Setelah kepergian Aditya, aku berjalan menuju kamar untuk meyiapkan barang-barang Saka. Namun, seketika kaki ini berhenti melangkah mendengar ucapan Saka. Jika cinta, kenapa tak percaya?Itu yang menjadi pertanyaan bagiku. Saka berkata dia mencintaiku sebagai wanita malam itu. Namun, dia tidak suka denganku yang menjadi istrinya karena uang.Bukankah aku sudah menjelaskan dan tidak hanya aku, tetapi Mami pun menjelaskan. Namun, Saka lebih percaya pada orang lain. Mengapa tidak tanya pada hatinya saja. Kemantapan tentang hati bukankah menjadi solusi terbaik?Perlahan aku melangkah. Antara berani dan tidak untuk mendekat dan mengajaknya berbicara. Akan tetapi, demi tekad dan cintaku pada Saka, serta hubungan rumah tangga yang harus dipertahankan demi hati masing-masing."Bagaimana dengan hatimu." Kata-kata itu yang muncul dalam otakku dan langsung direalisasikan saat ini.Menanyakan tentang hati Saka.Saka bergeming. Dia tidak menjawab ucapanku sama sekali. Apa dia tidak mendengar? A
Read more