Semua Bab Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Bab 251 - Bab 260

291 Bab

251. Kalut

“Tapi aku mau telepon mommy sekarang, Auntie. Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu dengan mommy.”“Hmm, bagaimana kalau kita menelepon mommy setelah auntie selesai menyiapkan bekal untukmu?““Benarkah?”“Iya, sekarang kamu duduk dulu di sana sambil menunggu auntie selesai dengan semua ini.”Samuel mengangguk dan terlihat puas dengan janji Chloe. Dia segera menarik sebuah kursi dan menunggu dengan sabar di sana. Chloe pun segera menyelesaikan pekerjaannya, lalu mendekati Samuel.“Kita telepon mommy sekarang. Apakah kamu sudah siap?”“Yeaaahhh …,” seru Samuel dengan senyum merekah.Chloe menekan dadanya yang tiba-tiba terasa sakit, entah kenapa, instingnya mengatakan bahwa telah terjadi sesuatu pada orang yang paling dekat dengannya. Sambil menahan perasaan yang tidak nyaman itu, dia berusaha tersenyum di depan Samuel.Chloe pun menyambungkan panggilannya ke nomor ponsel Freya, nada dering terdengar beberapa kali, tapi panggilan mereka tidak dijawab.Samuel dan Chloe menanti deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-10
Baca selengkapnya

252. Kemarahan

Setelah menerima telepon dari Magnus dan mendengar berita tentang Freya, Chloe menutup telepon dan menghambur ke dalam pelukan Mateo. Tangisannya pecah dalam dekapan pria itu. Dengar sabar, Mateo menunggu sampai Chloe tenang dan menceritakan semua yang telah terjadi. Dengan air mata berlinang, Chloe memberiahukan semua kepada Mateo. Dia benar-benar terpukul dengan berita yang baru saja dia."Ini sangat menyedihkan," ucap Mateo menanggapi apa yang disampaikan oleh sang istri. Sambil mendengar cerita Chloe, tak henti-hentinya dia membelai rambut wanita itu untuk menenangkan hatinya.“Kita harus berangkat sekarang,” ucap Chloe begitu selesai mengatakan semuanya kepada Mateo.“Baik, aku akan meminta Isac untuk menyiapkan mobil.”Chloe segera meminta seorang pelayan untuk mengawasi Samuel kalau-kalau anak itu terbangun dan mencari dirinya. Tak lama kemudian, mereka segera berangkat ke rumah sakit.Sepanjang perjalanan, Chloe terlihat begitu gelisah, dia tidak bisa duduk diam dan terus men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-11
Baca selengkapnya

253. Penyesalan

“Semoga putri kita baik-baik saja, sayang,” ucap Mrs. Chriss dengan wajah pilu.“Aku juga berharap yang sama.” Pling! Terdengar bunyi pintu otomatis terbuka dari arah ruangan intensif tempat Freya diperiksa. Sontak semua mata langsung tertuju ke arah pintu tersebut.Seorang dokter dengan jubah putih keluar dari sana dan celingak-celinguk seakan sedang mencari seseorang. “Keluarga dari pasien yang bernama Freya Alberta?”Mr. dan Mrs. Chriss langsung berhamburan dan mendekati dokter tersebut. “Kami keluarga dari Freya Alberta.”“Baik! Silahkan ikut saya ke kantor.”Mr. dan Mrs. Chriss terlihat langsung panik, dengan langkah-langkah panjang, mereka mengikuti dokter itu ke ruang kantornya.“Silahkan duduk, Tuan dan Nyonya. Kenalkan, saya dokter Daniel.”Kedua orang tua Freya segera memperkenalkan diri mereka.“Saya adalah dokter yang menangani proses pemeriksaan terhadap pasien yang bernama Freya.”“Terima kasih, Dokter. Bagaimana kondisi anak kami sekarang?”“Hmm, sebentar, saya siapka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-12
Baca selengkapnya

254. Mr. Chriss dan Magnus

“Mrs. Chriss, apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Chloe pelan.“Kita harus menunggu lagi selama tiga jam, kalau kondisi Freya masih kritis juga, maka mereka akan mengambil tindakan operasi.”Magnus yang tidak tahan mendengar berita itu, segera berjalan dengan cepat ke ujung lorong. Dia terpukul, dan saat ini dia membutuhkan ruang untuk bernapas. “Magnus, tunggu sebentar,” teriak Mr. Chriss. Dia berlari mendekati Magnus yang terlihat putus asa dan tak bersemangat.Magnus menghentikan langkahnya dan menunggu kedatangan Mr. Chriss. Dia sudah siap menerima kemarahan pria itu. Magnus sadar bahwa dia telah melakukan kesalahan terbesar di hidupnya. Andai waktu bisa diputar, tentu saja dia sudah melakukannya dari tadi.“Maafkan aku atas tindakan dan perkataanku yang kasar tadi,” ucap Mr. Chriss pelan. Dia menatap pria muda yang dicintai oleh putrinya itu. Mr. Chriss bisa melihat kesedihan yang mendalam yang terlukis dengan jelas di wajah Magnus. Hal itu membuat dia tahu bahwa Magnus
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-13
Baca selengkapnya

255. Magnus yang Rapuh

Plak …, plak …, plak …. Tamparan demi tamparan mengenai wajah Fredic, anak buah dari Mr. Ragnar. “Apakah kamu sudah lupa satu hal yang paling aku benci?” teriak Mr. Ragnar dengan suara yang menggelegar. “Tidak, saya tidak pernah lupa hal itu, Tuan.”“Katakan, apa hal yang paling aku benci!” bentak Mr. Ragnar sambil kembali melayangkan tamparan ke pipi Fredic yang sudah biru lembam. Sudut bibir pria itu pecah dan mengeluarkan darah yang segar.“Tuan tidak suka kata ‘gagal,’” ucap Fredic ketakutan.“Lalu kenapa kamu masih melakukan hal itu kalau kamu sudah tahu bahwa aku benci akan hal itu?”“Maafkan aku, Tuan.”Bugh! Lagi, lagi, tendangan yang bertubi-tubi mendera tubuh Fredic sehingga dia jatuh dengan keras ke atas lantai. Namun, bukannya puas melihat Fredic yang sudah terkulai tak berdaya di sana, pria itu malah mendekati Fredic dan menendang wajah dan perut pria itu dengan sadisnya. Wajah Mr. Ragnar terlihat sangat bengis dan menyerupai pembunuh berdarah dingin. Tidak ada kata am
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-14
Baca selengkapnya

256. Bagaimana dengan Nasib Samuel?

“Freya telah bebas dari masa kritisnya,” ucap Dokter Daniel sambil tersenyum puas.“Bolehkah kami menjenguknya sekarang?” tanya Mr. Chriss penuh harap.“Boleh, tapi kami hanya memperbolehkan dua orang saja untuk saat ini.”“Baik, Dokter.”Mereka pun bergantian menjenguk Freya. Walaupun Freya belum sadar, tapi kebahagiaan terlukis jelas di wajah mereka. Setelah selesai menemui Freya, Chloe dan Mateo harus pamit pulang. Mereka tidak mau membuat Samuel kepikiran saat bocah itu terbangun nanti.“Tunggu sebentar, Chloe. Ada yang ingin kami bicarakan,” ucap Mr. Chriss sambil menahan Chloe dan mengajak wanita itu untuk duduk bersamanya di sebuah bangku panjang. Mr. Chriss dan Mateo ikut bergabung, kini hanya Magnus yang sedang menemani Freya. Tak henti-hentinya pria itu menggenggam dan mengecup punggung tangan wanita yang dicintainya itu. Betapa bersyukurnya dia melihat wajah Freya yang sudah terlihat segar kembali.“Ada apa ya?” tanya Chloe dengan wajah penasaran. Matanya yang bulat dan in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-15
Baca selengkapnya

257. Hampir Saja

“Sayang, aku akan mencoba menabrak gundukan salju di pinggir jalan, hanya dengan cara itu, kita bisa menghentikan laju mobil ini.”“Tapi itu berbahaya untuk anak kembar kita?” protes Chloe dengan mata membelalak. Mateo berusaha untuk tenang walaupun hatinya dipenuhi kecemasan.“Nyalakan lampu darurat!” perintah Chloe sambil menatap ngeri sebuah mobil pick up yang melaju ke arah mereka.“Aaaaahhh,” jerit Chloe penuh ketakutan. Dia mencengkram pegangan di pintu mobil dengan sangat kuat.Mateo mengarahkan pandangan ke depan sambil tangannya menyalakan lampu darurat. Mobil-mobil di belakangnya yang tadinya ramai membunyikan klakson, segera menghentikan tindakan mereka begitu tahu bahwa mobil Mateo sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.Begitu mobil pick itu semakin mendekat dari arah yang berlawanan, Mateo kembali memperlambat laju mobil dengan cara menurunkan gear pada tombol di sampingnya. Dengan cekatan, Mateo membanting setir ke arah kiri dan tetap menjaga agar posisi mobil tetap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-16
Baca selengkapnya

258. My Samuel

“Kenapa bisa tiba-tiba rem mobil ini bermasalah?” tanya Chloe penasaran.“Aku tidak tahu.”“Apakah kamu sedang mencurigai seseorang?” Mateo mengangguk cepat, tapi dia tidak bisa langsung menuduh atau pun menebak siapa yang telah melakukan tindakan licik ini. Namun, Mateo berjanji akan mengejar manusia yang telah berani bermain-main dengan nyawa Chloe, dan ketiga anak kembarnya.“Aku akan mencari tahu siapa yang telah melakukan semua ini.”Chloe memeluk Mateo, ia mencari kenyamanan di dalam dekapan sang suami. Mateo membiarkan Chloe dalam pelukannya. Dia segera menelpon Isac dan meminta anak buahnya itu untuk membawakan sebuah mobil yang lain untuknya. Tak lama kemudian, Isac tiba di tempat tujuan. Chloe dan Mateo segera balik ke istana mereka. Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya mereka mengucap syukur atas keselamatan yang telah mereka dapatkan.Setibanya di mansion, Chloe mendatangi kamar Samuel, dibukanya pintu dengan pelan dan menghampiri bocah yang sedang tertidur lelap itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-17
Baca selengkapnya

259. Kumpulkan Semua Bukti

“Maaf, Tuan, ada sesuatu yang ingin saya laporkan kepada, Tuan.”“Silahkan, Isac”“Bagian mekanik mobil sudah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada mobil yang Tuan gunakan hari ini.”“Lalu? Apa hasilnya?” tanya Mateo tidak sabar. Bukan tanpa alasan Mateo bersikap seperti itu, setiap kali mengingat kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu, dia geram dan ingin segera mencari pelakunya. “Mobil Tuan telah dirusak secara sengaja oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.”Brak! Mateo menggebrak meja di depannya sampai tangannya terasa kebas.“Ini videonya, Tuan. Silahkan lihat letak kesalahannya di mana.”Isac menyalakan tombol video dan rekaman hasil pemeriksaan dari mobil mewahnya kini mulai berputar.Mereka berdua terdiam sambil mempelajari video itu. Berkali-kali, Mateo menggeram kesal saat melihat kerusakan parah yang dialami mobilnya. Namun, bukan karena kerusakan itu yang membuatnya marah, tapi membayangkan kalau sampai terjadi sesuatu pada mereka tadi, itu yang membuat da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-18
Baca selengkapnya

260. Siapkan Pasukan!

“Tuan, ini semua hasil rekaman CCTV yang sudah saya kumpulkan,” lapor Isac sambil menyerahkan sebuah flashdisk kepada Mateo yang sedang memeriksa bisnis yang akan dia bangun untuk Chloe nantinya.“Terima kasih, aku akan melihatnya nanti.”“Siap , Tuan.”“Ikut aku sekarang,” ajak Mateo sambil berjalan ke arah pintu. Isac yang tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Tuannya, hanya bisa mengikuti dari belakang tanpa banyak bertanya. Mereka berdua terus berjalan menuju ruang bawah tanah. Di sana ada ruangan khusus yang biasa dipakai oleh Mateo untuk menyiksa tawanannya. Ruangan itu benar-benar terisolasi dan bahkan hanya beberapa orang saja yang tahu tentang keberadaan tempat itu.Begitu tiba di depan pintu besi, Mateo segera menekan satu tombol untuk mengaktifkan layar kecil di depannya. Setelah itu, dia memasukkan sidik jarinya dan voila, pintu itu pun terbuka. Seorang penjaga yang sedang menjaga para tahanan dari pertarungan beberapa hari yang lalu, segera menunduk hormat begitu menge
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
30
DMCA.com Protection Status