Livia termangu. Ia sudah tahu hal itu. Namun jika diungkap lagi, hatinya masih tetap perih. Yang belum diketahui secara gamblang olehnya, adalah kisah percintaan antara orang tuanya dan orang tua Bre yang berujung dendam tak berkesudahan. "Tapi kenapa Mas Alan masih bertahan kerjasama dengan Pak Robert?" Livia menatap lekat suaminya. "Hmmm, kenapa? Kan Mas sudah bisa menduga Pak Robert seperti apa. Karena ada Mbak Ella, ya?" "Livi, bukan begitu. Kamu masih ingat kan, dia orang yang pertama kali ngajak kerjasama disaat AFBC baru berdiri. Selagi dia nggak curang dan menikam dari belakang. Mas nggak punya alasan untuk mundur. Nanti kalau ada bukti, Mas akan bertindak. Mas sama Adi tetap berhati-hati, kamu jangan khawatir. Perjanjian kami memiliki kekuatan hukum. Mengenai Ella, percayalah mas hanya mencintaimu. Nggak ada perempuan lain yang bisa gantiin kamu." Tatapan Alan meluluhkan Livia. Wajah perempuan itu menghangat saat ditenung dengan mesra. Raganya bersandar pada tubuh kokoh
Baca selengkapnya