Home / Fantasi / Aku Dan Tuan Duke / 20. Aku, Seva, dan Paman

Share

20. Aku, Seva, dan Paman

Author: cyllachan
last update Last Updated: 2024-05-13 20:00:07

Satu lagi ciuman yang buas mendarat di bibirku. Aku mulai merasakan lidahnya yang kasar memenuhi mulut. Nafasku terengah, tubuhku memanas. Aku hanya bisa melihat Alexey terpejam, lalu mendengar deruan nafasnya yang memburu.

Pria ini mulai melepas sabuk baju tidurnya selama ia melumatku. Tubuhnya yang kekar terlihat di keremangan malam. Lalu tangannya yang kasar mulai berani menyentuh tubuhku yang terbalut gaun malam tipis.

"M-My lord! A-Alexey!" seruku seraya mendorongnya. Ciuman kami lepas. "Ja-jangan! Kumohon jangan .... Kakiku ... kakiku sedang sakit. Tolong jangan lakukan," pintaku memelas.

Ia menoleh pada kakiku yang terbalut perban. Kemudian seringai yang lain muncul lagi untukku.

"Bukankah itu bagus? Kau tidak akan bisa bergerak, apalagi melawan."

Oh! Tidak!

Aku takut sekali. Aku takut akan merasakan nyeri seperti kemarin. Aku merasa air mataku menetes hanya dengan membayangkan penyiksaan itu. Tapi Lord Korzakov sudah mengger

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Dan Tuan Duke   21. Si Kembar dan Lady Durnovko

    "Selamat pagi, Bibi Anya," ucap mereka bersamaan. Dua pasang mata hitam arang itu kompak memandangiku."K-Kenapa ... kalian ada di sini?" Aku merengkuh seluruh selimut untuk menutupi bagian atas tubuhku. Alexey benar-benar tak menyisakan pakaian apa-apa untukku.Si kembar Mikhail dan Maria sudah ada di dekat ranjang. Sepertinya mereka memperhatikan obat herbal yang ada di kakiku."Kami cuma khawatir dengan Bibi," ucap Mikhail. Sementara Maria memandangku datar. "Katanya kemarin Bibi jatuh dari mobil ya?""I-Iya ... begitulah ... haha," kataku sambil tertawa kering. "Bagaimana kalian masuk kemari?""Pintunya tidak dikunci. Tadi aku lihat Paman sudah berangkat su

    Last Updated : 2024-05-14
  • Aku Dan Tuan Duke   22. Alexey dan Sofia Romanov

    "Apa Alexey belum pernah memberi tahumu?""Saya bertanya, tapi ... dia tidak pernah ingin membicarakan itu.""Ya. Itu memang bukan hal yang baik untuk dibicarakan. Apalagi kau adalah istrinya sekarang."Vera dengan mata biru safirnya yang pahit menatap ke jendela."Her Royal Highness Prinsessa Sofia Romanov. Dahulu ... saat Alexey masih remaja, keluargaku bertemu dengan keluarga Tsar Nikolai Romanov. Saat itu keponakannya, Sofia Romanov sedang berkunjung. Mereka berdua begitu muda dan akrab. Aku masih ingat saat Alexey membuatkannya mahkota bunga di taman istana."Wah ... apa ini adalah hal yang sebaiknya kudengar ... atau tidak? Mengapa tiba-tiba aku merasa bu

    Last Updated : 2024-05-15
  • Aku Dan Tuan Duke   23. Pria Bodoh

    Aku ternganga memandangi keduanya. Lantai marmer kamar ini berkilauan dengan pecahan kristal yang tajam."M-Maria ... apa yang kalian lakukan?" tanyaku lemas. Seolah nafasku telah diambil malaikat maut.Tangan mungil Maria meraih sebuah kotak hadiah yang paling dekat dengannya. Ia membanting kotak itu ke lantai, lalu melompat ke atasnya. Seketika kotak itu penyok. Maria melompat-lompat di atasnya berkali-kali, menginjak-injak dengan gemas. Mikhail juga ikut-ikutan. Ia membanting satu kado yang lain, lalu melompat ke atasnya."Apa yang ... hentikan ...," lirihku parau.'Itu ... hadiah dari suamiku .... Hentikan ....""Hahahaha!"

    Last Updated : 2024-05-16
  • Aku Dan Tuan Duke   24. Sepotong Medovik

    Keesokan paginya seperti biasa, aku sudah tidak mendapati Alexey di sebelahku. Hari ini aku memaksakan diri untuk mulai berjalan. Saat aku menginjakan kaki ke lantai, aku benar-benar takjub. Rasa nyerinya sudah hilang sepenuhnya! Dokter itu benar-benar manjur.Aku ingat ucapan Vadim, kalau aku harus mendapatkan rasa hormat dan meraih simpati dari para pelayan. Meski aku nyonya rumah, kalau aku jadi mereka pun pasti tidak akan langsung menerima sepenuhnya majikan yang baru. Apalagi mereka tahu kalau Alexey-lah yang membayar gaji mereka.Setelah bersiap-siap, aku meminta Elena dan Yulia memakaikanku gaun yang biasa saja supaya aku bisa leluasa beraktifitas. Aku sudah memikirkan strategi hari ini matang-matang. Hari ini aku akan lebih banyak berinteraksi dengan para pelayan supaya mereka tahu betapa baik dan rendah hatinya diriku ini. Hahahaha! Saatnya cari muka!Yang aku tahu, tempat para pelayan, tidak lain dan tidak bukan adalah di dapur!"M-M'lady

    Last Updated : 2024-05-17
  • Aku Dan Tuan Duke   25. Rahasia Mikhail dan Maria

    Aku bisa melihat Vera yang sekarang begitu ingin tahu. Apa aku, sebagai istrinya tidak tahu kalau suamiku ini tidak suka makanan manis? Apa aku dan Alexey sebenarnya hanya pura-pura berkencan? Lalu kenapa aku masih nekat memberinyamedovik? Kue madu yang terkenal manis dan legit.Alexey melirikku waspada."Tentu," kataku santai. "Medovik-nya sengaja dibuat tidak terlalu manis, jadi makan porsi besar pun tidak masalah." Aku memandang Alexey yang masih datar. "Kalau masih terlalu manis, aku sudah menyiapkan minuman coklat tanpa gula untuk menetralkan rasanya."Aku balas lirikan Alexey itu dengan sebuah seringai kemenangan. Hehe. Untung saja aku memancing obrolan dengan orang-orang di dapur. Setidaknya aku tahu makanan penutup seperti apa yang biasany

    Last Updated : 2024-05-18
  • Aku Dan Tuan Duke   26. Punggung Alexey

    Yulia terbelalak. Langkah kakinya begitu cepat menuju ke arah kami. Ia bahkan meninggalkan troli camilan di dekat pintu."My lady... saya mohon maaf," kata Yulia. Sebuah raut panik menjalar di seluruh wajah pelayan itu yang biasanya tenang. "Lord Mikhail, Lady Maria, sebaiknya ikut saya saja. Nyonya pasti ingin beristirahat," kata Yulia cepat-cepat."Tidak!" tolak Mikhail. "Kau kan ada di sana! Kau lihat juga kan?! Ayo bilang pada Bibi! Aku tidak bohong! Aku tidak bohong!" seru Mikhail lagi. Ia berontak meronta, melepaskan lengan kecilnya dari Yulia.Yulia terlihat menelan ludah. Mata hitamnya kelimpungan melirikku takut. Ia berkata pelan pada Mikhail. "M-My lord... saya mohon ...," Yulia melirik padaku dengan takut. "Lord Korzakov tidak akan suka

    Last Updated : 2024-05-19
  • Aku Dan Tuan Duke   27. Mata Safir yang Bicara

    Hari ini bahkan dia seperti tidak menyadari keberadaanku. Dia tak melirik sedikit pun atau bertanya aku sudah tidur atau belum. Ia melangkah begitu saja ke dalam kamar.Entah berapa lama ia berdiri di dekat meja kerja. Kemudian ia memunggungiku, sepertinya menyusun perkamen-perkamen itu satu per satu, kemudian berdiri dekat meja lama sekali. Ia menggumam sendiri sambil bersedekap terus membaca.Kesabaranku mulai habis. Aku juga sudah mulai mengantuk.Perlahan kakiku turun dari ranjang. Hati-hati agar ia tidak terganggu. Kamar ini begitu sunyi. Alexey juga menancapkan perhatiannya pada dokumennya. Jantungku berdebar tidak karuan saat aku berada satu meter di belakangnya.Gaun yang tipis ini membuatku sedikit kedingin

    Last Updated : 2024-05-20
  • Aku Dan Tuan Duke   28. Lorong di Kastil

    "Besok kami harus pulang," kata Vera.Aku kaget. "Loh kok? Apa tidak mendadak Kak?" tanyaku setengah tidak rela."Yah. Tadinya kami juga ingin berlama-lama di sini, tapi Stepan harus kembali cepat. Banyak urusan di Grand Duchy."Aku mengangguk-angguk mengerti.Pagi itu, aku tak melihat Alexey seperti biasa. Padahal semalam kami menghabiskan waktu bersama. Hhh. Mungkin memang begitulah dia. Aku hanya jadi pelampian nafsu mesumnya saja. Tidak lebih. Mungkin itu peran sebagai istrinya. Lama-lama aku akan terbiasa. Namun, jujur saja aku agak ... tidak rela. Rasa-rasanya aku menginginkan sesuatu yang lebih dari Alexey. Ketimbang jadi pemuas nafsunya belaka. Sial.Sa

    Last Updated : 2024-05-21

Latest chapter

  • Aku Dan Tuan Duke   57. Surat Cinta

    Esok harinya, pagi-pagi saat jam besuk sudah buka, kami berbondong ke penjara bawah tanah. Membawa makanan, teko berisi teh panas, dan buku-buku untuk menghilangkan kebosanan Alexey di sini.Aku cuma balas menggalaki petugas setelah mereka menegurku karena membawa terlalu banyak barang ke sel.Kubilang, "Suamiku seharusnya adalah tahanan rumah! Bukan tahanan penjara untuk sel ini! Dia hanya suka rela untuk berdiam di sini! Jadi dia bukan tahananmu!"Dia jadi ciut setelah kugalaki. Beruntungnya Alfons juga selalu lengkap dengan surat-surat dari pengadilan. Ia menyerocos untuk menjelaskan bagaimana Alexey adalah bukan tahanan di sel ini.Di rumah tadi, Alfons menerangkan, jika ini bukan perintah dari pengadil

  • Aku Dan Tuan Duke   56. Senampan Makanan

    Aku belum pernah ke penjara ruang bawah tanah seumur hidupku. Sama sekali.Tempat ini temaram, nyaris sulit melihat apapun. Dingin dan lembap, serta pengap. Tidak ada apa-apa di tempat ini, tidak ada kasur, selimut, atau setidaknya tumpukan jerami yang bisa membuat lebih hangat. Hanya ada sebuah ember untuk buang air.Aku tidak pernah menyangka akan mendatangi tempat seperti ini. Di sinilah aku, berdiam duduk di lantai, menemani suamiku."Apa kau sudah makan?"Ia menggeleng pelan. "Kenapa?! Apa mereka tidak memberimu makan?"Ia hening.

  • Aku Dan Tuan Duke   55. Lantai Dingin

    "Bagaimana ini bisa terjadi?!" Aku berteriak sekuatku tanpa menahan diri. "Bukankah seharusnya suamiku adalah tahanan rumah?! Kenapa mereka membawanya?!"Vadim tertunduk. Masih meringis. Masih juga dengan tangannya yang memegangi es di dahi."Maafkan saya, my lady. Saya berusaha menghalau mereka, tapi saya malah dihajar. Padahal saya juga meminta surat perintah atau surat penahanan Tuan. Mereka menolak. Katanya saya bukan siapa-siapa. Hanya pengacara yang bisa membaca surat itu.""Lalu? Sudah? Begitu saja? Mereka membawanya pergi?!" Kali ini aku mendelik padanya."Pengawal kita juga mencoba melawan, tapi ... Tuan melarang kami. Tuan tidak ingin masalahnya jadi lebih besar lagi."

  • Aku Dan Tuan Duke   54. Santo Peterkov

    'Anya, istriku.Kau sedang apa? Di sini membosankan. Berisik sekali. Aku tidak tahu bagaimana orang-orang ini bertahan hidup. Mereka berteriak-teriak, dan kau tahu soal mobil yang Stepan berikan untuk kita? Mereka mulai memakainya di jalan-jalan. Ada pompa-pompa yang mereka pakai untuk membunyikan suara terompet yang melengking. Mereka menyebutnya klakson. Kemarin dari jendela aku melihat ada dua orang kaya bergulat di tepi jalan setelah mereka saling adu klakson. Menggelikan. Kalau kau ada di sini kau pasti akan mengata-ngatai mereka juga.Aku cuma bisa baca buku. Tidak ada hal lain yang bisa kulakukan. Rasanya aku bisa gila kalau begini terus. Aku ingin cepat pulang.'Surat yang singkat. Berhasil membuatku tersenyum. Aku bisa bilang dia memang baik-baik saja kalau bisa mengomel begini.'Aku harus balas apa ya?'Aku mengawang ke langit-langit seolah di atas sana ada contekan untuk suratku berikutnya. Tiba-tiba aku kepikiran sesuatu."Elena, bisa kau panggil Igor?""Tentu, my lady."D

  • Aku Dan Tuan Duke   53. Penahanan

    Kami menuju perjalanan pulang. Aku dan Seva sudah berjanji untuk sering-sering mengirim surat mulai sekarang. Alexey juga berpesan pada Maxim, supaya dia tak perlu segan untuk meminta bantuan apapun jika diperlukan.Aku lega. Rasanya seluruh beban di pundakku terangkat. Aku tidak pernah merasa seringan ini.Meskipun begitu, aku kepikiran dengan pertanyaan Seva waktu itu. Seva mungkin tidak tahu banyak hal, tapi yang jelas dia jauh lebih tahu soal cinta daripada aku.Apa aku mencintai Alexey?Aku meliriknya. Sedari tadi ia masih menggenggam tanganku. Pria itu memandang keluar jendela kereta kuda. Hari mulai sore. Mungkin sebentar lagi kami akan tiba di kediaman, di Kota Balazmir. Di kastil yang menjulang paling tingg

  • Aku Dan Tuan Duke   52. Memaafkan

    Pipiku masih basah air mata, tapi bisa-bisanya Alexey punya pikiran seperti itu. Padahal barusan dia melihatku menangis hebat hingga sesenggukan. Dasar aneh.Aku tidak ingat kapan terakhir kali kami bercumbu atau bercinta. Sepertinya sudah lama sekali. Tapi di sinilah ia. Di tengah kunjunganku yang jauh dan melelahkan ke tempat adikku yang telah lama tidak bersua, dia malah merampas bibirku semena-mena.Kedua tangan Alexey menangkup wajahku, berusaha menguasaiku. Sementara bibirnya kian melumat seluruh mulutku. Aku tidak melawan, tentu saja. Meski ini begitu tiba-tiba, aku menikmatinya. Aku merindukan lelaki ini.Alexey melepas singkat ciuman kami. Ia memandangiku dekat."Manis," gumamnya. Kemudian ia kembali menciu

  • Aku Dan Tuan Duke   51. Kakak Beradik

    "Seorang janda menikahi ksatria dari bangsawan kelas rendah," ucap Seva luwes. "Aku sudah sering mendengar itu kok. Kalau mau bicara begitu, langsung saja. Aku tidak akan tersinggung, Your Grace~," cemooh Seva dengan nada memuakkan."Seva ... aku tidak-.""Lady Seva, aku sama sekali tidak mengungkapkan kalimat yang merendahkanmu, atau calon suamimu."Aku terkejut mendapati Alexey yang kian tenang. Sementara Maxim beringsut kebingungan. Aku juga mulai risau. Takut mereka berdua akan menghadapi apa yang mereka tidak ketahui soal Alexey. Bahwa dia adalah pria yang berbahaya."Aku tidak ada bedanya dengan Anda dan Kakak, Your Grace.""S-Seva ... apa maksudmu?"

  • Aku Dan Tuan Duke   50. Marchioness Seva Gusev

    "Kukira kau akan senang karena akan bertemu dengan adikmu," kata Alexey tiba-tiba."Maksudmu?""Kita sudah dua hari melakukan perjalanan jauh untuk datang ke pernikahan adikmu. Kukira kau akan senang."Tempat Seva memang jauh. Kediaman mereka dari wastuku di desa mungkin lebih jauh lagi. Seperti ada di ujung dunia. Bisa empat hari perjalanan. Sedangkan tempat Alexey sekarang hanya butuh dua hari."Bertahun-tahun aku tidak bertemu dengannya."Yang terdengar kini adalah suara derap kaki kuda yang riuh menjejak tanah. Mungkin hanya beberapa jam lagi kereta kuda kami beserta iring-iringan ksatria sampai di kediaman Marchioness Seva Gusev. Adikku.

  • Aku Dan Tuan Duke   49. Undangan Pernikahan

    'Untuk adikku terkasih, Marchioness Seva Gusev.'Penaku telah melumuri kertas putih begitu kontras, tetapi tanganku berhenti.Selepas Paman Dimitri ditangkap, diadili dan dicabut gelarnya, situasi memburuk. Mereka bilang saat pengadilan berlangsung, dia menyebut-nyebut namaku. Meneriak-neriakkannya hingga melengking dan bikin suara serak. Namun kuasa hukum keluarga kami melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia mewakiliku menjelaskan dan mengatakan segala yang diperlukan. Hingga aku sama sekali tidak perlu datang. Toh dari awal aku bukanlah tersangka.Meskipun begitu, aku dengar Alexey bicara pada Vadim tempo hari."Anya tidak boleh melihat orang itu lagi," begitu katanya. "Jangan pernah!"

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status