Semua Bab Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Bab 351 - Bab 360

372 Bab

350. Harus Dihukum!

“Apa yang kau lihat? Cepat lanjut jalan!” sentak Peter, setelah melihat Thomas yang malah berhenti sambil menatap dirinya penuh selidik. “Kau menyembunyikan sesuatu, bukan? Apa kau menemukan informasi baru? Apa John benar-benar … tiada? Kau sudah berhasil mencari tahu identitas semua korban?” Peter berdecak, lalu berjalan cepat lebih dulu. Thomas yang tak mau tertinggal dan tersesat, langsung menyusul Peter, tetapi masih menyimpan banyak pertanyaan yang belum terjawab. “Siapa yang menumpang di mobilmu? Apa kau melihat ada orang yang berlari ke arah kau datang tadi? Mungkinkah orang itu anak buah Do–” “Kau ingat, tidak? Dulu kita pernah tersesat di hutan seperti sekarang. Waktu itu kita masih sekolah dan akhirnya terlambat. Kita dimarahi guru dan orang tua kita karena tidak jadi pergi ke sekolah. Ha ha!” Lagi-lagi, Peter mengalihkan pembicaraan. Tawanya pun terasa begitu janggal di situasi sekarang. “Gara-gara kau yang punya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

351. John Terbakar

“Papa Peter, apa kau sudah tahu apa yang terjadi dengan John?”Wajah Lyra mengernyit. Mengapa Alaric bicara seolah yakin jika John terluka karena Ivanna? Bagaimana kondisi suaminya sekarang?“Kita pulang dulu sekarang. Ada yang ingin aku katakan padamu tentang John.”Lyra yakin jika Peter mengetahui sesuatu. Dia pun menurut ketika semua orang mengajak pulang, demi bisa mengetahui keberadaan suaminya.“Apa John sudah sampai di rumah?” Pertanyaan itu tiba-tiba terbersit di benak Lyra. Peter tak menjawab meski Lyra terus bertanya.“Kita akan bicara setelah sampai rumah,” tegas Peter tak bisa dibantah.***Di tempat lain, Dom sedang mengemudikan mobil ke arah yang berlawanan arah. Dia sedang mengantar penumpang yang tadi sempat membuat Peter nyaris terkena serangan jantung sungguhan, tatkala orang itu menggedor kaca mobil di sebelah Peter.Setelah mendengar teriakan Peter, Dom langsung berlari ke depan mobil, sigap mengeluarkan senjata tajam untuk melindungi diri. Di hutan yang begitu suny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

352. Lari!

*Pemantik yang dipegang Ivanna terlepas dari genggamannya, jatuh tepat pada bensin yang menggenang. Api pun dengan mudah menyala dan menjalar di seluruh tempat yang terkena bensin.Kepala John Foster semakin pusing saat bau terbakar dan asap api mulai memenuhi ruangan. Dia dengan kalap mencari jalan keluar, selain pintu yang dihalangi Ivanna Parker.“Kau tidak bisa ke mana-mana lagi, John. Kita akan berakhir di sini.” Setelah tertawa puas, Ivanna meneteskan air mata, entah apa yang dia tangisi. Ataukah dia menyesal dengan keputusannya? John tak punya waktu untuk mengurusi apa yang ada di benak Ivanna. John hanya menemukan satu tempat untuk keluar, yaitu jendela yang menghubungkan dengan tempat pembangunan. Namun, John sempat melihat mesin dengan listrik-listrik besar di dekat jendela itu. Dia tak mau membahayakan semua orang dan bertaruh jika api di ruangan itu tak akan merambat keluar.Akhirnya, John dengan susah payah mendekat ke arah Ivanna. Dia akan keluar dan mencari bantuan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

353. Lari (2)

Suara perabot yang hancur akibat api menyadarkan John Foster. Dia bergegas berdiri, lalu berlari ke arah luar. Beruntung, ada sekelompok pekerja yang sedang duduk istirahat dan tak jauh dari tempatnya. Salah satu orang itu terkejut melihat John yang membuka pintu rumah peristirahatan mereka yang sudah tak digunakan lagi.“Hei, siapa kau?! Kau tidak seharusnya ada di sini!” Tujuh pekerja bangunan lain kini menyadari keberadaan John setelah satu temannya meneriaki John.“Kebakaran! Ada kebakaran di dalam sini!” seru John, suaranya berhasil mengalahkan suara deru mesin.Para pekerja itu kini melihat asap yang keluar dari jendela. Mereka segera memanggil orang-orang lain setelah yakin jika John tidak sedang menipu.“Singkirkan mesin yang ada di sebelah rumah itu!” teriak salah satu orang.John bersama beberapa orang masuk ke dalam. Setidaknya, dia harus memastikan Ivanna dan Debby dibawa keluar. Biar bagaimanapun, Ivanna adalah putri dari orang yang cukup berjasa bagi hidupnya. Lalu, ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

354. Pelaku dan Korban

Dan di sinilah John sekarang, selamat dari kematian. Menyisakan ingatan memuakkan yang ingin segera dia singkirkan dari kepalanya.John turun dari ranjang untuk membasuh wajah. Ingin mencoba melupakan kejadian itu, menghilangkan gambaran Ivanna Parker yang terlalap api selagi memandangi dirinya dengan ekspresi yang tak terbaca karena luka yang membakar kulit wajahnya.Di depan cermin toilet kecil, John terkejut melihat pantulan wajahnya di depan cermin. Dia memegangi pipi dan pelipisnya yang terluka, hingga mendadak teringat percakapannya dengan Lyra.‘Apa yang kau suka dariku, Sayang?’ tanya John suatu hari setelah mereka bercinta.Lyra seakan sedang berpikir keras menjawab pertanyaan suaminya. ‘Kau tampan, kaya raya, dan … apa lagi, ya? Aku tidak tahu ….” Kemudian cekikikan karena sesungguhnya jawaban itu hanya sebagian dari yang dia rasakan kepada John.‘Apa kau masih mau menerimaku dengan kondisiku yang sekarang?’ batin John miris.***Peter Foster yang sebelumnya menemani putrany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

355. Jauh

Berita kematian Ivanna Parker, wanita yang dikenal sebagai pengusaha cantik, lajang, dan berprestasi itu menggemparkan banyak pihak. Alaric Parker tak bisa mencegah media memberitakan putrinya karena peristiwa kebakaran tersebut cukup besar.Bukan tanpa sebab John melarikan diri dengan badan yang penuh luka untuk meminta bantuan lain hingga memasuki hutan, dan akhirnya bertemu dengan ayahnya. Dia tak ingin terlibat dalam peristiwa yang menyeret nama Ivanna Parker, setidaknya mengulur waktu sebelum para penyelidik menemukan bukti dia pernah berada di lokasi.Perusahaan yang sedang membangun hotel yang terbakar itu, dengan tegas menyatakan akan mengusut tuntas penyebab kebakaran tersebut. Mereka mengalami kerugian besar dan akan menuntut pertanggungjawaban orang yang menghambat bisnisnya.Anggota keluarga para korban kebakaran juga tak terima oleh kejadian itu. Dalam siaran televisi yang sedang disaksikan Lyra, mereka sedang berdemo di depan kantor polisi agar segera mempercepat proses
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

356. Terasa Dekat

Hening. Lyra diam mencerna ucapan John, menilai kejujuran dari setiap kata yang diucapkan suaminya. John terdengar sangat serius dengan ucapannya, meski Lyra belum sepenuhnya yakin jika John sedang bicara jujur. “Tidak masalah. Kita bisa mencari dokter spesialis kulit yang bisa memperbaiki wajahmu kalau memang ucapanmu benar,” balas Lyra pada akhirnya. Namun, jawaban Lyra belum membuat John puas. “Bukan hanya itu pertanyaanku. Apa kau masih mencintaiku walaupun aku sekarang memiliki wajah buruk rupa?” Lyra menggulingkan badan hingga terlentang. Menatap langit-langit sambil membayangkan wajah John berubah sesuai ucapannya. Namun, hanya wajah tampan suaminya yang bisa dia bayangkan. “John Foster … cinta yang memandang fisik seseorang itu bukanlah cinta yang sesungguhnya. Apa kau pikir, aku mencintaimu hanya karena wajah tampanmu saja?” John tak menjawab, sedang merenungkan kata-kata Lyra dan menyalahkan diri sendiri yang tak memercayai cinta istrinya. Selain itu, John masih merasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

357. Meracuni Lyra

Wajah Thomas Bell merah padam. Dia tadinya ingin memastikan putrinya sudah bisa tidur, seperti saat Lyra masih kecil dulu, menyelimuti dan mengusap lembut kepala putri kecilnya, lalu memberikan ciuman selamat tidur sebelum pergi. Namun, saat dia masuk ke kamar Lyra yang beberapa hari ini tak dikunci, Thomas langsung berbalik pergi. Dia sempat mendengar suara-suara desahan manja putrinya di toilet kamar. “Astaga ….” Thomas berjalan cepat sambil menekan kelopak matanya sesaat. Dia sempat lupa jika Lyra sudah dewasa dan memiliki suami, sebab beberapa hari ini hubungannya dengan Lyra seperti beberapa tahun silam, ketika Lyra baru bisa bicara dan masih butuh banyak perhatian. “John Foster … racun apa yang kau tanamkan di kepala putriku?” geramnya. Selama menikah dan sesekali bekerja di luar kota, Thomas tak pernah melakukan yang sedang Lyra dan John lakukan saat ini. Dia merasa dunia telah banyak berubah dan rusak! Selagi Thomas menyadarkan diri bahwa masa mudanya telah banyak terlew
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

358. Ingin Melupakan

“Max, aku sudah selesai.” Suara Selene menyadarkan Max yang sedang memikirkan akhir dari kisah cinta dan John. “Toilet untuk tamu di rumah ini sangat bagus dan besar, seperti di hotel mewah.”“Begitulah ….”Max sedang berusaha menyingkirkan harapan kecil yang dimilikinya. Dia menatap Selene cukup lama supaya harapan kecil memiliki Lyra menghilang.“Kenapa kau menatapku begitu?”Max tiba-tiba menyudutkan Selene di tembok. Kemudian melahap bibir wanita itu sambil memejamkan mata, mengingat kebersamaan mereka, serta dukungan Selene yang membantu dirinya melupakan Lyra.“Max … kita masih di koridor …,” ujar Selene setelah Max melepas ciumannya.Max menatap lekat kekasih barunya itu. Namun, bayangan Lyra masih sesekali terlihat.Dia kemudian memejamkan mata sambil menunduk, menyandarkan kening di pundak Selene sambil meremas dan memukul kecil dadanya. Perasaan menyiksa karena tak bisa memiliki Lyra kembali melanda. Max ingin melepaskan candu yang sudah terlanjur menguasai pikirannya itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

359. Permintaan Gila

“Kalau aku bisa menolongmu, aku akan melakukannya. Kau juga sudah banyak membantuku, Nona. Namun, jika menyangkut tentang kakak iparku, aku harus bertanya pada suamiku lebih dulu.”Selene sebenarnya sudah menebak jawaban Lyra. Dia mendengar bahwa Lyra sangat terpukul karena mengira suaminya telah tiada, sudah jelas jika Lyra hanya mencintai John Foster, dan mungkin akan sulit mengabulkan permohonannya.Namun, Selene masih ingin mencobanya, lalu dia berkata, “Max … dia masih mencintaimu.”Lyra diam, tak tahu bagaimana harus menanggapi. Apalagi, kata-kata itu berasal dari kekasih Max sendiri.Selama hampir satu tahun, dia sudah jarang bertemu Max, selalu mendengar jika Max hanya fokus bekerja. Lyra pikir Max sudah melupakannya.“Kau mungkin salah paham pada Max, Nona. Max–”“Tidak. Aku tahu dengan pasti,” potong Selene. “Selama perasaannya denganmu belum berakhir, Max masih akan terus mencintai dan terobsesi padamu.”Lyra tak menyalahkan kekhawatiran Selene. Dia pun juga tak mau kakak i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
333435363738
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status