Tangan Winda yang terulur sedikit gemetar, wajahnya pucat, dia menoleh ke belakang, bibirnya pucat."Aku ... aku mau tangkap dia, tapi nggak tertangkap. Josan, aku ... membunuh orang!"Dia terlihat sangat rapuh, seolah-olah dia bisa pingsan dalam sekejap.Josan berlari mendekat dan menunduk, wajahnya sedingin es, matanya dingin dan acuh tak acuh.Wanita itu sudah meninggal, tubuhnya berlumuran darah, tidak ada kemungkinan bisa bertahan hidup.Banyak orang berkumpul di bawah.Winda menghampiri dan memeluk Josan, seolah seluruh tenaganya sudah habis, dia tak kuasa menahan tangis.Tidak tahu apakah dia ketakutan atau apa.Josan mendorongnya menjauh dengan wajah dingin, lalu berbalik dan memerintahkan pengawalnya."Hubungi polisi, minta seseorang lindungi tempat kejadian."Memang merepotkan kalau seseorang meninggal, tapi bukti yang ada meyakinkan bahwa dialah pembunuh yang menabrak orang dengan mobil, jadi kematiannya bukanlah hal yang tidak adil.Setelah melihat semua ini, Nancy merasa s
Baca selengkapnya