Beranda / Urban / MENANTU JENDERAL NAGA EMAS / 221. Zalinska tidak mau menerima perintah Shinta

Share

221. Zalinska tidak mau menerima perintah Shinta

Penulis: mic.assekop
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-12 17:11:49

Sebelum Zalinska mendekati Shinta, dia ditarik oleh Mei. “Bu Zalinska, Tuan Alex Luther membawa temannya yang sedang sakit karena gangguan kecemasan. Mereka ingin bertemu dengan mu. Tapi Dokter Shinta tidak mengizinkan. Tahulah sendiri seperti apa kalau Dokter Shinta marah-marah. Kita bisa saja kena pecat.”

Zalinska tertegun dan melongo beberapa detik. Tadi dia penasaran tentang sosok Alex Luther yang sempat terdengar di telinganya. “Apa pria itu yang dibicarakan oleh Dokter Shinta?”

Mei mengangguk dan berbisik lagi. “Ya, Tuan Alex katanya adalah orang yang telah berhasil menyembuhkan penyakit Tuan Somers Wilson.”

Zalinska terbelalak. Berarti dugaan dia benar. Ketika dia bermaksud menghampir Dokter Shinta dan Alexander, dia dihalangi oleh Mei dan rekan perawat yang lain, termasuk satu rekan Zalinska sesama psikiater.

Mei berbisik lagi. “Wanita bernama Sophie sepertinya terkena PTSD. Mungkin. Karena itu Tuan Alex Luther membawanya ke sini. Bu Zalinska, aku harap kau mendengarkan omonga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   222. Munculnya wanita penyelamat

    Ke sekian kalinya Shinta memberi peringatan. “Sebelum aku marah, cepat pergi dari sini!” perintahnya tegas.Namun sekali lagi, Zalinska tidak pernah goyah. “Aku akan tetap membantu Tuan Alex dan Sophie.”Hilang kesabaran, Shinta mengamuk. Setan jahat telah merasuki jiwanya. Dia melemparkan ujung telunjuknya pas ke wajah Zalinska. “Kau akan menerima konsekuensi besar dariku, Zalinska! Kau akan menyesal karena telah berani kurang ajar padaku!”Keributan itu pun tak dapat terhindarkan. Hanya saja, orang-orang di rumah sakit tidak perlu heran sebab Shinta memang biasa marah-marah walaupun hanya lantaran hal sepele.Mereka menganggap itu adalah hal biasa karena mereka hampir setiap hari melihat Shinta marah-marah. Apalagi masalah yang diangkat tentang Alexander. Tak ada yang bisa membendung kemarahannya sekarang. Begitu Alexander berusaha memberikan pembelaan terhadap Zalinska, wanita itu malah merasa tidak perlu dibela. “Ini sudah menjadi tugasku. Jangan khawatir.”Shinta semakin kegerah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   223. Bella Crick, putri Dokter James Crick

    Sekonyong-konyong wajah Shinta meleleh. Dia menundukkan kepala dan berkata dengan lemah. “Nyonya Bella Crick. Hm.” Saking kagetnya, dia sampai gelagapan seperti orang idiot.Bella Crick adalah salah satu putri kandung dari Dokter James Crick, sang pemilik rumah sakit besar ini.Kebetulan dia sedang berada di rumah sakit. Ketika dia mendengar desas-desus bahwa di bawah sedang terjadi keributan dan ditambah pula orang yang ribut itu adalah Alex Luther, dia segera turun.Bella tahu bahwa ada seorang pria yang telah berhasil mengobati penyakit kronis Tuan Somers Wilson. Dia mulanya kurang percaya. Pasalnya, dia tahu kalau sudah banyak dokter yang telah berusaha mengobati penyakit sang mantan penguasa tapi tidak pernah berhasil.Begitu dia tahu bahwa orang yang berhasil menyembuhkan penyakit Somers itu ada di sini, tak urung lagi dia segera menyambutnya.“Alex Luther, apa keperluan mu di sini?” tanya Bella ramah dan sambil senyum. Dia tidak peduli dengan sapaan Shinta barusan dan tidak mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   224. Orang pertama yang tahu

    Bella semakin terkenang dengan perkataan ayahnya saat dia mendengar ucapan dari Alexander barusan tentang kuasa Tuhan yang memberikan kesembuhan. Ucapan tersebut tidak hanya memperkuat keyakinan semata, melainkan menghilangkan rasa sombong di hati juga.James selalu mengingatkan Bella untuk selalu berpasrah diri pada Tuhan ketika berupaya untuk menyembuhkan penyakit orang lain. Manusia cuma berusaha, sementara Tuhan lah yang menentukan. Alexander berkata, “Saat Tuan Somers sadar bahwa ada Tuhan yang berkuasa atas dirinya dan telah menanamkan keyakinan penuh di hatinya bahwa Tuhan yang menurunkan kesembuhan, saat itulah dia pun mendapatkan anugerah. Jadi, aku bukanlah satu-satunya alasan kenapa beliau bisa sehat seperti saat ini.”Bella terpukau saat mendengar kata-kata itu. Di saat biasanya orang lain menyombongkan diri, Alexander malah tetap rendah hati dan menolak pujian.“Alex, butuh usaha yang keras selain dari doa dan harapan. Aku rasa, kau punya peran penting dalam kesembuhan p

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   225. Ada yang jatuh hati

    Bella ingat bahwa waktu itu ada pasien yang cukup punya nama, yakni Bryan Rockefeller, anak dari bos minyak. Saat itu dia bersama sosok besar di negeri ini, Jenderal Naga Emas.Ya, Dokter Joe yang mengurus Bryan.Ramuan yang dibuat oleh Alexander diakui oleh Dokter Joe bahwa itu sama persis seperti yang dibuat oleh Dokter James Crick.Sekarang, sepertinya ada korelasi.Bella memandangi wajah Alexander dengan penuh rasa curiga. “Siapa kau sebenarnya, Alex Luther?”Alexander melihat mata Bella lagi. Ketika dia membaca apa yang tersirat di sana, dia pun yakin bahwa Bella sepertinya menyadari tentang identitasnya. Karena kepalang dan terlanjur, akhirnya mau tidak mau Alexander berkata jujur. Itu artinya Bella adalah orang pertama yang tahu tentang siapa Alexander sebenarnya!Bella mengoles dagunya lalu berkata dingin, “Kau Jenderal Naga Emas?”Ada helaan napas pendek dari mulut Alexander. Dia pun menjawab apa adanya. “Ya. Akhirnya ada orang yang tahu tentang siapa aku sebenarnya.”Bella

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   226. Kekhawatiran Bella terhadap Zalinska

    Bella dan Alexander keluar dari ruangan kemudian menuju tempat perawatan Sophie. Dan setibanya di sana, mereka mendapati Sophie tengah terbaring di atas tempat tidur dalam kondisi mata tertutup.Zalinska berdiri dan memberikan laporan pemeriksaan pada Alexander. “Sophie memang terkena PTSD. Dia menceritakan padaku bahwa dia teringat dengan suasana perang yang pernah dia alami sebelumnya. Trauma yang mendalam membuatnya sangat cemas dan takut. Akibatnya, tubuhnya berkeringat dingin dan wajahnya pucat.”Dugaan Alexander tidak meleset. Seperti apa yang dia sangka sebelumnya bahwa Sophie terkena gejala PTSD. Jika seseorang telah didiagnosa terkena PTSD, maka kemungkinan bisa sembuh cukup kecil.Bella menundukkan pandangannya dan merasa prihatin. “Kami turut berduka atas apa yang sedang menimpa teman mu, Alex. Tapi yakinlah bahwa dia akan membaik nanti. Setiap penyakit pasti ada obatnya.” Bella berusaha menguatkan Alexander. Dia tahu Alexander sedang bersedih begitu dilihat dari ekspresi d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   227. Zalinska paham isi hati Bella

    Karena sudah mendapat rekomendasi langsung dari Dokter James Crick seandainya ingin berobat penyakit kejiwaan langsung saja ke Zalinska, maka tidak ada keraguan sama sekali dari Alexander, bahwa Zalinska memang orang yang tepat untuk mengurusi Sophie.Sementara itu, Bella pun menyadari kapasitas dan integritas Zalinska seperti apa dan dia yakin sepenuh hati bahwa Zalinska memang orang yang tepat untuk mengurus Sophie. Jika bukan Zalinska, lantas siapa lagi psikiater yang bisa diandalkan?Memang rumah sakit ini punya setidaknya sepuluh orang psikiater. Namun dari mereka semua hanya Zalinska yang paling mencolok dan punya track record bagus. Kendati Bella mempercayakan semuanya pada Zalinska, hanya saja dia memendam keraguan tentang bagaimana cara Zalinska bersikap terhadap Alexander nantinya. Entahlah, wanita emosional seperti dirinya memang terkadang sulit mengendalikan perasaan.Alasan kenapa dia bicara seperti itu kepada Zalinska merupakan bentuk kekhawatiran dirinya bahwa bisa jad

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   228. Karma

    Saat ini Shinta sedang berada di IGD mengurus seorang pasien. Tidak menunggu waktu yang lama, Bella pun segera menuju ke sana bersama Alexander dan Zalinska.Entah kenapa Bella tidak terima ketika tadi Alexander dipermalukan oleh Shinta di hadapan orang banyak. Sebagai balasannya, dia akan mempermalukan Shinta pula di hadapan orang banyak.“Hentikan dulu pekerjaan mu, Dokter Shinta,” kata Bella.Melihat kehadiran sang pimpinan rumah sakit, Shinta kaget. Dia segera menyambut kehadiran Bella dengan badan yang agak membungkuk.“Baiklah, Nyonya. Ada yang bisa aku bantu?” Shinta merapikan jas dokternya yang kurang rapi. Jika sudah berhadapan dengan bos, dia akan bersikap sangat hormat layaknya penjilat sejati. Tidak ada sifat buruk yang akan tampak kalau dia sudah berhadapan dengan sang pemilik rumah sakit.Bella sengaja mendekatkan Alexander, Zalinska, dan bahkan Mei di sana.Berdasarkan penjelasan dari para saksi bahwa beberapa waktu yang lalu Shinta memang terbukti memarahi Mei, Zali

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   229. Tamparan yang layak

    Beda halnya dengan Bella yang sangat blak-blakan, Zalinska cukup kalem dan tidak besar mulut. Hanya saja, mulut Mei dan sejumlah orang di sana gatal tatkala mendengar ucapan Bella barusan. Zalinska masih berpikir ulang untuk berkata apa adanya karena khawatir Bella bakal berlaku buruk terhadap Shinta.bTapi Mei dan lainnya tidak berpikir lagi. Mei dengan sangat berani bilang, “Nyonya harus tahu bahwa tadi Dokter Shinta bahkan sempat menampar wajah Zalinska.”Bella terperanjat. Dia sampai membekap mulutnya sendiri karena saking tak percaya. Belum hilang raut wajah terkejutnya, dia menatap wajah Shinta lurus-lurus seraya berkata dengan nada tak percaya. “Kau sudah gila, Shinta?!” Bella tidak bisa menahan amarahnya saat tahu berita mengejutkan itu. Dan perlu diingatkan kembali bahwa Bella adalah wanita yang sangat emosional dan sulit mengendalikan perasaannya. Ketika dia sedang marah, dia sering menumpahkan segalanya tanpa peduli kiri dan kanan. “Kau jahat sekali!” ketusnya murka. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16

Bab terbaru

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   290. Merebut kembali semua pulau

    Tidak cuma Jenderal Eisenhower, tapi enam perwira lainnya beserta orang-orang di sana pun sepakat untuk menjadikan Alexander sebagai perwira tinggi militer. Mereka menginginkan supaya Alexander diangkat menjadi seorang yang memiliki pangkat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Alexander langsung diangkat menjadi Jenderal setara dengan Jenderal Eisenhower. Alexander sempat melakukan penolakan. “Pangkat tersebut terlalu tinggi.”Namun, Jenderal Eisenhower tetap memaksa agar Alexander mau menerimanya. “Kau pantas menjadi Jenderal, Alex. Kau sudah selayaknya menjadi pimpinan tinggi sama seperti kami. Kau tidak perlu menolak karena kami menyetujuinya.”Alexander mengawasi satu per satu orang-orang di sana. “Aku masih sangat baru di militer. Perlu waktu dan pengalaman yang banyak untuk menjadi seorang Jenderal.”Berkaca dari apa yang telah terjadi dan mengingat betapa pentingnya peran Alexander, para perwira naga tidak salah dalam mengambil keputusan. Menjadikan Alexander sebagai Jender

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   289. Diangkat jadi perwira

    Sore harinya, ketika matahari mulai tenggelam, semua pasukan telah bersiap berangkat dari Pulau Lambora menuju Pulau Homs. Pulau Homs jauh lebih kecil jika dibandingkan Pulau Lambora sehingga Winland tidak akan terlalu kesulitan dalam mencari keberadaan pasukan Northiz di sana, terlebih pasukan Northiz di sana tak lebih dari seribu orang saja, dikarenakan lima puluh ribu orang telah mati pada peperangan sebelumnya. Alhasil, kemungkinan besar Winland akan berhasil menaklukkan Pulau Homs dengan cukup mudah. Lebih dari seratus kilometer menempuh perjalanan laut, Alexander menyarankan pada Laksamana Limitz untuk menghentikan perjalanan, dan juga meminta izin pada Marsekal Bernard segera memberikan instruksi agar pasukan udara segera bersiap-siap. “Biarkan pesawat kita terbang dan dideteksi oleh Northiz. Penyamaran kita hanya sebatas itu saja. Mereka pasti akan membiarkan pesawat kita ke sana, pada saat itulah kita hancurkan apa saja yang terlihat.”Penyamaran kali ini berbeda dengan pe

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   288. Misi yang semakin sulit

    Setelah meminta izin kepada lima gurunya, tepat pada tengah malam, Alexander kembali melanjutkan perjalanan menuju Dragon Room. Tugasnya belum selesai. Pertempuran di Pulau Lambora cuma pembuka. Saat ini dia punya misi yang jauh lebih sulit, yakni merebut kembali lima pulau kecil yang saat ini diduduki oleh militer Northiz, yaitu Homs, Brown, Galls, Nice, dan March. Jalannya perang kali ini tak ubahnya seperti pasukan tentara AS yang ingin kembali merebut sejumlah pulau di pasifik yang telah dikuasai oleh Jepang pada Perang Dunia 2. Operasi pengembalian lima pulau ini terbilang sangat sulit sebab kini mereka cuma menyisakan sekitar dua ribu lima ratus orang saja. Alexander tiba di sana menjelang pagi hari, saat semua pasukan sedang sibuk dengan berbagai macam hal yang diperintahkan oleh Jenderal Eisenhower, seperti mengubur mayat-mayat korban perang baik itu dari pihak Winland maupun Northiz, mengumpulkan semua senjata dan peralatan perang yang masih bisa digunakan, dan mencari mak

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   287. Kemenangan itu akan tiba

    Pada saat matahari akan terbenam, Alexander minta izin kepada tujuh perwira naga untuk pergi sebentar. Mereka cukup bingung dan ingin tahu tapi Alexander merahasiakan kepergian.“Besok pagi kita berkumpul lagi di Dragon Room.”Kemudian Alexander pun bergegas pergi dengan menggunakan sepeda motor, kendaraan milik Northiz yang masih berfungsi dan punya bahan bakar. Sekitar jam sepuluh malam dia tiba di goa tempat persembunyian lima gurunya. Dia sangat khawatir tentang keselamatan lima orang itu karena bisa saja menjadi korban salah sasaran perang. Tapi untunglah jarak yang jauh dari pusat pertempuran membuat mereka bisa selamat. Bahkan tidak ada bekas ledakan sama sekali di sini. Mereka tidak keluar goa sama sekali pada saat perang berkecamuk selama beberapa waktu belakangan dan berharap tidak ada satu pun militer Winland maupun Northiz yang menemukan lokasi ini. Begitu melihat kehadiran Alexander yang sudah mengenakan seragam tentara, mereka kaget. Mike mengernyitkan alis dan berta

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   286. Berhasil lagi

    “Kita beristirahat sekarang,” kata Alexander. “Biarkan sebagian kecil pasukan yang tadi sore sempat istirahat untuk berjaga malam hari ini. Aku yakin kalau pasukan Northiz yang sedang bersembunyi di hutan juga sedang beristirahat.”Sesuai dari masukan Alexander tersebut, akhirnya tujuh perwira naga dan lebih dari dua ribu orang diberikan waktu untuk beristirahat.Tujuh perwira naga pun bubar dari perundingan itu lalu mengambil posisi masing-masing untuk segera tidur. Sementara Alexander, pada saat dia sudah membaringkan badan, dia belum bisa langsung tidur. Dia berpikir saat memejamkan mata atau dalam keadaan terjaga. Dia masih memikirkan tentang strategi dan siasat yang akan mereka ambil esok hari. Saat ini jumlah mereka hanya tinggal sekitar dua ribu enam ratus orang. Mereka beruntung dapat bertahan dari total seratus lima puluh ribu pasukan Northiz berikut dengan semua peralatan tempurnya. Semua rencana yang dijalankan nyaris sempurna. Hanya saja, perjuangan Winland tidak mungki

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   285. Misi Penyamaran sukses

    Satu tembakan pertama!Dikarenakan pakaian marinir berbeda dari pakaian seragam prajurit biasa, militer Winland yang sedang menyamar tidak kesusahan untuk membunuh mereka satu per satu. Para marinir yang tidak dalam posisi siap pun gelabakan saat menerima serangan mendadak dari teman mereka sendiri.Sebelum para marinir dan prajurit Northiz bersiap, militer Winland cepat membunuh mereka satu per satu. Mereka tidak butuh banyak waktu sebab jumlah mereka sangat sedikit. Dua ribu banding dua puluh ribu. Itu artinya masing-masing mereka mesti membunuh sepuluh orang musuh.Pasukan Northiz yang belum siap tempur hanya bisa pasrah saat dada dan kepala mereka ditembaik oleh orang yang berseragam militer seperti halnya mereka. Akhirnya mereka pun sadar bahwa dua ribu orang yang katanya selamat itu ternyata bukanlah rekan mereka, melainkan musuh yang sedang menyamar.“Ayo serbu mereka!” seru Letnan Joseph. Ada dua senapan laras panjang yang ada di tangannya. “Jangan biarkan mereka keburu mengam

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   284. Sesuai dengan siasat dan strategi

    Ajudan dari Letnan Jenderal itu mengawasi Kolonel Walter Rauf dengan wajah yang penasaran. Sebagai orang yang selalu berada di samping atasan, dia selalu fokus dan berhati-hati bahkan terhadap rekan sekali pun.Namun, salah satu perwira naga tersebut tidak mau kedoknya ketahuan. Maka dari itu Kolonel Walter berkata dengan percaya diri. “Target kita sesuai dari arahan Jenderal Rommy adalah membawa tiga perwira tinggi Winland hidup-hidup. Atau jika mereka mati, kita tetap harus membawa mayat-mayat mereka. Bukankah begitu? Sementara mereka bertiga hanya dilindungi oleh ratusan tentara saja. Aku yakin kita bisa mengalahkan mereka saat ini juga.”Sang Letnan Jenderal terpaku sambil mengawasi pinggiran pantai yang di mana di sana terdapat ribuan mayat berkaparan dan darah ada di mana-mana. Bukan lagi air laut, melainkan air darah yang menghiasi pantai. Sang Letnan Jenderal murka saat tahu kabar bahwa Jenderal Rommy telah mati bersama mayat-mayat di sana. Jadi dia tidak punya pilihan kecual

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   283. Brigade Penyamaran

    “Kapal-kapal mereka tidak mungkin tiba di sini nanti pagi,” kata Alexander. “Ketika cuaca normal dan ombak sedang baik, butuh waktu setidaknya sepuluh jam untuk sampai dari pulau Soms/Homs ke Pulau Lambora karena jarak dari sana ke sini sekitar 250 kilometer. Tapi masalahnya saat ini cuaca sedang buruk dan sepertinya akan turun hujan lebat. Paling tidak mereka butuh waktu lima belas sampai dua puluh jam.”Menurut Alexander, mereka bakalan melancarkan serangan dari udara terlebih dahulu sembari menunggu armada laut mereka sampai ke Pulau Lambora. “Kita mesti bersiap menghalau serangan udara mereka. Kemungkinan besar ketika pagi hari nanti pesawat-pesawat mereka bakal mengebom pulau ini.”Tiga perwira tinggi utama di sana pun bertanya pada Alexander tentang bagaimana cara bertahan dari serangan tersebut. Alexander mengatakan bahwa Winland tidak mungkin bisa menghalau semua serangan udara karena mereka kekurangan alutsista seperti senjata anti-pesawat. Artinya mereka cuma bisa berlindun

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   282. Menggantikan Jenderal Eisenhower

    Pertempuran berakhir tepat pada malam hari. Tidak ada satu pun marinir dan prajurit Northiz yang tersisa. Semuanya telah tewas. Usai memastikan semua musuh telah habis, pasukan Winland mengambil semua senjata dan peralatan tempur milik Northiz yang masih bisa dipakai dan dioperasikan. Mereka memperoleh ribuan senapan sniper, senapan serbu, amunisi, granat dan perbekalan. Hanya saja, mereka tidak punya banyak waktu untuk mengambil semuanya lantaran dalam hitungan jam pasukan tambahan dari Northiz akan tiba di sini. Maka dari itu, tidak ada waktu tidur dan istirahat bagi mereka malam hari ini hingga pagi nanti. Tepat pada jam 2 pagi, Jenderal Eisenhower telah mengumpulkan semua perwiranya untuk dilakukan perundingan guna mengantisipasi serangan lanjutan dari Northiz. Kini tujuh perwira Naga bersama Alexander telah berada di dalam sebuah barak kecil, mengadakan pembicaraan tentang langkah lanjutan yang bakal mereka ambil. Jenderal Eisenhower terkena luka berat. Ada bekas tiga tembak

DMCA.com Protection Status