All Chapters of Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku : Chapter 91 - Chapter 100

110 Chapters

Bab 93

Mahendra benar-benar begitu terkejut yang berdiam diri mematung dengan mata yang masih menatap ke arah Tsamara. Dia benar-benar sangat tidak percaya jika wanita yang selama ini tidak pernah dia lihat dan memutuskan komunikasi dengan dia sekarang sudah ada di hadapannya. Amel tersenyum yang melihat bergantian ke arah Mahendra dan Tsamara. Dia seolah begitu senang yang akhirnya dua manusia itu bertemu kembali. "Mahendra!" tegur Amel yang membuat Mahendra tersadar dan Tsamara yang juga mengalihkan tatapannya dengan wajah yang tampak begitu gugup dan beberapa kali kesulitan menelan saliva. "Amel Mahendra ingin bertemu dengan kamu," sahut Indah. "Iya Kak," sahut Amel. "Ya sudah kalau begitu, kalian mau ngobrol lah kakak mau turun dulu," ucap Indah. "Baik Kak!" sahut Amel. "Terima kasih Kak," sahut Mahendra. Indah hanya tersenyum mengangguk dan langsung meninggalkan orang-orang yang ada di ruang tamu itu. "Amel kalau begitu aku mau ke kamar sebentar, kamu sepertinya ada uru
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

Bab 94

Tsamara dan Mahendra sama-sama melepas pelukan mereka. Rasa rindu yang sedikit tersalurkan membuat mereka berdua merasa bahagia. Mahendra memegang ke-2 pipi Tsamara yang melihat wajah Tsamara yang mengeluarkan air mata. Tatapan mereka yang bertemu membuat mereka berdua saling melihat satu sama lain. Mahendra yang langsung mengusap air mata di pipi Tsamara dengan mereka berdua yang sama-sama melihat satu sama lain."Terima kasih Tsamara kamu sudah kembali dan aku anggap ini adalah janji kamu ke padaku. Janji yang telah kamu tempati," ucap Mahendra. Tsamara menganggukkan kepala dengan tersenyum."Kalau begitu aku tidak pernah berbohong. Aku memang hanya butuh waktu saja," ucap Tsamara."Maafkan aku Tsamara. Aku terlalu banyak memaksa kamu dan akhirnya seperti ini. Seharusnya aku tidak memaksa kamu. Seharusnya aku mempercayai dan menghargai semua keputusan kamu. Seharusnya aku yakin kepada kamu dan ini jawaban dari kamu. Maafkan aku terlalu terburu-buru," ucap Mahendra."Bukankah kita m
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

Bab 93

Setelah bertemu dengan Mahendra, Tsamara yang langsung memasuki rumah dengan Tsamara tampak bahagia dengan tersenyum terus."Ya ampun senyumnya manis banget," goda Amel yang memperhatikan Tsamara. Wajah Tsamara langsung datar ketika mendengar kata-kata Amel. "Amel kamu," sahut Tsamara yang terlihat malu-malu dengan wajahnya yang memerah. "Bertemu dengan Mahendra ternyata membuat kamu begitu sangat bahagia, awas lo keseringan senyum-senyum nanti malah seperti orang gila," goda Amel lagi."Issss apaan sih kamu," Tsamara yang terlihat semakin malu.Amel menghela nafas dan menghampiri Tsamara yang berdiri di hadapan Tsamara."Aku benar-benar sangat lega Tsamara, sekarang hubungan kamu dan Mahendra baik-baik saja. Aku juga sangat bahagia melihat kamu yang sudah kembali. Aku tidak ingin ada sedih-sedih lagi seperti dulu. Sekarang kita harus benar-benar bahagia. Kamu juga berhak Bahagia," ucap Amel."Makasih ya Amel kamu sudah selalu memberi memberiku support dan juga masukan. Aku sangat b
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 94

Akhirnya Mahendra membawa Tsamara masuk ke dalam rumah Mahendra yang kebetulan di ruang tamu ada Lidya dan juga Kayra, mendengar suara langkah kaki membuat ibu dan anak itu melihat ke arah pintu."Mahendra kamu sudah datang," sahut Lidya yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan disusul oleh Kayra.Mahendra yang melangkah menghampiri Lidya dengan menggenggam tangan Tsamara. Mata Lidya melihat genggaman yang sangat erat itu membuat dia sangat senang dengan memperlihatkan senyum yang lebar di wajahnya.Berbeda dengan Tsamara yang semenjak tadi sangat gugup yang bertemu dengan orang tua Mahendra."Iya Mah kami Baru saja sampai, aku tadi menjemput Tsamara dulu di kantor, Dia kebetulan ada keperluan di sana," jawab Mahendra. "Begitukah," sahut Lidya."Tante!" sapa Tsamara yang menyapa Lidia dengan menundukkan kepala dan sangat jelas wajah Tsamara yang benar-benar sangat gugup. "Kamu apa kabar Tsamara?" tanya Lidya. "Saya baik-baik saja Tante," jawab Tsamara. Lidya mendekati Tsamara
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 95

Akhirnya Tamara dan Mahendra selesai juga makan bersama dengan keluarga Mahendra. Mereka berdua yang belum pulang dan masih jalan-jalan di malam hari dengan cuaca yang sedikit dingin, mereka melewati jalanan yang di pinggir-pinggir terdapat banyak pohon dengan daun yang berguguran. Ada juga lampu jalan sebagai penerang dan juga banyak orang-orang yang berada di sana yang sesekali berpapasan dengan Mahendra dan Tsamara.Kedua pasangan itu hanya ingin jalan-jalan saja untuk mencari udara segar. Dengan langkah mereka yang pelan-pelan dan mereka berdua saling melihat dengan sama-sama tersenyum. "Kamu tidak masalah jalan-jalan bersamaku?" tanya Mahendra. Tsamara menggelengkan kepala dengan tersenyum."Kenapa harus masalah, aku justru sangat bahagia bisa jalan-jalan bersama kamu dan juga makan bersama keluarga kamu. Mama kamu dan kak Kayra begitu sangat baik dan sangat welcome kepadaku," ucap Tsamara."Syukurlah kalau begitu, aku sangat lega mendengarnya dan aku berharap kamu tidak bosan-b
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

Bab 96

Silvia menuruni anak tangga. Tetapi Silvia yang terlihat kaget dengan orang-orang yang ada di ruang tamu bukan hanya Lidya, Kayra atau Mahendra. Tetapi juga ada Tsamara, ada Amel, ada Luci, ada Angga dan yang lebih mengejutkan lagi ada Andre di sana yang tidak biasanya bergabung bersama orang-orang itu. Langkah Silvia memelan dengan wajah kaget yang tidak mengerti dengan kehadiran orang-orang itu di rumah Andre. "Kenapa mereka semua ada di sini? apa mereka sedang meeting di sini?" batin Silvia bertanya-tanya. "Turunlah cepat Silvia. Jangan hanya berdiri saja di sana," ucap Lidya. Silvia menelan Saliva. Kata-kata Lidya terdengar begitu tegas yang membuat Silvia jadi gelisah. Silvia yang berusaha untuk tenang dan melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga yang menghampiri ruang tamu. Silvia melihat orang-orang di sana satu persatu. Tetapi wajah Amel yang dia lihat tampak tersenyum seperti menyimpan sesuatu di balik senyum itu. "Ada apa Tante? apa kalian sedang menungguku?" tanya
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

Bab 97

"Apa maksud Kakak?" tanya Silvia dengan perasaan yang tidak enak. "Aku akan mengulang sekali lagi. Kamu harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kamu!" tegas Mahendra. Silvia terlihat panik dengan wajah takut dan gelisah."Selamat siang Pak!" tiba-tiba tiga orang pria yang memakai seragam polisi memasuki rumah Mahendra. Melihat orang-orang berseragam itu membuat Silvia semakin panik dengan debaran jantung yang semakin tidak menentu. "Kami datang kemari memenuhi panggilan, Pak Mahendra," ucap salah seorang polisi tersebut. "Atas laporan yang sudah saya buat dan saya berterima kasih dengan bapak yang langsung datang ke rumah saya. Tersangka ada di sini!" Mahendra yang langsung mengarahkan tangannya kepada Silvia yang membuat Silvia semakin kaget dengan mata yang terbuka lebar. "Apa-apaan ini Kak Mahendra," sahut Silvia dengan wajah kaget."Kamu harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kamu!" tegas Mahendra."Silahkan, Pak!" titah Mahendra. 2 Polisi langsung menghampiri Si
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

Bab 98

Akhirnya Lidya menyiapkan makan malam yang begitu banyak untuk menyambut para-para tamu yang memang tidak terlalu banyak tamu yang datang, karena tamu-tamu itu hanya untuk merayakan atas keberhasilan Mahendra yang mengembalikan Perusahaan."Kayra kamu tolong ambilkan ayam bakar yang Mama masak tadi!" titah Lidya."Iya. Mah!" jawab Kayra yang menurut saja. Bukan hanya Kayra yang juga ikut repot tetapi asisten rumah tangga juga ikut repot menyiapkan menu makanan yang sudah dihidangkan di meja makan. "Apalagi yang kurang ya," ucap Lidya yang terlihat begitu panik dan takut jika hidangan yang dia siapkan tidak sempurna. "Mah! semua sudah cukup, Mama jangan terlalu berlebihan menyiapkan ini dan itu, nanti kalau tidak dihabiskan bagaimana?" sahut Kayra dengan geleng-geleng kepala. "Tapi mama takut jika nanti mereka memakan, makanan yang tidak mereka suka, dan juga terpaksa untuk makan," sahut Lidya."Kayra yakin mereka akan suka dengan makanannya. Ini sudah cukup, Mama tidak perlu menyi
last updateLast Updated : 2024-09-14
Read more

Episode 99

Akhirnya makan malam di keluarga Mahendra selesai juga. Makan malam yang berjalan dengan lancar. Mereka semua menikmati hidangan yang disiapkan Lidya. Tamu makan malam di kediaman Lidya juga sudah pulang semua. Karena memang sudah malam. Tsamara yang pasti tidak lupa juga diantarkan oleh Mahendra. Karena sangat tidak mungkin Mahendra membiarkan Tsamara pulang sendirian dan padahal bisa saja Tsamara pulang bersama Andre dan Amel.Meraka berdua yang sama-sama berada di dalam mobil, Mahendra yang fokus menyetir beberapa kali menoleh ke arah Tsamara yang duduk di sampingnya. "Kamu lihat-lihat ke depan. Jangan menoleh terus ke arahku, nanti ada mobil baru tahu rasa," ucap Tsamara mengingatkan Mahendra. "Bagaimana aku tidak bisa menoleh ke samping, karena di sebelahku ada wanita yang sangat cantik," ucap Mahendra."Jangan mulai gombal. Kamu buruan nyetir yang benar!" tegas Tsamara dengan penuh penekanan.Mahendra hanya mengganggu saja yang kembali melihat ke depan dan tetap saja matanya t
last updateLast Updated : 2024-09-17
Read more

Bab 100

Mahendra tidak percaya dengan Tsamara yang menganggukkan kepala sebagai tanda bahwa lamarannya telah diterima. Mahendra begitu terharu dengan mata berkaca-kaca sampai tidak bisa menahan air mata itu dan jatuh yang langsung diusapnya dengan jari-jarinya. "Kamu sungguh?" tanya Mahendra memastikan. Tsamara menganggukan kepala yang memang apa adanya."Aku menerima lamaranmu. Aku bersedia menjadi istri, bersedia mendampingi kamu sampai maut memisahkan kita," jawab Tsamara yang semakin memperjelas jawabannya yang membuat Mahendra begitu terharu dengan air mata yang jatuh kembali. Memang hanya Tsamara yang membuat Mahendra mendadak sangat cengeng."Boleh aku sama memasangkan cincin ini di jari kamu?" tanya Mahendra meminta izin.Tsamara menganggukkan kepala dengan tersenyum lebar yang menahan rasa haru.Mahendra yang akhirnya memasangkan cincin itu sebagai pertanda. Jika lamaran Mahendra benar-benar sudah diterima. "Terima kasih Tsamara!" ucap Mahendra dengan tersenyum yang langsung berdi
last updateLast Updated : 2024-09-20
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status