Perasaan menyalahkan diri sendiri di hati Nancy menghilang dalam sekejap.Beberapa detik kemudian.Dia acuh tak acuh dan hanya menatap dokter di sebelahnya."Lakukan CT scan otak untuk melihat apa ada masalah di otaknya?"Dokter terdiam mendengar ini."Wajah Josan menjadi muram.Para dokter di sekitarnya mulai mengobati lukanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, direktur itu mulai mengatur bangsal VIP di lantai atas.Kemudian.Nancy mengeluarkan sebuah kartu dan menyerahkannya kepada direktur itu."Pak Josan cedera gara-gara aku, aku yang harus bertanggung jawab. Segala biaya perawatan di rumah sakit dipotong langsung dari kartu ini."Direktur itu tertegun sejenak, dia ragu-ragu. Kemudian terdengar suara Josan yang sayup-sayup."Terima kartunya. Kalau terjadi sesuatu padaku mengenai perawatanku di masa depan, nggak peduli seberapa besar atau kecil itu, hubungi saja Nona Nancy. Dia akan bertanggung jawab sampai tuntas!"Dia memandang Nancy dengan penuh arti, ada banyak siasat di benakn
Dia menunduk dan tersenyum tipis, lalu mendongak lagi dengan tatapan dingin."Nona Anne, aku menunjukkan rasa hormat kepadamu demi ayahmu. Aku sopan kepadamu, tapi kamu juga harus tahu malu."Anne tertegun, dia akhirnya tidak bisa tersenyum lagi."Apa maksud Nona Nancy?"Nancy menunduk dan tersenyum, lalu memandangnya dengan acuh tak acuh."Kalau Josan nggak pernah bercerai dan nggak punya skandal, apa kamu pikir Keluarga Clinton akan menjadi besan dengan Keluarga Tisman?""Kamu pikir kalian adalah pasangan dari keluarga yang serasi, apa kamu nggak tahu berapa banyak ban serep seperti kamu yang dicari Bu Yaniti?"Biarpun Josan punya skandal, sebenarnya tak sulit mencari wanita dari keluarga yang sepadan.Keluarga Tisman bukanlah keluarga yang berkuasa, mereka hanya melakukan sedikit investasi kecil yang menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir.Yaniti memilih dia hanya karena dia dari keluarga baik-baik dan mudah dikendalikan, dia juga lebih layak dari Winda.Wajah Anne menjadi puca
Nancy menelepon Slegon di balkon."Kondisi dia agak serius, katanya dia perlu dirawat inap ...."Dia ingin Slegon menemukan cara untuk memanggil dia.Alhasil.Slegon berkata, "Kamu nggak bisa pergi sebelum kontrak ditandatangani!"Nancy tak bisa membantah.Tidak ada kasih sayang keluarga kalau menyangkut uang!Segera.Slegon mengirimkan kontrak elektronik yang sudah disiapkan kepada Nancy.Slegon menyuruh dia mencari tempat untuk mencetaknya dan meminta Josan menandatanganinya.Dia memandang Josan yang sedang mengetik di laptop dengan satu tangan di ruang tamu sambil mengerutkan kening dan memerintahkan Steve lewat panggilan telepon untuk mengerjakan sesuatu.Semua fasilitas tersedia di bangsal VIP, printer tentu saja juga tersedia.Nancy segera mencetak dokumen tersebut. Setelah melihat isinya berulang kali dan memastikan tidak ada yang salah, dia membawa dokumen itu kepada Josan.Josan baru saja menutup panggilan teleponnya.Dia menatap Nancy.Nancy menyerahkan dokumen itu dan menger
Orang-orang di sekitar Nancy pergi menjemput orang.Segera.Wanita berkarung itu ditarik kasar ke samping mobil berwarna hitam itu.Dia pun terjatuh ke tanah.Dia mengerang kesakitan, bekas luka di tangannya terlihat jelas, dia sepertinya tidak bertenaga.Nancy perlahan menurunkan jendela dan memperhatikan dia.Ada rasa dingin di matanya.Dia akhirnya bernasib seperti hari ini.Wanita itu tiba-tiba panik dan sangat emosional lalu berteriak keras dengan suara serak."Tempat apa ini? Siapa kalian?"Nancy mengedipkan mata, pengawal di sebelahnya membuka karung yang ada di kepala dia.Saat Winda yang berbadan kurus dan berwajah pucat muncul di depan mata, ekspresi Nancy tetap tenang.Ada senyuman santai di wajahnya.Diam dan berbahaya.Winda memandang pengawal kekar di sekelilingnya dengan ngeri dan wajahnya pucat.Kemudian matanya tertuju pada wajah Nancy di dalam mobil.Untuk sesaat.Matanya bergetar kencang, dia terkejut sesaat, lalu menunjukkan ekspresi yang galak dan kejam."Kamu, ter
Nancy menyerahkan sisanya kepada pengawal, dia sudah mengaturnya.Dia datang hanya untuk satu malam kemudian segera kembali ke Indonesia.Malam berikutnya.Di kantor komisaris PT Elang Terbang.Slegon dan dia saling berpandangan.Pergelangan tangan Josan masih bengkak sehingga dia mengirimkan kontrak yang sudah ditandatangani dan meminta untuk menambahkan jumlah investasi serta menjadi investor eksklusif.Slegon sangat senang dengan urusan sebagus ini.Dia memandang Josan sambil tersenyum."Apa syarat dari Pak Josan?"Mata Josan dalam dan dia berbicara dengan tenang."Aku ingin Nancy datang untuk menandatangani kontrak secara langsung."Slegon tersenyum dan berkata."Setahuku, kalian bercerai karena nggak punya perasaan apa pun. Bukankah nggak pantas untuk bertemu terus-menerus?"Jakun Josan bergulir, lalu dia menjawab dengan penuh wibawa."Ini untuk urusan bisnis, nggak perlu menghindari kecurigaan."Slegon tersenyum."Aku hubungi dia dulu, dia nggak ada di perusahaan."Dia tidak bisa
Dia sudah melakukan semua yang harus dia lakukan, dia tidak ingin terlalu terlibat dengan Josan.Slegon tertegun dan berkata, "Aku nggak keberatan."Memang kenapa kalau dia keberatan?Josan menatapnya dengan mata suram, hatinya semakin tidak nyaman.Dia menunggu di sini selama dua jam, tapi Nancy pergi makan bersama Logan.Entah kenapa dia sedikit marah.Namun, mengingat penindasan yang diderita Nancy sore itu, apa salahnya kalau Josan menunggu selama dua jam?Nancy pasti merasa tidak nyaman, Josan semakin prihatin.Kemarahan yang semula terpendam di hati Josan pun lenyap begitu saja.Karena sangat mencintai Josan, Nancy pergi berbelanja untuk bersantai setelah bertengkar dengan Yaniti!Nancy hanya berpura-pura kuat, Josan mengetahuinya.Kalau tidak, Nancy tidak akan datang tanpa mengganti pakaian.Yang paling menyebalkan adalah Logan yang memanfaatkan kesempatan untuk mengacau, dia bukanlah orang baik!Saat memikirkannya, Josan pun berdiri dengan aura lembut dan jernih, lalu menatapny
Josan menutup pintu mobil dengan ekspresi dingin. Sebelum Nancy sempat bereaksi, dia segera membuka pintu belakang dan langsung duduk.Nancy terdiam. Dia menahan keinginan untuk melotot dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Pak Josan, apa kamu nggak punya sopir?"Josan dengan santai merapikan kerahnya."Aku memecat sopir terakhir yang menjadi mata-mata, sopir yang baru nggak tahu jalan."Hah?Sopir Josan tidak tahu jalan?Apa itu mungkin?Nancy berkata datar, "Maaf, aku bukan sopir kamu. Kamu naik taksi."Ekspresi Josan berubah dingin, tatapannya juga dingin."Kamu makan malam dengan pengganti itu baru datang. Aku terluka dan menunggumu di sini selama lebih dari dua jam. Apa kamu nggak antar aku pulang?"Meskipun ekspresinya tegas, ada sedikit keluhan dalam nada bicaranya.Nancy terkekeh, "Kamu yang menarik kembali kata-katamu, apa kamu masih berani menyalahkan aku?"Josan yang bilang menyesal dan tidak mau menandatangani kontrak.Sekarang dia datang sendiri untuk menandatangani ko
Mata Nancy sedikit dingin, wajahnya yang halus menunjukkan sedikit ketidaksabaran dan kemarahan."Lakukan saja urusanmu dan aku lakukan sendiri urusanku, jangan saling campur tangan.""Selain itu, sebenarnya tinggal di penjara merupakan hukuman atau berkah baginya?""Josan, aku nggak punya belas kasihan. Dia berutang satu nyawa padaku dan aku harus dapat kembali."Tenggorokan Josan tercekat dan jantungnya bergetar."Jangan lakukan hal bodoh."Josan khawatir kalau dia terlalu kejam, seseorang akan menangkap kelemahannya.Nancy menunduk dan tersenyum dingin."Aku nggak menagih utang padamu, jadi kamu malah dikasih hati minta jantung?"Josan, "....""Keluar."Nancy mengusirnya begitu saja.Josan mengerutkan keningnya, lapisan tipis amarah tampak menutupi wajahnya.Dia tetap tidak bergerak dan memandangnya dengan sikap mendominasi.Kedua sempat menemui jalan buntu.Beberapa detik kemudian.Nancy mendorong pintu dan keluar dari mobil, lalu berjalan langsung ke belakang dan membuka pintu bel
Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di
Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru
Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i
Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek
Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan
Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan
Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam
"Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam
Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali