Mrs. Chriss tersenyum lembut, lalu menyingkirkan helaian rambut dari wajah Freya."Kita tidak akan pernah berjuang sia-sia, sayang. Semua proses ini sudah membawa kamu sampai sejauh ini."Tangannya masih di pipi Freya, memberikan sentuhan yang begitu lembut, penuh rasa tenang. Senyum itu tetap ada, meski di baliknya ada kegelisahan seorang ibu yang disembunyikannya dengan begitu rapi, tak ingin menambah beban di hati putrinya. Dadanya sendiri terasa sesak, tapi demi sang putri, dengan sekuat tenaga, ditahannya air mata kesedihan di sana.Freya menghela napas lagi, kali ini lebih berat dari sebelum. "Aku takut, Ma. Takut sekali."Dia akhirnya mengucapkan kata-kata yang selama ini hanya mengendap dalam pikirannya. Bibirnya bergetar, dan dia menunduk, menatap tangan mommynya yang masih menggenggam tangannya. Perlahan tapi pasti, air mata Freya turun dengan lembut meninggalkan jejak-jejak di wajahnya yang pucat.Mrs. Chriss mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata di wajah Freya. “S
Last Updated : 2024-10-10 Read more