“Mr. Bossy?” Aku merasa heran karena tak biasanya kekasih virtual ku ini mengaktifkan nomor ponselnya di siang hari. Ada apa kali ini, momentum nya begitu pas. Apa mungkin chemistry kami yang mengundang Mr. Bossy untuk menelepon ketika Aku sedang terpuruk seperti ini? “Hi, Ily kamu sedang apa?” Aku semakin terisak mendengar kalimat sapaan Mr. Bossy. “Kamu nangis?” Aku masih terus terisak. Belum mulai bicara, bibir ini kelu rasanya, tak tahu harus mulai dari mana untuk bercerita. “Ok, lanjutkan dulu menangisnya. aku disini menunggumu untuk bercerita.” Tapi pengertiannya justru membuat emosiku meluap. “Huaaa, aku dipecat Bos menyebalkan itu,” Tangisku pecah, aku tak sanggup lagi menahannya, berusaha mengatur napasku. “Huf, huf, huf…” Aku mengipas wajahku dengan tangan, berharap air mataku mereda. “Padahal hari ini rencananya aku mau mengambil pinjaman di koperasi kantor karena rumah peninggalan orang tuaku digadaikan adikku, dan kakakku juga sedang sakit.” Seperti tak sadar, a
Last Updated : 2024-03-19 Read more