Nancy berpikir sejenak lalu mengangguk.Josan langsung meminta orang membawa salinan kamera pengawasan lalu mereka menunggu di area peristirahatan tak jauh dari situ.Mata Nancy sesekali memandang ke arah kamar Nasmi.Ada suara di puncak tangga.Enam dokter dan perawat datang untuk pemeriksaan rutin dan penggantian obat.Mereka masuk bersama dan keluar bersama.Setelah pergi, dalam sepuluh detik, seorang perawat bergegas kembali dan berkata kepada pengawal."Aku ketinggalan obat tadi di dalam. Aku mau masuk ambil."Pengawal itu membuka pintu bangsal tanpa berpikir panjang.Namun, tak lama kemudian, Nancy menyadari ada yang tidak beres.Perawat yang baru saja keluar jelas berusia sekitar 20 tahun, tapi perawat yang masuk sekarang sepertinya berusia sekitar 40 tahun.Dia tiba-tiba berdiri, wajahnya berubah sangat muram."Itu dia, orang yang masuk bukan perawat."Begitu dia selesai berbicara, Josan bergegas ke bangsal.Pengawal juga langsung menendang pintu hingga terbuka.Dia memandang k
Tangan Winda yang terulur sedikit gemetar, wajahnya pucat, dia menoleh ke belakang, bibirnya pucat."Aku ... aku mau tangkap dia, tapi nggak tertangkap. Josan, aku ... membunuh orang!"Dia terlihat sangat rapuh, seolah-olah dia bisa pingsan dalam sekejap.Josan berlari mendekat dan menunduk, wajahnya sedingin es, matanya dingin dan acuh tak acuh.Wanita itu sudah meninggal, tubuhnya berlumuran darah, tidak ada kemungkinan bisa bertahan hidup.Banyak orang berkumpul di bawah.Winda menghampiri dan memeluk Josan, seolah seluruh tenaganya sudah habis, dia tak kuasa menahan tangis.Tidak tahu apakah dia ketakutan atau apa.Josan mendorongnya menjauh dengan wajah dingin, lalu berbalik dan memerintahkan pengawalnya."Hubungi polisi, minta seseorang lindungi tempat kejadian."Memang merepotkan kalau seseorang meninggal, tapi bukti yang ada meyakinkan bahwa dialah pembunuh yang menabrak orang dengan mobil, jadi kematiannya bukanlah hal yang tidak adil.Setelah melihat semua ini, Nancy merasa s
Nancy memotongnya dengan nada dingin dan tenang."Josan, apa kamu takut aku menyakiti dia? Sebenarnya kamu nggak perlu melakukan ini. Kamulah yang terlibat langsung. Kalau kamu bersikeras, polisi nggak akan menerima pernyataanku."Josan mengerutkan kening dan menatapnya dengan mata suram dan rumit.Nancy terkekeh dan berkata dengan nada lembut."Sebenarnya aku iri pada Winda. Setiap kali terjadi sesuatu padanya, kamu selalu dengan tegas memihak dia dan membuat dia percaya diri. Mungkin inilah cinta sejati!"Dia tersenyum, lalu menutup jendela perlahan dan menginjak pedal gas.Josan berdiri sambil memperhatikan kepergiannya, hatinya serasa terkoyak oleh seutas benang tipis.Perasaan tercekik yang tak terlukiskan melanda.Itu membuatnya sesak napas.Polisi segera datang.Setelah diperiksa dan dibandingkan dengan catatan dan kamera pengawasan sebelumnya, dipastikan wanita tersebut adalah pembunuh yang pernah menabrak Harto dan Nasmi.Sekarang dia berupaya untuk membunuh orang lagi, sifatn
Shara dan Yohano pergi ke samping untuk mengobrol dengan yang lain.Saat Nancy dan Logan sedang berbicara, seseorang berjalan mendekat dan tertawa dengan nada sinis."Ada orang yang datang ke sini hanya untuk makan gratis. Nggak masalah kalau pelit, tapi dia bahkan nggak mampu membeli sebuah gelang. Konyol. Kalau aku jadi dia, aku akan sembunyikan diri!"Nancy dan Logan tercengang.Mereka melihat Wenny menghampiri dengan merangkul lengan seorang pengusaha kaya.Dia mengenal pria berperut buncit di sebelah Wenny. Itu adalah bos perusahaan hiburan, marganya adalah Haliman, namanya Yonggi Haliman.Yonggi menatap Nancy dengan nafsu dan tatapan matanya membuat orang tanpa sadar merasa jijik."Nona Nancy, aku sudah lama mengagumimu, supervisor yang muncul tiba-tiba di Elang Terbang. Seharusnya kita sudah saling kontak dari dulu, nanti kita cari kesempatan untuk makan malam bersama!"Nancy tersenyum dan berkata, "Kita bicarakan lagi kalau ada kesempatan."Yonggi tidak mengetahui identitas Log
Nancy membuang muka lalu dengan tidak berdaya pergi ke samping untuk makan.Logan tertegun lalu mengangguk dengan sopan, "Oke!"Melihat Logan dan Shara pergi, Nancy duduk di sebuah kursi.Pada jamuan makan malam amal ini, sebagian besar yang hadir adalah kalangan industri hiburan.Segera.Beberapa selebriti cilik yang tidak terkenal datang dan duduk di sekitar Nancy."Nona Nancy, kudengar kamu ahli dalam merebut hati pria, bisakah kamu mengajari kami?""Nona Nancy, apa karena kamu selingkuh, jadi Pak Josan menceraikanmu?""Berapa banyak uang yang kamu sumbangkan? Jangan-jangan kamu nggak rela menyumbang sepeser pun, hanya datang untuk meningkatkan ketenaran di sini?"Ketika mengatakan ini, mereka menutup mulut sambil tertawa.Nancy melirik sekilas, matanya sedikit berkedip, dia tidak ingin tinggal lebih lama lagi dan berdiri.Salah satu dari mereka mengira dia akan pergi sehingga dia segera menggenggam pergelangan tangan Nancy dengan kuat."Jangan pergi, Nona Nancy. Kamu belum mengucap
"Kamu pikir kamu siapa?""Apa kamu pikir aku mudah ditindas seperti sepupuku?"Nancy terkekeh, "Kayaknya kamu seperti Winda, suka menghancurkan keluarga orang lain dan menjadi wanita simpanan?"Wenny tertegun lalu dia menggertakkan gigi dengan geram."Apa salahnya menjadi wanita simpanan? Kamu juga harus punya kemampuan. Ada orang bahkan kehilangan suaminya, artinya dia itu nggak berguna.""Aku sudah bersama Yonggi selama bertahun-tahun, seluruh Emperium adalah milikku. Istri sialannya itu seharusnya diusir seperti kamu ...."Sebelum Wenny menyelesaikan kata-katanya, seseorang menyiram sebotol anggur ke wajahnya, lalu rambutnya dijambak dan dia terus ditendang hingga terjatuh.Ketika lelah menendang, orang itu menamparnya.Semua orang menyaksikan adegan ini tapi, tidak ada yang menghentikannya.Semua orang tahu bahwa orang yang memukuli dia adalah istri Yonggi, orang yang mendirikan Emperium bersama Yonggi, tapi dia mengundurkan diri demi keluarga, sudah lama dia tidak muncul di depan
Intuisi Nancy adalah Logan sedang membantu dia secara terang-terangan, biarpun dengan cara begini.Logan tersenyum dan menggoyangkan ponselnya."Aku hanya meminta asisten untuk memberi tahu Nyonya Hulina bahwa dia bertemu Pak Yonggi di sini."Nancy tidak meragukannya. Bagi orang seperti dia, tidak sulit untuk menghubungi asisten Hulina kapan saja.Hanya saja penyelamatan seperti ini sungguh tidak terduga dan mengasyikkan.Dia tersenyum, Logan juga tersenyum dan berkata."Ini sudah larut, kuantar pulang?"Sebelum Nancy sempat berbicara, Shara menyetujuinya."Ya, oke!"Nancy, "...."Adegan tadi segera berlalu.Namun, seseorang mengunggah video tersebut, itu langsung menimbulkan keributan di Internet.Protagonis dari keseluruhan video adalah Wenny dan komentarnya tentang supremasi wanita simpanan membuat kolom komentar meledak."Aku benar-benar nggak menyangka dia ternyata adalah wanita simpanan Yonggi.""Menjijikkan, ternyata peran dia sebagai protagonis wanita kedua didapatkan lewat kon
Kata-kata ini meledak seperti guntur menghantam tanah.Hulina membanting gelang itu ke lantai hingga hancur menjadi bubuk.Ini seperti menghina Wenny secara terang-terangan, membuat dia tidak akan melupakannya.Wajah Wenny pucat dan gemetar, dia seperti sulit berdiri.Para reporter mengambil gambar dengan antusias sehingga sinarnya menyilaukan.Dia dipapah keluar.Internet semakin heboh, Wenny benar-benar tidak membalikkan situasi."Dialah yang benar-benar pelit!""Dia masih berani mengkritik orang padahal dia sendiri menghabiskan harta keluarga orang untuk membeli gelang?""Mungkin karena Winda berhasil membuat orang bercerai jadi Wenny terinspirasi?""Aku hanya merasa ini sangat memuaskan!"....Ketika Nancy melihat siaran langsung ini, dia tidak bisa menahan tawa.Hulina sungguh pemberani!Dia sama sekali tidak peduli dengan gengsi, sekarang dia hanya peduli pada properti!Slegon di sebelahnya mengetuk meja, dia fokus lagi dan terbatuk.Dia ternyata melamun selama rapat.Slegon bers
Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di
Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru
Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i
Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek
Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan
Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan
Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam
"Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam
Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali