Nancy mengucapkan terima kasih dan pergi bersama Yason.Mereka tiba di depan pintu restoran yang dikunjungi Morgan.Klub ini berkualitas tinggi, dan sepertinya banyak orang yang mengincar proyek di tangan Morgan.Setelah menunggu hampir dua jam, Nancy melihat Morgan terhuyung keluar dan masuk ke dalam mobil."Ikuti dia."Nancy memperhatikan dia dan berkata pada Yason.Segera.Mobilnya berhenti di Hotel Walton.Begitu Morgan turun dari mobil, Nancy menyambutnya dengan tersenyum."Halo Pak Morgan, aku Nancy, supervisor PT Elang Terbang."Morgan mabuk dan menatapnya selama beberapa detik lalu mengerutkan kening dengan kesal."Nancy? Ada apa?"Nancy tersenyum kaku, "Elang Terbang tertarik bekerja sama dalam proyek Hiburan Nusantara, kami sangat tulus. Bagaimana kalau kita mencari waktu untuk membicarakannya?"Morgan melonggarkan kerah bajunya dan terkekeh."Nggak, aku nggak pernah membicarakan bisnis dengan wanita kecuali melakukannya di tempat tidur."Sikapnya meremehkan dan sembrono.Sen
Dia tersenyum sinis, lalu mendengus, berbalik dan berjalan keluar.Kalau dia membiarkan mereka bekerja sama dengan mudah, bukankah dia benar-benar bodoh?Sebelum dia meninggalkan perusahaan, seseorang mengejarnya."Nancy ...."Josan melangkah dengan cepat dan langsung mengikutinya.Nancy tidak berhenti, Josan memegang erat tangannya dengan tenang dan terkendali."Jangan-jangan kamu menganggap hal ini sudah disepakati oleh Morgan dan aku?"Nancy terlalu malas untuk meronta, Nancy menatapnya dengan dingin dan mencibir."Jangan-jangan kamu ingin aku percaya kamu nggak bersalah?"Josan pintar dan bijak dalam berbisnis, bagaimana mungkin dia tidak tahu apa-apa tentang hal ini?Nancy tidak bodoh. Bisakah dia percaya hanya dengan sedikit penjelasan?Nancy melihat dia terdiam, jadi mengira dia merasa bersalah. Nancy tidak berbicara lagi dan langsung menepis tangannya lalu pergi.Ada perbedaan yang jelas antara urusan perusahaan dan pribadi. Di babak ini, dia mengaku kalah.Nancy masuk ke dalam
Nancy cemberut dan berjalan mendekat. Josan mengambil dokumen dan menyerahkannya."Ini kontrak Hiburan Nusantara. Bukankah kamu mengincarnya? Masuk mobil."Dia datang dengan persiapan.Nancy berdiri di depan pintu mobil tanpa bergerak, tapi tersenyum.Saat Josan hendak keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Nancy, Nancy dengan gesit mendorong pintu mobil yang sudah dibuka sedikit dan menutupnya kembali rapat-rapat.Itu terjadi dalam waktu kurang dari tiga detik, Josan menatapnya dengan mata suram.Nancy menopang jendela mobil dengan satu tangan dan mencondongkan tubuh ke depan. Fitur wajahnya yang cantik dan halus berdekatan dengan Josan, Josan bahkan bisa mencium aroma samar parfumnya.Jarak mereka dekat dan ambigu.Posisi ini seolah dia sedang menunduk ... untuk mencium Josan.Wajah Josan menegang dan jakunnya bergerak sedikit.Saat itu, dia merasakan jantungnya berdebar kencang.Namun, detik berikutnya.Suara dingin Nancy terdengar."Aku yang mengacaukan kerja sama kalian, aku
Selain itu, Josan sempat cuek dengan Keluarga Xenus beberapa waktu lalu. Banyak orang yang merasa Keluarga Xenus akan kehilangan kekuasaan, jadi mereka akan memperburuk keadaan dengan memanfaatkan situasi tersebut.Keluarga Xenus mulai menghadapi berbagai krisis.Untungnya, beberapa hari yang lalu, Josan tiba-tiba menyuruh seseorang menghubunginya untuk mengambil proyek Hiburan Nusantara dari Morgan dengan harga murah atas nama Ranio dan membenahi dari awal.Dia terhubung kembali dengan Josan, ini kesempatan langka.Jadi melihat "hadiah" yang diberikan Josan, Ranio tiba-tiba mendesah.Perasaan diabaikan di lingkaran ini sungguh tidak nyaman!"Terima kasih."Dia tidak sungkan, dia sudah melupakan Nancy dan pergi dengan membawa kontrak.Nancy melepaskan proyek Hiburan Nusantara, tapi dia secara tak terduga mendapat proyek lain melalui Logan.Menjelang resepsi penandatanganan proyek, Nancy pun berbelanja bersama Yessa.Mereka berbelanja hingga pengawal tidak sanggup membawa barang belanja
Nancy tidak pernah menoleh pada mereka dari awal sampai akhir.Melirik mereka akan membuat dia muak, jadi dia menganggap mereka tidak ada di sini.Dia menunduk dan berkata kepada desainer, "Kencangkan bagian pinggang setengah inci ...."Melihat Nancy mengabaikannya, Yaniti sangat marah dan langsung mengincar."Aku mau gaun ini, cepat suruh dia lepas!"Perancang segera berkata."Bu, gaun ini dirancang khusus dengan ukuran Nona Nancy. Sepertinya nggak akan cocok untukmu. Apa lagi dari segi gaya, gaun ini lebih cocok untuk gadis ...."Fitur wajah dan aura Nancy cerah dan anggun, dia cocok untuk gaun seperti ini.Yaniti bertubuh pendek dan kurus, dengan fitur wajah yang tajam dan sengit, apa lagi karena usianya, tidak peduli seberapa terawatnya dia, kecantikan dia tidak sehalus dan sealami Nancy.Kalau berpakaian lebih tertutup, malah akan berkesan sebagai wanita terhormat.Pakaian Nancy tidak cocok untuk dia.Namun, begitu desainer selesai berbicara.Mata Yaniti menjadi dingin dan suarany
"Kalian ...."Wajah Yaniti memucat karena marah, dia tidak bisa bernapas dan pingsan.Winda panik dan menelepon Josan dengan ponsel Yaniti.Setelah mengetahui Yaniti pingsan saking marahnya karena gaun yang diincarnya dirampas orang.Josan berbicara dengan nada berat."Berikan ponsel ada manajer toko, aku mau bicara."Bisnis Grup Clinton sangat luas dan kuat, tiada seorang pun yang berani mengabaikan Josan.Winda berkata dengan hati-hati."Sebenarnya nggak bisa menyalahkan manajer toko karena Nona Nancy yang merampas gaun itu.""Bagaimanapun, dia adalah mantan menantu Keluarga Clinton. Dia sama sekali nggak sopan saat bertemu Bibi, bahkan membiarkan temannya menghina Bibi, aku saja marah ...."Josan terdiam dan mengerutkan kening."Itu dia ...."Winda segera menjawab, "Iya, tadi benar-benar keterlaluan. Josan, kenapa kamu nggak bantu Bibi rampas kembali gaunnya!"Winda sudah tidak sabar untuk menyerahkan ponselnya kepada manajer toko.Manajer toko mengambilnya dengan hati-hati. Awalnya
Mata Josan langsung jadi dingin, saat meliriknya, matanya dipenuhi aura dingin.Hati Winda sedikit bergetar saat melihatnya dan tanpa sadar mengalihkan pandangan.Yaniti teringat dan merasa tidak bisa melepaskan Nancy."Kali ini, aku pokoknya mau gaun itu, aku harus dapatkan!"Josan menepuk lengan Yaniti dan berkata dengan hangat."Ibu begitu menginginkan gaun itu, apa Ibu ingin memakainya setelah tahu ayahku ingin pergi ke Negara Mobes?"Ekspresi Yaniti berubah, "Hah?"Matanya bergetar, dia mendorong Josan menjauh dan turun dari tempat tidur."Kenapa nggak bilang dari tadi, dia ternyata mau pergi ke luar negeri. Dia sepertinya akan pergi ke luar negeri untuk merayakan ulang tahun mantan istrinya. Kenapa kamu nggak bilang dari tadi!"Josan memapahnya dan berkata dengan nada yang lebih lembut."Ayah nggak akan begitu. Dia mau negosiasi bisnis di sana, perjalanan bisnisnya diatur oleh perusahaan."Namun, Yaniti tidak percaya. Wanita di Negara Mobes itu adalah duri di hatinya.Dia tidak b
Saat mendongak, dia melihat Josan mendekati dengan wajah cemberut.Tak heran kalau Josan datang.Bagaimanapun, lingkaran pergaulan mereka terkait, informasi tersebar dengan cepat ke mana-mana.Josan datang dengan memegang sebuah gelas, dia tersenyum acuh tak acuh."Apa yang kalian bicarakan sampai begitu senang?"Dia melirik Logan lalu menatap Nancy dan akhirnya tertuju pada bos yang sedang berbicara.Bos itu juga akrab dengan Josan jadi dia berkata sambil tersenyum."Aku bilang Pak Logan beruntung, kalau nggak, begitu banyak talenta muda yang mengincar Nona Nancy, Pak Logan nggak akan dapat kesempatan."Melihat wajah Josan yang muram, bosnya tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya dengan bersemangat."Kapan jadwal pernikahanmu dengan Nona Winda? Jangan lupa mengundangku ke pesta pernikahanmu!"Wajah Josan semakin muram, "...."Logan tidak bisa menahan tawa."Kalau memang ada kabar baik, Pak Josan nggak boleh menyembunyikannya."Josan memandangi wajah Nancy yang tenang, dia tiba-tiba m
Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di
Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru
Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i
Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek
Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan
Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan
Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam
"Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam
Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali