Saat membuka mata, sinar matahari siang merasuk ke kamar mewahku. Yulia, Elena, dan beberapa pelayan lain tengah menyapu dan membereskan barang-barang. Mereka ada pada pandanganku yang masih pudar. "Selamat siang, my lady," sapa Yulia sambil memeluk segumpal kain. Aku mengerjap cepat. Aku ingat. Itu gaun tidurku! Yang artinya .... "Oh!" Kulongok ke dalam selimut. Aku bisa melihat seluruh kulit tubuhku, kemudian balik memandang Yulia. Seakan wanita itu bisa membaca wajahku, ia tersenyum. "Tadi pagi pendeta sudah memeriksa kamar ini, my lady. Mereka menyatakan bahwa pernikahan Nyonya dan Tuan adalah suci, sakral, dan sah." Dahiku mengerut t
Read more