Home / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 261 - Chapter 270

291 Chapters

261. Jendela

“Siapkan pasukan terbaik, kita akan segera menangkap manusia tidak berguna itu.”“Baik, Tuan!"“Aku mau kalian berangkat sekarang juga dan seret orang itu ke sini.”“Siap laksanakan.”Mateo segera menutup panggilan dan mengirim foto pria yang sudah merusak mobilnya, beserta alamat dan tempat-tempat di mana saja orang itu bisa dicari.“Kita lihat saja sampai di mana kamu akan bertahan, jahanam.” Mateo mematikan layar laptop-nya, lalu menuju ke kamar. Namun, sebelum dia mencapai pintu kamar, seorang pelayan berlari terbirit-birit ke arahnya.“Tuan! Tolong, Tuan!” serunya dengan napas tersengal-sengal.“Kenapa? Ada apa?” tanya Mateo sambil menatap pelayannya itu dengan wajah tenang.“Mrs. Ryder, Tuan, Mrs. Ryder …,” ucap pelayan itu dengan panik. Mendengar nama mommynya disebut, Mateo langsung mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres.“Kenapa dengan mommyku?” sentak Mateo tidak sabar. Lagi-lagi pelayan pribadi Mrs. Ryder harus mengatur napasnya sebelum memberitahukan masalah yang se
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

262. Bekas di Jendela

Langkah kaki Chloe terhenti di tengah-tengah kamar milik Mrs. Ryder. Matanya menyusuri setiap sudut dari ruangan itu dan mencari sesuatu yang bisa menuntunnya untuk bisa menemukan keberadaan wanita itu. Tanpa terasa, pandangan matanya pada jendela di depannya. Tidak ada yang salah dengan jendela itu, tapi Chloe merasa kalau sudah ada sesuatu yang tidak beres.Didekatinya jendela itu dan selihat sesuatu di sana.“Sayang,” seru Chloe tercekat. “Cepat ke sini!”Mateo segera mendekati istri dan berusaha memahami apa yang terjadi di sana. Jiwanya sebagai seorang Mafia langsung menyala saat itu juga.Chloe hanya terdiam, sorot matanya tak pernah lepas dari bagian luar yang tampak tenang dengan gunung salju yang terlihat seperti permadani putih yang lembut tapi dingin membeku.Serpihan-serpihan putih kristal salju menari-nari di udara, lalu jatuh menumpuk bersama tumpukan salju lainnya. “Apakah ada sesuatu yang mencurigakan?” tanya Mateo penasaran. Dia memang mulai merasa ada sesuatu yang
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

263. Pencarian

Apa itu?” tanya Mateo dengan nada khawatir, matanya ikut mencari sumber bayangan yang dilihat Chloe.Chloe menelan saliva, hatinya berdegup lebih cepat. “Aku tidak tahu …, tapi kita harus menemukan mommy sekarang." "Aku setuju!"Dan tanpa banyak bicara lagi, mereka berdua berlari menyusuri jalan yang dipenuhi salju menuju ke dalam kebun, sementara kegelapan semakin menelan mereka, seakan menuntun mereka pada jawaban yang belum siap mereka hadapi.Chloe dan Mateo berjalan ke arah pepohonan yang sudah gundul karena musim salju.“Sayang, hati-hati! Jalanan sangat licin, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu."Chloe mengangguk sambil pandangan tetap ke depan. Dia tahu bahwa Mrs. Ryder ada di sana, dan mereka pasti akan menemukannya.Salju turun dengan lembut, menghamparkan lapisan putih yang tebal di atas tanah, membuat permukaan bumi menjadi putih dan berkilau.“Brrrr ….” Chloe menggigil kedinginan. Udara dingin menyelusup masuk ke dalam jaket tebalnya,, membuatnya merinding. Ditarik sy
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

264. Siapakah Pria Itu?

“Dia bilang, dia di sini,” bisik Mrs. Ryder. Tiba-tiba suaranya pelan dan serak. Tangannya terulur ke arah kegelapan, menunjuk entah ke mana. “Dia menyuruhku untuk ke sini supaya aku bisa menemukan suamiku yang sudah meninggal."Chloe dan Mateo berpandangan dengan wajah kebingungan.“Siapa yang menyuruh Mommy ke sini?” tanya Chloe pelan. Dia tidak mau membuat Mrs. Ryder ketakutan karena pertanyaan yang mereka ajukan.Mrs. Ryder menoleh ke arah Chloe dan membisikkan sesuatu.“Orang itu ... dia menyuruhku untuk menunggu di sini.”Mateo yang khawatir melihat mamanya yang terlihat kebingungan, segera merangkul bahu wanita yang telah melahirkannya itu dan menuntunnya kembali ke mansion. “Tidak, aku tidak mau pergi dari sini.” Terdengar rintihan protes dari bibir Mrs. Ryder. Dia mencoba untuk meronta, tapi tenaganya tidak sebanding dengan tenaga Mateo. “Mommy, Daddy sudah pergi meninggalkan kita berpuluh-puluh tahun yang lalu. Dia sudah tidak ada lagi di sini,” bujuk Mateo sambil terus me
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

265. Siksaan

Chloe dan Mateo menyempatkan diri untuk menemani sang mommy sebelum wanita tua itu memejamkan mata karena kelelahan. Mereka menghibur dan menenangkannya sehingga ia segera melupakan peristiwa yang baru saja terjadi.“Semoga mommy tidak mengingat kembali apa yang telah terjadi malam ini,” bisik Mateo saat ia menutup pintu kamar Mrs. Ryder dengan pelan.“Aku juga berharap yang sama.”“Apakah kamu kelelahan? Bagaimana dengan janin kita?” tanya Mateo lembut sambil menggenggam tangan Chloe dan mengajak wanita tercintanya itu berjalan dengan santai di sepanjang lorong mansion menuju kamar mereka. “Mereka baik-baik saja,” balas Chloe sambil mengelus perutnya dengan salah satu tangannya.“Dua hari lagi kandunganmu sudah memasuki bulan ke tujuh, dan aku sudah tidak sabar lagi menanti kedatangan mereka.”Chloe tersenyum lembut dan mempererat pegangan tangannya pada suami tercinta. Mereka terus berjalan dalam langkah yang pasti. Masa depan mereka terlihat indah di depan sana walaupun banyak ham
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

266. Siapa yang Berkhianat?

“Tuan, saya sudah tahu siapa yang telah merusak mobil Tuan,” lapor Isac. Mateo berdiri sambil bersandar di meja kerjanya dan menatap anak buahnya itu dengan wajah penasaran.“Apakah aku mengenal orang tersebut?” tanya Mateo tenang.“Dia adalah salah satu anak buah dari Albert, Tuan.”“Loh, bukankah Albert di dalam penjara sekarang?” “Betul sekali, Tuan, Albert memang masih dalam penjara, tapi ternyata dia telah memerintahkan pasukannya dengan meminjam ponsel dari seorang sipir penjara yang telah disuap oleh orang tuanya.”Mateo mencengkram pinggiran meja dengan kuat sampai buku-buku tangannya memutih. Dia seperti dilempar kembali ke masa di saat mobil mereka hampir berakhir dengan menabrak sebuah mobil pick-up. Wajahnya mengeras dan memerah. Isac hanya berdiri mematung, menunggu perintah dari sang boss besar. Namun, karena Mateo belum berkata apa-apa lagi, dia akhirnya membuka mulutnya.“Apa yang akan saya lakukan pada orang tersebut, Tuan Mateo?”“Buat dia sengsara sebelum aku sendi
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

267. Kopi dan Kue

“Aku beri kalian kesempatan. Serahkan diri kalian secara baik-baik sebelum aku sendiri yang menemukan siapa orang yang telah mencelakakan mommyku?”Kelima pria itu saling pandang dengan wajah pucat pasi, lalu menunduk ketakutan. Mereka terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu. “Baik, kalau tidak ada yang mengaku, maka kalian akan dikurung dalam ruangan penyiksaan mulai detik ini juga.”Salah seorang dari pria itu, langsung tersungkur jatuh, dia sudah tahu seperti apa ruang penyiksaan itu. Bahkan dulunya, dia sudah pernah bergabung dengan geng yang menyiksa para tahanan, sebelum dia menjadi tim IT“T-tuan, bukan saya yang melakukan semua itu, saya melakukan pekerjaan ini dengan benar selama ini.”“Lalu, kamu ke mana saja saat seluruh sistem dimatikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab?” bentak Mateo sambil mengepalkan tangannya dengan geram. Matanya terlihat berapi-api.“Saya sedang sakit perut malam itu tuan, entah kenapa, malam itu saya berkali-kali bolak-balik kamar mand
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

268. Mengatur Strategi

“Berikan padaku sketsa rumah dari Mr. Ragnar, karena aku perlu menempatkan kalian di posisi yang strategis.”“Siap, Tuan. Akan saya kirim sketsanya sekarang juga.”“Baik, aku tunggu.”Mateo kembali melangkahkan kakinya menuju ruang kantornya. Masih begitu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan sebelum peperangan yang sebenarnya terjadi.Tak berapa lama kemudian, inbox ema** Mateo berbunyi, ternyata itu adalah sebuah pesan dari Isac yang mengirimkan sketsa rumah dari Mr. Ragnar. Mateo segera menghenyakkan bokongnya di atas kursi yang empuk dan mulai mempelajari gambar yang ada di depannya. Tangannya tak henti-henti mencoret rencana yang akan dibagikan kepada anak buahnya.***Langit malam di kota Oslo terasa berat saat itu. Salju kembali turun dengan lebatnya. Serpihan putihya turun dengan pelan, menari-nari di udara sebelum berakhir di atas permukaan bumi. Setelah Mateo menambahkan penjagaan ekstra di seluruh mansionnya dan di sekitar kamar mommynya, kini dia mengumpulkan anak-anak
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

269. Menyelinap

"Jangan gegabah. Kita bukan gerombolan pecundang yang asal tembak.”"Siap, Bos. Kita bikin ini secara cepat dan bersih, bahkan tidak akan ada jejak yang tertinggal.”Mata Mateo menyipit, penuh tekad yang bulat.“Ingat satu hal. Mr. Ragnar itu licik. Dia pasti punya kejutan buat kita. Tapi malam ini, kita yang jadi mimpi buruknya."Setelah memberi instruksi terakhir, Mateo memimpin anak buahnya keluar dari gedung tua itu. Malam semakin larut, dan udara dingin menambah tegang suasana. Mereka bergerak diam-diam di bawah bayang-bayang gedung-gedung tua. Dengan senjata di tangan, mereka seperti sekawanan serigala, siap menyergap mangsanya.Mansion milik Mr. Ragnar terletak cukup jauh dari gedung tua tempat mereka berkumpul. Mateo menyiapkan beberapa mobil dan tak lama kemudian, mereka sudah tiba di tempat tujuan.***Di tempat pesta, Mr. Ragnar sedang duduk santai, dan meminum whiskey bersama beberapa rekan bisnisnya. Dia tidak sadar bahwa kematian sedang mengintai dari balik kegelapan. Pa
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

270. Siap?

Pling! Sebuah pesan masuk ke dalam kotak pesan Mateo.‘Tuan, silahkan masuk. Kami sudah aman di posisi yang sudah ditentukan.’Mateo segera memberi isyarat pada anak buahnya untuk segera memasuki kompleks mansion keluarga Wesley.Semua pasukan Mateo segera mengambil posisi sesuai dengan peta yang ada di tangan mereka. Pria-pria kokoh dan tangguh itu bergerak dalam diam. Mereka tahu ke mana mereka harus melangkah dan apa yang akan mereka lakukan.“Jangan melakukan pergerakan apa pun sebelum kita mendapat pesan dari Haider karena dia yang memeriksa semua jaringan CCTV."“Siap, Boss,” ucap pria-pria yang sedang bersamanya. Dengan sabar, mereka mengintai situasi yang ada. Suara detak jantung mereka seakan berlomba satu sama lain. Bahkan udara yang dingin dan salju yang turun, tidak menurunkan semangat mereka. Tubuh mereka panas karena hormon adrenalin di tubuh mereka meningkat. ***“Apakah Nyonya baik-baik saja?” tanya supir pribadi Mr. Ragnar yang sudah bekerja bertahun-tahun di sana. S
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more
PREV
1
...
252627282930
DMCA.com Protection Status