“Mama,” teriak Rose, berlari ke arah Tania saat melihatnya berjalan masuk ke dalam rumah.“Mama, Rose rindu dengan Mama.” Rose memeluk Tania erat, begitupula Tania yang memeluk Rose tidak kalah erat.Rindu yang terpendam akhirnya tersalurkan, Tania sampai menghirup dalam aroma putrinya itu. Tania memejamkan mata, menikmati rasa rindu yang terbayarkan.“Mengapa Mama baru datang? Rose mencari Mama setiap hari,” ujar Rose.Tania yang pulang tanpa pamit kala itu, membuat Rose terus menunggu. Kapan ibunya itu akan kembali menemuinya.“Maafkan Mama, sayang,” lirih Tania berucap.“Maaf karena Mama bersikap kekanak-kanakan. Tidak seharunya Mama melakukan itu,” batin Tania dalam hati. Tania masih terus memeluk Rose. Hingga ia mulai menyadari, tubuh Rose terasa hangat. Tania segera memeriksa tubuh Rose.“Sayang, kamu sakit nak?” tanya Tania, kedua tangannya memegang wajah Rose, mengecek suhu tubuh Rose.“Ray, Rose sakit?” tanya Tania, berbalik menatap Ray yang duduk di sofa.“Iya. Kemarin Ros
Last Updated : 2024-07-14 Read more