Home / Romansa / Dinodai Suami (Gagal Cerai) / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Dinodai Suami (Gagal Cerai): Chapter 21 - Chapter 30

54 Chapters

Fakta Baru

POV Arshaka "Aaaa ...!" teriakku kala rem yang aku pijak sama sekali tidak berfungsi. Pikiranku kalut dan aku tidak bisa berpikir jernih.  Di depan, tepat di sebuah pertigaan. Sebuah truk dari arah kiri melaju dan hampir saja bertabrakan denganku.  Gegas aku membanting setir ke arah lain untuk menghindarinya. Membelokkan ke arah kiri jalan dan menabrakkan pada pohon dipinggir jalan dan setelahnya aku tak sadarkan diri. Ketika membuka mata, tak ada cahaya sama sekali. Ada suara tetapi mereka tak nampak. Mungkinkah aku sudah mati? Dan sekarang aku ada di alam lain? Aku kembali menutup mata, dan membukanya lebar-lebar. Tetap saja hanya gelap, yang kembali aku dapati. "Mam," lirihku. "Saka, sudah sadar, Nak." Ada tangan yang mengusap kepalaku dan terasa nyata. Itu artinya aku masih hidup. Tetapi kenapa semuanya
Read more

Terbongkar

Ketika aku sedang makan. Diluar ada yang memencet bel. Entah siapa yang datang sepagi ini. Aku malas untuk bangkit. Alhasil aku meminta pelayan yang membuka karena sedang nanggung.  "Di mana Saka? Aku ingin bicara padanya. Besok kita akan berangkat ke Jakarta." Suara itu hampir saja membuatku tersedak. Apa? Berangkat besok? Katanya seminggu lagi. Gimana sih. "Ada di dalam, Tuan," jawab pelayan. Gegas aku bangkit dan akan menemui Aditya. Pria itu yang merencanakan atau memang dari pihak dokter yang meminta? "Baguslah. Lebih cepat lebih baik!" seru Saka yang duduk di sampingku. "Nilam, kamu ada di sini? Aku pikir kamu ...." Kini pria itu sudah tiba di meja makan. "Sejak aku pulang, istriku juga ikut pulang," jawab Saka tangannya meraba-raba mencari tanganku. Padahal saat ini aku berdiri di sampingnya, bukan duduk. Mau ketawa kok takut
Read more

Gara-Gara Parfum

Setelah kepergian Aditya, aku berjalan menuju kamar untuk meyiapkan barang-barang Saka. Namun, seketika kaki ini berhenti melangkah mendengar ucapan Saka. Jika cinta, kenapa tak percaya?Itu yang menjadi pertanyaan bagiku. Saka berkata dia mencintaiku sebagai wanita malam itu. Namun, dia tidak suka denganku yang menjadi istrinya karena uang.Bukankah aku sudah menjelaskan dan tidak hanya aku, tetapi Mami pun menjelaskan. Namun, Saka lebih percaya pada orang lain. Mengapa tidak tanya pada hatinya saja. Kemantapan tentang hati bukankah menjadi solusi terbaik?Perlahan aku melangkah. Antara berani dan tidak untuk mendekat dan mengajaknya berbicara. Akan tetapi, demi tekad dan cintaku pada Saka, serta hubungan rumah tangga yang harus dipertahankan demi hati masing-masing."Bagaimana dengan hatimu." Kata-kata itu yang muncul dalam otakku dan langsung direalisasikan saat ini.Menanyakan tentang hati Saka.Saka bergeming. Dia tidak menjawab ucapanku sama sekali. Apa dia tidak mendengar? A
Read more

Apa Yang Mau Dibicarakan

Saat kami bertiga meninggalkan area parkiran. Seseorang berteriak, membuat langkah kami seketika terhenti."Mau apa dia datang ke sini? Mana pakai koper segala?" tanyaku setelah menoleh."Ngapelin Saka kali, kan dia kekasihnya." Aditya menyahut."Enak aja, aku udah putus sama dia," sahut Saka tak terima.Sedangkan wanita itu berjalan dengan santainya mendekati kami bertiga yang menghadap padanya."Berangkat sekarang bukan?" tanya Putri dengan pedenya."Nggak jadi," ketus Saka yang sepertinya tidak suka atas kehadiran sang kekasih.Kemajuan besar nih. Itu artinya aku tidak ada saingan untuk mendapatkan hati Saka sepenuhnya."Jangan bohong, kata papa jadi kok," balasnya dan Saka malah menyentak."Pulang sana! Aku tidak mau diganggu sama kamu!""Saka! Kamu lupa jika wanita yang menggandengmu itu adalah seorang ....""Seorang apa? Ha!" Aku meradang.Sepertinya putri adalah orang yang mempengaruhi Saka hingga ucapan Mami pun tidak dipercaya olehnya."Seorang ....""Penj*al diri begitu? Iya
Read more

Takut Kehilangan

"Boleh, mau bicara apa," jawabku mendekat dan antusias dengan apa yang akan Saka katakan.Duh, dia akan bicara apa ya? Kok aku jadi makin deg-degan gini."Seandainya aku tidak bisa melihat selamanya. Apa kamu akan setia menjadi istriku?"Eh, pertanyaan apa itu? Kenapa Saka tiba-tiba berbicara seperti itu. Di mana sikap tegasnya selama ini? Kok tiba-tiba melow sih."Eh. Jangan bicara seperti itu dong. Ucapan adalah doa loh. Makanya berbicara yang baik-baik saja dan berpikirlah positif.""Tapi aku takut jika operasi gagal dan selamanya aku tidak akan pernah bisa melihat wanita itu sebagai Nilam, istriku."Wah, dia udah mau menerima aku sebagai istrinya dong. Senengnya nggak kira-kira aku tuh."Kamu akan kembali bisa melihatku. Percayalah dengan yang namanya keajaiban. Yakin jika kamu bisa melihat lagi." Aku menggenggam kedua tangannya. "Berada di sampingku selamanya ya."Yuhu ... akhirnya dia tidak mau m
Read more

Berita Viral

Ketika sedang asyik berbicara dan tertawa. Aditya datang tergesa-gesa. "Apakah urusannya sudah selesai?" desisku."Mungkin," balas Saka.Kini Aditya mendekat. Ia masih mengatur napasnya yang tersengal.Ada apa? Wajahnya terlihat begitu panik."Gawat!""Gawat apanya?" tanyaku penasaran."Foto dalam bentuk video Saka tersebar luas dan banyak yang menginginkan konfirmasinya.""Foto? Foto apa?" Aku semakin bingung."Foto dia bersama wanita di kamar hotel," jawab Aditya dan aku pun ikut kaget, begitu juga dengan Saka."Foto aku dengan wanita? Bukankah itu kamu, Nilam?" Kini Saka bertanya padaku."Nggak tahu. Lah kamu ke hotel sama siapa aja?" Kini aku balik bertanya. Siapa tahu dia bersama wanita lain seperti apa yang Putri katakan. Dia sering gonta-ganti wanita."Aku ke hotel sebulan lalu. Aku nggak pernah menginap kecuali ada kerjaan dan terakhir kali ya sebulan lalu," terang S
Read more

Sosok Berambut Panjang di Depan Saka

Masih teringat jelas nama yang tertera tadi. Dengan akun King Master. Sayangnya itu adalah video roasting, yang di-posting berulang oleh akun lain.Sial!"Gimana? Ketemu?" tanya Saka."Ternyata itu bukan pemilik asli," jawabku."Iya, aku tahu jika postingan pasti sudah berulang. Sini aku kasih tahu dan nanti kamu cari. Setelah tahu akunnya. Nanti segera beritahu Reno biar dia yang menyelidiki. Hari ini dia baru kembali dari luar kota."Oh, pantas tadi berisik. Ternyata lagi pulang dari luar kota."Gimana caranya?" Aku antusias dengan apa yang akan dijelaskan oleh Saka.Perlahan Saka menjelaskan dan menyebutkan aplikasi yang bisa digunakan untuk mencari tahu sumber asli dari postingan.Gegas aku melakukannya. Seketika mata terkejut saat melihat akun yang memposting gambar tersebut."Warga Konoha," celetukku membaca akun yang tertera."Kamu ambil gambarnya dan segera kirimkan ke Reno. Biar dia mudah mencarinya," titah Saka dan lagi aku menurutinya.Nama akunnya aneh-aneh saja. Warga Kon
Read more

Mengapa Harus Dia!

"Ada kabar apa, Ren?" tanyaku.Apa? Jadi ternyata pelakunya itu benar bibiku sendiri. Astaga, apa sih yang dia inginkan. Mengapa dia tidak pernah mau membiarkan hidupku tenang.Aku kembali masuk dan segera memberitahu Saka tentang kabar ini. Tak peduli jika dia adalah bibiku. Jika didiamkan saja, maka dia akan terus seperti itu. Tidak akan pernah kapok, bahkan mungkin bisa berbuat lebih nekat dari ini."Ada apa?" tanya Saka saat aku baru saja membuka pintu dan dokter Fadli masih ada di dalam.Aku tidak langsung menjawab hingga menunggu dokter Fadli keluar terlebih dahulu. Sepertinya tidak pantas jika masalah keluarga sampai terdengar di telinga orang lain.Hingga kini tinggal aku dan Saka saja di ruangan ini. Saka pun sudah tidak sabar untuk mendengar apa yang akan aku katakan."Bagaimana kabar dari Reno?" tanyanya nampak serius."Reno pagi buta sudah bertemu dengan hackers tersebut. Katanya pelaku adalah Rihana Faza, bibiku.""Mau apa lagi dia? Wanita ular seperti dia harus diberi pe
Read more

Rencana Rihanna

POV Rihanna"Dasar gadis sia lan! Kenapa bisa kabur coba!"Aku yang baru saja mendapat kabar jika keponakanku berhasil kabur malam itu membuatku benar-benar meradang. Kok bisa dia kabur. Siapa yang membantunya?Gegas aku menemui orang suruhanku. Tak butuh waktu lama aku sudah tiba di depan rumah Vika. Jika Nilam kabur dan pulang ke rumah ini, kok sepi rumahnya.Wanita yang sempat aku bayar itu membuka gerbang. Dia langsung mendekat saat tahu mobil sudah terparkir di depan rumah tuannya.Aku membuka kaca ketika dia sudah ada di samping mobil."Gimana sih, nggak becus saat bekerja!" Aku memandangnya nyalang."Maaf, Bu, tapi ada yang menolong perempuan itu. Mbak Vika dan seorang pria . Sampai anak buah Ibu dihajar hingga babak belur. Untung saja saya datang, kalau tidak pasti ibu sudah berada di kantor polisi saat ini."Hah! Yang bod0h itu anak buahku. Bisa-bisanya dia kalah sama Vika dan temannya itu.Eh, ngomong-ngomong Vika membawa teman. Siapa dia?"Ok, terus kabar apa yang kamu dapat
Read more

Dia Datang Menagih Janji

Dan ternyata di dalam ruangan, ada orang yang aku takutkan untuk datang kembali dalam kehidupanku selama ini dan kini dia sudah ada di depan mata. Dengan wajah yang berubah tetapi tatapannya masih sama seperti dulu. Cinta.Ya Tuhan, pantas saja hatiku tidak karuan. Ternyata mantan kekasihku yang akan memeriksa. Bisa gawat ini! Aku harus apa sekarang?Matanya membelalak ketika aku sudah berdiri di hadapannya. Dia seolah melihat hantu saja. Tidak berkedip untuk sepersekian detik, bahkan mulutnya pun ikut terbuka.Pasti dia kaget jika pasiennya itu adalah aku. Begitu juga denganku. Berasa seperti mimpi akan kembali bertemu dengannya. Di mana dia menghilang tanpa jejak setelah kami lulus SMA. Hampir sama seperti Aditya. Memilih kuliah ke luar negeri dan meninggalkan aku tanpa kabar apa pun."Nilam." Ia langsung bangkit dan akan melangkah. "Aku sudah bersuami. Jadi, jangan macam-macam." Kata-kata itu yang langsung terlintas dalam otakku dan terealisasikan.Dalam hitungan detik. Saka pun me
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status