All Chapters of Mantan Istri Jadi Konglomerat: Chapter 21 - Chapter 30

230 Chapters

Bab 21

Nancy meningkatkan semangat dan bercanda sebentar. Orang tua itu menjadi sangat bahagia, lalu Nancy mengatakan ingin pergi.Begitu dia keluar, dia melihat Josan berdiri bersandar pada dinding di luar pintu dengan aura dingin, bibir tipisnya terkatup rapat dan alisnya berkerut dan terlihat muram.Dia mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan di ruangan itu.Nancy membuat nenek bahagia seperti ini, bukankah karena Nancy tidak bisa melupakan dia?Sepertinya Nancy sudah menyesali perceraiannya dan masih ingin kembali padanya!Bagaimana mungkin Nancy tiba-tiba tidak menyukainya setelah menyukainya selama tiga tahun?Memikirkan ini, wajahnya menjadi sedikit rileks.Melihat Nancy keluar sambil tersenyum lembut, keanehan di hatinya menjadi lebih jelas, dia tampak sedikit bahagia dan sedikit bersalah.Dia memang tidak baik pada Nancy selama tiga tahun ini.Dia bisa menebusnya nanti.Nancy meninggalkan rumah tanpa membawa apa pun.Itu menunjukkan bahwa Nancy masih menyukainya.Nancy takut dia
Read more

Bab 22

Pada saat ini, Josan yang bermartabat dan acuh tak acuh serta Winda keluar dari Bentley bersama-sama.Josan mengambil alih Grup Clinton di usia muda dan mendorong kejayaan Grup Clinton ke puncak hanya dalam beberapa tahun. Polisi dan preman tahu bahwa Josan tidak boleh disinggung.Begitu muncul, Josan dan Winda mendapat banyak perhatian.Lagi pula, kehidupan pribadi Josan dan dua wanita sempat beredar luas di Internet beberapa waktu lalu, saham Grup Clinton pun sempat terpengaruh.Namun, dengan taktik dan kemampuan Josan, tentu saja bisa membalikkan keadaan.Winda yang mengenakan gaun mahal buatan khusus berdiri di samping Josan, dia terlihat menawan dan memelas.Dalam tiga bulan terakhir, dia pergi ke kantor polisi dari waktu ke waktu untuk diinterogasi dan ditahan selama lima belas hari.Akan tetapi, sikap Josan sangat dingin.Untungnya, Yoshi masih kecil dan menangis mencari ibunya, akhirnya Josan membantunya menyelesaikan masalah tersebut hingga tuntas.Winda merasa senang.Hanya s
Read more

Bab 23

Jefri sedang mengobrol dengan semua orang dengan tersenyum asing dan sopan.Josan menatap Nancy yang merangkul lengan Jefri sambil menghampiri dengan tatapan dingin, seolah ingin memakan orang.Matanya tertuju pada senyuman Nancy yang memesona, dia tidak bisa menyembunyikan kemarahan.Nancy pergi ke Keluarga Clinton sebelumnya karena menyesali perceraian, tapi sekarang dia dekat dengan pria lain?Apakah Nancy sengaja berselingkuh untuk membuatnya marah?Jefri melirik Josan dengan tajam, lalu tersenyum dingin."Pak Josan, lama tak jumpa."Mata Josan menyipit lalu mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dan segera menarik tangan."Pak Jefri, lama tak jumpa."Kesuraman melintas di matanya, dia menatap Nancy lagi.Nancy bermata cerah dan jernih, fitur wajahnya tanpa cacat, matanya dingin dan acuh tak acuh, dia tidak lagi selembut dan hati-hati seperti sebelumnya.Dia belum pernah melihat Nancy yang begitu memesona.Perasaan Josan berkecamuk.Dengan sedikit keengganan dan depresi.Bagaiman
Read more

Bab 24

Winda dengan takut-takut meraih lengan baju Josan dan menggigit bibir dengan gelisah."Josan, apa aku salah bicara? Nancy menemukan pria lain secepat ini, aku kesal untukmu!"....Ruang perjamuan berangsur-angsur menjadi sunyi.Jefri membawa Nancy ke tengah kerumunan dan menjadi pusat perhatian."Semuanya, atas nama pemegang saham Elang Terbang, aku secara resmi mengumumkan bahwa Nona Nancy telah menjadi supervisor PT Elang Terbang. Mari kita sambut!"Tepuk tangan meriah langsung terdengar.Biarpun semua orang tidak mengetahui asal usul Nancy, tak jarang supervisor direkrut dadakan.Ketika Winda mendengar jabatan ini, wajahnya menjadi muram.Winda memang mengincar PT Elang Terbang, tapi ternyata Nancy menjadi supervisor?"Josan ...."Winda memandang Josan dengan gelisah dan sedikit panik.Josan cemberut mendengar ini."Kita bicarakan urusanmu nanti," ujarnya dengan dingin.Dia tidak pernah membayangkan Nancy akan menjadi supervisor Elang Terbang?Itu adalah posisi yang memiliki kekuata
Read more

Bab 25

Tidak ada seorang pun di seluruh Kota Arsan yang berani berbicara seperti ini kepada Josan, apa lagi melukainya.Reaksi Nancy membuat Josan kaget dan merasa asing.Setelah rasa sakitnya mereda, Josan perlahan berdiri tegak, wajahnya masih pucat, matanya kelam dan samar-samar dipenuhi emosi negatif.Dalam kebuntuan.Jefri menghampiri lalu tersenyum lembut dan meremas bahu Nancy dengan penuh kasih sayang."Apa yang kalian bicarakan?"Nancy mengangkat alisnya dan berkata dengan nada tenang dan malas."Pak Josan meragukan kemampuanku dalam bekerja. Aku menyarankan dia untuk nggak khawatir.""Jangan nggak sopan."Nada suara Jefri penuh kasih sayang dan dia memandang Josan dengan makna yang dalam."Pak Josan, Nancy adalah siswa terbaik lulusan Universitas CCT. Setelah lulus, dia bekerja di grup terkenal dan memiliki kemampuan luar biasa. Nancy pantas menjadi supervisor Elang Terbang."Kedua pria itu saling memandang sejenak, seolah-olah mereka sedang bersaing secara diam-diam.Grup terkenal
Read more

Bab 26

Masa lalu yang terlupakan itu sengaja diungkit.Hati Nancy yang sudah tenang muncul beberapa gelombang.Nancy tidak peduli dengan penghinaan yang dilakukan Winda dan Josan.Namun, Nancy tidak tahan Winda dengan sombong mengejek anaknya tidak layak untuk dilahirkan!Setiap kata yang diucapkan Winda bagaikan pisau, menusuk dada Nancy sedikit demi sedikit dan rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya.Tiba-tiba Nancy mengangkat tangannya dan mengayunkannya dengan keras ke arah wajah Winda."Plok!"Begitu tamparan itu mengenai wajahnya, Winda terjatuh ke belakang.Detik berikutnya.Winda berguling menuruni tangga."Ah!"Jeritan menyedihkan itu bergema di seluruh ruang perjamuan.Semua orang melihat pemandangan ini dengan kaget.Mendengar suara itu, Josan langsung berlari dan kaget saat melihat Nancy yang bermata dingin, tiba-tiba matanya menjadi suram.Winda bersandar di pelukan Josan dengan kesakitan, dahinya berlumuran darah, dia gemetar dan menangis."Nona Nancy masih menyalahkanku. Percu
Read more

Bab 27

Josan mengerutkan kening, dia terlihat tertekan, tapi tetap menahan emosinya dan menjelaskan."Ketika opini publik menekanmu, itu inisiatif Departemen Humas, nggak ada hubungannya dengan dia.""Untuk kejadian dia menabrakmu, polisi sudah mengambil keputusan, Winda ditahan dan didenda.""Dia telah dihukum, aku akan segera mengirim dia pergi. Nancy, lupakan saja semua ini, ya?"Koridor itu sunyi, suasananya dingin.Tiba-tiba Nancy mengangkat kepala, menatap dengan dingin dan tersenyum dingin."Lupakan saja? Setelah semua perhitungan, apa aku yang berutang pada dia?""Josan, apa uang denda 200 juta yang dikenakan kepada dia dapat membeli nyawa anakku?"Perkataan Nancy yang dingin membuat ekspresi Josan tiba-tiba berubah.Jantungnya pun tiba-tiba berkedut, seolah-olah dicubit keras oleh seseorang secara tidak sengaja sehingga menimbulkan semburan rasa sakit yang berdenyut-denyut.Pembuluh darah di dahinya berdenyut pelan, mata Nancy yang dingin dan sengsara seperti sedang menyiksa dia.Tid
Read more

Bab 28

Ekspresi Josan muram, dia berbalik dan pergi.Namun, kenapa Nancy tidak menyangkalnya tadi?Dada Josan terasa sesak dan dingin, jantungnya berangsur-angsur terasa dingin dan keras.Beberapa kebenaran belum tentu seperti yang terlihat.Melihat Josan tidak mempermasalahkan hal itu, kedua wanita itu menghela napas lega.Josan kembali ke ruang tunggu, Winda sedang duduk lemas di atas sofa, kepalanya dibalut kain kasa, dia tampak pucat dan lemah.Josan berjalan mendekat dan memandangi wajah kanan Winda yang bengkak, matanya sedikit suram dan auranya dingin."Sakit nggak?"Winda berpura-pura sok kuat dengan mendengus, ekspresinya mengatakan "aku sakit, tapi aku nggak bilang"."Nggak sakit, Josan. Jangan salahkan Nona Nancy. Nancy terlalu marah jadi bertindak impulsif."Josan menyipitkan mata, dia merasa sedikit tidak sabar dan kesal.Dia memikirkan ekspresi Nancy yang tidak menyangkal dan kebenaran yang secara tak terduga yang dia ketahui dari kedua gadis itu.Ada rasa penolakan terhadap Win
Read more

Bab 29

Nancy terkekeh, Winda tahu identitas Nancy, tapi dia masih berani tampil di depan Nancy?Yason menambahkan, "Ada pesta malam ini untuk tim program dan kelima pendatang baru ini. Apa kamu mau hadir?"Dengan statusnya, Nancy tidak perlu berpartisipasi.Nancy mengangkat alisnya dan berkata dengan nada meremehkan."Mau ......"Makan malam itu diadakan di "Impianku", sebuah klub mewah di Kota Arsan, tempat bermain bagi orang-orang kaya.Nancy dan Yason masuk susul menyusul.Yason memegang tas Nancy dan Nancy melihat ponselnya.Dia kebetulan bertemu dengan sekelompok pemuda yang berjalan ke arah mereka."Kakak Ipar?"Nancy tertegun, orang-orang itu adalah teman Josan.Nancy sedikit mengernyit, mereka tidak tahu tentang perceraian dia?Salah satu dari mereka, Brandon Silgon, mendatanginya sambil tersenyum."Kakak Ipar, apa kamu datang mencari Kak Josan? Dia ada di ruangan, hampir mabuk ...."Nancy tertegun lalu tersenyum."Kami sudah bercerai, panggil saja namaku mulai sekarang."Brandon dan
Read more

Bab 30

"Ada apa?"Ketika datang, Nancy menyapa tim program lalu keluar untuk menerima panggilan telepon.Nancy melihat pemandangan di depannya dan menatap Josan dengan mata dingin.Winda terisak."Nona Nancy ... suruh aku datang menemani mereka minum!" ujarnya.Setelah selesai berbicara, dia menangis makin keras, terlihat seperti dia dilecehkan dan ingin mati.Semua orang terkejut.Wajah Josan langsung berubah dingin dan matanya menatap Nancy dengan dingin dan rumit.Nancy mencibir dan mengoreksi kesalahan Winda."Kamu harus memanggilku Bu Nancy."Bukan Nona Nancy!Produser menghampiri, tubuhnya berlumuran anggur, dia menjelaskan dengan tergesa-gesa."Ini salah paham, Pak Josan. Aku mengundang Nona Winda untuk minum, tapi dia menolak lalu menamparku dan menuangkan anggur padaku. Aku benar-benar nggak memaksa dia. Semua orang bisa bersaksi!""Benar. Kalau nggak mau minum, nggak perlu minum. Kenapa harus sok suci?""Nggak ada yang memaksa dia minum. Sungguh nggak sopan, dia memukul orang begitu
Read more
PREV
123456
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status