual kebohongan tentang kedekatan Ervin dan Aurora. "Cari aman aja, yang penting sudah lapor ke pihak yang berwajib." Tanpa terasa, ia pun sudah sampai di depan rumah. Neira tampak setia menunggu di ruang tamu. Ia membukakan pintu dan menyambut suaminya dengan peluk. Sungguh membuat dirinya terkejut, Neira berubah. Ia benar-benar tidak alergi bau badan Ervin lagi. Pura-pura tak tahu, Ervin mengusap rambut Neira dan memeberinya kecupan di kening. "Jadi gini ya rasanya disambut istri dengan hangat? Kenapa gue gak dar
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Menyusul Aurora dan Ibu Antony

"Siapa, bu?""Kurang tahu, coba kamu buka pintunya." Aurora mendekat ke arah pintu. Lalu, ia mengintip terlebih dahulu dari sela-sela jendela. Terlihat sosok perempuan dengan gaun merah sambil mengusap perut. Tak tinggal diam, ia langsung membuka pintu. Mereka berdua saling berpapasan dengan ekspresi berbeda. Aurora kaget dan sedikit menunduk. Sedangkan dia melotot tanpa rasa takut."Katanya Antony ditahan? Kamu yang laporin kan, mbak?""Siapa kamu? Berani masuk tanpa izin? Kamu punya akses kartu dari siapa?""Jangan tanya itu. Sekarang jelaskan, kenapa kamu menjebloskan Antony ke penjara?!" Tanpa basa-basi, Bu Firah datang menghampiri. Beliau memberi kesempatan wanita itu untuk duduk terlebih dahulu. Bu Firah ternyata masih mengingat sosok wanita yang merupakan sekretaris pribadi Antony. Lalu, pembahasan terus berlanjut. Wanita itu tak henti-hentinya berucap tanpa jeda. Aurora diam sambil duduk santai. Ia juga mengabadikan momen itu dalam bentuk video yang direkam pons
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Menjenguk Antony

"Vin, sekretaris Antony nyusul kesini. Kok dia berani ya?""Aku bingung, vin. Dia juga minta cabut laporan. Sebaliknya, dia malah mengancam untuk lapor balik atas pencemaran nama baik." Pesan itu terbaca. Saat yang lainnya sibuk bekerja, ia izin untuk ke toilet sebentar. Dirinya menyempatkan diri untuk menelpon Aurora. Besar harapan dia bisa menolong Aurora semampunya. Dalam percakapan itu, Aurora meminta Ervin untuk memantaunya dari jauh. Sayang, saat ia menelpon di dalam toilet, kabar penangkapan Antony sudah tersebar. Bahkan, ada diantara rekan kerja di sana yang menuturkan bukti lebih autentik. Bukti itu adalah kesalahan fatal Antony dalam mengelola uang perusahaan. Ervin segera menutup telepon dan mendengar obrolan mereka. "Maklum, OKB kayanya.""Apa itu OKB?""Orang Kaya Baru. Baru memimpin aja udah belagu selingkuh. Padahal, kabarnya dia itu kerja awalnya demi istri.""Hmm.. kok bisa ya?""Belum lagi saldo minus perusahaan yang diolah oleh sekretarisnya.""Mereka berd
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status