Beranda / Fantasi / Aku Dan Tuan Duke / 17. Bangsawan dan Mobil

Share

17. Bangsawan dan Mobil

Penulis: cyllachan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-10 20:00:28

Sepanjang pagi ini, aku baru melihat sebuah raut lain dari wajah tampan nan serius milik Alexey. Muka bangsawannya itu mengernyit terlihat sungkan dan agak dongkol. Ia bersedekap sembari menghela nafas malas.

"Tadaaa .... Bagaimana? Kau suka?" Stepan menyeringai, sedikit mengejek kalau menurutku.

Kami semua sudah ada di pelataran kastil. Ada sebuah benda berwarna hitam yang tidak terlalu aku mengerti. Apakah itu kereta kuda? Tapi dimana kudanya?

"Kakak Ipar ... apa kau sungguh-sungguh memberiku ini sebagai hadiah pernikahan?"

Untuk pertama kalinya aku mendengar ia memanggil sebutan keluarga pada Stepan. Bukan 'Your Grace' seperti biasanya.

"Haha! Tentu

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Aku Dan Tuan Duke   18. Kecelakaan di Pelataran

    "Apa ... maksud Anda,my lord?" tanyaku gugup."Tak apa ... kau bisa bicara jujur padaku. Aku tak akan bilang siapapun termasuk Alexey."Pria itu menyandar pada kursi mobil, tangannya sudah lepas. Ia membiarkanku mengendalikan benda ini sepenuhnya. Stepan dan mata hitam arangnya menatap lurus ke pelataran kastil.Apa aku benar-benar bisa jujur pada pria ini? Tapi ... tidak seharusnya siapapun tahu alasanku menikahi Alexey. Hanya aku, Alexey, dan Vadim yang tahu soal ini. Memang benar aku menikah dengan Alexey karena alasan uang. Aku butuh melunasi utang-utang pamanku.Aku cuma diam.Rasa senangku mengendarai mobil ini telah pudar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Aku Dan Tuan Duke   19. Nyeri

    Kakiku! Kakiku kananku tersangkut di sela-sela besi pijakan mobil! Benda itu sudah oleng. Pergelanganku sakit! Aku hanya bisa memejamkan mata sambil mengerang.Beberapa pengawal, pelayan dan tukang kebun berbondong menghampiri kami. Stepan dan Vera juga berlari ke arah kami."Cepat! Tolong Nyonya dan Tuan!" seru mereka.Aku hanya bisa memejam kesakitan saat mereka berusaha mengeluarkan kakiku yang terjepit."Panggil dokter!" teriak Alexey."Ya ampun! Anya!" seru Vera cemas."Sakit ...," rintihku. Aku bisa merasakan air mataku menetes. Sungguh, ini nyeri, kakiku serasa habis dipuntir.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Aku Dan Tuan Duke   20. Aku, Seva, dan Paman

    Satu lagi ciuman yang buas mendarat di bibirku. Aku mulai merasakan lidahnya yang kasar memenuhi mulut. Nafasku terengah, tubuhku memanas. Aku hanya bisa melihat Alexey terpejam, lalu mendengar deruan nafasnya yang memburu.Pria ini mulai melepas sabuk baju tidurnya selama ia melumatku. Tubuhnya yang kekar terlihat di keremangan malam. Lalu tangannya yang kasar mulai berani menyentuh tubuhku yang terbalut gaun malam tipis."M-My lord! A-Alexey!" seruku seraya mendorongnya. Ciuman kami lepas. "Ja-jangan! Kumohon jangan .... Kakiku ... kakiku sedang sakit. Tolong jangan lakukan," pintaku memelas.Ia menoleh pada kakiku yang terbalut perban. Kemudian seringai yang lain muncul lagi untukku."Bukankah itu bagus? Kau tidak akan bisa bergerak, apalagi melawan."Oh! Tidak!Aku takut sekali. Aku takut akan merasakan nyeri seperti kemarin. Aku merasa air mataku menetes hanya dengan membayangkan penyiksaan itu. Tapi Lord Korzakov sudah mengger

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Aku Dan Tuan Duke   21. Si Kembar dan Lady Durnovko

    "Selamat pagi, Bibi Anya," ucap mereka bersamaan. Dua pasang mata hitam arang itu kompak memandangiku."K-Kenapa ... kalian ada di sini?" Aku merengkuh seluruh selimut untuk menutupi bagian atas tubuhku. Alexey benar-benar tak menyisakan pakaian apa-apa untukku.Si kembar Mikhail dan Maria sudah ada di dekat ranjang. Sepertinya mereka memperhatikan obat herbal yang ada di kakiku."Kami cuma khawatir dengan Bibi," ucap Mikhail. Sementara Maria memandangku datar. "Katanya kemarin Bibi jatuh dari mobil ya?""I-Iya ... begitulah ... haha," kataku sambil tertawa kering. "Bagaimana kalian masuk kemari?""Pintunya tidak dikunci. Tadi aku lihat Paman sudah berangkat su

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Aku Dan Tuan Duke   22. Alexey dan Sofia Romanov

    "Apa Alexey belum pernah memberi tahumu?""Saya bertanya, tapi ... dia tidak pernah ingin membicarakan itu.""Ya. Itu memang bukan hal yang baik untuk dibicarakan. Apalagi kau adalah istrinya sekarang."Vera dengan mata biru safirnya yang pahit menatap ke jendela."Her Royal Highness Prinsessa Sofia Romanov. Dahulu ... saat Alexey masih remaja, keluargaku bertemu dengan keluarga Tsar Nikolai Romanov. Saat itu keponakannya, Sofia Romanov sedang berkunjung. Mereka berdua begitu muda dan akrab. Aku masih ingat saat Alexey membuatkannya mahkota bunga di taman istana."Wah ... apa ini adalah hal yang sebaiknya kudengar ... atau tidak? Mengapa tiba-tiba aku merasa bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Aku Dan Tuan Duke   23. Pria Bodoh

    Aku ternganga memandangi keduanya. Lantai marmer kamar ini berkilauan dengan pecahan kristal yang tajam."M-Maria ... apa yang kalian lakukan?" tanyaku lemas. Seolah nafasku telah diambil malaikat maut.Tangan mungil Maria meraih sebuah kotak hadiah yang paling dekat dengannya. Ia membanting kotak itu ke lantai, lalu melompat ke atasnya. Seketika kotak itu penyok. Maria melompat-lompat di atasnya berkali-kali, menginjak-injak dengan gemas. Mikhail juga ikut-ikutan. Ia membanting satu kado yang lain, lalu melompat ke atasnya."Apa yang ... hentikan ...," lirihku parau.'Itu ... hadiah dari suamiku .... Hentikan ....""Hahahaha!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Aku Dan Tuan Duke   24. Sepotong Medovik

    Keesokan paginya seperti biasa, aku sudah tidak mendapati Alexey di sebelahku. Hari ini aku memaksakan diri untuk mulai berjalan. Saat aku menginjakan kaki ke lantai, aku benar-benar takjub. Rasa nyerinya sudah hilang sepenuhnya! Dokter itu benar-benar manjur.Aku ingat ucapan Vadim, kalau aku harus mendapatkan rasa hormat dan meraih simpati dari para pelayan. Meski aku nyonya rumah, kalau aku jadi mereka pun pasti tidak akan langsung menerima sepenuhnya majikan yang baru. Apalagi mereka tahu kalau Alexey-lah yang membayar gaji mereka.Setelah bersiap-siap, aku meminta Elena dan Yulia memakaikanku gaun yang biasa saja supaya aku bisa leluasa beraktifitas. Aku sudah memikirkan strategi hari ini matang-matang. Hari ini aku akan lebih banyak berinteraksi dengan para pelayan supaya mereka tahu betapa baik dan rendah hatinya diriku ini. Hahahaha! Saatnya cari muka!Yang aku tahu, tempat para pelayan, tidak lain dan tidak bukan adalah di dapur!"M-M'lady

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Aku Dan Tuan Duke   25. Rahasia Mikhail dan Maria

    Aku bisa melihat Vera yang sekarang begitu ingin tahu. Apa aku, sebagai istrinya tidak tahu kalau suamiku ini tidak suka makanan manis? Apa aku dan Alexey sebenarnya hanya pura-pura berkencan? Lalu kenapa aku masih nekat memberinyamedovik? Kue madu yang terkenal manis dan legit.Alexey melirikku waspada."Tentu," kataku santai. "Medovik-nya sengaja dibuat tidak terlalu manis, jadi makan porsi besar pun tidak masalah." Aku memandang Alexey yang masih datar. "Kalau masih terlalu manis, aku sudah menyiapkan minuman coklat tanpa gula untuk menetralkan rasanya."Aku balas lirikan Alexey itu dengan sebuah seringai kemenangan. Hehe. Untung saja aku memancing obrolan dengan orang-orang di dapur. Setidaknya aku tahu makanan penutup seperti apa yang biasany

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18

Bab terbaru

  • Aku Dan Tuan Duke   61. Pendeta dari Jauh

    Aku menghela napas. Aku tidak bisa pura-pura terkejut. Aku sudah tahu betul itu. Tetapi ... mengapa mendengarnya langsung dari bibir Alexey membuatku merasa sakit hati. Aku berusaha keras menahan perasaanku ini di depan Alexey. Aku berusaha tegar."Aku bersumpah demi Tuhan, Anya. Aku tidak pernah menyakitinya. Dia memutar semua itu di pengadilan, di pergaulan kelas atas," lirih Alexey.Kemudian, suamiku itu mulai bercerita.Prinsessa Sofia Romanov. Anak dari mendiang Boris Romanov, yang seharusnya menjadi pewaris tahta Kekaisaran Levron. Ayahnya meninggal karena sakit, kemudian ibunya yang depresi pun bunuh diri. Kejadian itu menyisakan Sofia Romanov seorang. Pamannya, yakni Tsar Nikolay Romanov pun mengambilnya untuk diasuh. Seperti seharusnya, karena mereka tidak punya

  • Aku Dan Tuan Duke   60. Si Pelaku

    Aku, Vadim dan Alfred, kami tidak tahu apa yang telah terjadi pada Alexey. Kembali ke penjara istana Tsar juga rasanya bikin mual."Aku tidak bisa diam saja!" hardikku.Alfred berusaha menenangkan dan bahkan membungkam kami. Enak saja!"Tapi, my lady ... ini terjadi di bawah istana Tsar. Jika Anda gegabah, bisa-bisa Anda berurusan dengan keluarga Tsar."Tanganku meremas erat begitu jengkel hingga buku-buku jariku memutih."Seseorang harus bertanggung jawab! Mereka sudah menganiaya Alexey!""My lady," Vadim angkat bicara. Sedari tadi hanya aku dan Alfred yang cekcok. "Saya ingin bicara berdua dengan Anda."

  • Aku Dan Tuan Duke   59. Pulang

    Jam besuk usai. Sel penjara Alexey nampak lebih mewah ketimbang yang lain. Banyak barang-barang di sana yang bisa membuatnya hangat di ruang bawah tanah ini. Aku mendengar tahanan lain menggerutukan sumpah serapah kepadaku. Meskipun begitu, petugas sipir tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya mereka tahu siapa aku, siapa Alexey. Tentulah kami sudah sepatutnya dapat perlakuan super istimewa dari sipir istana Tsar.Namun bukan itu yang membuatku senang hingga membuatku berdebar tidak karuan. Sepanjang di kereta kuda, aku tidak bisa menahan diri senyum-senyum sendiri. Aku bahkan mendapat tatapan curiga dari Vadim. Apa ia menduga kalau aku tengah memikirkan siasat-siasat jahat untuk Alexey? Tak lama tatapan curiga itu pudar, saat kami sampai di rumah dan aku meminta Vadim dan Alfred menuliskan surat permintaan pembebasan Alexey dari tahanan di istana Tsar, dan mengembalikannya pada perin

  • Aku Dan Tuan Duke   58. Pemuda Aneh di Pesta

    Aku duduk di lantai sel dingin, memeluk lutut. Sedari tadi Alexey memanggil namaku, namun aku belum mau bicara. Jujur saja aku ingin pulang. Pulang ke mansionku di wilayah Barony Levitski. Menyendiri di kebun.Tapi ... jika aku melakukan itu, pria di sebelahku ini pasti akan merasa lebih buruk. Dia tahu aku sedang tidak ingin diajak bicara. Dia juga pada akhirnya cuma diam di sampingku."Dia memanggilmu Alex ya?" tanyaku.Alexey tidak berani menjawab. Kurasa jawabannya iya.Aku menarik napas berat."Dia ... sangat cantik ya. Dia sangat sempurna," gunamku lirih. Sedikit pedih juga."Tidak! Kau beribu-ribu k

  • Aku Dan Tuan Duke   57. Surat Cinta

    Esok harinya, pagi-pagi saat jam besuk sudah buka, kami berbondong ke penjara bawah tanah. Membawa makanan, teko berisi teh panas, dan buku-buku untuk menghilangkan kebosanan Alexey di sini.Aku cuma balas menggalaki petugas setelah mereka menegurku karena membawa terlalu banyak barang ke sel.Kubilang, "Suamiku seharusnya adalah tahanan rumah! Bukan tahanan penjara untuk sel ini! Dia hanya suka rela untuk berdiam di sini! Jadi dia bukan tahananmu!"Dia jadi ciut setelah kugalaki. Beruntungnya Alfons juga selalu lengkap dengan surat-surat dari pengadilan. Ia menyerocos untuk menjelaskan bagaimana Alexey adalah bukan tahanan di sel ini.Di rumah tadi, Alfons menerangkan, jika ini bukan perintah dari pengadil

  • Aku Dan Tuan Duke   56. Senampan Makanan

    Aku belum pernah ke penjara ruang bawah tanah seumur hidupku. Sama sekali.Tempat ini temaram, nyaris sulit melihat apapun. Dingin dan lembap, serta pengap. Tidak ada apa-apa di tempat ini, tidak ada kasur, selimut, atau setidaknya tumpukan jerami yang bisa membuat lebih hangat. Hanya ada sebuah ember untuk buang air.Aku tidak pernah menyangka akan mendatangi tempat seperti ini. Di sinilah aku, berdiam duduk di lantai, menemani suamiku."Apa kau sudah makan?"Ia menggeleng pelan. "Kenapa?! Apa mereka tidak memberimu makan?"Ia hening.

  • Aku Dan Tuan Duke   55. Lantai Dingin

    "Bagaimana ini bisa terjadi?!" Aku berteriak sekuatku tanpa menahan diri. "Bukankah seharusnya suamiku adalah tahanan rumah?! Kenapa mereka membawanya?!"Vadim tertunduk. Masih meringis. Masih juga dengan tangannya yang memegangi es di dahi."Maafkan saya, my lady. Saya berusaha menghalau mereka, tapi saya malah dihajar. Padahal saya juga meminta surat perintah atau surat penahanan Tuan. Mereka menolak. Katanya saya bukan siapa-siapa. Hanya pengacara yang bisa membaca surat itu.""Lalu? Sudah? Begitu saja? Mereka membawanya pergi?!" Kali ini aku mendelik padanya."Pengawal kita juga mencoba melawan, tapi ... Tuan melarang kami. Tuan tidak ingin masalahnya jadi lebih besar lagi."

  • Aku Dan Tuan Duke   54. Santo Peterkov

    'Anya, istriku.Kau sedang apa? Di sini membosankan. Berisik sekali. Aku tidak tahu bagaimana orang-orang ini bertahan hidup. Mereka berteriak-teriak, dan kau tahu soal mobil yang Stepan berikan untuk kita? Mereka mulai memakainya di jalan-jalan. Ada pompa-pompa yang mereka pakai untuk membunyikan suara terompet yang melengking. Mereka menyebutnya klakson. Kemarin dari jendela aku melihat ada dua orang kaya bergulat di tepi jalan setelah mereka saling adu klakson. Menggelikan. Kalau kau ada di sini kau pasti akan mengata-ngatai mereka juga.Aku cuma bisa baca buku. Tidak ada hal lain yang bisa kulakukan. Rasanya aku bisa gila kalau begini terus. Aku ingin cepat pulang.'Surat yang singkat. Berhasil membuatku tersenyum. Aku bisa bilang dia memang baik-baik saja kalau bisa mengomel begini.'Aku harus balas apa ya?'Aku mengawang ke langit-langit seolah di atas sana ada contekan untuk suratku berikutnya. Tiba-tiba aku kepikiran sesuatu."Elena, bisa kau panggil Igor?""Tentu, my lady."D

  • Aku Dan Tuan Duke   53. Penahanan

    Kami menuju perjalanan pulang. Aku dan Seva sudah berjanji untuk sering-sering mengirim surat mulai sekarang. Alexey juga berpesan pada Maxim, supaya dia tak perlu segan untuk meminta bantuan apapun jika diperlukan.Aku lega. Rasanya seluruh beban di pundakku terangkat. Aku tidak pernah merasa seringan ini.Meskipun begitu, aku kepikiran dengan pertanyaan Seva waktu itu. Seva mungkin tidak tahu banyak hal, tapi yang jelas dia jauh lebih tahu soal cinta daripada aku.Apa aku mencintai Alexey?Aku meliriknya. Sedari tadi ia masih menggenggam tanganku. Pria itu memandang keluar jendela kereta kuda. Hari mulai sore. Mungkin sebentar lagi kami akan tiba di kediaman, di Kota Balazmir. Di kastil yang menjulang paling tingg

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status