All Chapters of Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku : Chapter 71 - Chapter 80

110 Chapters

Bab 72

Di tempat acara Perusahaan yang sangat meriah. Ruangan yang di sulap menjadi tempat pesta perayaan yang meriah, dengan susunan bangku berkeliling dan di beri meja bulat, bunga hias yang di beri di tengah meja yang menambah keindahan. Beberapa dekor yang mewah juga di pajang di sudut ruangan yang terlihat cantik.Para tamu yang datang juga menikmati makanan dan minuman yang di sediakan. Pelayan yang mondar-mandir dengan membawa nampan yang melayani para tamu dengan menyuguhkan minuman.Mahendra yang pasti sudah hadir di sana dengan Mahendra yang juga menyapa para tamu dengan mengobrol sedikit.Seperti biasa Mahendra akan memperlihatkan wajah yang berwibawa dan ramah dengan obrolan yang membuat tamunya nyaman. Pembicaraan itu pasti tidak akan jauh-jauh dari dari bisnis.Di tengah obrolan itu tiba-tiba mata Mahendra melihat ke arah pintu masuk dan melihat Tsamara yang masuk bersama Amel. Mahendra cukup lama melihat Tsamara yang tampil sangat cantik. Namun, tetap saja dari wajah itu terli
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 73

Karin memang pasti hadir di acara tersebut. Besok Karin akan berangkat ke Luar Negri dan hari ini dia masih di berikan kesempatan untuk menghadiri acara Perusahaan. Karin yang masih di anggap sebagai keluarga Mahendra. Jadi hal itu sangat wajar. Mendengar barusan apa yang di katakan Tsamara membuat hati Karin tersentuh. Dia tadi sangat ingin menghampiri Tsamara untuk kembali meminta maaf dengan memberikan semua penjelasan, tetapi tidak jadi karena mendengar kata-kata itu. "Kamu tidak apa-apa kan Amel aku tinggalkan!" suara Tsamara yang terdengar membuat Karin yang di dekat pohon hias yang menjadi hiasan di sudut ruangan itu langsung bersembunyi. "Tidak apa-apa Tsamara, seperti apa yang aku katakan kepada kamu sebelumnya. Kamu tidak perlu menunggu sampai pesta ini selesai," ucap Amel. "Ya sudah kalau begitu aku pulang ya!" ucap Tsamara. "Iya kamu hati-hati ya," sahut Amel. Tsamara menganggukan kepala dan langsung pergi. Amel menghela nafas yang kembali memasuki acara pesta itu.
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 74

Mahendra berada di ruangannya dengan menandatangani beberapa tumpukan berkas. Tangannya sejak tadi terlihat sangat sibuk. Namun tiba-tiba Mahendra menghentikan gerakan pulpen itu kalah teringat sesuatu dan apalagi jika bukan mengingat Tsamara. Dia bertemu wanita itu terakhir saat pesta Perusahaan dan itu sudah 2 hari yang lalu. Mahendra ternyata menuruti apa yang diinginkan Tsamara yang tidak mengganggu Tsamara. Walau hal itu sangat berat, tetapi Mahendra juga sangat mengkhawatirkan bayi yang di kandungan Tsamara dan lebih baik menuruti keinginan Tsamara. Tok-tok-tok-tok. Pintu ruangan yang diketuk membuat lamunan Mahendra buyar. "Masuk!" titah Mahendra. Lusi sekretarisnya yang memasuki ruangan itu dan menghampiri Mahendra. "Ada apa?" tanya Mahendra sembari melanjutkan menandatangani beberapa berkas itu. "Ini, pak!"Lusi meletakkan mobil warna biru di atas meja. "Apa ini?" tanya Mahendra. "Surat resign dari Tsamara dan juga Bu Tsamara mulai sekarang tidak terikat kon
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bab 75

Tsamara akhirnya mengetahui jika dia sudah kehilangan bayinya. Tsamara hanya bisa menangis yang berada di atas ranjang rumah sakit yang masih sangat lemah. Dengan infus yang masih melekat di punggung tangannya.Perlahan tangan Tsamara memegang perut rampingnya dan air matanya mengalir deras saat mengingat jika sebelumnya ada janin yang tumbuh di rahimnya.Tsamara bukan hanya dipenuhi dengan kesedihan tetapi juga penyesalan. Bagaimana tidak beberapa kali dia mengatakan tidak menginginkan bayi itu dan sekarang dia kehilangan bayi itu seolah sang pencipta telah mengabulkan permintaannya.Tsamara mungkin tidak serius dengan apa yang dia katakan dan hanya memberikan gertakan kepada Mahendra agar menjauhinya. Hal itu yang menjadi penyesalan besar bagi Tsamara yang sekarang benar-benar sudah tidak ada lagi janin di dalam kandungannya. Lidya yang memang akhirnya memberanikan diri untuk memberitahu kabar buruk tersebut kepada Tsamara, dia sangat shock dan pasti begitu terpukul. Tetapi Tsamara
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 78

Amel yang menoleh ke arah Andre yang ternyata tidak mendapatkan jawaban dari Andre. "Ternyata sia-sia juga aku satu mobil dengannya dan lihatlah dia sama sekali hanya diam. Memang laki-laki yang satu ini sungguh sangat menyebalkan!" umpat Amel di dalam hati."Silvia teman satu sekolahku dulu saat kami di Luar Negri," ucap Andre yang tiba-tiba memberikan jawaban. "Jadi kalian benar-benar saling mengenal dan bukan kebetulan bertemu. Seperti yang dilakukan Silvia kepadaku dan juga Rora yang dengan sengaja bertemu dengan kami dan sosok dekat dengan kami," ucap Amel."Aku sudah mengatakan kami saling mengenal dan apa jawaban itu belum cukup untuk kamu," ucap Andre yang membuat Amel menghela nafas dan kembali melihat lurus ke depan. "Lalu kenapa kamu membantu Silvia untuk menyerang Karin?" tanya Amel."Aku tidak membantu Silvia untuk menyerang Karin," Andre membantah pemikiran Amel. "Jika tidak membantu lalu apa waktu itu. Kamu yang tiba-tiba saja datang dengan sangat sok-sokan dan memb
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 76

Pemakaman Umum. Mobil yang dikendarai Lidya berhenti di pemakaman umum. Lidya yang pasti tidak sendiri melainkan bersama Tsamara. Seperti yang apa yang Tsamara inginkan dia hanya ingin melihat rumah anaknya. Walau bayi yang dia kandung baru beberapa bulan saja. Tetapi Tsamara ingin melihat tempat peristirahatan anaknya. Masih dalam kondisi yang sangat lemas membuat Tsamara yang keluar dari dalam mobil dengan. "Pelan-pelan Tsamara!" Lidya yang terlihat sangat khawatir pada kondisi Tsamara yang memang belum pulih sepenuhnya. "Aku tidak apa-apa sama sekali Tante jangan Khawatir," ucap Tsamara yang selalu merasa baik-baik saja. "Kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Lidya. "Iya aku jauh baik-baik saja," jawab Tsamara. "Ayo Tante! tunjukkan padaku di mana tempat anakku," ucap Tsamara. "Baiklah! ayo!" Lidya pun berjalan ingin menunjukkan makam itu. Lidya sangat bertanggung jawab yang mengurus segalanya untuk Tsamara. Dia juga bertanggung jawab dengan jadi yang tidak tertahan hidup itu.
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more

Bab 77

Amel dan Andre yang baru keluar dari gedung Apartemen. "Aku sudah mengatakan sejak awal sangat tidak mungkin Tsamara ada di sana. Kamu malah tidak percaya," ucap Andre dengan merocos. "Kenapa kamu tahu. Jika dia tidak ada di sini?" tanya Amel. "Aku hanya menduga saja dan dugaanku tidak pernah meleset," jawab Andre dengan santai. Amel tidak mengatakan apa-apa yang menghela nafas. Dia pusing yang mencari-cari Tsamara. Tetapi tidak menemukan Tsamara. "Kamu sebaiknya telpon dan siapa tahu ponsel Tamara sudah di angkat," saran Andre. Amel yang menuruti apa yang di katakan Andre dan kembali menghubungi Tsamara. "Tsamara!" pekik Amel yang ternyata Tsamara mengangkat telpon Amel. "Tsamara kamu di mana? kamu kenapa tidak pulang. Aku mencari kamu kemana-mana dan semua orang mengkhawatirkan kamu?" Amel tidak berhenti bertanya dan satupun belum ada yang dijawab Tsamara. "Maaf Amel aku sudah membuat kamu khawatir. Aku tidak apa-apa sama sekali. Aku baik-baik saja," jawab Tsamara d
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

Bab 77

Kondisi Tsamara yang terlihat sudah baik-baik saja dan sekarang yang pulang kerumahnya. Sebelumnya Tsamara sudah bertemu dengan Indah dan Amel. Tsamara lagi-lagi berbohong yang mengatakan jika dia baik-baik saja dan tidak apa-apa sama sekali. Indah dan Amel percaya saja dan tidak banyak bertanya, menurut mereka memang tidak memiliki kapasitas apa-apa untuk ikut campur terlalu jauh dan membiarkan Tsamara beristirahat. Tsamara yang memasuki kamar yang terlihat duduk di pinggir ranjang yang dekat dengan laci. Tangan Tsamara yang membuka laci dan mengambil 2 foto hasil USG. Melihat foto itu membuat Tsamara yang semakin sedih dengan air mata yang kembali jatuh. Tsamara langsung mengusap air mata itu yang berusaha untuk kembali pura-pura tegar. Dia memang harus tegar untuk menghadapi apapun yang dia jalankan sekarang dan pasti memang sangat berat. Tsamara menarik nafas panjang dan membuang perlahan kedepan. Lalu dia berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju lemari. Tsamara yang
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 78

Kayra yang berada di dalam kamar dengan di temani Silvia. Kamar itu bukan kamar Kayra dengan mantan suaminya dulu, tetapi kamar baru yang siapkan Mahendra dan semua itu dia lakukan agar Kayra tidak terbayang-bayang oleh mantan suaminya. "Ayo, Kak duduk!" Silvia yang mendudukkan Kayra di pinggir ranjang. Kayra yang melihat di sekitar kamar itu dengan kepala berkeliling. Kamar yang luas itu terdapat sofa yang berada di dekat jendela, terdapat lemari besar, televisi dan juga beberapa bingkai foto yang tertempel di dinding yaitu foto Lidya, Kayra dan Mahendra."Kakak bisa beristirahat di sini dan semoga Kakak nyaman dengan kamar ini," ucap Silvia."Kenapa aku tidak melihat Karin?" tanya Kayra yang membuat Silvia mengkerutkan dahinya."Karin..." sahut Silvia."Apa jangan-jangan Kak Kayra tahu, jika suaminya berselingkuh dengan Karin," batin Silvia bertanya-tanya. "Bukankah seharusnya dia ada di rumah ini dan aku tidak melihat dia sama sekali," ucap Kayra."Kakak mengingat Karin?" tanya S
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Bab 79

Tsamara yang lebih memilih untuk kembali ke kampung halaman. Tsamara menghabiskan hari-harinya di panti asuhan. Rumah peninggalan kedua orang tuanya yang dijadikan panti setiap ada rezeki yang berlebih Tsamara juga mengirim ke panti asuhan. Tsamara kembali mengeluarkan senyum saat dikelilingi anak-anak yang kejar-kejaran bermain-main dengannya. "Hati-hati! jangan lari-lari seperti itu!" Tsamara harus kewalahan menegur anak-anak kecil itu yang memang sangat suka bermain dengan tertawa-tawa dan tanpa peduli pakaian mereka mau kotor jatuh dan terasa sakit. Huhhhhh.Tsamara menghela nafas perlahan ke depan dengan geleng-geleng kepala yang ternyata tidak bisa mengatasi anak-anak tersebut. "Tsamara, namanya juga anak-anak mereka tidak akan mendengarkan kamu," seorang wanita yang sebaya dengannya berdiri di samping Tsamara."Aku hanya khawatir Aisyah jika mereka jatuh," ucap Tsamara."Ini waktunya anak-anak bermain dan mereka tidak ingin diganggu. Kamu lihat jika ada waktunya belajar dan
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status