Semua Bab MENANTU JENDERAL NAGA EMAS: Bab 221 - Bab 230

290 Bab

221. Zalinska tidak mau menerima perintah Shinta

Sebelum Zalinska mendekati Shinta, dia ditarik oleh Mei. “Bu Zalinska, Tuan Alex Luther membawa temannya yang sedang sakit karena gangguan kecemasan. Mereka ingin bertemu dengan mu. Tapi Dokter Shinta tidak mengizinkan. Tahulah sendiri seperti apa kalau Dokter Shinta marah-marah. Kita bisa saja kena pecat.”Zalinska tertegun dan melongo beberapa detik. Tadi dia penasaran tentang sosok Alex Luther yang sempat terdengar di telinganya. “Apa pria itu yang dibicarakan oleh Dokter Shinta?”Mei mengangguk dan berbisik lagi. “Ya, Tuan Alex katanya adalah orang yang telah berhasil menyembuhkan penyakit Tuan Somers Wilson.”Zalinska terbelalak. Berarti dugaan dia benar. Ketika dia bermaksud menghampir Dokter Shinta dan Alexander, dia dihalangi oleh Mei dan rekan perawat yang lain, termasuk satu rekan Zalinska sesama psikiater.Mei berbisik lagi. “Wanita bernama Sophie sepertinya terkena PTSD. Mungkin. Karena itu Tuan Alex Luther membawanya ke sini. Bu Zalinska, aku harap kau mendengarkan omonga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-12
Baca selengkapnya

222. Munculnya wanita penyelamat

Ke sekian kalinya Shinta memberi peringatan. “Sebelum aku marah, cepat pergi dari sini!” perintahnya tegas.Namun sekali lagi, Zalinska tidak pernah goyah. “Aku akan tetap membantu Tuan Alex dan Sophie.”Hilang kesabaran, Shinta mengamuk. Setan jahat telah merasuki jiwanya. Dia melemparkan ujung telunjuknya pas ke wajah Zalinska. “Kau akan menerima konsekuensi besar dariku, Zalinska! Kau akan menyesal karena telah berani kurang ajar padaku!”Keributan itu pun tak dapat terhindarkan. Hanya saja, orang-orang di rumah sakit tidak perlu heran sebab Shinta memang biasa marah-marah walaupun hanya lantaran hal sepele.Mereka menganggap itu adalah hal biasa karena mereka hampir setiap hari melihat Shinta marah-marah. Apalagi masalah yang diangkat tentang Alexander. Tak ada yang bisa membendung kemarahannya sekarang. Begitu Alexander berusaha memberikan pembelaan terhadap Zalinska, wanita itu malah merasa tidak perlu dibela. “Ini sudah menjadi tugasku. Jangan khawatir.”Shinta semakin kegerah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-12
Baca selengkapnya

223. Bella Crick, putri Dokter James Crick

Sekonyong-konyong wajah Shinta meleleh. Dia menundukkan kepala dan berkata dengan lemah. “Nyonya Bella Crick. Hm.” Saking kagetnya, dia sampai gelagapan seperti orang idiot.Bella Crick adalah salah satu putri kandung dari Dokter James Crick, sang pemilik rumah sakit besar ini.Kebetulan dia sedang berada di rumah sakit. Ketika dia mendengar desas-desus bahwa di bawah sedang terjadi keributan dan ditambah pula orang yang ribut itu adalah Alex Luther, dia segera turun.Bella tahu bahwa ada seorang pria yang telah berhasil mengobati penyakit kronis Tuan Somers Wilson. Dia mulanya kurang percaya. Pasalnya, dia tahu kalau sudah banyak dokter yang telah berusaha mengobati penyakit sang mantan penguasa tapi tidak pernah berhasil.Begitu dia tahu bahwa orang yang berhasil menyembuhkan penyakit Somers itu ada di sini, tak urung lagi dia segera menyambutnya.“Alex Luther, apa keperluan mu di sini?” tanya Bella ramah dan sambil senyum. Dia tidak peduli dengan sapaan Shinta barusan dan tidak mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

224. Orang pertama yang tahu

Bella semakin terkenang dengan perkataan ayahnya saat dia mendengar ucapan dari Alexander barusan tentang kuasa Tuhan yang memberikan kesembuhan. Ucapan tersebut tidak hanya memperkuat keyakinan semata, melainkan menghilangkan rasa sombong di hati juga.James selalu mengingatkan Bella untuk selalu berpasrah diri pada Tuhan ketika berupaya untuk menyembuhkan penyakit orang lain. Manusia cuma berusaha, sementara Tuhan lah yang menentukan. Alexander berkata, “Saat Tuan Somers sadar bahwa ada Tuhan yang berkuasa atas dirinya dan telah menanamkan keyakinan penuh di hatinya bahwa Tuhan yang menurunkan kesembuhan, saat itulah dia pun mendapatkan anugerah. Jadi, aku bukanlah satu-satunya alasan kenapa beliau bisa sehat seperti saat ini.”Bella terpukau saat mendengar kata-kata itu. Di saat biasanya orang lain menyombongkan diri, Alexander malah tetap rendah hati dan menolak pujian.“Alex, butuh usaha yang keras selain dari doa dan harapan. Aku rasa, kau punya peran penting dalam kesembuhan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

225. Ada yang jatuh hati

Bella ingat bahwa waktu itu ada pasien yang cukup punya nama, yakni Bryan Rockefeller, anak dari bos minyak. Saat itu dia bersama sosok besar di negeri ini, Jenderal Naga Emas.Ya, Dokter Joe yang mengurus Bryan.Ramuan yang dibuat oleh Alexander diakui oleh Dokter Joe bahwa itu sama persis seperti yang dibuat oleh Dokter James Crick.Sekarang, sepertinya ada korelasi.Bella memandangi wajah Alexander dengan penuh rasa curiga. “Siapa kau sebenarnya, Alex Luther?”Alexander melihat mata Bella lagi. Ketika dia membaca apa yang tersirat di sana, dia pun yakin bahwa Bella sepertinya menyadari tentang identitasnya. Karena kepalang dan terlanjur, akhirnya mau tidak mau Alexander berkata jujur. Itu artinya Bella adalah orang pertama yang tahu tentang siapa Alexander sebenarnya!Bella mengoles dagunya lalu berkata dingin, “Kau Jenderal Naga Emas?”Ada helaan napas pendek dari mulut Alexander. Dia pun menjawab apa adanya. “Ya. Akhirnya ada orang yang tahu tentang siapa aku sebenarnya.”Bella
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-15
Baca selengkapnya

226. Kekhawatiran Bella terhadap Zalinska

Bella dan Alexander keluar dari ruangan kemudian menuju tempat perawatan Sophie. Dan setibanya di sana, mereka mendapati Sophie tengah terbaring di atas tempat tidur dalam kondisi mata tertutup.Zalinska berdiri dan memberikan laporan pemeriksaan pada Alexander. “Sophie memang terkena PTSD. Dia menceritakan padaku bahwa dia teringat dengan suasana perang yang pernah dia alami sebelumnya. Trauma yang mendalam membuatnya sangat cemas dan takut. Akibatnya, tubuhnya berkeringat dingin dan wajahnya pucat.”Dugaan Alexander tidak meleset. Seperti apa yang dia sangka sebelumnya bahwa Sophie terkena gejala PTSD. Jika seseorang telah didiagnosa terkena PTSD, maka kemungkinan bisa sembuh cukup kecil.Bella menundukkan pandangannya dan merasa prihatin. “Kami turut berduka atas apa yang sedang menimpa teman mu, Alex. Tapi yakinlah bahwa dia akan membaik nanti. Setiap penyakit pasti ada obatnya.” Bella berusaha menguatkan Alexander. Dia tahu Alexander sedang bersedih begitu dilihat dari ekspresi d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-15
Baca selengkapnya

227. Zalinska paham isi hati Bella

Karena sudah mendapat rekomendasi langsung dari Dokter James Crick seandainya ingin berobat penyakit kejiwaan langsung saja ke Zalinska, maka tidak ada keraguan sama sekali dari Alexander, bahwa Zalinska memang orang yang tepat untuk mengurusi Sophie.Sementara itu, Bella pun menyadari kapasitas dan integritas Zalinska seperti apa dan dia yakin sepenuh hati bahwa Zalinska memang orang yang tepat untuk mengurus Sophie. Jika bukan Zalinska, lantas siapa lagi psikiater yang bisa diandalkan?Memang rumah sakit ini punya setidaknya sepuluh orang psikiater. Namun dari mereka semua hanya Zalinska yang paling mencolok dan punya track record bagus. Kendati Bella mempercayakan semuanya pada Zalinska, hanya saja dia memendam keraguan tentang bagaimana cara Zalinska bersikap terhadap Alexander nantinya. Entahlah, wanita emosional seperti dirinya memang terkadang sulit mengendalikan perasaan.Alasan kenapa dia bicara seperti itu kepada Zalinska merupakan bentuk kekhawatiran dirinya bahwa bisa jad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya

228. Karma

Saat ini Shinta sedang berada di IGD mengurus seorang pasien. Tidak menunggu waktu yang lama, Bella pun segera menuju ke sana bersama Alexander dan Zalinska.Entah kenapa Bella tidak terima ketika tadi Alexander dipermalukan oleh Shinta di hadapan orang banyak. Sebagai balasannya, dia akan mempermalukan Shinta pula di hadapan orang banyak.“Hentikan dulu pekerjaan mu, Dokter Shinta,” kata Bella.Melihat kehadiran sang pimpinan rumah sakit, Shinta kaget. Dia segera menyambut kehadiran Bella dengan badan yang agak membungkuk.“Baiklah, Nyonya. Ada yang bisa aku bantu?” Shinta merapikan jas dokternya yang kurang rapi. Jika sudah berhadapan dengan bos, dia akan bersikap sangat hormat layaknya penjilat sejati. Tidak ada sifat buruk yang akan tampak kalau dia sudah berhadapan dengan sang pemilik rumah sakit.Bella sengaja mendekatkan Alexander, Zalinska, dan bahkan Mei di sana.Berdasarkan penjelasan dari para saksi bahwa beberapa waktu yang lalu Shinta memang terbukti memarahi Mei, Zali
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya

229. Tamparan yang layak

Beda halnya dengan Bella yang sangat blak-blakan, Zalinska cukup kalem dan tidak besar mulut. Hanya saja, mulut Mei dan sejumlah orang di sana gatal tatkala mendengar ucapan Bella barusan. Zalinska masih berpikir ulang untuk berkata apa adanya karena khawatir Bella bakal berlaku buruk terhadap Shinta.bTapi Mei dan lainnya tidak berpikir lagi. Mei dengan sangat berani bilang, “Nyonya harus tahu bahwa tadi Dokter Shinta bahkan sempat menampar wajah Zalinska.”Bella terperanjat. Dia sampai membekap mulutnya sendiri karena saking tak percaya. Belum hilang raut wajah terkejutnya, dia menatap wajah Shinta lurus-lurus seraya berkata dengan nada tak percaya. “Kau sudah gila, Shinta?!” Bella tidak bisa menahan amarahnya saat tahu berita mengejutkan itu. Dan perlu diingatkan kembali bahwa Bella adalah wanita yang sangat emosional dan sulit mengendalikan perasaannya. Ketika dia sedang marah, dia sering menumpahkan segalanya tanpa peduli kiri dan kanan. “Kau jahat sekali!” ketusnya murka. Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya

230. Masih mencari perhatian

Shinta memegangi pipinya yang merah. Semua orang di sana terpana. Zalinska menutupi wajahnya. Dia kira, Bella akan menampar wajahnya. “Aku sudah mewakili Zalinska. Anggap saja barusan Zalinska yang melakukannya.” Lalu Bella mengalihkan pandangan matanya ke arah Alexander. “Tuan Alex, bagaimana menurut mu? Apa yang aku lakukan sudah benar?”Sekarang Bella yang sesungguhnya mencari perhatian Alexander. Bukannya mendapat perhatian dan kesan bagus dari pria idamannya, Bella malah menerima teguran yang membuatnya kecewa. Alexander menasehati Bella dengan bijak. “Kau adalah pimpinan rumah sakit. Sebaiknya memberikan contoh yang baik kepada para pekerja di sini.”Tiba-tiba saja ekspresi di wajah Bella berubah drastis. Dia tidak bisa menyembunyikan kekecewaan. Dia kira, Alexander mendukungnya dan menyambut baik. Ternyata, Alexander malah kurang setuju atas tindakan Bella barusan. Meskipun Shinta layak mendapatkan tamparan itu, bukan berarti Bella mesti melakukannya di hadapan publik, s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
29
DMCA.com Protection Status