Djuwira mengatur napas normal karena sejak beberapa waktu lalu dia bahkan hampir lupa bernapas. Lirikan yang menerkamnya dari arah kanan menyadarkan Djuwira kalau dia harus mengucapkan terima kasih pada preman tersebut."Kak, aku mau ngucapin terima kasih karena udah bantu aku lolos dari mereka," katanya.Pria itu melipat kedua tangan dengan sombong. "Gua heran ngeliat Lu. Baru aja kerja di toko roti, sekarang udah dipecat. Apa Lu gak paham caranya bekerja?" sahutnya menghardik."Bukan begitu, Kak. Ada kesalahpahaman aja sama bos. Jadi, aku kena getahnya." Djuwira tersenyum meringis. "Eh, tahu dari mana aku kerja di toko roti, Kak?" tanyanya heran."Lu kira Gua gak keliling kota ini? Gua pernah lah ngeliat Lu keluar pake seragam toko roti Diamond." Preman itu melengos kesal."Oh, gitu. Ya udah, aku permisi, ya!" Djuwira menunduk sebentar saat melewati pria yang sudah menolongnya itu. Namun, saat dia sudah melangkah hampir 10 meter, pria itu mengatakan sesuatu padanya."Mereka itu anak
Last Updated : 2024-04-04 Read more