All Chapters of Presdir Dingin Itu Suami Dadakanku: Chapter 81 - Chapter 90

134 Chapters

Bab 81 Menjaga Perasaan

Tania terus teringat dengan perkataan Ray, tentang Rose yang jadi begitu bahagia hanya dengan hal sederhana yang mereka lakukan.Tania juga tidak bisa menutup mata. Anak perempuan seperti Rose sangat butuh peran seorang ayah dalam hidupnya. Baik sekarang ataupun nanti. Rose selalu butuh figur Ayah. “Bisakah aku memberikan itu pada Rose? Apakah tidak dengan aku saja?” batin Tania dalam hati, memandangi Rose yang asik bermain dengan Ray.“Bisakah aku menjadi Ayah dan Ibu untuknya? Sehingga kami tidak perlu kehadiran orang baru, dan masuk dalam kehidupan keluarga kami yang rumit.”Rose tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Ayah kandungnya. Rose hanya tumbuh bersama sang kakek yang merupakan Ayah Tania.Sekarang, Ray hadir dan memberikan apa yang tidak didapatkan Tania dari seorang Ayah. Namun, Tania tidak ingin jika Rose sampai terbiasa dengan itu. Karena kelak ia harus meninggalkan semua ini.Keluarga hangat. Rose butuh itu. Namun tidak dengan Ray. Mereka jelas berbeda. Mereka bah
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 82 Siapakah Yang Jahat?

Tania masih dalam keadaan panik, ia berpegangan pada bangku yang menghadap ke kolam renang, satu tangannya memegang dadanya, merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat. Napas Tania masih memburu, ia hanya bisa menatap Ray yang melompat ke kolam renang untuk menyelamatkan Angel, membawanya naik ke tepi kolam.“Bibi Angel, Bibi Angel kenapa?” Rose berlari keluar, menghampiri Angel yang batuk-batuk dengan Ray yang mengusap punggungnya.“Maaf Tuan, apakah Nona Angel baik-baik saja?” Para asisten rumah juga berlari keluar, mengerumuni Angel dan Ray.“Ambilkan handuk!” perintah Ray, membuat salah satu dari mereka berlari masuk untuk mengambil handuk.Tania, ia masih berdiri di tempatnya, menatap Angel yang dikerumuni banyak orang. Tania tidak ikut bergabung, ia hanya berusaha menenangkan dirinya dari rasa terkejut.“Kak Ray, aku hanya mencoba bicara dengan Kakak ipar, aku tidak tahu mengapa dia tiba-tiba mendorong aku,” rengek Angel, ia mengalungkan tangannya di leher Ray.Ray tidak men
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 83 Kebocoran Data Perusahaan

Hari itu, Tania kembali ke rumah lebih dulu, meninggalkan Rose dan Ray yang masih tinggal menjaga Angel.Juan yang datang menjemput Tania, mengikuti perintah Ray. Membawa Tania ke rumah lalu kembali ke luar negeri untuk melihat keadaan Angel bersama dengan Ma Cee.“Semua orang khawatir padanya,” batin Tania dalam hati.“Di sini, akulah yang terlihat jahat. Akulah penjahatnya.”Bahkan Ma Cee juga tidak menyapa Tania saat sampai di rumah. Ia hanya mengabaikan Tania dan langsung pergi dengan Juan.Wajar saja, Angel adalah anak Ma Cee. “Harus bagaimana lagi sekarang? Tidak ada yang akan mempercayai aku,” ujar Tania bermonolog.Tania tertawa, “mengapa rasanya menyedihkan saat harus berada dalam keadaan seperti ini. Tidak ada yang percaya, semuanya menatap aku dengan tatapan menyudutkan.”Tania memeluk lututnya, menenggelamkan wajahnya diantara lututnya. Ia duduk di atas ranjang dan terus memikirkan apa yang terjadi kemarin. Tania tidak bersalah, namun orang-orang di sekitarnya yang membu
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 84 Hukuman

“Pak Ray, Anda datang.” Pihak keamanan yang ikut keluar menyusul Tania, segera menunduk memberi hormat saat melihat keberadaan Ray.“Bagaimana? Apakah semuanya sudah diamankan?” tanya Juan.“Kami sudah mengunci semua informasi dan data perusahaan. Kami juga sudah melacak agar data yang sempat dicuri tidak sampai bocor dan disalahgunakan. Sejauh ini, kami masih memantau untuk mencari tahu keberadaan flashdisk itu.”Kepala keamanan mulai menjelaskan, tentang bagaimana pelaku menggunakan kartu nama Tania untuk mencuri data perusahaan. “Kak Tania kehilangan kartu namanya, itu sudah hilang beberapa hari yang lalu, jadi tidak mungkin Kak Tania yang melakukannya,” ujar Ali membela Tania saat kepala keamanan memojokkan Tania.“Benar, Tania juga tidak mungkin memiliki keberanian untuk melakukan itu. Lagipula untuk apa Tania mencuri data perusahaan.” Maudy ikut menyahut, membela Tania.“Semua ini akibat kelalaian kami, karena tidak segera membuat laporan kehilangan saat kartu nama Tania hilang
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 85 Rasa Percaya

“Jangan menatap aku seperti itu, kau membuat aku tampak menyedihkan,” ujar Tania, menegur Maudy yang sedari tadi hanya menatapnya.Setelah menyerahkan surat pengunduran dirinya, Tania diajak oleh Maudy untuk pergi ke sebuah rumah makan. Maudy hanya berusaha menghibur Tania. “Ck. Kepala keamanan itu, rasanya aku ingin mencakar wajahnya,” geram Maudy.“Beraninya dia membentak-bentak kamu.”“Sudahlah Maudy, semuanya sudah terjadi. Mungkin aku memang tidak ditakdirkan bekerja dalam waktu yang lama di perusahaan itu. Aku bahkan sudah dua kali mengajukan surat pengunduran diri,” ujar Tania yang berusaha tetap tersenyum.Tania tidak sedih karena harus mengundurkan diri, ia hanya bingung, bagaimana kehidupannya kedepan. Apakah Tania akan tetap tinggal di rumah Ray? Atau, akankah Ray juga mengusirnya karena telah dituduh melakukan kejahatan, bukan hanya pada Angel tapi juga pada perusahaan.Tania menghela napas, “ada banyak hal yang terjadi dalam akhir pekan ini, semuanya terjadi dalam waktu
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 86 Rasa Percaya 2

Untuk kali ini, Tania tidak sampai dilarikan ke rumah sakit. Luka yang di dapatkan Tania tidak dalam kategori parah. Sehingga hanya Ray yang membersihkan luka Tania dan memberinya obat.“Apakah kau bodoh! Mengapa kau tidak melawan,” geram Ray, ia meringis saat melihat dengan jelas luka-luka lecet di wajah Tania. Seolah ia yang mendapatkan luka itu di wajahnya.“Lalu ibumu akan membuang aku masuk ke penjara karena melawannya. Kau pikir aku tidak memikirkan semua itu,” batin Tania dalam hati.“Pilihan aku cuma satu. Diam.”Melihat Tania yang hanya diam tanpa menanggapi perkataannya, membuat Ray kembali mengoleskan obat pada luka-luka Tania. Sesekali ia meringis, seolah ia dapat merasakan perih yang dirasakan Tania.“Kau bahkan tidak bisa melindungi dirimu sendiri!” decak Ray kesal.“Apakah sudah selesai? Jika sudah, aku akan keluar,” ujar Tania.“Kau mau kemana? Kau butuh istirahat, Tania. Tidak bisakah kau melakukan apa yang aku katakan. Istirahatlah di sini,” ujar Ray tegas.Saat ini
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 87 Yang Sebenarnya Terjadi

“Kau terlalu keras kepala, Tania!” ujar Ray pelan. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi Tania.“Benar. Aku memang sangat keras kepala, dan kau sangatlah egois.”“Aku rasa cukup sampai di sini.” Tania menunduk selama beberapa saat, sebelum ia kembali mengangkat kepalanya untuk menatap Ray. “Maaf karena telah mengganggu waktu Anda, Tuan. Permisi.”Tania segera keluar dari kamar Ray setelah berpamitan. Ia kembali ke kamarnya untuk berisitirahat. Hari ini terlalu melelahkan. Kesialan seolah mengekor di belakang Tania, membuat Tania harus menghadapi semua ini.Sedangkan Ray. Ia hanya menatap kepergian Tania. Ia tidak lagi berusaha menahan Tania. Ray juga merasa lelah. “Mengapa kau terus muncul dalam ingatan aku.”“Tidak bisakah kau membuat aku bernapas sebentar saja, Tania,” geram Ray.Tania sudah berusaha untuk tidak memikirkan Tania, mengalihkannya dengan mengerjakan pekerjaannya. Mengurus kelanjutan terkait kebocoran data perusahaan. Namun, Tania terus menghantui pikirannya, m
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 88 Menceritakan Semuanya

“Tania, kau baik-baik saja?” tanya Maudy yang langsung menyambut Tania dan memeriksa keadaannya.“Lihat wajahmu, kau terluka. Apakah wanita tua itu memukulmu?” Maudy menyentuh wajah Tania yang terdapat bekas luka yang sudah mengering.Hari ini Tania mengunjugi Maudy di rumahnya, setelah Maudy terus mendesak untuk menemuinya. Terpaksa Tania meminta sopir untuk mengantarnya ke rumah Maudy. Sehingga di sinilah Tania berada sekarang.“Aku baik-baik saja, Maudy. Ini hanyalah luka kecil, bukan apa-apa,” jawab Tania yang merasa biasa saja dengan luka di wajahnya.Maudy tidak lagi menjawab, ia hanya menatap Tania dalam, seolah meminta Tania untuk bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi.“Tania, apakah kau tidak menganggap aku sebagai sahabatmu?”“Mengapa kau tidak pernah mengatakan apa pun padaku, bukankah seharusnya kau bercerita padaku. Mengapa kau hanya memendam semuanya sendiri Tania.”Maudy tiba-tiba memeluk Tania, ia sangat tahu kalau sahabatnya itu telah melalui masa yang sulit.
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 89 Penggemar Juan

“Apa maksudmu! Jangan berpikir yang tidak-tidak,” ujar Tania sedikit kesal mendengar pertanyaan Maudy.“Aku ‘kan hanya ingin tahu. Sepasang suami istri yang tinggal bersama, tidak mungkin jika tidak….” Maudy mengedipkan matanya, meminta Tania mengerti sendiri dengan apa yang ia maksud.“Tutup mulutmu! Pikiranmu terlalu kotor.” Tania memukul Maudy dengan cermin, membuat Maudy tertawa terbahak-bahak.Mereka lalu berbaring bersama, menatap langit-langit kamar. Tania merasa bebannya sedikit berkurang setelah bercerita pada Maudy, seharunya Tania melakukannya sejak lama.Tania belum menceritakan semuanya, namun Tania merasa bebannya sudah sedikit berkurang. Itu lebih baik. Maudy adalah sahabatnya, jadi Tania tidak perlu khawatir.“Padahal aku sudah sangat penasaran dengan suamimu,” ujar Maudy memecah keheningan diantara mereka, “ternyata suamimu orang yang sudah sangat sering kita lihat.”“Kau bahkan sering menyumpahinya. Dan sekarang, dia yang menjadi suamimu. Kau mendapatkan karma, Tania
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 90 Kekacauan di Perusahaan

“Ali Pratama N?” ujar Juan membaca berita yang baru saja dikirim padanya. “Mengapa aku tidak memikirkan ini sejak lama. Padahal dia sudah mencurigakan. Dia selalu berada dimana pun kita berada.”“Aku bahkan melihatnya di pelabuhan saat kita hendak naik ke kapal pesiar untuk acara pameran.” Juan mengingat-ingat kembali tentang Ali yang tidak sengaja ia lihat saat itu. “Seharunya aku mencurigainya, tidak sembarang orang yang bisa masuk ke pelabuhan itu, namun dia dengan bebas bisa lolos dan masuk ke sana.”Juan menggerutu, merutuki dirinya sendiri yang lalai. Tidak biasanya Juan kecolongan seperti sekarang, biasanya Juan begitu sensitif dan selalu memeriksa apa pun itu yang mencurigakan, agar semuanya bisa berjalan semestinya.“N?” Ray ikut menyahut, “bukankah itu sudah jelas inisial dari Nugraha.” “Benar. Sepertinya Ayah Anda tidak ingin menyematkan nama Nugraha di belakang nama Aku dengan begitu terang-terangan.”Ray kembali diam. Apa yang dikatakan Juan sangat masuk akal. Ayahnya ti
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status