"Ya, gak lah. Apaan sih? ka" jawab Neira dengan memasang wajah risih dan menyikut tangan Naka,. Ucapan Neira itu terdengar oleh Pak Adam dari jauh. Ia sesekali menoleh ke belakang, menatap ke arah Naka dan Neira dengan tatapan sinis. Lalu, mereka berdua membalasnya dengan senyum dan tertunduk. Setelah itu, pak Adam dan istri keempatnya pergi hingga tak terlihat batang hidung sama sekali. Kini, Naka kembali ke tempat duduknya. Neira pun duduk kembali dan menatap layar komputer. Suasana kantor pun kembali riuh dengan keluh kesah para pegawai. Beberapa diantara mereka ada yang inginkan resign. Sisanya, bertahan demi kelancaran ekonomi. Tentunya, geng kantor yang terdiri dari Ervin, Neira, Naka, Tio, dan Nugros pasti bertahan di sini."Gue gak bakalan resign, vin. Tenang aja, gak usah kangen." ujar Nugros."Hahaha, iya iya percaya. Tapi, kok gue merasa gak enak ya jadi tumbal perusahaan.""Tumbal apa tumbal? Harusnya senang, dapat jodoh dan nikah gratis, lho." saut Tio. Tanpa b
Last Updated : 2024-04-10 Read more