All Chapters of Kakak Cantik, Jadi Mamiku!: Chapter 71 - Chapter 80

330 Chapters

Membuat Rencana

“Siapa gadis tadi?” tanya Aruna yang penasaran karena Bumi pergi cukup lama.Mereka berada di mobil. Bumi dan Aruna baru saja mengantar Bintang pulang, lalu sekarang Aruna yang mengantar Bumi ke kafe.Bumi menoleh Aruna, tapi tak langsung menjawab pertanyaan wanita itu.“Kenapa diam? Dia yang kamu maksud ingin menjaga hati?” tanya Aruna menebak.“Ya, aku sudah berjanji kepadanya,” jawab Bumi singkat.Aruna pun mengangguk-anggukan kepala mendengar jawaban Bumi, hingga kemudian membalas, “Seleramu ternyata yang masih kecil.”Bumi melotot hingga langsung menoleh Aruna karena ledekan wanita itu.“Kenapa kaget? Iya benar, kan? Coba aku tanya berapa umur gadis itu?” tanya Aruna karena melihat Bumi malah menatapnya seperti itu.“Seharusnya dua puluh dua tahun,” jawab Bumi dengan polosnya.“Tuh, kan bener. Kamu saja hampir tiga puluh tahun, dia baru dua puluh dua. Pantas saja kamu ga pernah pacaran, ternyata nungguin yang kecil legal,” ledek Aruna lagi.Bumi langsung mencebik mendengar ledeka
Read more

Kordinasi Rencana

“Aku sudah memikirkan sebuah rencana,” ucap Aruna saat menemui Ansel.Aruna memberanikan diri mendatangi rumah orang tua Ansel. Dia di sana tentunya disambut hangat oleh Ayana. Aruna dan Deon pun sekarang bicara di samping rumah.“Rencana apa?” tanya Ansel penasaran.“Aku menyadari jika kondisimu belum benar-benar sehat. Jika dipaksakan untuk menemui lalu menjelaskan ke Mommy, takutnya ada hal-hal yang tak diinginkan. Jadi aku ingin membuat Mommy membatalkan perjodohanku dulu, baru kemudian kita berusaha bersama-sama menjelaskan ke Mommy soal hubungan kita,” jawab Aruna menjelaskan.Aruna tahu jika keputusan atas ide yang diberikan Langit sangat mendadak. Dia juga tidak tahu apakah bisa berjodoh dengan Ansel, tapi rencananya ini bukan hanya untuk dirinya karena ada Bumi yang harusnya mendapat hak memilih juga.“Bagaimana caranya? Sebenarnya siapa yang dijodohkan denganmu? Bukankah lebih baik aku menemuinya lalu memintanya mundur agar lebih mudah?” tanya Ansel keheranan kenapa Aruna ta
Read more

Namanya Perang

“Apa kamu tidak merasa kalau sikap Aruna sedikit aneh?” tanya Bintang saat bicara berdua dengan suaminya di kamar. “Aneh bagaimana?” tanya Langit sambil melirik istrinya yang duduk di ranjang. Tentu saja Langit berpura tak tahu apa-apa agar Bintang tak curiga. Bintang menatap suaminya, terlihat kecemasan dalam tatapan matanya. “Ya, aneh saja. Dia waktu baru pulang, diajak belanja saja tidak mau, bahkan seharian lebih suka berada di kamar. Tapi sekarang dia sering sekali pergi, pagi pergi awal, sore pulang terlambat,” ucap Bintang mengemukakan keanehan yang dirasakan. “Aneh bagaimana? Menurutku malah normal kalau dia mau keluar entah nongkrong atau bertemu teman lama. Daripada dia terus murung di kamar,” balas Langit lantas naik ranjang dan duduk di samping Bintang. “Bukan seperti itu. Tapi aku merasa ada yang berbeda,” ucap Bintang lagi. “Berbeda bagaimana? Yang kulihat dia lebih ceria, apa pun alasan yang membuatnya senang, bukankah itu bagus. Setidaknya kita bisa kembali mend
Read more

Memulai Rencana

“Nanti aku kabari lagi,” ucap Aruna sambil melepas seat belt.Ansel mengantar Aruna sampai di depan lobi setelah mereka makan siang.“Apa nanti sore kita bisa jalan sebentar?” tanya Ansel sebelum Aruna keluar dari mobil.Aruna terkejut mendengar pertanyaan Ansel, tapi tak mungkin menolak permintaan pria itu.“Tentu,” jawab Aruna sambil memulas senyum.Ansel pun terlihat senang mendengar jawaban Aruna. Semenjak mereka berbaikan, keduanya belum memiliki waktu berdua untuk membahas banyak hal.Aruna turun dari mobil. Dia berdiri sambil melambai ke Ansel, sebelum akhirnya masuk lobi.Ansel pun meninggalkan tempat itu untuk kembali ke perusahaannya.Aruna berjalan menuju lift, hingga dia dikejutkan dengan suara Langit.“Masih belum melakukan yang daddy sarankan?”Aruna terkejut sampai memegangi dada melihat Langit yang tiba-tiba muncul di sampingnya.“Aku menunggu Ansel benar-benar pulih, Dad. Tidak mungkin aku membahas hubunganku dengan Ansel ke Mommy sendirian. Nanti terkesan Ansel seper
Read more

Mengenang Kebersamaan

“Kita mau ke mana?” tanya Aruna sambil menoleh Ansel yang menyetir. Ansel menoleh Aruna yang penasaran. Dia pun membalas, “Ke tempat yang dulu sering kita datangi.” Aruna mengernyitkan dahi karena penasaan, hingga dia pun memilih melihat saja ke mana Ansel membawanya. Ansel mengajak Aruna ke area foodstreet. Saat melihat tempat itu Aruna hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala pelan. “Ayo turun!” ajak Ansel setelah memarkirkan mobil. “Kamu ke foodstreet memakai jas?” tanya Aruna dengan sedikit nada ledekan. Ansel menurunkan pandangan. Dia pun melepas dasi juga jasnya, lantas menggulung ujung lengan kemejanya sampai siku bahkan membuka dua kancing teratas dari kemejanya. “Bagaimana sekarang? Sudah terlihat santai, kan?” tanya Ansel sambil memperlihatkan penampilannya saat ini. Aruna hanya tertawa menanggapi pertanyaan Ansel. Mereka pun akhirnya keluar mobil untuk menikmati jajanan yang ada di sana, seperti saat dulu mereka masih kuliah. “Sepertinya banyak yang berubah,” uca
Read more

Membawa Emily ke Rumah

“Kamu mau ke mana?” tanya Bintang saat melihat Aruna menuruni anak tangga dengan cepat.Ini hari Sabtu, Aruna libur kerja dan memang hari ini berencana mulai melancarkan rencana.“Ke depan bentar, Mom.” Aruna menjawab sambil menunjuk ke depan.“Ke depan? Ngapain?” tanya Bintang keheranan.“Jemput seseorang,” jawab Aruna hendak melangkah, tapi kembali berhenti karena pertanyaan Bintang.“Seseorang siapa?” tanya Bintang penasaran, bahkan dahinya sampai berkerut halus.“Pokoknya, Mommy pasti suka sama dia,” balas Aruna kemudian buru-buru berlari keluar rumah.Bintang ingin memanggil, tapi Aruna sudah keburu pergi.“Memangnya seseorang siapa?” tanya Bintang ke Langit.Langit hanya mengedikkan bahu mendengar pertanyaan Bintang.Di luar pagar rumah Aruna. Mobil Ansel sudah terparkir di sana kini tinggal menunggu Aruna datang.“Ingat, Emi jangan nyebut nama papi. Sebut nama Mami saja misal ditanya nantinya,” ujar Ansel memperingatkan agar rencana mereka tidak gagal.Emily menganggukkan kepal
Read more

Hampir Ketahuan

“Kamu suka makan apa?” tanya Bintang saat duduk berdua bersama Emily karena Aruna sedang ke kamar kecil. “Aku suka semua, tapi paling suka sama es krim,” jawab Emily. “Di lemari pendingin ada es krim, nanti aku ambilkan setelah makan siang,” kata Bintang terus mengajak bicara Emily karena nyaman dengan gadis kecil itu. “Oma Bintang terbaik.” Emily mengangkat dua jempol untuk wanita itu. “Kamu bisa saja.” Bintang malah malu sendiri dipuji Emily. “Mamamu memang pergi ke mana?” tanya Bintang penasaran karena Emily sampai dititipkan di sana dua hari. Emily bingung karena tidak ada briefing soal itu. Dia ingin menjawab, tapi urung saat mendengar suara orang lain. Bintang dan Emily menoleh bersamaan, hingga melihat Sashi datang bersama anak dan suaminya. Sashi sangat terkejut melihat Emily ada di rumah itu. “Eh … Bibi Cantik.” Emily langsung menyapa. Sashi benar-benar bingung karena tidak tahu rencana Aruna dan Langit. “Kenapa kamu di sini?” tanya Sashi bingung juga cemas. “Kamu
Read more

Menyukai Emi

“Apa Archie sudah bisa makan es krim? Kenapa dia belum bisa bicara?” tanya Emily sambil menoleh ke Bintang yang sedang mengambilkan es krim untuknya. “Archie boleh makan es krim, dia memang belum bisa bicara. Emi mau ngajarin Archie bicara?” tanya Bintang setelah menjawab pertanyaan Emily. Bintang memulas senyum, lantas kembali memindah es krim ke mangkuk khusus. “Nanti aku ajak bicara, biar Archie bisa bicara,” balas Emily, kemudian menatap Archie yang sedang bermain boneka miliknya. Emily duduk lagi di lantai dapur bersama Archie, lantas memandang balita berumur 3 tahun itu sambil tersenyum. “Archie, kalau panggil aku Emi, ya. Nanti kita sering-sering main,” ucap Emily sambil tersenyum lebar. Bintang menoleh ke Emily yang sedang mengajak bicara Archie. Dia pun tersenyum melihat Emily yang tampak menyukai anak kecil. “Nanti kalau kapan-kapan mau main bersama Archie, ke sini saja. Archie tiap siang di sini,” ucap Bintang sambil menghampiri Emily lantas memberikan mangkuk berisi
Read more

Harapan Emi

“Bagaimana kondisi di sana?” tanya Ansel dari seberang panggilan saat menghubungi Aruna. “Baik, tapi Emi sudah tidur. Sepertinya dia kecapean karena seharian main sama Archie,” jawab Aruna yang bicara dengan Ansel sambil mengamati Emily tidur. “Mommymu tidak curiga dengan Emi?” tanya Ansel terdengar cemas. “Tidak, malahan Mommy langsung suka. Sama sepertiku yang dulu langsung suka sama Emi. Dia ini menggemaskan dan lucu saat bicara,” jawab Aruna sambil memainkan rambut Emily. Terdengar suara helaan napas lega dari seberang panggilan, sepertinya Ansel was-was kalau Bintang tak menyukai Emily. “Kamu tenang saja. Emi juga pandai bicara. Dia tidak keceplosan bicara sama sekali, meskipun tadi hampir saja ketahuan karena Kak Sashi tidak tahu rencana kita, lalu dia bingung melihat Emi di sini. Untungnya aku berhasil menjelaskan dulu, sehingga Mommy tidak curiga,” ujar Aruna panjang lebar. “Syukurlah, maaf karena aku belum bisa ikut menghadapi mommymu,” ucap Ansel terdengar penuh penyesa
Read more

Menolak Perjodohan

Aruna menoleh Bintang yang hanya diam. Dia pun berpura untuk tak tahu apa yang terjadi.“Mom.” Aruna menyentuh lengan Bintang.Bintang menoleh Aruna sejenak, lantas kembali memandang ke arah yang dilihatnya.“Bukankah itu Bumi? Dia bersama siapa?” tanya Bintang.Aruna menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Bintang.Bintang pun penasaran. Dia lantas berjalan dengan cepat untuk menghampiri Bumi yang sedang berjalan bersama Winnie.“Mom!” Aruna mengejar sambil mengajak Emily.Bintang sudah sampai di belakang Bumi. Dia langsung memanggil pria itu.“Bumi.”Bumi menoleh bersama dengan Winnie, keduanya terlihat terkejut meski sebenarnya sudah merencanakan itu.“Siapa dia?” tanya Bintang karena Winnie merangkul lengan Bumi.Winnie pun berakting bingung, lantas menatap Bumi seolah meminta agar pria itu menjelaskan.Sama halnya dengan Winnie, Bumi juga berpura-pura panik melihat Bintang.“Bibi, ini ….” Bumi tak langsung menjawab, tapi memilih menjeda untuk membuat penasaran.Bintang masih men
Read more
PREV
1
...
678910
...
33
DMCA.com Protection Status