Entah siapa yang menelpon, hanya tertera nomor saja saat kulihat tadi. Ketika Saka menerima telepon. Di situ aku memungut gelas yang terbelah menjadi 3 lalu dibuang ke tempat sampah. Untung saja tidak hancur tadi. Akan tetapi, setelah saka berucap kata halo, dia langsung menyentuh layar dan menggeser untuk mengakhiri. Karena terlalu lama, akhirnya aku membantu mengakhiri panggilan. "Terima kasih," ucap Saka setelah telepon mati. "Siapa kamu? Aditya, Salman, atau Mami Nafa? Kenapa hanya diam saja," tanya Saka sesaat setelah meletakkan benda pipih itu di tempat semula. Pasti ditaruh dibawah paha supaya mudah saat ada telepon masuk. "Aku ...." Belum selesai berucap, pintu sudah bergerak. Seorang wanita muncul di sana.
Baca selengkapnya