Semua Bab Mantan Istri Jadi Konglomerat: Bab 201 - Bab 210

230 Bab

Bab 201

Orang-orang di sekitar Nancy pergi menjemput orang.Segera.Wanita berkarung itu ditarik kasar ke samping mobil berwarna hitam itu.Dia pun terjatuh ke tanah.Dia mengerang kesakitan, bekas luka di tangannya terlihat jelas, dia sepertinya tidak bertenaga.Nancy perlahan menurunkan jendela dan memperhatikan dia.Ada rasa dingin di matanya.Dia akhirnya bernasib seperti hari ini.Wanita itu tiba-tiba panik dan sangat emosional lalu berteriak keras dengan suara serak."Tempat apa ini? Siapa kalian?"Nancy mengedipkan mata, pengawal di sebelahnya membuka karung yang ada di kepala dia.Saat Winda yang berbadan kurus dan berwajah pucat muncul di depan mata, ekspresi Nancy tetap tenang.Ada senyuman santai di wajahnya.Diam dan berbahaya.Winda memandang pengawal kekar di sekelilingnya dengan ngeri dan wajahnya pucat.Kemudian matanya tertuju pada wajah Nancy di dalam mobil.Untuk sesaat.Matanya bergetar kencang, dia terkejut sesaat, lalu menunjukkan ekspresi yang galak dan kejam."Kamu, ter
Baca selengkapnya

Bab 202

Nancy menyerahkan sisanya kepada pengawal, dia sudah mengaturnya.Dia datang hanya untuk satu malam kemudian segera kembali ke Indonesia.Malam berikutnya.Di kantor komisaris PT Elang Terbang.Slegon dan dia saling berpandangan.Pergelangan tangan Josan masih bengkak sehingga dia mengirimkan kontrak yang sudah ditandatangani dan meminta untuk menambahkan jumlah investasi serta menjadi investor eksklusif.Slegon sangat senang dengan urusan sebagus ini.Dia memandang Josan sambil tersenyum."Apa syarat dari Pak Josan?"Mata Josan dalam dan dia berbicara dengan tenang."Aku ingin Nancy datang untuk menandatangani kontrak secara langsung."Slegon tersenyum dan berkata."Setahuku, kalian bercerai karena nggak punya perasaan apa pun. Bukankah nggak pantas untuk bertemu terus-menerus?"Jakun Josan bergulir, lalu dia menjawab dengan penuh wibawa."Ini untuk urusan bisnis, nggak perlu menghindari kecurigaan."Slegon tersenyum."Aku hubungi dia dulu, dia nggak ada di perusahaan."Dia tidak bisa
Baca selengkapnya

Bab 203

Dia sudah melakukan semua yang harus dia lakukan, dia tidak ingin terlalu terlibat dengan Josan.Slegon tertegun dan berkata, "Aku nggak keberatan."Memang kenapa kalau dia keberatan?Josan menatapnya dengan mata suram, hatinya semakin tidak nyaman.Dia menunggu di sini selama dua jam, tapi Nancy pergi makan bersama Logan.Entah kenapa dia sedikit marah.Namun, mengingat penindasan yang diderita Nancy sore itu, apa salahnya kalau Josan menunggu selama dua jam?Nancy pasti merasa tidak nyaman, Josan semakin prihatin.Kemarahan yang semula terpendam di hati Josan pun lenyap begitu saja.Karena sangat mencintai Josan, Nancy pergi berbelanja untuk bersantai setelah bertengkar dengan Yaniti!Nancy hanya berpura-pura kuat, Josan mengetahuinya.Kalau tidak, Nancy tidak akan datang tanpa mengganti pakaian.Yang paling menyebalkan adalah Logan yang memanfaatkan kesempatan untuk mengacau, dia bukanlah orang baik!Saat memikirkannya, Josan pun berdiri dengan aura lembut dan jernih, lalu menatapny
Baca selengkapnya

Bab 204

Josan menutup pintu mobil dengan ekspresi dingin. Sebelum Nancy sempat bereaksi, dia segera membuka pintu belakang dan langsung duduk.Nancy terdiam. Dia menahan keinginan untuk melotot dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Pak Josan, apa kamu nggak punya sopir?"Josan dengan santai merapikan kerahnya."Aku memecat sopir terakhir yang menjadi mata-mata, sopir yang baru nggak tahu jalan."Hah?Sopir Josan tidak tahu jalan?Apa itu mungkin?Nancy berkata datar, "Maaf, aku bukan sopir kamu. Kamu naik taksi."Ekspresi Josan berubah dingin, tatapannya juga dingin."Kamu makan malam dengan pengganti itu baru datang. Aku terluka dan menunggumu di sini selama lebih dari dua jam. Apa kamu nggak antar aku pulang?"Meskipun ekspresinya tegas, ada sedikit keluhan dalam nada bicaranya.Nancy terkekeh, "Kamu yang menarik kembali kata-katamu, apa kamu masih berani menyalahkan aku?"Josan yang bilang menyesal dan tidak mau menandatangani kontrak.Sekarang dia datang sendiri untuk menandatangani ko
Baca selengkapnya

Bab 205

Mata Nancy sedikit dingin, wajahnya yang halus menunjukkan sedikit ketidaksabaran dan kemarahan."Lakukan saja urusanmu dan aku lakukan sendiri urusanku, jangan saling campur tangan.""Selain itu, sebenarnya tinggal di penjara merupakan hukuman atau berkah baginya?""Josan, aku nggak punya belas kasihan. Dia berutang satu nyawa padaku dan aku harus dapat kembali."Tenggorokan Josan tercekat dan jantungnya bergetar."Jangan lakukan hal bodoh."Josan khawatir kalau dia terlalu kejam, seseorang akan menangkap kelemahannya.Nancy menunduk dan tersenyum dingin."Aku nggak menagih utang padamu, jadi kamu malah dikasih hati minta jantung?"Josan, "....""Keluar."Nancy mengusirnya begitu saja.Josan mengerutkan keningnya, lapisan tipis amarah tampak menutupi wajahnya.Dia tetap tidak bergerak dan memandangnya dengan sikap mendominasi.Kedua sempat menemui jalan buntu.Beberapa detik kemudian.Nancy mendorong pintu dan keluar dari mobil, lalu berjalan langsung ke belakang dan membuka pintu bel
Baca selengkapnya

Bab 206

Brandon tersenyum sambil melambai."Kebetulan aku mau pergi ke tempatmu. Mau naik mobil?"Tanpa ragu Josan membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.Brandon terkejut sesaat.Josan paling anti dengan Maserati yang mencolok dan trendi yang dia kendarai, sehingga biasanya tidak akan pernah masuk ke dalam mobil ini."Kak, apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu berjalan santai di sini?"Mata gelap Josan sedikit suram.Setelah beberapa detik hening, dia menceritakan tentang apa yang terjadi hari ini dengan singkat.Brandon sangat terkejut hingga tidak bisa menutup mulutnya.Matanya melebar dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat wajah tegas Josan."Berarti Kak Nancy yang meninggalkanmu di sini?"Josan terdiam beberapa detik, dia sedikit bergumul lalu berkata."Mungkin dia ingin kembali mencariku dan tersesat?"Brandon, "...."Dia tertawa getir, tidak tahu harus berkata apa.Apa mungkin Nancy tersesat?Ketika dia menjadi asisten di Grup Clinton, dia membawa klien berkeliling di seluru
Baca selengkapnya

Bab 207

Mata Yaniti berkilat sedikit di sampingnya, lalu tersenyum penuh arti.Josan menuju ruang kerja, tempat Kartono bekerja.Melihat di masuk, ekspresi Kartono tidak berubah."Ibumu bilang kamu terluka?""Hanya cedera ringan."Josan berbicara dengan tenang.Kartono mengangguk dengan ekspresi berpikir."Karena Nancy?"Mata-mata dia bukan hanya ada di perusahaan. Dia sudah mengetahui apa yang terjadi di lapangan golf, meski Yaniti tidak memberitahunya.Namun, dia tahu sifat putranya.Kalau Josan tidak mau berkata apa-apa, dia tidak akan bertanya lebih lanjut.Namun, skandal beberapa waktu lalu membuat Kartono merasa bersalah terhadap Yaniti sehingga dia mengalah untuk hal-hal kecil.Josan mengerutkan kening, tapi sebelum sempat berbicara, dia mendengar Kartono berkata dengan tenang."Karena kalian sudah bercerai, lebih baik jaga jarak. Bahkan kalau kamu nggak perlu menikah, yang terbaik adalah mencari wanita yang cocok biar terlihat lebih bagus. Kalau kamu selalu memikirkan masa lalu, itu ak
Baca selengkapnya

Bab 208

Nada suara Yaniti mendominasi."Berhenti, karena kamu mau pergi, sekalian antar Nona Anne pergi. Dia tadi bilang ada urusan mendesak!"Yaniti mengedipkan mata pada Anne, Anne langsung mengerti dan berjalan menghampiri dengan gembira.Josan mengerutkan kening dan melirik arlojinya."Sudah terlambat, suruh sopir yang antar saja!"Anne segera melangkah maju dan berbicara."Pak Josan, antar saja aku sampai Grup Clinton. Tempat yang ingin aku tuju dekat sana."Linda juga berlari menghampiri."Kak, aku juga ingin pergi ke sekitar sana, aku ikut juga!"Josan meliriknya tanpa ekspresi."Ayo pergi."Anne melirik ke arah Linda dengan rasa terima kasih, Linda pun mengedipkan mata.Baru beberapa kali berinteraksi satu sama lain, Linda sudah merasa Anne lebih ramah dan baik hati dibandingkan Nancy.Sopir sudah menunggu di luar, Josan duduk di kursi belakang.Demi menciptakan peluang bagi Anne, Linda mengambil posisi di depan.Fasilitas di dalam mobil sangat indah dan elegan, aromanya mirip dengan p
Baca selengkapnya

Bab 209

Dia tidak tahan berada satu mobil dengan wanita seperti ini.Linda sedikit mengernyit dan ingin mengucapkan beberapa patah kata untuk Anne, tapi sebelum dia sempat berbicara, dia mendengar Josan memperingatkannya."Kalau kamu ingin keluar bersama, silakan saja."Dia tidak akan membiarkan siapa pun mengubah keputusannya.Linda langsung diam.Anne mencengkeram pakaiannya erat-erat, wajahnya menjadi pucat, dia terlihat sangat mirip dengan Winda.Namun, Winda tidak pernah dipermalukan seperti ini.Wajahnya putih dan merah, matanya merah."Apakah Pak Josan marah padaku? Aku nggak menuduh dia. Kalian berdua sudah bercerai. Apa aku nggak boleh mengucapkan beberapa kata jujur? Kalau kamu kesal, aku minta maaf saja."Memalukan sekali diusir dari mobil oleh pria yang disukai.Mata Josan dingin, dia sedikit mendongak dan suaranya sangat dingin."Kamu seharusnya bukan minta maaf padaku. Memang siapa kamu, beraninya kamu memfitnahnya tanpa pandang bulu?""Kamu berpikiran jahat dan berakhlak rendah.
Baca selengkapnya

Bab 210

Seorang pria bermasker mendekati Nancy. Dia terlihat muda dan jago menari. Tanpa disadari, keduanya menari bersama dalam harmoni yang sempurna.Orang-orang di sekitarnya secara sadar menyingkir.Saat lagu berakhir, semua orang bersorak dengan antusias.Nancy tersenyum, napasnya terengah-engah saat dia berjalan turun dari panggung.Pemuda itu mengikuti dan mengobrol sambil tersenyum."Nona, tarianmu sangat indah, apakah kamu memang latihan menari? Apakah kamu seorang model atau artis?"Nancy menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya, "Aku bukan siapa-siapa.""Kalau begitu, mari kita berkenalan, oke?"Pemuda itu berkata dengan lugas.Nancy mengabaikannya, lalu melihat sekeliling dan menatap Yessa yang berjalan turun sambil tersenyum.Yessa menunjuk ke arah kursi mereka.Tidak tahu kapan Logan datang, dia berdiri dan berjalan ke arah mereka.Yessa berbisik di telinganya."Saat kamu menari, Pak Logan terus menatapmu. Matanya penuh cinta, seolah ingin naik dan melahapmu dalam satu s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status