All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 341 - Chapter 350

372 Chapters

340. Bersama Selamanya

“John, kau belum bangun?”Sentuhan lembut dari wanita yang duduk di ranjang, membuat John hampir spontan menepisnya. Untung saja dia bisa menahan diri.John pura-pura masih belum sadarkan diri ketika wanita itu sudah sampai di kamar. Mencoba mencari tahu tujuannya.‘Ivanna Parker tidak seharusnya ada di sini! Bagaimana bisa dia keluar dari penjagaan Nyonya Kat?’John sudah mendengar bahwa Ivanna dikurung di sebuah pulau terpencil karena gangguan jiwa. Jika Ivanna bisa muncul di hadapannya, wanita itu mungkin sudah dinyatakan sehat kejiwaannya atau melarikan diri dari penjagaan ketat di sana.‘Tuan Parker mungkin melepaskan orang ini. Biar bagaimanapun, Ivanna putri kesayangannya,’ batin John menduga-duga.Tebakan John Foster benar!Alaric Parker sudah tak bertemu dengan putrinya selama hampir satu tahun. Semakin lama, Kat tak membiarkan siapa pun mengunjungi Ivanna, termasuk ayahnya sendiri.Alaric membayar seseorang yang bekerja mengantar katering setiap pagi untuk mencari tahu suasa
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

341. Pasangan Abadi

Kekuatan orang dengan gangguan jiwa berbeda dengan orang normal pada umumnya. Sebab, mereka tak memedulikan apa pun dan hanya terpusat pada tujuan kegilaannya. John pernah mendengar hal tersebut di suatu tempat. Jika dia langsung bertindak, mungkin Ivanna akan menyergap dan melukai dirinya. Seandainya John masih lajang, dia tak akan banyak pertimbangan. Namun, mengingat Lyra dan Jolie, John jadi lebih ingin melindungi diri sendiri. Dia tak mau melihat istri dan anaknya bersedih karena dirinya mengalami kejadian buruk. Terlebih lagi, meninggalkan Jolie yang masih bayi dari dunia ini. “Kau tahu John, aku bukan mau melukaimu, tetapi aku sangat takut padamu. Karena itu aku … aku tidak sengaja memukulmu.” Tentu saja Ivanna berdusta. Tetapi, dia sendiri bahkan tak sadar bahwa dirinya telah berbohong. Pikiran Ivanna sungguh tak terkendali sehingga sulit membedakan antara realita maupun imajinasi. Cara bicaranya pun terkadang melompat-lompat dan tak sesuai yang dibicarakan lawan bicar
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

342. Kabar Buruk

John Foster tak punya pengalaman menangani orang dengan gangguan kejiwaan. Dia hanya berusaha mengulur waktu dengan membuat Ivanna bicara. Akan tetapi, kata-katanya justru menjadi peluru yang memicu kemarahan Ivanna, “Dengar … walaupun kita mati bersama dan kau akan ke surga seperti ucapanmu, aku lebih memilih terbakar api neraka daripada harus menghabiskan waktu bersamamu.”Beberapa kali John menggertakkan gigi, seakan ingin mengenyahkan rasa sakit di kepalanya. Namun, rasa mual justru melanda karena menghirup aroma pekat dari bensin yang dibencinya.“Kau benar-benar pria jahat, John ….” Ivanna tertawa tanggung. “Jika kau sungguh memilih terbakar api neraka, maka aku akan membuatmu terbakar bersamaku. Baik di akhir hidup ini ataupun sesudah mati!”Keras kepala! John sangat benci dengan orang yang tak bisa diajak bicara.“Jika kau mati, kau tidak akan bisa bertemu dengan papamu lagi,” imbuh John, mengingatkan Ivanna kepada orang yang menyayanginya dengan tulus.Ivanna menggeleng samb
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

343. Kenyataan Pilu

“Kau sangat mengenalku! Aku tidak bisa melihat putriku menangis begitu! Lyra bukan sedang merengek, tetapi benar-benar bersedih. Bantulah aku kali ini saja.” Thomas memohon sekali lagi. Dia pun masih terkejut dengan kabar yang baru beberapa menit lalu didengarnya.“Biar istri kita yang memberi tahu Lyra. Aku akan memanggil Yasmin dulu.”Peter menggertakkan gigi kala melihat wajah sendu sahabatnya dari samping. Ucapan Thomas ada benarnya. ‘Yang ada, Thomas justru akan semakin membuat Lyra terpukul karena ikut meluapkan kesedihan.’Tetapi, Peter tak bisa melakukan permintaan Thomas. Peter sendiri masih terpukul oleh kabar terkini dari putranya.“Papa!” seru Max Foster. Max berlari kecil sambil menggandeng wanita yang akhir-akhir ini terlihat bersamanya. Raut wajah Max tampak panik tanpa sandiwara.“Aku mencari kalian berdua ke mana-mana sejak tadi! Kenapa tidak ada yang menjawab teleponku?!”“Kami sedang sibuk! Ke mana saja kau, malah bersenang-senang sendiri di saat adikmu sedang me
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

344. Terbakar

“Lokasi terakhir John berada … terbakar ….” Thomas menunduk, tak berani menatap putrinya. Dia akan menyampaikan informasi lain yang ditemukan Dom, tetapi Lyra tiba-tiba tak sadarkan diri.“Lyra!” teriak Thomas.Beruntung, Thomas sigap menangkap Lyra. Dia segera membopong putrinya dan membaringkan di ranjang.“Panggil dokter!” titah Thomas.Tanpa disuruh pun, Peter sudah menghubungi dokter keluarga. “Sebentar lagi dokter datang.”“Aku akan menidurkan Jolie di kamar lain. Tolong temani putriku, Yasmin.”Beth juga mengkhawatirkan kondisi Lyra. Namun, dia tak mau cucunya menangis lagi setelah akhirnya bisa tidur.“Tidak. Lyra membutuhkanmu. Biar aku saja yang menjaga Jolie.”Beth mengangguk. Dengan hati-hati dia memindahkan Jolie dalam gendongannya. Setelah Yasmin menerima Jolie dan melangkah keluar, Beth segera mengurusi putrinya.“Sejak semalam, Lyra belum makan selagi menanti suaminya. Dia memuntahkan makanan waktu aku memaksanya. Kenapa kau l
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

345. Menuju Lokasi

Peter melihat banyak pengawal duduk tertidur di pos depan. Sudah hampir empat puluh delapan jam para pengawal itu berjalan menelusuri hutan dan hanya menemukan cincin dengan nama John dan Lyra.“Suruh mereka tidur di ruang tamu,” perintah Peter pada pengawal yang berjaga di rumah.Kendati demikian, Peter sudah sedikit menghargai kerja keras para bawahan, sejak dia tak memiliki apa pun dan hanya mengamati cara kerja putra bungsunya yang ternyata lebih efektif mengelola sumber daya manusia.“Baik, Tuan.”Peter lalu masuk ke mobil. Duduk di kursi penumpang depan, sementara Dom yang mengemudi.“Kau sudah istirahat? Kalau tidak kuat, lebih baik aku pergi dengan pengawal lain. Kau hanya akan merepotkan jika tiba-tiba pingsan.”“Saya dan rekan-rekan pengawal lain sudah bergantian mencari, Tuan. Lima rekan saya yang berasal dari Smith Group sedang istirahat, dan empat lainnya masih di lokasi.”Peter tak begitu memperhatikan waja
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

346. Peninggalan John

“Angkat teleponnya!” bentak Thomas pada telepon. Thomas saat ini sedang menghubungi Peter. Namun, Peter tak kunjung menjawab panggilan. Dengan geram, Thomas ingin membanting ponsel. Tetapi, dia urung melakukannya, setelah ingat ponsel tersebut pemberian dari John sebulan lalu. Melihat ponsel itu, mata Thomas memanas dan berembun. Dia membelai ponselnya seakan sedang menjelajah waktu sebulan yang lalu. ‘Papa, aku bekerja sama dengan perusahaan gadget besar dan sedang mengembangkan ponsel pintar baru. Ponsel ini contoh yang sedang kami kembangkan. Aku sengaja meminta empat unit, untukku, Lyra, Mama Beth, dan Papa,’ ujar John kala itu. ‘Kau tidak membelikan untuk papa dan mamamu?’ Masih ingat dalam ingatan Thomas, raut wajah canggung saat John memalingkan muka, dan berkata, ‘Aku lupa.’ Thomas terkekeh kecil selagi ingatan itu akhirnya menguap seperti bayang-bayang. Setitik air mata mengalir, dan dia langsung menghapusnya. Bukan hanya karena John adalah suami Lyra, tetapi Thomas
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

347. Sosok Familier di Lokasi Kebakaran

Max menggertakkan gigi ketika Lyra memukul dirinya secara membabi buta. Dia hanya berdiri diam menerima serangan Lyra, menahan nyeri di tulang belulang karena Lyra tak menahan diri.“Kau jahat, Max! Ini semua gara-gara kau!” jerit Lyra histeris.“Tenang, Sayang ….” Beth tak berani mendekat karena Lyra tampak tak peduli jika pukulannya bisa mengenai orang lain dari belakang. “Mama mohon … hentikan ….”Beth akhirnya tak mampu lagi menyembunyikan kesedihan. Dia menangis sambil menutup mulut agar suara isakan tak lolos dari mulutnya. Apalagi, melihat Lyra semakin kalap saat Thomas berusaha menjauhkannya dari Max. Tak pernah sekali pun mereka melihat Lyra sangat terpukul dan histeris seperti sekarang.“Lepaskan aku, Papa! Orang ini sejak dulu selalu ingin memisahkanku dengan John! Aku yakin dia yang mencelakai suamiku!!”Thomas sedang berusaha memegangi kedua lengan Lyra dari belakang. Namun, Max menggeleng pada Thomas dan melepaskan cekalan tangan ayah Lyra itu.Alhasil, Lyra kembali men
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

348. Tiba di Lokasi

“Tenang, Lyra. Sebaiknya kau istirahat dulu. Kau juga harus kuat untuk menjaga Jolie. Biar aku dan Max yang mencari tahu apakah dugaanmu benar,” ujar Thomas.Lyra termenung sejenak. Dia jadi kewalahan mengurus Jolie dengan pikiran tak tenang.Selama John belum ditemukan, Lyra belum bisa bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Dia bahkan takut memeluk Jolie karena tak ingin bayi kecilnya turut merasakan kegelisahannya.“Aku tidak bisa tenang sebelum John ketemu, Papa. Antarkan aku ke lokasi kejadian untuk mencari tahu dengan kedua mataku sendiri,” pinta Lyra.“Tidak. Aku yang akan ke sana bersama papamu. Lagi pula, papaku seharusnya juga sudah sampai di sana.”Max sudah datang lokasi kebakaran sejak menemukan lokasi terakhir sinyal ponsel John. Tempat itu terlalu kacau untuk dikunjungi adik iparnya. Lyra mungkin bisa pingsan apabila melihat jasad baru yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.“Aku ikut! Aku tidak akan bisa tidur kalau hanya duduk diam begini!” tegas Lyra.Lyra akhirny
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

349. Tak Yakin

Thomas ikut berlari, mengejar sosok yang dia pikir adalah menantunya. Tidak, dia sangat berharap jika pelihatannya tidak salah jika memang John baru saja menatapnya sebelum berlari menjauhi dirinya. Meski perutnya keroncongan karena seharian hanya minum kopi dan makan makanan ringan, Thomas berlari dengan segenap tenaga untuk menyusul sosok itu. “Tunggu!” seru Thomas yang hampir tak kuat lagi berlari. Namun, orang itu malah mempercepat ayunan langkah kaki. Thomas kembali mengerahkan tenaga yang tersisa untuk mempersempit jarak di antara mereka. Hingga tanpa sadar, dia sekarang masuk ke dalam hutan. Dia akhirnya berhenti ketika sadar tak ada penerangan di sekelilingnya. Sosok itu sudah menghilang dalam kegelapan. Thomas akhirnya menyerah, kakinya sudah sangat gemetaran. Kedua tangannya bertumpu pada lutut sambil menunduk. Dia mencoba mengatur napasnya yang terengah-engah. “Sialan, Peter, kau malah ke mana?” Dala
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more
PREV
1
...
333435363738
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status