Beranda / Romansa / Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda / Bab 19. Hatinya Terbuat dari apa?

Share

Bab 19. Hatinya Terbuat dari apa?

Penulis: Diyahlubis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Key menaikkan alis, lalu membasahi bibir merahnya. "Ya, saya sudah mendapatkan orangnya."

Key merasa salah satu dari mereka adalah kandidat yang tepat. "Ibu Qesya Aldinar," panggilnya.

Spontan wanita kedua yang duduk dari Ariyanto pun berdiri. "Saya, Pak!"

"Mulai besok, Anda bisa bekerja sebagai sekretaris saya dan Bu Anna akan memberikan penataran singkat hari ini. Saya harap Anda bisa cepat tanggap. Kalau tidak, saya akan mencari sekretaris baru," ungkap Key, menandakan bahwa hanya Qesya yang berhasil diterima sementara ketiga lainnya gugur.

Anna memberi instruksi pada Qesya untuk mengikutinya sementara yang lain diperkenankan meninggalkan ruangan.

Key bersiap pergi dengan membawa tas juga map kemudian melewati Djuwira yang masih duduk di kursi. Gadis itu masih duduk menunggu Key meninggalkan ruangan lebih dulu agar tidak berpapasan dengannya di luar.

Namun, saat Djuwira ingin berdiri, roknya tersangkut di kursi dan robek sedikit di bagian bawah. "Ya Allah," lirihnya sambil melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 20. Aroma Baru Lantai 5

    Keesokan harinya.Djuwira terlalu bersemangat menjalani pekerjaan barunya. Sampai-sampai dia datang satu jam setengah sebelum jadwal masuk kantor. Ia duduk di anak tangga sambil makan roti karena pintu belum dibuka."Maaf, Bu!" sapa seorang satpam yang baru datang dari arah parkiran."Mmh, ya, Pak?" sapa Djuwira, menurunkan roti yang tadinya mau digigit."Ada keperluan apa, ya?" tanya satpam yang merasa asing pada wajah Djuwira.Gadis itu tersenyum, lalu berdiri sebelum menjawab, "Saya bekerja di sini mulai hari ini, Pak. Semalam saya lolos interview.""Oh, begitu. Maaf saya gak tahu.""Gak masalah, Pak!" Djuwira ikut tersenyum. "Hum, maaf saya mau nanya. Bapak terganggu sama tompel saya?" Djuwira baru ingat kalau maskernya dia buka karena makan roti."Astaghfirullah! mana mungkin terganggu. Ibu ini cantik! tompel itu gak akan mengubah penampilan Ibu." Pria tersebut menyenangkan hati Djuwira dan meyakinkan kalau tompel bukan masalah baginya."Alhamdulillah, Pak. Saya takut bapak meras

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 21. Babu Baru

    Tak hanya di luar ruangan saja yang memiliki aroma baru, tapi di dalam ruangan Key juga terhirup parfum yang baunya berbeda dari luar. Qesya bingung sendiri saat bosnya berhenti di depan pintu."Ada apa, Pak?" tanyanya heran."Tidak ada," jawabnya menutupi perasaan senang dengan suasana baru hari ini. "Tolong Ibu hubungi restoran unit 2. Minta laporan pengunjung dan keuangannya. Meja kerja Ibu di luar, bukan di ruangan saya. Jadi, sebatas di sini saja kalau saya tidak meminta Ibu masuk," lanjut Key tegas, tapi tetap elegan. Sebagai pemimpin dia harus punya wibawa."Maaf, Pak." Qesya pun menelan saliva kemudian bergegas melihat sebuah meja lengkap dengan peralatan kerja di dekatnya. Dia merasa kalau itu adalah mejanya.Sesampainya di ruangan yang memiliki perbedaan design dengan ruangan kerja di Matsu Raga Jaya. Di sini ruangan Key dikelilingi oleh kaca. Tirai PVC warna putih saja yang diturunkan bila ingin suasana lebih privasi.Key tersenyum mengingat Djuwira pagi ini. Jarinya berjal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 22. Boleh Saya Buka Baju Bapak?

    "Ya, sahabat sejak kecil." Uwais tersenyum, lalu menepuk sesuatu di dinding. "Ada nyamuk!" sahutnya.Djuwira tersenyum. "Oh," sahutnya singkat, lalu meneruskan, "Alhamdulillah aku bisa diterima bekerja di sini. Pekerjaan apa pun akan aku lakukan demi terbebas dari utang. Bekerja adalah salah satu jalan supaya dapat gaji. Terima kasih banyak atas bantuannya, Uwais.""Apa pun?" tanya Uwais menaikkan alisnya sebelah."Ya, apa pun," jawab Djuwira polos."Kalau jadi pembunuh bayaran, apa kau mau? bayarannya besar," tanya Uwais."Astaghfirullah! bukan kerjaan itu juga kali, Uwais." Djuwira syok mendengarnya."Haha! aku bercanda. Kau di sini tidak sendiri. Ada aku yang bisa kau panggil saat kau butuh pertolongan." Uwais menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum.Djuwira pun ikut tersungging mendengarnya. Memang sedari tadi dia merasa asing. Terlebih bekerja bersama karyawan yang super sibuk dan berhati dangkal. Umpatan terus terdengar merendahkannya."Key di mana?" tanya Uwais."Ah, Pak Keane

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 23. Traktir Makan Malam

    Deg!Key sepertinya salah sangka. Ia menduga kalau Djuwira terlalu agresif memintanya membuka seluruh pakaian hanya demi luka kecil saja."Ah, maksud saya bukan semua baju bapak, tapi lengan bajunya aja, Pak," lanjut Djuwira memperbaiki ucapannya."Oh, biar aku saja." Key menggulung lengan kemeja birunya kemudian melihat sendiri luka itu."Ya Allah, kenapa bisa terluka, Pak?" tanya Djuwira, mengoleskan kapas basah tadi ke tangannya. "Maaf kalau sedikit perih," sambungnya.Key merespon dengan sakit yang terasa ketika Djuwira membersihkan lukanya. "Aku menolong seseorang dari pencopet tadi," jawabnya.Djuwira langsung kagum. Wajah polosnya menatap Key senang sekaligus tidak percaya. "Bapak serius? di mana kejadiannya?""Di depan waktu mau pulang tadi," jawab Key."Wah, bapak keren!" pujinya."Keren? aku hampir mati!" Key mengernyit tak percaya kalau wanita di sampingnya malah kagum.Djuwira tersenyum manis, lalu mengoleskan obat. "Allah pasti jaga bapak. Soalnya bapak baik," sahutnya.Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 24. Gara-gara Soto

    Secara bergantian, Key memperhatikan Uwais juga Djuwira. Gadis itu bisa melihat tatapan Key dari pinggiran bingkai matanya. Namun, Djuwira sungkan membalas."Kalian sepertinya sangat akrab," ujar Key membuka percakapan. Pertanyaan yang sudah lama dia simpan akhirnya keluar juga.Djuwira menanggapi ucapan Key dalam hati. "Celaka, Tuan Key pasti ngira aku genit ke Uwais."Uwais langsung tertawa kecil. "Di sana di tidak punya teman, Key.""Para karyawan di sana, apa tidak ada yang bisa kau jadikan teman? sesama rekan satu profesimu juga banyak," sambarnya tidak percaya.Djuwira tersenyum, lalu membuka maskernya. Key terkejut dan memintanya langsung menggunakan benda itu lagi. "Pakai lah, jangan kau buka!"Uwais mengernyit kesewa saat sahabatnya mengatakan itu di depan Djuwira secara langsung yang memiliki riwayat perundungan atas tompel di mukanya sejak kecil."Sama seperti Tuan, mereka juga tidak mau mendekati saya karena tanda lahir ini," tandas Djuwira berusaha melapangkan dada, lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 25. Diantar Pulang

    "Uwais," ucapnya lirih ketika melihat pria itu ada di depan toilet."Kau tidak apa-apa?" tanya Uwais padanya.Djuwira menggeleng kepala menanggapi pertanyaan darinya. Ia melebarkan penglihatan ke berbagai arah. Di beberapa sudut restoran, karyawan yang sedang bersantai melirik pada mereka bertiga."Pak Keane, saya minta maaf atas kejadian tadi," tukasnya merasa bersalah.Key menghela napas cepat. "Minta maaf untuk apa? justru kau berjasa hari ini," pujinya pula.Djuwira tidak menyangka kalau Key malah berterima kasih dengan kalimat tersebut. "Berjasa dalam hal apa, Pak?" tanyanya lagi memastikan firasatnya."Pokoknya kau berjasa. Ayo, kita pergi. Lebih baik kita makan di tempat lain saja. Aku sudah hilang selera makan di sini," jawabnya ketus. Key benar-benar tidak bisa bicara baik dengan Djuwira.Ia berjalan mendahului Uwais juga Djuwira. Key menghubungi seseorang di sepanjang perjalanan menuju parkiran. Sementara itu Djuwira penasaran sekaligus khawatir pada pesanan yang sudah terhi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 26. Duduk Di Pangkuan

    Djuwira bergidik aneh pada bosnya malam ini yang mendadak banyak meminta tolong padanya. Ia yang selama ini merasa terabaikan, sekarang malah dituntut untuk mengurusnya.Key melarang Djuwira pergi dari kamarnya. Padahal dia ingin keluar hanya untuk menyediakan makanan yang mungkin menjadi penyebab sakit kepalanya. Gadis itu duduk di sofa stoll dekat dengan tempat tidurnya.Sesuai permintaan Key, Djuwira memijat kening bosnya yang masih memejamkan mata. Djuwira tidak bisa diam saja sementara dia yakin kalau penyakit itu asalnya dari perut."Pak, saya buatkan makanan dulu, ya.""Bi Ratih sudah membuatkan.""Tapi, saya gak bisa tenang. Di sini gak ada minum atau apa pun. Saya akan buatkan herbal supaya sakit kepala bapak berkurang."Key menghela napas panjang kemudian membuka kelopak matanya secara perlahan. Ia melirik Djuwira yang terkesan memikirkannya. "Ya, buatkan aku apa pun yang menurutmu baik untukku."Djuwira langsung berdiri. "Iya, Pak. Saya akan segera kembali."Key mengikuti l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 27. Tanggung Jawab

    Key tidak bisa menahan dirinya yang sudah melihat jelas wajah Djuwira dengan tanda lahir di pipi. Wanita itu benar-benar tidak tahu konsekuensi dari perbuatannya. Key mulai merasa tubuhnya dingin sampai ke ujung kaki.Perutnya berputar seperti rollercoaster yang seolah-olah ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam. Key tidak lagi bisa menahan dan langsung menyembur isi perut yang baru saja diisinya. Tepat di muka Djuwira.Sumpah. Djuwira kaget bukan main ketika mukanya basah karena cairan yang dikeluarkan Key. Terasa panas juga beraroma bubur ayam, ditambah air rempah juga buah-buahan.Tidak lama setelah itu Key pun terduduk, menutup mulutnya dan meminta Djuwira menjauh."Pak. Ada apa dengan bapak?" tanya Djuwira kebingungan. Meski mukanya kotor, tapi sikap yang ditunjukkan oleh Key lebih mengkhawatirkan."Aku—minta maaf," jawabnya dengan suara tertahan. "Pergi bersihkan dirimu di kamar mandi," lanjutnya merasa bersalah karena sudah muntah tepat di wajahnya.Djuwira mengusap mukanya, lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 56. Rencana Di Hari Pertunangan

    Beberapa hari kemudian. Ketika Key selesai menjalani rapat penting dengan klien, tiba-tiba Sayuri muncul tanpa janjian. Sayuri bingung saat melihat sosok perempuan yang harusnya menjadi posisi terbawah di perusahaan calon tunangannya malah sekarang terlihat berduaan dengan Key. "Key!" panggil Sayuri. Pria yang hendak naik ke mobilnya itu pun langsung menahan salah satu kakinya demi melihat orang yang sudah memanggilnya. Djuwira ikut menoleh karena berdiri di dekat Key dengan posisi dekat pintu, baru saja membukakan pintu. Key berdeham karena melihat Sayuri semakin menjadi hantu yang mengikuti ke mana pun. Djuwira mundur selangkah dan menyaksikan Sayuri memeluk kekasihnya. "Sayang!" sapanya ramah, bersikap seolah seperti perempuan bangsawan. Melirik Djuwira sesaat dengan alis mengerut. "Kenapa kau bisa di sini?" tanya Key heran, perlahan melepas pelukan itu. "Ah, tadi aku bertemu teman lama. Kalau tahu kau mau ke sini, pasti kita bisa pergi bareng, Key ...." Sayuri mul

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 55. Tetap Romantis di Tengah-tengah Monster Gurun Merayu Key

    Waktu berlalu. Key berakting baik sebagai calon tunangan Sayuri. Perempuan itu semakin sering ke kantor dan merasa bahwa perusahaan tersebut sudah menjadi miliknya. Dia bahkan tidak segan menegur karyawan yang dirasanya tidak sesuai dan bermalas-malasan.Djuwira juga tersambar dengan sindiran juga makian. Sayuri tidak secantik wajah dan namanya. Djuwira hanya bisa bersabar karena mengingat tujuan Key pada Sayuri."Cleaning service kok suka banget keluar masuk ruangan bos! kau genit ke pemilik perusahaan ini, ya?" tuduhnya.Djuwira terkejut saat mendengar bentakannya. Qesya saja emosi melihat Sayuri marah-marah ketika Key sedang menjalani bisnis di luar kantor. Qesya ingin meremas rambut Sayuri, lalu membenturkannya ke meja. "Maaf, Bu. Saya hanya ingin memastikan kalau ruangan Pak Keane tetap bersih." Djuwira menjaga sikapnya walau darahnya mendidih."Awas kalau sampai Kau berniat macam-macam dengan calon tunangan saya. Saya pastikan Kau akan menyesal.""Baik, Bu."Sayuri pergi dengan

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 54. Tindakan Menasehati Hati

    Djuwira melihat kerusuhan itu dan segera menerobos kerumunan. "Halo, maaf! permisi!" Tak hanya Djuwira, anak buah keluarga Matsumoto yang lain ikut menertibkan. Key dan Djuwira bergegas menuju mobil dan Key pun segera naik. Djuwira menyusul dan langsung tancap gas. Embusan napas Key di balik wajah tegangnya bisa dilihat oleh Djuwira dari spion. Dia tidak berani menanyakan apa pun saat kondisi seperti ini. "Terima kasih sudah membantuku," katanya. "Oh, iya, Tuan. Sudah tugasku melakukannya. Apa Tuan terluka?" tanya Djuwira. "Tidak, hanya saja aku tidak suka bau mereka. Bau badan salah satu dari mereka tadi menusuk hidungku," sahutnya. Djuwira menahan tawa karena memang dia juga merasakan tadi. "Mereka bekerja keras demi mendapatkan informasi. Panas-panasan menunggu Tuan." "Hum, jadi kau tahu mereka di sana sejak tadi?" Key menginterogasi. "Tidak, Tuan. Kalau aku tahu, sudah aku tutupin Tuan dari dalam pakai jaket, masker dan topi," jawab Djuwira. Key langsung tersenyu

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 53. Hadiah Pagi yang Manis

    Keesokan harinya di rumah Key. Djuwira sudah bersiap menjemput bos sekaligus pria kesayangan yang semakin brutal menunjukkan rasa cintanya saat tidak ada yang melihat. Key menyambut kehadiran Djuwira dengan romantis. "Pagi, Sayang!" ucapnya mengejutkan Djuwira dan dihadiahi sebuah kecupan lembut tanpa diminta. Djuwira tersipu malu, memegang pipinya yang masih merasakan hangat sentuhan Key. "Tuan ... kenapa udah main serang aja pagi-pagi begini?" Key menatapnya dengan pipi menanjak akibat senyuman manisnya. Dia mengusap rambut Djuwira dan melihat kondisi wanita kesayangannya. "Apa kau mau lebih dari itu?" "Eh, tidak-tidak ... cukup, Tuan!" Djuwira menggeleng cepat. "Makanya jangan pernah tolak sesuatu yang kuberikan." Key mengeluarkan sesuatu dari kantongnya kemudian meminta Djuwira memejamkan mata. "A-Ada apa, Tuan? kenapa Tuan menyuruhku tutup mata?" tanyanya. Key mengusap muka Djuwira agar menuruti kemauannya kemudian meraih tangan gadis itu dan memasangkan sesuatu d

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 52. Penjelasan Key

    Key menggigit bibirnya saat mengejar Djuwira yang semakin menjauh. Hatinya berdebar keras, tercampur antara kekhawatiran akan keadaan Djuwira dan kemarahannya terhadap Uwais. Dia tahu bahwa ini bukan hanya tentang Djuwira, tapi juga tentang keputusannya sendiri.Saat akhirnya ia berhasil menyalip Djuwira dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan, Key turun dengan cepat dan berlari menghampiri Djuwira yang berjalan dengan langkah cepat."Djuwira!" panggilnya, napasnya terengah-engah.Djuwira berhenti sejenak, tapi tidak menoleh. "Tuan, tolong jangan repot-repot. Aku baik-baik saja."Key mendekatinya dengan hati-hati. "Tolong dengarkan aku, Djuwira. Aku tahu ini semua terlalu cepat, tapi aku tidak bisa lagi menyembunyikan perasaanku. Aku mencintaimu, Djuwira. Harusnya aku tidak menyembunyikan masalah hatiku pada semua orang, tapi aku—"Djuwira akhirnya menoleh, matanya penuh keraguan dan ketidakpercayaan. "Tuan, bisakah kita bicara tentang ini nanti? Aku tidak ingin membuat masalah di

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 51. Kecemburuan Membuncah

    Dengan hati yang berat, Key memasuki mobilnya dan memulai perjalanan ke bar yang biasa didatangi oleh Key dan Uwais. Pikirannya dipenuhi dengan kegelisahan dan kekecewaan atas keputusan Djuwira. Dia merasa seperti segalanya berantakan di sekitarnya, dan dia tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya. Di dalam mobil, Uwais berusaha menciptakan suasana yang lebih ceria. Dia bercerita tentang rencana-rencana mereka untuk malam itu, mencoba mengalihkan perhatian Djuwira dari keheningan yang tegang. Namun, Djuwira hanya menatap keluar jendela dengan ekspresi datar. "Djuwira, ada apa?" tanya Uwais. Ia pun terkejut dan menoleh. "Eh, enggak ada apa-apa, Uwais." "Apa ada masalah?" tanya Uwais lagi masih penasaran. "Gak ada, Kok! aku cuman ngerasa lelah." Uwais menghela napas. "Lelahmu akan hilang nanti saat tiba di sana. Teyamo adalah bar termewah dan juga asyik!" Djuwira tersenyum. "Apa di sana banyak laki-laki kesepian?" Uwais kaget mendengarnya. "Kenapa kau tanya itu?" "Hah

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 50. Key Meyakinkan Djuwira

    Di rumah usai pulang kerja. Djuwira melihat Maya datang dan membawanya ke kamar untuk berbincang.Dengan perasaan bahagia, Djuwira menceritakan masalah Key yang mencintainya. Namun, reaksi Maya justru berbeda."Buaya!" pekik Maya spontan."Eh, apa maksudmu, Maya?" Djuwira bingung."Dia hanya ingin pasang dua. Kau disembunyikan sementara si Sayuri diakui dunia. Ah, kau ini terlalu polos, Dju!"Djuwira mengerucutkan bibirnya. "Masa Tuan Key cuma mau mempermainkan aku?""Hei, Djuwira! namanya juga laki-laki. Mana ada yang menolak bangkai.""Maksudmu aku bangkai?"Maya cekikikan. "Dia menerima pertunangan dengan Sayuri, terus nanti kau diundang. Kau melihat mereka bertunangan, lalu kau disuruh berpikir kalau semua itu hanya bohongan?"Djuwira menelaah setiap ucapan Maya. "Katanya dia dendam sama Sayuri," sahutnya masih membela keyakinan hati."Dendam? kau tahu siapa Sayuri? anak konglomerat! mempertahankan hubungan dengan Sayuri jauh lebih menguntungkan daripada mempertahankan kau, Dju."

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 49. Disembunyikan Di Bawah Meja

    Di tengah-tengah kemesraan, tiba-tiba suara alarm pintu yang dikunci otomatis oleh Key terdengar. Ada yang berusaha membukanya dari luar. Qesya adalah pelakunya yang kaget saat mengetahui pintu dikunci. Dia berniat mengecek kegiatan bosnya bersama si cleaning service.. "Lho, kenapa dikunci? apa Djuwira sedang disidang habis-habisan sampai begitu privasi?" tanyanya sendiri, lalu berdecak heran. Dari ujung koridor, Qesya melihat Sayuri datang dengan jalan gemulainya yang khas. Qesya bisa membaca arah langkahnya ke ruangan Key. "Selamat siang," sapa Sayuri setengah ramah. "Siang, Bu!" sahut Qesya tersenyum palsu. Jujur dia malas sekali melihat saingannya datang. Mana ia merasa curiga pada Djuwira yang sudah terlalu lama di dalam, sekarang malah bertambah lagi beban pikirannya. "Keane, Mana?" tanya perempuan bergaun simpel warna medah muda itu. "Pak Keane di ruangan, tapi sepertinya sedang ada tamu," jawabnya. "Tamu?" Sayuri berdecak tawa kecil. "Buka pintunya," perintahnya

  • Gadis Tompel Kesayangan Tuan Muda   Bab 48. Panggilan Romantis

    Ketika Key keluar dari ruang peralatan, matanya mengawasi sekitar. Dia berharap tidak ada yang melihat. Ketika dia merasa aman, secepat mungkin langkahnya mengarah ke ruangan sendiri. Tiba-tiba Qesya muncul dari balik lemari. "Pak," panggilnya. Key sedikit gugup, tapi berusaha dia kontrol. "Ada apa, Bu Qesya?" "Ah, saya mencari Bapak dari tadi. Ini ada proposal yang baru masuk, boleh bapak cek dulu," jawab Qesya. "Ya, saya akan mengeceknya di ruangan," sahut Key, membawa berkas tadi menuju ruangan. Qesya bingung melihat tingkah gugup Key, tapi dia berusaha menepis pikiran negatifnya kemudian kembali bekerja. Tidak lama setelah itu, Djuwira pun berniat mengembalikan kunci tadi, tapi Uwais datang membawanya pergi. "Eh, kita mau ke mana, Pak?" tanya Djuwira heran. Banyak mata memandang ke arah mereka. "Makan siang, aku telat istirahat dan akan mengajakmu," jawab Uwais seenak hati. Dia tidak mengikuti aturan jam kerja kantor. Beberapa saat kemudian, di kafe. Djuwira su

DMCA.com Protection Status