Home / Romansa / Taruhan Dengan Ceo Muda / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Taruhan Dengan Ceo Muda: Chapter 21 - Chapter 30

160 Chapters

Bab 21 Season 1

"Kita pergi sekarang, Kayn?" tanya Verlyn sembari tersenyum. Kayn terdiam dan menoleh ke arah Sellina. "Sellina, aku ..." Sellina menyentuh pipi Kayn. "Tidak apa-apa, Kayn. Aku bisa pulang sendiri, kok!" Kayn menggenggam tangan Sellina. "Tidak, aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Aku akan mengantarmu, dulu." Kayn menarik Sellina melangkah keluar dari ruangan bersama. "Tunggu aku, Kayn!" teriak Verlyn segera mengikuti Kayn dari belakang. Kayn dan Sellina melangkah masuk ke dalam lift dan Verlyn juga ikut masuk ke dalam. "Kenapa kau, mengikutiku?!" tanya Kayn kesal. "Kau tidak membaca pesannya dengan teliti, ya? Ibumu bilang bahwa kita harus pergi bersama!" "Merepotkan saja!" Pintu lift tertutup dan mulai bergerak turun, membawa mereka ke lantai satu. Kayn terus menggenggam tangan Sellina, sedangkan Verlyn hanya menggenggam ponselnya saja. "Kayn, aku pulang sendiri saja, ya," ujar Sellina di sebelah kiri Kayn. "Tidak, Sellina. Aku akan mengantarmu," balas Ka
Read more

Bab 22 Season 1

Kayn melangkah keluar dari rumah menggunakan hoodie berwarna abu-abu dan celana jogger berwarna hitam. Verlyn menoleh ke arah Kayn dan tersenyum. "Kau sudah siap, Kayn?" tanya Verlyn. Kayn mengangguk dan Verlyn menoleh kembali ke arah Villian. "Kami berangkat dulu, Ibu!" "Iya, nak. Hati-hati, ya," balas Villian. Verlyn mengangguk dan melangkah pergi bersama Kayn. "Aku yang akan mengemudi, sekarang!" ujar Verlyn bersemangat. "Tidak, aku saja," balas Kayn dingin. "Ga mau!" Verlyn langsung berlari ke arah mobil dan masuk ke dalam, membuat Kayn merasa kesal dan tidak bisa berbuat apa-apa. "Memangnya kau sudah mahir mengendarai mobil?" Verlyn melipat tangannya dan tersenyum. "Tentu saja! Aku sudah mahir mengendarai mobil sejak berusia enam belas tahun!" jawab Verlyn pamer. Kayn memutar bola matanya. "Lakukan sesukamu saja." Kayn membuka pintu mobil bagian belakang. "Hei, kenapa kau duduk di, belakang?" tanya Verlyn heran. Kayn melangkah masuk ke dalam dan menutup pintu mobil. "Ka
Read more

Bab 23 Season 1

Verlyn melangkah keluar dari toko dan terkejut melihat Kayn duduk di kursi depan sebelah pengemudi. "Loh? Ada yang aneh ..." Verlyn segera menghampiri Kayn yang sudah berada di dalam mobil. "Kau tidak duduk di belakang lagi, Kayn?" "Tidak," jawab Kayn singkat. Verlyn tersenyum senang. "Baiklah! Tapi, kau mau aku yang mengemudi?" tanya Verlyn lagi. "Jangan banyak bertanya, kita pulang saja sekarang." Verlyn menghela napas lalu segera masuk ke dalam mobil dan menyakan mesin. "Apa kau, yakin?" tanya Verlyn memastikan sambil melajukan mobilnya untuk masuk ke area jalan raya. Kayn tidak menjawab dan sibuk memainkan ponselnya. "Baiklah, jangan menyesal, ya!" Lima belas menit kemudian. "Ibu, kami pulang!" Verlyn melangkah keluar dari mobil. Kayn ikut keluar dari mobil sembari memegangi kepalanya yang kembali pusing. "Seharusnya aku tidak membiarkanmu mengemudi lagi!" ujar Kayn menyesal. Verlyn menoleh ke arah Kayn dan tersenyum. "Kau sendiri yang mau aku mengemudi, kan?" "Tapi j
Read more

Bab 24 Season 1

Verlyn merasa bingung ketika memilih gaun yang akan dikenakannya nanti untuk menghadiri acara pesta minum teh di rumah Villian hari ini. "Aku tanya Kayn saja, deh!" Verlyn segera mengambil ponselnya yang berada di kasur dan menelepon Kayn. Beberapa detik kemudian, panggilan di terima. "Kayn? Apa aku, mengganggu?" "Kau sedang mengganggu waktuku tahu!" "Kalau begitu tolong aku, sebentar!" Verlyn menyalakan kamera di ponselnya untuk mengajak Kayn melakukan panggilan video. "Kenapa tiba-tiba panggilan video?!" Kayn langsung mematikan kamera ponselnya. "Kau malu, ya? Haha!" "Jika tidak ada hal penting, akan aku matikan sekarang." "Oke-oke, maaf ..." Verlyn mengarahkan kameranya ke empat gaun panjang yang berwarna krem, coklat, hijau dan putih yang ada di kasurnya. "Bantu aku memilih gaun mana yang cocok untuk datang ke acara pesta minum teh ibumu!" "Kenapa harus aku yang memilih?" "Karena pilihanmu selalu tepat!" "Alasan yang tidak logis." "Masuk akal saja, bagiku. Cepat bantu a
Read more

Bab 25 Season 1

"Villian, kursi yang kosong di sebelahmu itu, untuk siapa?" "Apa dia seseorang yang dekat denganmu?" "Apa jangan-jangan dia itu.." Villian menghela napas dan tersenyum mendapat banyak pertanyaan dari teman-temannya. "Dia adalah orang yang sangat spesial! Karena dia juga, aku membuatkan pesta ini untuk memperkenalkan dirinya kepada kalian!" jawab Villian dengan raut wajah senang. "Seharusnya dia sudah, dat–" "Ibu! Maaf aku terlambat!" Verlyn melangkah menghampiri Villian, di temani oleh Kayn di sebelahnya. Villian beranjak dari kursinya dan melangkah mendekat lalu berpelukan dengan Verlyn. "Bagaimana perjalananmu kemari, nak?" "Sangat baik, ibu!" "Syukurlah ..." Villian menoleh ke arah Kayn yang masih berada di belakang Verlyn dan mengedipkan kedua matanya lebih lama. "Aku akan kembali ke perusahaan, sekarang." Kayn membalikkan badannya dan hendak melangkah pergi, tapi Verlyn tiba-tiba menahannya. "Kayn, terima kasih untuk yang tadi, ya!" ucap Verlyn. Kayn mengangguk dan mem
Read more

Bab 26 Season 1

"Hati-hati ya, nak!" Villian melambaikan tangannya ke arah Verlyn dan Kayn. "Kami pergi, dulu!" Verlyn membalas lambaian tangannya. Mobil mulai melaju perlahan keluar gerbang dan pergi ke rumah Verlyn. "Kenapa kau iya kan permintaan, ibu?!" tanya Kayn. Verlyn melipat tangannya dan menoleh ke arah Kayn. "Memangnya tidak boleh aku menginap di, rumahmu?" Kayn tidak menjawab pertanyaan Verlyn dan terus fokus melihat ke arah jalan. "Keluarga kita juga sudah dekat sejak aku belum lahir ke dunia, ini. Wajar kan jika Ibu mengajakku menginap untuk pertama kalinya?" lanjut Verlyn. Kayn memutar bola matanya dan tidak membalas kembali perkataannya. Di tengah perjalanan, Verlyn tiba-tiba merasa kedinginan dan menoleh ke arah Kayn. "Kayn, kau sudah matikan ACnya, kan?" tanya Verlyn memastikan. "Setiap malam aku tidak pernah menyalakannya." "Oke ..." Verlyn kembali menoleh ke arah jendela dan memeluk dirinya sendiri. 'Kenapa masih dingin, ya? Jendela juga sudah di, tutup.' Perlahan, rasa
Read more

Bab 27 Season 1

"Jangan bergerak, Verlyn!" Verlyn yang sedang bergerak untuk menjauh dari Kayn seketika langsung berhenti. "Memangnya ada apa, Kayn?" "Tanganku berada tepat di gagang pintu mobil. Jika aku bergerak sedikit saja, pintu ini bisa akan langsung terbuka dan kau akan terjatuh keluar." "Apa kita akna terus berada di posisi seperti ini? Jika ayah dan ibu lihat, nanti ..." "Diamlah!" Kayn semakin mendekat diri ke arah Verlyn dan memeluknya dengan erat perlahan. 'Apa akan terjadi secepat, ini ...?' Verlyn langsung memejamkan matanya. "Aku belum siap, Kayn!" Pintu mobil di belakanya tiba-tiba terbuka. "Ah!" Kayn menarik tubuh Verlyn dengan cepat ke pelukannya sebelum hampir terjatuh keluar lalu menutup kembali pintu mobil. 'Apa aku terjatuh?! Tapi aku merasa hangat dan nyaman di pelukan seseorang ...' batin Verlyn sambil masih memejamkan matanya. "Apa kau bisa melepaskan tanganmu sekarang?" tanya Kayn. Verlyn membuka kelopak matanya perlahan dan menengadah ke atas. Dia melihat K
Read more

Bab 28 Season 1

Verlyn terdiam setelah mendengar pertanyaan Kayn. "Boleh kau ulang pertanyaanmu tadi, Kayn?" pintanya. Kayn menghela napas. "Sampai kapan kau akan terus menerus mendekatiku seperti, ini?" Verlyn berpikir sejenak. "Mungkin sampai kau menaruh perasaan kepadaku? Hihi!" jawab Verlyn sambil tersenyum. "Jangan konyol, Verlyn. Sampai kapanpun, aku akan terus bersama dengan Sellina!" "Pft ... kau percaya diri sekali, Kayn!" "Memangnya, kenapa? Aku sudah bersama Sellina selama lebih dari dua tahun, dan kau?" Verlyn tersenyum lalu melipat tangannya. "Kau seyakin itu hanya karena sudah menjalin hubungan dengan Sellina selama dua tahun?" "Memang benar, kan? Jika hubungan terjalin sudah lumayan lama, itu berarti akan bertahan sampai akhir." "Hahaha! Kau polos sekali ternyata, Kayn ..." Verlyn perlahan duduk di sisi meja kerja Kayn. "Lalu sikap baikmu kepadaku tadi itu apa? Apa hanya sebatas rasa iba dan agar terlihat baik di mata orang tua kita?" tanya Verlyn. "Turun dari meja kerja
Read more

Bab 29 Season 1

"Kenyangnya!" ucap Verlyn pelan lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. "Mau tambah lagi, Verlyn?" tawar Khalix. Verlyn menggeleng pelan. "Terima kasih, ayah. Tapi aku sudah kenyang sekarang!" jawab Verlyn senang. "Syukurlah jika kau menikmati makan malammu, Verlyn!" ujar Villian. Verlyn mengangguk dan Kayn beranjak dari kursinya. "Aku akan kembali ke kamarku," ujar Kayn lalu melangkah pergi dari meja makan. "Kayn, kau belum menyantap hidangan penutupmu!" Verlyn membalikkan badannya ke arah Kayn yang sedang menaiki tangga. Kayn tidak menjawab dan terus menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya. 'Lagi, lagi dia berpura-pura tidak mendengarkanku! Padahal hidangan penutup adalah makanan yang paling di tunggu oleh semua orang!' batin Verlyn lalu kembali membalikkan badannya dan mendengus pelan. "Verlyn, dia memang jarang sekali menyantap hidangan penutupnya. Kau tidak perlu memikirkannya ..." Villian memberikan kue Smooth Strawberry kepada Verlyn. "Cobalah hidangan penutup ini
Read more

Bab 30 Season 1

'Apa dia tidak melanjutkannya?' Verlyn membuka matanya perlahan dan melihat Kayn yang masih menatap tajam ke arahnya. "Kayn ,,," Kayn melepas genggamannya dari tangan Verlyn dan menundukkan kepalanya. 'Apa harusnya aku tidak mengatakan itu, tadi?' batin Verlyn khawatir. Verlyn bangun dan duduk di sebelah Kayn. "Kayn? Apa perkataanku menyakiti perasaanmu?" tanya Verlyn pelan. Kayn tetap terdiam dan tidak menjawab pertanyaannya, membuat Verlyn merasa bersalah kepada Kayn. "Aku minta maaf, Kayn. Aku tidak bermaksud–" Perkataan Verlyn terhenti setelah mendengar Kayn terkekeh. "Kayn ,,," Kayn lagi-lagi tidak menjawab panggilan Verlyn dan tiba-tiba tertawa keras. "Hahaha! Aku tidak bisa menahan tawaku, sekarang!" Verlyn menatap heran ke arah Kayn. "Apa maksudmu?" tanya Verlyn tidak mengerti. "Apa kau tidak menyadari bahwa aku hanya bercanda? Hahaha!" jawab Kayn sembari masih tertawa. Verlyn mengerutkan dahinya kesal dan menatapnya dingin. "Jadi kau hanya mempermainkan
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status