Home / Rumah Tangga / Mantan Istri Jadi Konglomerat / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Mantan Istri Jadi Konglomerat: Chapter 191 - Chapter 200

230 Chapters

Bab 191

Pertarungan antara Grup Clinton dan Grup Lington sudah dimulai.Tapi, kelakuan Keluarga Clinton sangat tidak tahu malu sehingga semua orang memaki mereka hingga kolom komentar pun ditutup.Di Grup Clinton.Ada keheningan di kantor.Wajah Kartono muram dan jelek, Yaniti begitu marah, dia baru saja melampiaskan amarahnya."Apa begitu cara kerja kalian? Kami menghabiskan banyak uang untuk mengakuisisi perusahaan kalian, tapi sebelum Elang Terbang bergerak, kalian sudah mengalah. Apa gunanya kalian?""Sekarang segera cari cara untuk menghapus berita tersebut. Aku nggak mau melihat berita apa pun lagi tentang skandal ini!"Para bawahan menundukkan kepala dan tidak berkata apa-apa.Orang-orang di departemen hubungan masyarakat tidak mengucapkan sepatah kata pun, apalagi supervisor perusahaan hiburan "PT Bintang Fajar" yang baru diakuisisi.Wajah mereka pucat, mereka bahkan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Manajer departemen hubungan masyarakat perusahaan mau tidak mau berkata."Sek
Read more

Bab 192

Hari berikutnya.Yaniti tetap merendahkan hati untuk pergi meminta maaf.Dia pergi dengan membawa banyak hadiah, tapi ditolak.Saking marahnya, dia akhirnya mengadu pada Kartono. Kartono pun menyerahkan masalah itu kepada Josan.Josan meminta departemen humas untuk menyebarkan pengumuman Grup Lington, disertai dengan banyak kata-kata manis dan juga mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan kado pernikahan dan akan diberikan kapan saja.Tidak ada kata-kata yang tidak dibutuhkan.Mungkin tanggapan Josan sangat terstruktur dan menarik gelombang niat baik. Itu juga setara dengan persaingan yang berimbang dan tidak agresif sehingga netizen sangat toleran.Perang kata-kata terhadap Grup Clinton berangsur-angsur mereda.Josan meminta orang-orangnya untuk membuat janji temu dengan Yohano, setelah mendapat jawaban yang jelas, dia mengatur waktu dan tempat untuk pergi meminta maaf.Biarpun Grup Lington marah pada Keluarga Clinton karena terlalu tercela, tindakan Josan juga tulus.Akhirnya Jefri d
Read more

Bab 193

Dia secara refleks mengulurkan tangan dan berjabat tangan, lalu hendak menarik tangannya.Tapi, Josan malah mempererat cengkeramannya sejenak dan menatapnya dengan mantap."Kamu kurusan."Slegon terbatuk-batuk keras di samping. Pantas saja Josan si penderita misofobia tumben berinisiatif untuk berjabat tangan dengannya. Ternyata ada udang di balik batu.Begitu dia terbatuk, Josan melepaskan tangan Nancy.Nancy tidak bisa menahan diri untuk tidak mendelik atas kelakuan yang baru saja dia lakukan.Senyum tipis terpampang di wajah Josan.Imut sekali!Mereka berbasa-basi sebentar kemudian mengambil tongkat dari pramugolf.Slegon sudah tidak sabaran ingin bermain, sehingga dia berkata sambil tersenyum."Ayo main dua ronde dulu, baru bahas tentang bisnis."Selain keuangan, investasi Josan sebagian besar di bidang teknologi tinggi dan industri, dia jarang berinvestasi di industri hiburan.Yang paling kesal dengan orang-orang yang mencari koneksi satu sama lain dan membuat kru menjadi berantak
Read more

Bab 194

Mereka jarang bermesraan, tapi interaksi mereka di malam hari sangat harmonis.Pupil mata Josan sangat hitam, wajahnya yang lembut terpantul di matanya, seolah-olah sebuah danau jernih beriak dengan rahasia terdalam.Telapak tangan Nancy mendadak kosong.Nancy bereaksi, lalu menatapnya dengan marah dan tersenyum dengan tidak mau kalah."Kalau bilang biasa-biasa saja, itu pasti palsu. Benar-benar payah."Dia berkata lalu berjalan melewati Josan.Wajah Josan menjadi muram, tak seorang pun yang senang mendengar komentar seperti itu.Mengenang kembali beberapa kali hubungan intim yang mereka lakukan, dari ekspresi Nancy, seharusnya cukup memuaskan.Melihat punggung Nancy, diam-diam dia menggertakkan gigi."Munafik."Nancy berjalan mendekat, Slegon melihat ekspresi keponakannya dan segera menyerahkan posisinya."Ayo, kamu main sebentar."Nancy tersenyum dan berkata, "Aku nggak jago."Yang lain tertawa dan menimpali, "Bu Nancy, jangan sungkan, ini hanya untuk bersenang-senang. Bagaimana kala
Read more

Bab 195

Dia berdiri di dekat lubang dengan postur tegak, cahaya samar-samar menyelimuti tubuhnya, seolah-olah dia dilapisi dengan lapisan cahaya keemasan.Saat dia membungkuk untuk mengambil bola.Nancy melamun saat mengayunkan tongkat dan tiba-tiba salah arah, bola itu langsung menuju pergelangan tangan Josan.Semua orang tersentak."Pak Josan ...."Nancy melihat ekspresi Josan tiba-tiba berubah dan meremas pergelangan tangannya dengan menahan emosi, keringat dingin pun mengucur di dahinya.Tapi, setelah jeda beberapa saat, Josan perlahan berdiri tegak lagi dan berjalan ke arah mereka.Semua orang perlahan menghela napas lega.Slegon juga menatap Nancy dengan gugup."Kamu terlalu akurat."Dia mengira Nancy sedang membalas dendam!Hati Nancy sedikit mencelos. Dia benar-benar difitnah. Dia melamun pada saat itu sehingga dia salah arah.Bagaimana mungkin dia "menindas" Josan di depan umum?Josan menghampiri, menatap Nancy dengan ekspresi samar, lalu meletakkan bola di tanah dengan tangannya yang
Read more

Bab 196

Nancy mendongak dan menatapnya dengan bingung.Josan tersedak sejenak, "Bukankah kamu mau lihat?"Nancy melirik dan melihat pergelangan tangannya bengkak dan memarnya terlihat jelas."Siapa yang mau lihat? Aku khawatir kamu akan salahkan aku!"Josan tersenyum, "Memang itu niatku."Nancy menatapnya tanpa daya.Josan perlahan meletakkan tangannya dan menatapnya sambil tersenyum."Nancy, akui saja, kamu peduli padaku, kamu sangat peduli padaku.""Padahal kamu jago, tapi pukulan terakhirmu melesat karena kamu cemas, 'kan?"Kata-katanya seperti kerikil yang dilemparkan ke danau yang tenang sehingga menimbulkan riak.Alis halus Nancy sedikit bergetar, tapi dia masih terlihat dingin dan acuh tak acuh saat dia mendongak."Josan, kamu terlalu banyak berpikir. Tembakanku meleset bukan karena cemas, tapi sengaja. Jumlah investasi 360 miliar untuk 15 gol sudah cukup."Josan menyipitkan matanya, suasana hatinya menjadi buruk, dia mengamati ekspresi Nancy sambil berbicara.Akhirnya, dia terkekeh den
Read more

Bab 197

Dia berperawakan tinggi besar, auranya dingin dan agak mengintimidasi, nada bicaranya acuh tak acuh."Tolong panggil istriku masuk."Begitu kata-kata ini keluar.Ada keheningan di sekeliling.Kekecewaan terlihat di wajah para perawat, mereka pun melirik wanita dengan temperamen dingin dan berwajah cantik di luar itu.Memang benar, mereka terlihat serasi, pasangan yang sangat serasi.Mereka keluar satu demi satu, lalu memandang Nancy dan berkata dengan nada kurang ramah."Suamimu suruh kamu masuk."Nancy mendongak dengan bingung.Suami?Apa-apaan ini.Yang terhantam adalah pergelangan tangan Josan atau otaknya?Ada sedikit kemarahan di hatinya, dia masuk dengan memegang ponsel."Josan, siapa suamiku?"Josan meliriknya sambil tersenyum samar dan melembutkan nadanya."Bagaimana menurutmu?""Aku harap kamu tahu cara menghindari kecurigaan. Kamu nggak keberatan, tapi aku masih mau menikah di masa depan!"Begitu Nancy berbicara, senyuman Josan membeku di sudut mulutnya.Menikah?Siapa lagi y
Read more

Bab 198

Perasaan menyalahkan diri sendiri di hati Nancy menghilang dalam sekejap.Beberapa detik kemudian.Dia acuh tak acuh dan hanya menatap dokter di sebelahnya."Lakukan CT scan otak untuk melihat apa ada masalah di otaknya?"Dokter terdiam mendengar ini."Wajah Josan menjadi muram.Para dokter di sekitarnya mulai mengobati lukanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, direktur itu mulai mengatur bangsal VIP di lantai atas.Kemudian.Nancy mengeluarkan sebuah kartu dan menyerahkannya kepada direktur itu."Pak Josan cedera gara-gara aku, aku yang harus bertanggung jawab. Segala biaya perawatan di rumah sakit dipotong langsung dari kartu ini."Direktur itu tertegun sejenak, dia ragu-ragu. Kemudian terdengar suara Josan yang sayup-sayup."Terima kartunya. Kalau terjadi sesuatu padaku mengenai perawatanku di masa depan, nggak peduli seberapa besar atau kecil itu, hubungi saja Nona Nancy. Dia akan bertanggung jawab sampai tuntas!"Dia memandang Nancy dengan penuh arti, ada banyak siasat di benakn
Read more

Bab 199

Dia menunduk dan tersenyum tipis, lalu mendongak lagi dengan tatapan dingin."Nona Anne, aku menunjukkan rasa hormat kepadamu demi ayahmu. Aku sopan kepadamu, tapi kamu juga harus tahu malu."Anne tertegun, dia akhirnya tidak bisa tersenyum lagi."Apa maksud Nona Nancy?"Nancy menunduk dan tersenyum, lalu memandangnya dengan acuh tak acuh."Kalau Josan nggak pernah bercerai dan nggak punya skandal, apa kamu pikir Keluarga Clinton akan menjadi besan dengan Keluarga Tisman?""Kamu pikir kalian adalah pasangan dari keluarga yang serasi, apa kamu nggak tahu berapa banyak ban serep seperti kamu yang dicari Bu Yaniti?"Biarpun Josan punya skandal, sebenarnya tak sulit mencari wanita dari keluarga yang sepadan.Keluarga Tisman bukanlah keluarga yang berkuasa, mereka hanya melakukan sedikit investasi kecil yang menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir.Yaniti memilih dia hanya karena dia dari keluarga baik-baik dan mudah dikendalikan, dia juga lebih layak dari Winda.Wajah Anne menjadi puca
Read more

Bab 200

Nancy menelepon Slegon di balkon."Kondisi dia agak serius, katanya dia perlu dirawat inap ...."Dia ingin Slegon menemukan cara untuk memanggil dia.Alhasil.Slegon berkata, "Kamu nggak bisa pergi sebelum kontrak ditandatangani!"Nancy tak bisa membantah.Tidak ada kasih sayang keluarga kalau menyangkut uang!Segera.Slegon mengirimkan kontrak elektronik yang sudah disiapkan kepada Nancy.Slegon menyuruh dia mencari tempat untuk mencetaknya dan meminta Josan menandatanganinya.Dia memandang Josan yang sedang mengetik di laptop dengan satu tangan di ruang tamu sambil mengerutkan kening dan memerintahkan Steve lewat panggilan telepon untuk mengerjakan sesuatu.Semua fasilitas tersedia di bangsal VIP, printer tentu saja juga tersedia.Nancy segera mencetak dokumen tersebut. Setelah melihat isinya berulang kali dan memastikan tidak ada yang salah, dia membawa dokumen itu kepada Josan.Josan baru saja menutup panggilan teleponnya.Dia menatap Nancy.Nancy menyerahkan dokumen itu dan menger
Read more
PREV
1
...
181920212223
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status