"Tentu saja sayang. Jika dia tidak ikut siapa yang menjaga mu ketika aku di ruang rapat. Lagi pula, di kantor ku banyak buaya. Karena itu, aku harus berjaga-jaga." ArArion berbicara dengan wajah masam. Pria itu takut ada yang menganggu gadis pujaan hatinya yang begitu sangat cantik dan mempesona. "Ih gak jadi ah, Hira takut." Wajah Zahira memucat. Jujur saja dia tidak tahu perusahaan Arion bergerak di bidang apa. Bisa saja perusahaan itu bergerak di bidang sepatu dari kulit buaya atau tas, jaket, tali pinggang dan dompet dari kulit buaya. Sehingga disana buaya di ternakkan."Kenapa takut baby?" Arion jadi bingung."Seram mas, aku takut buaya," jawabnya polos."Ha... Ha ...," Arion terawa ngakak. "Maksud ku, laki-laki pencinta wanita. Atau lebih pasnya pria hidung belang." Arion sangat gemas melihat wajah Zahira yang imut-imut. Bibir mungil yang maju beberapa centi itu, membuat dia semakin gemas dan ingin mengecupnya. Namun niat itu harus diurungkannya. Pada akhirnya Arion hanya meng
Read more