Semua Bab Mantan Istri Jadi Konglomerat: Bab 91 - Bab 100

230 Bab

Bab 91

Tiba-tiba, dia merasa kasihan pada Nancy yang seperti ini.Nancy ingin mendorong Logan menjauh, dia tidak ingin terlalu dekat dengan Logan, tapi dia tidak bisa mengerahkan kekuatan di tangannya, jadi dia hanya menggerutu.Suasana di sekitar berisik, Logan tidak mendengar apa yang dia katakan dengan jelas, jadi dia mencondongkan tubuh ke depan dan mendekatkan telinganya."Apa katamu?"Detik berikutnya.Nancy menggigit telinganya dengan keras, seperti kelinci kecil yang menggigit untuk melampiaskan amarahnya.Logan tercengang, tapi begitu dia merasa sakit, Nancy melepaskannya.Matanya yang berkabut berkedip-kedip, dia bergumam dengan marah."Sialan Josan, kugigit kamu sampai mati!"Logan tertegun, tatapan rumit muncul di matanya.Apakah dia salah mengenali orang?Dia mengerucutkan bibirnya, "Nancy, biar aku yang menjagamu, oke?"Dia melihat sisi wajah Nancy yang halus dan berkilau lalu tanpa sadar ingin menunduk dan mendekati.Namun, detik berikutnya.Tiba-tiba serangan dahsyat datang da
Baca selengkapnya

Bab 92

Mata Josan jadi lebih suram dan tajam, bibir tipisnya terkatup rapat.Dia memandang Nancy yang tidak responsif, acuh tak acuh dan menjaga jarak.Yessa pergi bersamanya.Melihat Logan tidak mengejar, Josan merasa lega.Dia menatap Logan dengan tegas, suaranya dingin dan menakutkan."Pak Logan, jangan mengincar istri orang atau kamu akan menanggung akibatnya."Logan terkekeh dan membantah tanpa rasa takut."Mantan istri."Aura keduanya berimbang, sulit untuk menentukan pemenangnya.Josan menyipitkan mata dengan sengit, lalu perlahan tersenyum."Mantan istriku juga wanitaku. Kamu hanya sedikit mirip denganku jadi dia melirikmu. Haha, hanya seorang pengganti."Dia mengangkat alisnya, menunjukkan rasa jijik secara langsung.Logan menyipitkan mata sejenak.Rasa dingin muncul tiba-tiba.Dia datang karena ada urusan penting. Orang itu masih menunggunya di ruangan di atas. Seseorang turun untuk mengundang, Logan berbalik dan pergi tanpa ragu-ragu.Josan melonggarkan kerah baju dan duduk di temp
Baca selengkapnya

Bab 93

"Wajar kalau dia membenciku, tapi dia memang mencintaiku, aku harus berinisiatif. Dia akan memaafkan aku kalau merasa nggak tega!"Brandon mau tidak mau menyela."Kak, jangan bermimpi, mana mungkin sesederhana itu?"Josan berdiri dengan percaya diri dan memandangnya dengan merendahkan."Kamu nggak tahu apa-apa!"Dia berkata dan melangkah keluar dengan cepat.Brandon tertegun dan menggelengkan kepala.Dia tidak mengerti, tapi dia tahu Josan harus berurusan dengan Winda si pihak ketiga dulu!Sayangnya Josan tidak menyadari poin pentingnya.Setelah beberapa hari.Nancy pergi ke Kota Suno untuk menghadiri forum internasional sekalian menganalisis sebuah proyek.Nancy mengajak orang ke hotel, tapi tanpa diduga dia melihat Josan juga mengajak orang ke sana.Kamar suite yang berbeda di lantai yang sama.Dia berpura-pura tidak melihat Josan dan kembali ke kamarnya untuk mengemas barang.Mata Josan suram, dia ragu untuk berbicara.Segera.Bel pintu berbunyi.Lina Sario, asisten wanita yang meng
Baca selengkapnya

Bab 94

Lina melihatnya berdiri diam jadi mendekat dan menarik lengannya."Bu Nancy ...."Bibir Nancy bergetar saat hendak mengatakan sesuatu.Wanita itu menoleh ke belakang, mereka bertatapan, wanita bertahi lalat hitam itu mengenalinya.Wajah wanita bertahi lalat hitam itu berubah drastis, dia langsung berdiri, menendang kursi dan meja di depannya, lalu berlari ke tempat gelap di seberangnya ....Nancy mengejarnya, suaranya terdengar gugup."Itu dia, dia yang mengemudi mobil itu!"Dia berteriak kencang sehingga Josan bisa mendengarnya dengan jelas dari belakang.Ekspresinya berubah, dia segera mengejar.Beberapa orang mengejar bersama-sama.Lina segera tertinggal, ketika sadar, dia menelepon orang.Yason mengikuti Nancy, dia tidak berani ketinggalan satu langkah pun.Josan segera mengejar dari belakang dengan momentum yang dahsyat.Dia melampaui mereka dengan cepat ....Wanita bertahi lalat hitam itu berlari ke gang gelap tanpa lampu jalanan dan menghilang.Nancy dan Yason hendak berlari mas
Baca selengkapnya

Bab 95

Nancy meronta untuk bangun, tapi dihentikan paksa oleh Josan."Jangan bergerak."Suaranya berat, dia memeluk Nancy dengan hati-hati, seolah-olah dia sedang memeluk harta karun.Wajah Nancy pucat, dia menggigit bibir bawah, merasa tidak puas."Kamu kejar, dia sudah kabur!"Mana mungkin dia rela melihat wanita bertahi lalat hitam itu melarikan diri tepat di depan matanya!Jelas-jelas dekat sekali.Mata Josan gelap, dia menahan emosi."Jangan khawatir, dia nggak bisa kabur. Kamu terluka. Kuantar ke rumah sakit dulu."Emosi di dadanya seakan bakal meluap dari dadanya kapan saja, apa lagi saat melihat Nancy terluka karena dia.Emosi yang tak terlukiskan itu menyelimuti jantungnya dengan erat dan menegang sedikit demi sedikit, membuat setiap detak jantungnya semakin kencang.Kaki Nancy baik-baik saja dan tidak ada gunanya dia meronta, Josan seakan sengaja menentangnya dan tidak mau melepaskannya.Di belakang, Lina mengambil pisau di tanah dengan kertas yang dibawanya dan mengejar mereka.Set
Baca selengkapnya

Bab 96

Wajah Josan muram, matanya suram dan gelap, tangan yang memegang apel itu kaku.Tampaknya ada tanda-tanda rasa tidak tega.Nancy menatap kedua orang di depannya dan terkekeh."Bisa tolong keluar? Melihat kalian saja sangat merusak suasana."Josan menatapnya lekat-lekat, lalu mengerucutkan bibir erat-erat dan berdiri.Dia mengulurkan tangan untuk merapikan selimut Nancy dan sekalian ingin merapikan rambut nancy, tapi Nancy menoleh untuk menghindar.Dia sedikit muak dengan pendekatan Josan.Josan tertegun, lalu berdiri dengan tenang dan berkata dengan suara tenang."Tunggu aku sebentar, aku akan segera kembali."Biarpun Yoshi bukan anak Jevin, tapi dia tidak bisa dibuang begitu saja, Yoshi mungkin berguna dalam menemukan Yoshi yang asli.Winda memandangi belati berlumuran darah yang diletakkan di dalam tas transparan di atas meja, matanya sedikit berkedip, dia akhirnya terlihat agak gugup.Suara histeris ibunya masih terngiang-ngiang."Pergi hancurkan belati itu. Itu bukti. Kalau aku ter
Baca selengkapnya

Bab 97

Lina tiba-tiba teringat."Oh ya, wanita itu tinggal di kamar sebentar baru pergi. Pasti dia!""Winda?"Josan sedikit terkejut dan tidak begitu percaya.Nancy mendapatkan kembali ketenangannya. Dilihat dari reaksi Josan barusan, Josan mungkin mencurigai orang Nancy.Nancy berbicara dengan nada acuh tak acuh."Kalau itu kami bertiga, nggak perlu mengejar orang, 'kan?"Josan meliriknya dengan tatapan rumit.Pembuluh darah di lengannya menegang, lalu dia berbalik dan menuju bangsal Winda.Winda sedang meminum air dengan rasa takut yang berkepanjangan saat mendengar pintu dibuka secara tiba-tiba.Dia terkejut."Josan?"Ada sedikit kegugupan dalam keterkejutan dia.Josan melempar belati ke atas meja dengan nada tegas."Kamu yang lakukan?""Apa ... apa yang sudah kulakukan?"Winda segera membuang kegugupannya dan berdiri dengan tatapan polos.Wajah Josan tegang dan muram, suaranya sangat dingin."Kamu menghapus sidik jari dengan alkohol. Ada kamera pengawasan di ruangan itu. Kamu nggak akui?"
Baca selengkapnya

Bab 98

Tiba di hotel.Yason dan Lina mengantar Nancy ke pintu kamar."Bu Nancy, kamu sekarang terluka, sebaiknya kamu pulang untuk istirahat dulu. Pak Jefri juga khawatir."Nancy tersenyum dan melirik lengannya."Rapat besok lebih penting. Aku akan pergi lusa, kamu tinggal di sini untuk dua hari ke depannya."Semula Jefri ingin segera memanggilnya pulang, tapi dia mendapat izin tinggal satu hari lagi setelah membujuk.Rencana perjalanan tidak bisa ditinggalkan di tengah jalan.Yason menjawab, "Makan malam akan diantar ke kamarmu nanti.""Oke."Nancy tidak menolak, setelah gugup dan bersemangat, dia benar-benar lapar.Lina perlu membeli banyak makanan ringan lokal dengan gembira, Nancy mencicipinya setelah mandi.Saat hendak tidur, dia melihat pesan dari Logan."Sampai jumpa besok."Dia tidak pernah banyak bicara, artinya dia juga ada di sini.Nancy tidak membalas, dia mematikan ponsel dan bersiap untuk tidur.....Hari berikutnya.Lengan Nancy terluka, dia menutupinya dengan mengenakan jaket
Baca selengkapnya

Bab 99

Sejak mengetahui kebenaran tentang anak Winda, sikapnya terhadap Nancy berubah sampai batas tertentu, bahkan di luar dugaan.Namun, inisiatif semacam ini, menurut Nancy sungguh sia-sia dan menyebalkan.Dia sudah lama menyerah dalam keputusasaan yang tak terhitung jumlahnya.Josan merasa enggan, dia tidak bisa menerima bahwa kehidupan Nancy akan lebih baik setelah meninggalkannya.Logan mengangkat alis dan setuju dengan gembira, "Oke."Babak kedua dimulai.Josan tidak meninggalkan tempat duduknya, dia menyiapkan kopi panas dan makanan penutup untuk Nancy dan menunggunya kembali dengan penuh harap.Beberapa menit kemudian.Seseorang akhirnya duduk di sebelahnya.Saat Josan menyerahkan kopinya, dia melihat orang di sebelahnya dan wajahnya langsung menjadi muram."Kamu?"Logan tersenyum dan menatap Josan dengan dingin."Ya, aku."Mata Josan tiba-tiba menjadi tajam. Saat dia hendak berdiri dan mencari orang, Logan tersenyum lembut dan berkata dengan suara rendah."Aku sarankan Pak Josan unt
Baca selengkapnya

Bab 100

Dokter berkata dengan hati-hati."Seorang keluarga pasien membuat masalah dan secara nggak sengaja menikam Nona Winda. Kami sudah memanggil polisi, rumah sakit akan memikul tanggung jawab yang seharusnya."Winda menyeka air mata dari wajahnya dengan marah dan berbicara sambil terisak."Itu Nancy, itu pasti dia. Aku hanya pergi untuk memanggilmu kemarin, tapi dia mendendam, jadi dia membayar seseorang untuk membunuhku. Bahkan posisi lukanya pun sama ...."Yang terpenting adalah ketika pria itu menikamnya, orang itu mengatakan sesuatu."Siapa suruh kamu menyinggung seseorang yang nggak seharusnya kamu singgung!"Dia menyinggung Nancy, jadi dia menyimpulkan bahwa Nancy-lah yang mengirim orang itu.Ekspresi Josan dingin, alisnya berkerut dan nadanya sedikit tidak senang."Jangan bicara omong kosong tanpa bukti.""Itu benar, Josan ...."Winda masih terus mengoceh, sayangnya Josan tidak memercayai dia.Orang-orang di bawah baru saja melaporkan bahwa Nancy dan Logan sudah kembali ke Kota Arsa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
23
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status