Home / Romansa / Presdir Dingin Itu Suami Dadakanku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Presdir Dingin Itu Suami Dadakanku: Chapter 111 - Chapter 120

134 Chapters

Bab 111 Mengarang Cerita

“Lebih baik kalian mengobrol, cobalah terbuka dengan Tania. Beritahu dia tentang Dewi dan langkah apa yang akan kau lakukan untuk membereskan semua itu.” “Tania sudah mengakui perasaannya ‘kan? Itu artinya kau memiliki peluang sekarang.” Ray dan Juan masih ada di dalam mobil yang terparkir di depan rumah. Mereka masih mengobrol bersama, melanjutkan pembicaraan mereka sebelumnya. Sekarang jarum jam sudah menunjuk pada angka tiga dini hari. Ray dan Juan baru pulang dari rumah tempat mereka berkumpul. Sedangkan Satria, ia menginap di sana. “Tapi, dia ingin berpisah Juan. Dia terlanjur salah paham dengan Dewi.” “Maka jelaskan semuanya, Ray. Jangan membuat kesalahpahaman itu terus berlarut-larut.” “Perasaanmu sudah terbalas, Ray. Kau harus ingat, Tania yang sudah membuatmu terlepas dari jeratan masa lalu yang begitu menyiksamu. Hanya Tania yang bisa melakukan itu, bukan Dewi.” “Jangan sampai kau mengulangi kesalahan yang sama.” Ray menghela napas. Apa yang dikatakan Juan ben
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Bab 112 Antara Dewi dan Tania

Karena perkataan Tania yang menyinggung perasaan Ray, membuat mereka kembali saling mendiamkan. Hal itu membuat Tania semakin denial dengan perasaan Ray padanya. Apakah dia harus bertahan, atau pergi. Belum lagi, Dewi yang datang menemui Tania. Membuat ia semakin bimbang jika harus bertahan. “Apakah kau tidak percaya padaku?” tanya Dewi. “Ray sudah menceritakan segalanya padaku. Dia datang menemui aku dini hari tadi, dia meninggalkanmu ‘kan?” “Tentu saja, karena dia lebih memilih aku.” Dewi menunjukkan sebuah foto di ponselnya. Foto Ray yang sedang tidur. “Dia datang padaku dan menceritakan semuanya. Ray memilih aku, Tania. Bukan kau.” Tania menatap dengan cermat foto yang ditunjukkan Dewi. Itu jelas foto Ray yang baru diambil semalam. Ray mengenakan pakaian yang sama sebelum pergi. Semalam, Ray memang pergi, namun Tania tidak tahu kemana ia pergi. Ray pergi setelah mendengar perkataan Tania yang mengatakan kalau Tania merasa sengsara bersama Ray. “Benarkah? Selamat untuk
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Bab 113 Berpisah Sebagai Jalan Terbaik?

“Apa saja yang dikatakan Dewi? Apakah dia mengancammu? Dia tidak melakukan hal yang buruk padamu ‘kan?” tanya Juan setelah Dewi pergi bersama dengan para pengawalnya. “Tidak, dia tidak melakukan apa pun. Kami hanya mengobrol,” jawab Tania. “Benarkah?” Pertemuan Tania dan Dewi terganggu dengan kehadiran Juan yang membuat keributan di luar restauran. Juan sedang mendisiplinkan para pengawal yang meninggalkan Tania sendiri untuk bertemu dengan Dewi. “Masuklah ke mobil, aku akan mengantarmu pulang. Biarkan para pengawal pulang sendiri,” ujar Juan sembari membuka pintu mobil, mempersilahkan Tania masuk. “Masuklah, kita perlu bicara,” ujar Juan kembali mempersilahkan Tania masuk saat melihat Tania yang hanya diam. Tania akhirnya masuk ke dalam mobil Juan. Sedangkan para pengawal pulang dengan mobil mereka masing-masing. “Apa saja yang dikatakan Dewi?” tanya Juan. “Mengapa dia bisa berpikir kalau dirinyalah Nyonya Nugraha yang harus dilindungi? Apa yang terjadi?” Saat ini m
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Bab 114 Pembatalan Surat Perjanjian

Tania baru sampai di rumah saat sore hari. Ia dan Juan menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol dan bertukar pikiran terkait bertahan atau pergi. Meski Tania tetap bertekad kuat untuk pergi, namun Juan selalu menasehati. Pesan Juan sebelum mereka berpisah adalah meminta Tania untuk bicara dengan Ray. Menanyakan kebenarannya dari Ray. “Kau dari mana saja, Tania? Bukankah sudah kukatakan, jangan membuat aku menunggu.” Ray berdiri, menghadang Tania yang baru saja masuk ke dalam rumah. “Aku rasa kau sudah tahu itu, Ray,” jawab Tania acuh. Tania berjalan melewati Ray. Ia ingin menenangkan pikirannya terlebih dahulu setelah perdebatan panjang yang ia lakukan dengan Juan. Tania butuh waktu sendiri. Tenaganya telah terkuras, hingga tidak ada yang tersisa untuk meladeni Ray. Namun, baru beberapa langkah Tania berjalan, tiba-tiba ia merasakan tubuhnya melayang. Ray mengangkatnya, membawa Tania ke kamarnya. “Ray, turunkan aku. Aku ingin istirahat di kamarku.” “Turunkan aku, Ray
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Bab 115 Akhirnya Berpisah

Seperti keinginan Tania, ia akhirnya meninggalkan rumah yang selama ini ia tempati bersama Ray. Ma Cee memeluk Tania saat melepasnya untuk pergi. Tania akan diantar oleh sopir. Ma Cee dan seluruh asisten rumah memang mengantarnya keluar, termasuk Juan yang juga turut melepas kepergiannya. “Saya harap Anda sudah memikirkan semua ini dengan baik, Nona,” ujar Juan saat Tania bersalaman dengannya. “Terima kasih atas segala bantuanmu selama aku berada di sini, Juan.” Tania melirik sekelilingnya, ia menyadari ketidakhadiran Ray. “Tolong sampaikan pada Ray, terima kasih atas kesempatan yang dia berikan untuk mengenalnya.” “Sepertinya hanya itu yang bisa aku sampaikan.” Tania mengusap ujung matanya saat merasakan matanya mulai berkaca-kaca. “Maaf, tapi tolong sampaikan permintaan maafku juga padanya atas segala kesalahan yang telah aku lakukan.” Setelah berpamitan pada semua orang, kecuali Ray. Tania lalu meninggalkan rumah yang selama berbulan-bulan lamanya menjadi tempatnya pulang
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Bab 116 Sebagai Seorang Ayah

“Kau bertengkar dengan Ray? Mengapa membawa pulang semua kopermu Tania?” tanya sang Ayah. Mereka sudah ada di dalam rumah. Ayah Tania sudah menidurkan Rose di kamarnya, sekarang ia tengah mewawancarai Tania yang tiba-tiba pulang dengan membawa semua kopernya. “Aku memutuskan untuk berpisah, Ray sudah melepaskan aku Ayah. Aku tidak ada lagi hubungan dengan Ray,” ujar Tania. “Apa maksudnya, Tania? Ray menceraikan kamu?” tanya Ayah Tania bingung, ia tidak bisa menangkap dengan jelas maksud perkataan putrinya. Tania mengangguk. “Iya, kami memutuskan berpisah. Aku meminta Ray untuk menggugat cerai aku. Semuanya sudah kami bicarakan, Ayah.” Ayah Tania mengerutkan keningnya, ia jelas tidak suka mendengar perkataan Tania. Perceraian bukanlah akhir yang baik dalam sebuah pernikahan. Itu adalah hal yang sangat tidak diharapkan. “Berpisah? Mengapa kalian berpisah?” tanya Ayah Tania dengan intonasi suara yang sudah sedikit tinggi. “Apakah Ray selingkuh? Dia benar-benar selingkuh dengan
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 117 Rose mengurung Diri

Sekeras apa pun Tania memaksa Ayahnya untuk mengatakan kebenaran tentang keterkaitan antara Ayahnya dan Ray, sekeras itu pula sang Ayah menutup mulut, bahkan berusaha menghindari Tania. Pada akhirnya Tania hanya bisa pasrah dan berusaha melupakan segalanya. Hubungan mereka juga sudah berakhir ‘kan. Tidak ada lagi yang perlu diperjelas. Sekarang antara Tania dan Ray hanya perlu fokus pada diri mereka masing-masing, dan menjalani kehidupan masing-masing. “Rose, mengapa murung, sayang?” tanya Tania pada Rose yang terlihat tidak bersemangat. Rose bermain sendiri, namun ia hanya membiarkan mainannya berantakan namun tidak dimainkan. “Di sini tidak ada teman. Rose juga tidak pergi ke sekolah, tidak ada guru, tidak ada bibi yang menemani Rose. Semuanya tidak ada Mama.” “Ini membosankan. Sangat-sangat membosankan. Rose benar-benar bosan!” ujar Rose mengeluh. Tania akhirnya berpindah tempat duduk di sebelah Rose. Tania menarik Rose yang lemas agar duduk di pangkuannya. “Rose mau ber
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 118 Menjadi Bahan Omongan Orang-orang

“Bagaimana kalau aku mengatakan bahwa semuanya belum berakhir?” Hingga Juan pergi meninggalkan rumah setelah memastikan Rose baik-baik saja, namun kata-kata itu tidak juga keluar dari mulut Juan. Nyatanya itu hanyalah khayalan Tania, sebuah harapan kecil yang timbul dalam benaknya. Ternyata Tania masih mengharapkan kehadiran Ray. Perasaannya belum benar-benar selesai. “Tania? Ada apa dengan Rose, Nak?” tanya Ayah Tania yang baru sampai di rumah. “Tidak apa-apa, Ayah. Rose hanya tidur, namun dia mengunci pintunya, membuat aku panik,” ujar Tania menjelaskan. “Syukurlah, Ayah sangat takut namun Ayah tidak bisa langsung menutup toko karena sedang ramai. Jadi Ayah terpaksa menelpon Ray.” Tania mengerutkan alisnya mendengar perkataan Ayahnya. Jika Ayahnya menelpon Ray, lantas mengapa Juan yang datang? Apakah Ray benar-benar sudah tidak ingin lagi menemuinya? “Mengapa aku begitu berharap,” batin Tania dalam hati. “Benarkah?” Tania tersenyum pelan, menutupi perasaannya yang be
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 119 Berpisah Dengan Cara Terbaik

“Ray, mereka bisa mengunggah tentang kamu di sosial media. Itu akan menjadi sorotan media,” ujar Tania panik. Saat ini mereka berada di dalam mobil Ray. “Aku tidak keberatan dengan itu.” “Bukankah kita memang pasangan suami-istri. Tidak masalah jika semua orang tahu itu.” Tania menghela napas, ia menatap Ray yang sedari tadi menatapnya dengan seulas senyuman. Jauh berbeda dengan biasanya yang selalu tampil dengan wajah datarnya. “Kita sudah akan berpisah, Ray.” “Hubungan ini telah berakhir, kita telah berakhir Ray. Nyatanya, kita memang tidak pernah memulai sebuah hubungan. Kita hanya memulai sebuah perjanjian yang mengikat kita.” “Bukankah perjanjian itu sudah berakhir sekarang?” Tania kembali tersenyum, ia menyelipkan anak rambut Tania ke belakang telinganya. Tersenyum semakin lebar saat tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata Tania. “Tidak bisakah kau menungguku, Tania. Barkan aku menyelesaikan semuanya,” ujar Ray begitu pelan. “Ray, semuanya sudah berakhir. Ti
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 120 Kesalahan Di Masa Lalu

“Apakah kau benar-benar ingin pergi, Nak?” tanya Ayah Tania pada putrinya itu. “Kita sudah membicarakan tentang ini, Ayah. Aku tetap akan pergi. Lagipula, sudah lama aku tidak berkunjung ke makam ibu,” jelas Tania. Keputusan Tania sudah bulat untuk kembali ke kampung halaman ayah dan ibunya, tempat ia dibesarkan. Di sana ia memiliki sebidang tanah dan juga rumah yang dirawat oleh keluarga ibunya. “Haruskah kau membawa, Rose? Bagaimana jika dia tinggal bersama Ayah saja di sini.” “Jika kau ingin tinggal lama di sana, tinggallah Nak. Namun, biarkan Rose bersama Ayah.” “Aku akan pergi bersama Ros, Ayah.” Tania menatap ayahnya yang menghela napas mendengar keputusannya. Akan tetapi, bagaimanapun juga, Tania tetap akan membawa Rose bersamanya. “Ayah, apakah Ayah tidak sadar, aku tidak benar-benar mengenal Rose, Ayah. Aku tidak menyadari bagaimana putriku tumbuh besar hingga seperti sekarang. Karena itulah, aku ingin menggunakan waktu aku kali ini bersama Rose. Aku ingin tahu segalany
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status