Nadia yang tahu, kalau semua ini hanyalah kebohongan, mulai merasa gelisah. Namun, dia berusaha tetap tenang, di hadapan Annata dan Bi Endang. Bisa ketahuan semua, kalau yang di video tadi memang bukan Dika. Melainkan orang lain, yang sudah direkayasa sedemikian rupa, sehingga mirip dengan Dika. Dua puluh menit kemudian, Dika dan Eka sampai juga di rumah. Keduanya berjalan tak berbarengan layaknya sepasang suami istri yang sedang dimabuk cinta. Eka menjaga jaraknya dengan Dika. Hal tersebut, langsung disadari oleh Annata. "Assalamualaikum, Bunda." Dika dan Eka mengecup punggung tangan Annata, saling bergantian."Waalaikumsalam." Annata bernapas lega, lantaran anak dan menantunya, tiba dengan selamat. Namun, pertanyaan besar sedang mengusik pikirannya.Annata menatap mata Eka, yang sembam. Garis bawah matanya merah, meskipun sudah tertutup make up. Namun, Annata bisa melihat adanya kesedihan yang terpancar dari mata sang menantu."Kalian duduk dulu!" pinta Annata lembut. Dika menga
Read more