Namun, setibanya di teras, bukan mobil Saka yang aku dapati. Kecewa dengan hasilnya, aku pun kembali masuk. Akan tetapi, langkahku terhenti karena seseorang memanggilku.Siapa dia? Aku tidak kenal."Selamat siang, Nyonya," sapanya "Atas nama Nilam Cahaya?" tanyanya ketika aku sudah berbalik badan."Iya benar, itu saya," jawabku segera."Em ... saya mendapat utusan dari Tuan untuk menjemput Anda," katanya melangkah hingga mengikis jarak di antara kami."Menjemput?" tanyaku bingung. Apa Saka akan memberiku kejutan?"Iya menjemput Anda, mari ikut saya," ajaknya."Sebentar, Mas, saya ambil tas dan hp dulu," kataku tetapi dia menolak."Tidak usah bawa tas sama ponsel, Nyonya. Kata Tuan langsung diajak berangkat saja," jawabnya dan aku pun patuh.Kemudian pria itu menggandeng tanganku dengan sangat hati-hati. Pasti Saka sudah berpesan padanya untuk menjagaku. Ah, so sweet sekali.
Baca selengkapnya