Home / Romansa / Tertawan Cinta Bodyguard Tampan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Tertawan Cinta Bodyguard Tampan: Chapter 111 - Chapter 120

346 Chapters

Bab 110. Hampa

“Jadi bagaimana? Apa tanggapan orang tuanya Laras!” tanya Pak Dhe Halim menarik Dion ke dapur dan berbicara dengannya diam-diam sementara seluruh anggota keluarga tengah berkumpul di meja makan.“Aku malah diusir, Pak Dhe. Mereka sudah tahu lebih dulu. Laras mengaku sama orang tuanya. Aku yo ditikung diperempatan! Kalah cepet!” gerutu Dion dengan kesal.“Lah, iki bocah! Ya kamu tikung lagi!” celetuk Pak Dhe Halim membuat Dion tersenyum sekilas.“Jadi bagaimana? Mbah mu sudah ngomong sama gereja. Sudah dapat tanggalnya! Nanti kamu jadi menikah sama Laras!” Dion menghela napas panjang dan berat. Wajahnya benar-benar lesu.“Aku yo koyo ngono iki, Pak Dhe. Nasibku, malang!” keluh Dion pelan menyesali yang terjadi. Pak Dhe Halim menepuk-nepuk punggung Dion memberikannya semangat.“Jangan putus asa begitu. Pasti ada jalan keluarnya!”“Mbok ya bantuin aku, ngomong sama si
Read more

Bab 111. Tanggung Jawab Yang Membelenggu

“Aku dan Rei sedang mengusahakan cara lain. Dengar, visa bekerjamu masih berlaku sampai empat bulan ke depan. Jadi aku menghubungi pihak kedutaan dan mereka menawarkan sebuah posisi bagus untukmu. Kami sedang mengusahakannya tapi kamu malah tiba-tiba pulang!” tukas Andrew masih memarahi Dion dengan kesal.Dion menarik napasnya agak panjang dan mulai berjalan mondar-mandir di ruangannya sembari menelepon.“Posisi itu sedang dicari dan aku sudah memberikan rekomendasiku pada mereka. Mereka memang akan melakukannya secara tertutup dan kamu bisa masuk menjadi salah satu kandidat!” sambung Andrew lagi.“Sekalipun aku masuk, aku tetap harus pulang. Aku memiliki seorang Nenek yang harus aku jaga. Dia satu-satunya yang aku miliki saat ini. Dan dia terkena serangan jantung, itu sebabnya mengapa aku buru-buru pulang,” jawab Dion mencoba menyela meski ia tak terdengar kesal.“Aku benar-benar minta maaf atas kepulanganku yang
Read more

Bab 112. Hubungan Cinta Beracun

“Kamu ngapain, Mas?” tegur Laras mengejutkan Dion yang tengah menonton video Venus yang tengah mabuk lalu mengoceh dan menyumpahi dirinya. Dengan cepat, Dion langsung mematikan dan menyimpan ponsel dalam saku celana.“Bukan apa-apa. Aku harus ... uhm, ketemu anggotaku dulu. Kamu makan saja duluan!” ucap Dion mencari jalan untuk langsung keluar dari ruangannya. Kening Laras mengernyit melihat sikap Dion yang langsung berubah aneh kala ia menerima pesan di ponselnya. Dion pun langsung keluar ruangan tanpa menunggu tanggapan dari Laras.“Mencurigakan banget sih jadi orang! Jangan-jangan dia masih berhubungan sama penyanyi gatel itu!” gerutu Laras kesal. Ia ikut bangun dan berjalan ke arah pintu berniat untuk mengekori Dion. Ternyata Dion sudah menghilang tak tahu ke arah mana ia pergi. Dengan kesal dan dongkol, ia menutup pintu lagi.Dion berjalan ke arah belakang kantor melewati beberapa kendaraan yang biasa digunakan oleh anggo
Read more

Bab 113. Berkata Cinta Lalu Pergi

Sambil mengetukkan sedikit jemarinya di atas meja, Venus tengah menunggu seseorang.“Maaf Sayang, aku terlambat!” ucap Andrew yang baru datang menyapa Venus. Ia langsung duduk dan menyengir di sebelahnya. Venus yang berbalik pada Andrew lantas memasang wajah kesal paling tidak bersahabat pada Andrew yang sudah terlambat satu jam dari janji. Di luar sedang hujan dan mereka bertemu di salah satu sudut kafe di Manhattan.“Kamu terlambat satu jam!” sahut Venus kesal.“Aku tahu, aku minta maaf! Biar aku yang traktir. Kamu mau makan apa?” balas Andrew dengan tanpa rasa bersalah.“Aku sudah memesan!” tegur Venus pada Andrew yang terlanjur memanggil pelayan.“Oh, baiklah! Satukan saja pesanan kami!” pesan Andrew pada pelayan yang datang. Venus jadi menggelengkan kepala tak percaya dengan cara Andrew.“Sekarang berikan videonya, Andy! Aku harus segera pergi!” Andrew menoleh pada
Read more

Bab 114. Tetap Bertahan Terluka

“Dan ... Komandan tahan!” ujar Jasman memegang Dion yang terlihat begitu emosi kala melihat Rico. Peter yang ikut menghalangi bahkan memasang sikap tubuh menantang pada Rico.“Dion ... kita harus bicara! gue minta maaf!” ucap Rico masih mencoba membela diri.“Gak perlu minta maaf. Aku gak akan pernah memaafkan kamu. Kamu sudah mengkhianati kepercayaanku!” tukas Dion hampir kehilangan kendali pada dirinya sendiri.“Heh, mending lo pergi deh! Jangan sampe ada keributan di sini!” usir Peter mulai ikut campur.“Ini gak ada urusannya sama lo!” seru Rico membalas Peter.“Lo berurusan sama anggota Polisi, tau gak?!”“Gue gak takut!” sahut Rico makin menaikkan suaranya. Dion yang sudah tak sabar melepaskan diri dari Jasman dan menerobos untuk bicara di depan Rico.“Dari pada kamu minta maaf sama aku, akan lebih baik kalau kamu terusin hubungan terlarang
Read more

Bab 115. Dari Masa Lalu

Usai sidang yang berakhir cukup ricuh, Hakim memutuskan untuk mengakhiri dan menunda. Venus yang semula bersaksi, kini dikawal ketat keluar dari gedung pengadilan. Puluhan polisi berjaga dan Venus tak dilepaskan oleh Rei dan Andrew sama sekali. Aldrich juga mengawal di belakang meski dengan lengan masih disangga karena luka tembak di bahu.Venus masuk ke dalam mobil yang sama dengan Rei, Andrew dan Aldrich. Sementara Kyle yang menjadi kepala pengawal ikut berada di bangku penumpang depan untuk mengatur arus keluar mobil.“Minumlah!” ujar Aldrich memberikan air minum dalam botol kemasan pada Venus. Venus tersenyum dan mengangguk sambil menerima botol itu. Ia minum untuk lebih menenangkan diri.“Terima kasih, Ald!” Aldrich mengangguk dan mengambil kembali botol itu untuk meletakkannya pada tempatnya.“Kita ke apartemenmu, Rei!” pinta Andrew dan Rei pun mengangguk. Rei lalu meminta Kyle untuk mencari jalan menuju apartemen
Read more

Bab 116. Sekali Lagi Mencoba

Jasman masuk ke ruangan Dion membawa beberapa dokumen. Di dalam ruangan itu, sudah ada Peter yang hari ini juga bekerja bersama Dion.“Gimana?” tanya Dion pada Jasman yang baru saja bertemu dengan Kabag Sumda yang menerima pemberkasan pengajuan sidang BP4R (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk) untuk melihat sejauh mana kelengkapan syarat pernikahan.“Gila Dan, semuanya lengkap! Bapaknya sendiri yang ngurus, udah pasti dari perwira tinggi di Polda ini yang keluarin semua syarat administrasinya!” jawab Jasman memberikan catatannya.Orang tua Laras mengurus langsung segala kelengkapan administrasi sebelum sidang dilakukan.“Syarat kesehatan dan psikotes?” tanya Peter ikut menimpali.“Beres! Gak ada cacatnya, justru punya Komandan Dion yang kurang beberapa berkas kayak foto bergandengan calon suami dan istri menggunakan baju dinas, dokumen N3 tentang persetujuan mempelai, terus ada beberapa
Read more

Bab 117. Lebih Dari Siapapun

“Kalian ndak perlu membela dia. Dion itu harus disadarkan dari kesalahannya. Jangan sampai dia berharap untuk kembali bekerja sama keluarga itu lagi. Aku ndak akan rela, aku ndak sudi!!” tegas Mbah Lastri pada anak dan menantunya.“Kalau Dion masih memaksa untuk membatalkan pernikahannya, dia ndak perlu datang pada acara penghiburanku nanti. Ndak perlu angkat peti matiku, aku ndak akan ijinkan!” sambung Mbah Lastri lagi dengan tegas.“Jangan begitu, Bu. Jangan ngomong seperti itu!” isak Dewi lalu memeluk ibunya. Mbah Lastri ikut menangis meskipun ia masih emosi.“Ibu ndak boleh bicara yang jelek-jelek. Nanti kalau kejadian, semuanya jadi bersedih, ya Bu. Sudah jangan bicara lagi. Kami semua sangat sayang sama Ibu!”” bujuk Dewi lagi tak kuasa dengan omongan sang ibu.Halim pun hanya bisa menghela napas panjang dan tidak bisa berkata apa-apa. Untuk saat ini tidak ada yang bisa membuat sang nenek luluh da
Read more

Bab 118. Jalan Kembali Pulang

Hari ini surat penugasan Dion tiba. Surat itu disampaikan langsung oleh AKP Restu pada Dion di ruangannya.“Jadi kamu sudah bisa bekerja. Sewaktu delegasi datang, kita sudah siap!” ujar Restu pada Dion lagi. Dion tersenyum dan memberikan hormat formal sebelum Restu keluar dari kantornya.“Siap, Pak!”“Selamat bekerja!” Restu memberikan hormatnya dan berbalik meninggalkan ruangan Dion. Dion mengepalkan tangannya dengan wajah tersenyum lebar.“Terima kasih, Tuhan. Akhirnya ...” Dion bergumam dan membuka surat penugasan itu. Ia lalu membawa surat itu pada Kabag Sumda yang mengurusi administrasi pendaftaran sidang BP4R. Tujuannya adalah proses screening pemberkasan bisa ditunda karena adanya tugas mendadak dari Mabel Polri untuk Dion.Dion melobi Kabag Sumda untuk menjelaskan pada pihak-pihak yang mungkin meminta penjelasan agar memberitahukan alasannya. Usaha Dion tidak sia-sia, Kabag Sumda bahkan bersed
Read more

Bab 119. Cinta Sepertimu

Seluruh jadwal Venus telah diatur sedemikian rupa agar kepulangannya ke Indonesia bulan Desember untuk menjadi penyanyi dan bintang tamu utama tidak akan terganggu.Pihak klien juga telah menerima materi promosi yang akan dirancang oleh sebuah rumah produksi untuk ditayangkan di seluruh media cetak, elektronik, banner, poster dan visual advertising board. Venus juga akan menjalani syuting serta pemotretan untuk seluruh bahan promosi.Usai pemotretan dan syuting, Venus masih disibukkan dengan rekaman sebuah single duet dengan sebuah boyband legendaris untuk album kompilasi terbaru mereka. Lagu itu juga digunakan untuk soundtrack salah satu film animasi yang tengah diproduksi oleh Disney.Jadwalnya benar-benar padat sampai ia tak menemukan waktu untuk bertemu sang ayah Arjoona Harristian yang memintanya datang. Arjoona terpaksa datang ke studio rekaman untuk bisa menemui putrinya.Arjoona begitu bahagia bisa menyaksikan proses rekaman yang dilakukan oleh Ve
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
35
DMCA.com Protection Status