All Chapters of Mantan Istri Jadi Konglomerat: Chapter 51 - Chapter 60

230 Chapters

Bab 51

Nancy pergi mandi, setelah dia berbenah, langit mulai gelap.Dia turun dengan rambut acak-acakan dan berjalan dengan malas lalu bergumam."Sudah waktunya makan malam, 'kan? Aku lapar."Yohano meletakkan koran dan berkata pada putrinya yang berada di lantai atas dengan nada mengeluh."Sudah lama kamu nggak pulang. Begitu pulang, hanya ingat makan!"Nancy selalu dimanjakan di rumah. Dia berjalan mendekat dan duduk di samping Yohano sambil bersandar di bahu Yohano."Ih, putrimu sudah pulang, mau keluh apa lagi? Ayah, Ibu keluar syuting, kenapa kamu nggak ikut kali ini?"Kemesraan Yohano dan Shara juga membuat Nancy iri.Setelah Yohano menyerahkan urusan grup kepada Jefri, dia hanya mengikuti ketika Shara pergi syuting, tidak ada yang bisa mengusirnya.Setelah mendengar ini, Yohano terkekeh dan mengulurkan tangan untuk menepuk dahi Nancy."Karena ibumu mencemaskan kamu, dia suruh aku pulang untuk mengawasimu, tapi dia akan segera pulang."Nancy tersenyum bahagia, senang rasanya berada di r
Read more

Bab 52

Nancy menepis tangannya dengan kesal, sikapnya santai, anggun dan sangat acuh tak acuh."Memang siapa kamu, kamu mau aku menghargaimu?"Begitu dia bicara, dia membuat pria itu marah."Kamu pikir kamu ini siapa? Setelah meninggalkan Keluarga Clinton, sok suci apa kamu?""Biar kuberi tahu, kamu harus minum segelas anggur ini entah kamu mau atau nggak!"Mingo Xenus sudah lama mendengar dari kakak sepupunya si Ranio bahwa wanita ini bisa melakukan apa saja demi uang.Sekarang Keluarga Clinton mencampakkan dia, apa hak dia untuk sombong?Dia pasti sangat ingin mencari keluarga lain, 'kan?Bukankah wanita ini hanya cantik saja? Dia akan patuh kalau Mingo mengeluarkan lebih banyak uang.Kalau tindakan lunak tidak berhasil, ambil tindakan keras!Lagi pula, dia juga ingin mencicipi wanitanya Josan.Dia melambai, empat atau lima pria kekar segera berkumpul di belakangnya.Mingo memindahkan gelas anggur ke depan Nancy, lalu dia mengeluarkan pil kecil dari sakunya dan memasukkannya ke dalam anggur
Read more

Bab 53

Orang lain di bar akhirnya bereaksi.Terjadi masalah.Yessa pun segera turun."Nancy, kamu baik-baik saja?"Dia menarik Nancy dan mengamati dengan prihatin, Nancy menggelengkan kepalanya, dia pun menghela napas lega."Apa yang terjadi? Apa ada orang mengganggumu?"Yessa melirik waspada ke arah Josan yang muncul di sini.Nancy juga menoleh.Josan berjalan acuh tak acuh ke arah Mingo yang berusaha berdiri, Josan menginjak dadanya dengan sangat keras."Mingo, besar sekali nyalimu ya, hmm?"Mingo melihat dengan jelas bahwa itu adalah Josan, wajahnya langsung menjadi pucat."Kak Josan, aku ... bukankah kamu nggak mau dia lagi? Kakakku bilang dia hanya wanita jalang yang menjadi istrimu demi uang. Bukankah dia datang untuk menggoda pria dengan berpakaian seperti ini?"Mingo menjelaskan dengan terbata-bata, dia sangat panik.Melihat ekspresi Josan yang semakin muram, dia bertanya-tanya apakah dia salah bicara."Wanita ini nggak tahu diri, aku memberinya pelajaran untukmu, ahhh!"Sebelum dia s
Read more

Bab 54

"Kamu ...."Wajah Ranio menjadi pucat karena marah."Kak Josan, pasti ada kesalahpahaman tentang masalah ini. Mana mungkin dia bertemu Nona Nancy secara kebetulan? Kamu jangan dijebak oleh orang jahat."Nancy mencibir, lalu maju selangkah dan menatap Ranio."Orang jahat? Maksudmu aku sengaja merayu dia?""Saat dia datang untuk memukuli aku dengan beberapa pria kekar, itu bukan salah paham, tapi sepertinya ini bukan kejadian pertama kali. Kamera pengawasan bar ini nggak mungkin kebetulan nggak berfungsi dengan baik, 'kan?"Dia tersenyum dan menatap penanggung jawab bar.Tiba-tiba, penanggung jawab bar itu tertegun dan berkeringat dingin di dahinya, dia tidak tahu harus menjawab apa.Dia tidak berani menyinggung Keluarga Xenus, kalau itu akan merugikan mereka, tentu saja dia tidak berani menunjukkan video pengawasan.Josan berdiri di samping dengan aura garang dan wajah sengit. Dia menurunkan kerah bajunya."Kalau nggak berfungsi, tutup saja untuk perbaikan. Kalau sudah berfungsi dengan
Read more

Bab 55

Nancy teringat bahwa dia baru saja terpukul tongkat demi Nancy, sesuatu yang aneh melintas di hatinya, tapi segera Nancy tekan.Nancy mengangguk dengan serius dan formal."Ya, aku akan bayar biaya pengobatan dan suplemen lainnya."Josan menghela napas lega dan mengangkat alisnya.Lihat itu, Nancy sangat mencemaskan dia, entah Nancy terharu seperti apa!Tepat ketika dia berencana untuk meredakan ketegangan hubungan dengan Nancy.Seorang wanita turun dari ruangan di lantai atas, dia berteriak dan berlari ke sisi Josan, dia gemetar karena khawatir."Josan, aku dengar kamu terluka? Di mana lukanya?"Winda yang lemah dan bagai tidak memiliki tulang itu seolah-seolah ingin menempel padanya, air mata pun mengalir karena cemas.Suasana seketika jadi dingin.Josan mengerutkan kening dan hendak mendorong Winda menjauh ketika dia mendengar Nancy terkekeh."Sepertinya aku nggak perlu temani kamu ke rumah sakit. Pak Josan katakan saja biayanya padaku setelah selesai berobat."Dia berbalik dan menin
Read more

Bab 56

Keesokan harinya.Ketika Nancy pergi ke kantor polisi untuk membuat pernyataan, dia melihat Ranio dan Josan berada di depan pintu.Sikap Ranio menghina, rasa dingin di matanya terlihat jelas.Bagaimanapun, tim hukum Keluarga Xenus bukanlah sampah.Mingo ditahan selama satu malam dan akan segera dibebaskan dengan jaminan.Jadi, ekspresi Ranio menjadi lebih santai. Kalau dia tidak khawatir Josan ada di sini, dia pasti akan mengucapkan kata-kata sarkastik.Begitu masuk, Ranio menatap Josan, mata Josan tertuju pada punggung Nancy dengan penasaran.Ranio terbatuk dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata."Kak Josan, mantan istrimu benar-benar bermuka dua. Dia patuh sebelum perceraian, tapi bersikap sengit setelah perceraian.""Statusnya juga nggak sebaik Winda, kenapa dia bisa menikah denganmu?""Kami merasa kamu dirugikan. Sekarang kalian sudah bercerai, kamu jangan urus dia!"Mata Josan menjadi suram dan dingin.Wajahnya juga tampak agak dingin dan suram.Dia menatap Ranio dengan m
Read more

Bab 57

Nancy mengernyit."Apa kamu nggak pergi tadi malam?"Dia ingat Winda muncul dan terus mengatakan ingin menemani Josan pergi.Josan mendengus dan berkata dengan nada berat."Kamu berlari cukup cepat. Kamu ingin aku pergi sendiri?"Dia melihat arloji dan mengangkat alisnya."Kebetulan sekali, ayo pergi sekarang!"Nancy melirik jam dan langsung menolak."Maaf, aku ada janji. Kamu cari orang lain untuk menemanimu. Aku tanggung biayanya."Langkah Josan terhenti, urat di keningnya berkedut dan wajahnya menjadi muram."Kamu ...."Sebelum dia selesai berbicara, wajahnya menjadi pucat dan dia terjatuh ke arah Nancy.Nancy terkejut dan menjerit.Josan pingsan begitu saja ....Pada akhirnya, dia dan polisi pun membawa Josan ke rumah sakit.Polisi itu kemudian pergi.Nancy berdiri tanpa daya di bangsal, memperhatikan dokter sibuk bolak-balik.Dia tak kuasa mencibir, rasakan!Perawat datang untuk mengingatkan Nancy untuk membayar, Nancy pun mengikuti dia.Dia tidak mau tinggal lebih lama lagi.Begi
Read more

Bab 58

Rasanya seperti jarum menusuk organ dalamnya dengan padat.Dia bahkan sedikit mempercepat langkahnya.Josan melupakan anak yang belum lahir dan belum memiliki hubungan dekat dengannya itu.Hanya Nancy yang benar-benar merasakan kehadiran bayi itu.Rasa sakit ini sepertinya membuat dia kehabisan napas dan membuatnya lemas.Rasa terima kasih yang dia rasakan terhadap Josan atas penyelamatannya juga lenyap.Josan akan selalu berhutang padanya!Ketika Nancy baru naik lift ....Yaniti segera menyusulnya, dia tidak mau melepaskan kesempatan untuk menghina Nancy."Nancy, kalau kamu tahu malu, menjauh sana, jangan selalu memikirkan Josan.""Sekarang aku punya Yoshi, aku bisa mengatur pernikahan Josan perlahan-lahan, aku nggak akan pernah membiarkan dia menikah dengan wanita miskin dengan latar belakang rendahan sepertimu!"Nancy tersenyum dan perlahan mendongak, matanya yang jernih dipenuhi rasa dingin."Apa kamu benar-benar sayang pada anak itu?"Yaniti mencibir, "Tentu saja, dia cucu tertua
Read more

Bab 59

Dengan hubungan Ranio dan Josan, wajar kalau Ranio meminta bantuan Keluarga Clinton.Nancy tersenyum cuek."Jangan terlalu banyak dipikirkan, hadapi saja selangkah demi selangkah."Yessa menghela napas lega, "Kemenangan jangka pendek juga merupakan kemenangan. Aku mau minum arak untuk merayakannya. Selamat tinggal!"Dia menutup panggilan telepon.Nancy tersenyum tak berdaya, suasana hatinya tidak terpengaruh.Dalam beberapa hari.Pihak kepolisian berjalan lancar, karena berbagai faktor, Ranio yang berusaha semaksimal mungkin pun tidak bisa menyelamatkan situasi.Entah bagaimana, sepertinya ada kekuatan yang menghalangi dia.Berkali-kali dia menghubungi Josan, tapi sayangnya Josan menghindar untuk menemuinya.Dia juga tidak ingin memanjakan Mingo, Mingo adalah tipikal orang yang tidak punya kemampuan, tapi bibinya, Yijah Cabort, hanya punya satu anak, mana mungkin dia rela membiarkannya masuk penjara?Ibunya Ranio, Srijah, terpaksa berkali-kali pergi memohon pada Yaniti.Sayang sekali Y
Read more

Bab 60

"Selain itu, kalau kamu bisa membujuk Bu Yaniti untuk menerimaku, kenapa kamu nggak bisa membujuk dia untuk bantu kamu meminta bantuan Josan? Bukankah itu lebih cepat?"Ada sedikit keraguan di matanya yang jernih.Namun, wajah Srijah tiba-tiba menjadi pucat.Dia memelototi Nancy."Kamu pintar sekali bicara, aku benar-benar meremehkanmu."Setelah ditolak oleh Nancy, Srijah merasa malu dan dia segera berdiri dan memperingatkan Nancy."Aku memberimu kesempatan, Nancy. Kalau dilewatkan, nggak akan ada kesempatan yang sama!"Nancy tidak tahu dari mana Srijah mendapat kepercayaan diri untuk mengatakan ini.Dia bahkan tidak mau repot-repot berurusan dengan Yaniti, apa lagi orang lain?Dia berdiri sambil tersenyum dan menatap Yason."Antar tamu."Yason mengangguk, "Silakan ...."Dada Srijah naik turun karena marah, jarinya menunjuk Nancy dengan gemetar."Kamu ...."Wajahnya menjadi pucat, dia tiba-tiba tidak bisa bernapas dan terjatuh ke belakang.Yason berlari menghampirinya dengan gesit."Pa
Read more
PREV
1
...
45678
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status