All Chapters of JENTERA SAKTI DAN MUSTIKA UDARATI: Chapter 81 - Chapter 90

127 Chapters

KEGELISAHAN GANIKA

"Apakah sudah ada kabar dari Sriti?" Tanya Pangeran Balaputeradewa pada Karmika salah seorang sandi wanita yang diselundupkan Sang Pangeran di dalam pasukan sandi bentukan Maharaja."Belum, Gusti." Kata Karmika"Hah, apa sih yang dikerjakan Sriti sehingga ia tidak mengirimkan kabar apapun? Bagaimana dengan Rukma?" Tanya Pangeran Balaputeradewa."Kabar terakhir yang hamba terima justru dari panglima Jentra. Mereka masih berada di hutan larangan Suksma Ngulandara, Gusti." Jawab Karmika."Kepada siapa Panglima Jentra memberikan kabar tersebut?" Tanya Pangeran Balaputeradewa."Beliau mengirimkan kabar kepada Wiku Wirathu untuk disampaikan kepada Maharaja dan mengirimkan berita kepada penanggung jawab Pasukan sandi Gananendra." Jawab Karmika."Apakah kondisi mereka baik-baik saja, Karmika?" Tanya Pangeran Balaputeradewa lagi."Sejauh yang saya tahu dari berita sandi, mereka dalam keadaan baik-baik saja Gusti." Karmika memberikan keterangan lebih lanjut."Lalu, ada berita apa dari istana sej
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

KEMARAHAN PENGGING

Penyerangan Maharaja Rakai Garung terhadap Sima Kelasa dan Panaraban telah membuat Raja Pengging Basundra murka. Namun karena kebijaksanaannya dan kewibawaannya sebagai seorang Raja, ia tak mau melibatkan kepentingan negara untuk melindungi adiknya. Maka ia mengutus beberapa orang perajurit sandi Pengging untuk memeriksa keadaan, sekaligus memantau pergerakan para sanditaraparan yang diperintahkan untuk menyisir seluruh kerajaan, demi menemukan keponakan Sang Raja, Mpu Panukuh.Mereka yang diutus Sang Maharaja adalah, Panglima tertinggi Pasukan sandi Pengging yang bernama Anggaraksa, dimana ia memiliki kesaktian setara dengan Panglima Jentra kenanga, Nagarjuna, Karuna Sancaka serta Panglima Medang lainnya. Ia disertai oleh Gentala dan Jaladara yang juga memiliki kelebihan yang dapat dibandingkan dengan Rukma karena mereka ada di bawah bimbingan seorang brahmana yang juga tidak kalah sakti dengan Wiku Sasodara dan Candavira bernama Badra Bhavana dan Prapta Pratala.Ketiga orang yang
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

PENGINTAIAN

Kabut tebal yang menelimuti Udarati menjadi keuntungan sekaligus kerugian bagi para pendaki dilihat dari tujuannya. Panglima Nagarjuna dan beberapa orang anak buahnya yang memiliki misi khusus dari Maharaja Samarattungga untuk mengawasi pergerakan Wiku Sasodara dan rombongannya, menjadikan kabut ini sebagai keuntungan yang membuat semua gerak-gerik mereka tidak terbaca lawan. Hal yang sama dilakukan oleh Cayapata dari Kerajaan Pengging yang juga mengambil kesempatan untuk bisa mendapatkan Mustika itu. Sementara di sisi lain Panglima Sandi Kanjuruhan yang bernama Hatala-pun tak mau kalah untuk ikut di dalam pendakian, sekaligus mengawasi wilayah kerajaannya, yang mulai disusupi orang-orang Asing."Sudah berapa orang yang kau lihat Ihatra?" Tanya Panglima Hatala"Hampir kurang lebih dua puluh sampai dua puluh lima orang." Jawab Ihatra"Dari Medang semuanya?" Tanya Hatala memastikan."Tidak tuanku. Tapi ada beberapa dari Pengging Tatar Sunda dan Galuh." Ihatra kembali menanggapi pertany
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

DENDAM SANG RAJA

Kabar dari Anggaraksa telah membakar hati Basundra, Raja Pengging. Maka diam-diam Sang Raja mulai mengerahkan pasukannya di perbatasan Barat, Utara dan Selatan. Sang Raja bahkan menurunkan hampir seratus lima puluh ribu pasukan. Dedamnya dipicu oleh perlakuan Maharaja Samarattungga atau Rakai Garung kepada kemenakannya.Hal ini-pun dilaporkan pada Kunara Sancaka oleh Ganandara sebagai anggota pasukan sandi Medang. Kunara Sancaka yang saat ini dalam kondisi sendiri, sedikit panik. Namun ia mencoba mengimbangi pasukan Pengging dengan mengerahkan seratus ribu pasukan yang terdiri dari tiga devisi berbeda. Ia bahkan memobilisasi para petani untuk memperkuat infantrinya.Pengerahan para petani dan warga sipil lainnya tentu saja membuat banyak Rakyan pemimpin Sima protes dengan kebijakan Kunara Sancaka."Panglima, tindakanmu ini benar-benar menyusahkan kami. Jika perang ini terpaksa dijalani, maka Medang tidak hanya akan mengalami kerugian militer saja, tapi juga kegagalan produksi pangan.
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

WIKU WIRATHU

Wiku Wirathu-pun memohon memasuki perkemahan pasukan Pengging dan mohon untuk menghadap Raja Basundra. Namun jalannya dihadang oleh Panglima Anggaraksa."Selamat malam Wiku. Ada yang bisa kami bantu?" Tanya Panglima Anggaraksa kepada Sang Wiku."Selamat malam Panglima Anggaraksa. Saya mohon, jika diperkenankan saya ingin menghadap Raja Basundra untuk berunding dan menawarkan perdamaian." Kata Sang Wiku dengan suara yang lembut dan tenang."Sebaiknya Wiku kembali saja. Tuanku Basundra sudah pergi untuk beristirahat sehingga tidak ingin menemui siapa-pun. Beliau harus menjaga stamina untuk pertempuran besok pagi." Jawab Anggaraksa dengan sedikit pongah karena merasa kekuatan Pengging ada di atas angin. "Baiklah. Saya akan menunggu hingga beliau nanti terbangun pada saat pagi untuk memberikan persembahan pada Dewa Surya. Setelah itu biarkanlah saya bicara dengan paduka Raja Basundra." Jawab Wiku Wirathu."Hmm, apakah memang begitu sifat-sifat orang-orang Medang yang suka memaksakan kehe
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

AGEN GANDA

Diam-diam Sriti menghilang dari rombongannya sendiri, lalu mengendap-endap perlahan menuju perkemahan Panglima Nagarjuna, yang tetap menjaga jarak dengan rombongan Jentra. Hal itu diikarena Sriti harus memberikan update terbaru apa saja yang dilakukan oleh Sang Wiku untuk mendapatkan Mustika Udarati.Apalagi anak buah Nagarjuan sudah mulai dihinggapi rasa dingin dan ketakutan yang disebabkan penunggu-penunggu Gunung Udarati."Apa lagi yang akan diperbuat wanita itu? Dia selalu saja menyusahkanku dan rombongan ini. Jika dia hilang di hutan Suksma Ngulandara ini, maka kita semua akan kesulitan mencarinya." Kata Amasu. Ia lalu membangunkan Jentra untuk menggantikan Rukma berjaga, sementara Amasu minta ijin untuk mengikuti Sriti."Memang dia melakukan apa lagi?" Tanya Jentra"Kalau pamitnya kepada Rukma sih mau buang air kecil. Sementara Rukma jika sudah berjaga dengan Gaurika akan cenderung kehilangan kewaspadaannya. Dasar labil. Sebentar-sebentar ingin pulang menengok Ganika, tapi kalau
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

KESEPAKATAN SASODARA DAN DEWA GUNUNG

Wiku Sasodara berjalan sendirian ke Punggung Gunung Udarati. Jentra dan kawan-kawannya mengikutinya dari jauh. Saat menemukan sumber mata air, bersucilah sang Wiku. Kemudian ia mendaki lagi dan sampailah pada bangunan kuil yang oleh masyarakat saat ini dikenal sebagai candi sepilar atau sepi ing nalar.Wiku Sasodara-pun mulai bersemadi. Ia menutup semua inderanya kecuali hidung. Setelah beberapa saat, wiku Sasodara merasakan rohnya keluar dari tubuhnya dan berjalan menyelami keadaan hutan yang sangat berbeda dari umumnya hutan di pegunungan. Di tempat itu semua pohon dan tumbuhan berwarna putih seperti tertutup lapisan es. "Berhenti Ki sanak!" Kata sebuah suara menembus telinga Sang Wiku. Sang wiku-pun menoleh dan ia menemukan seorang pemuda tampan mirip sekali dengan dirinya hanya lebih muda beberapa tahun."Siapakah anda dan mengapa anda menghentikan langkah saya?" Tanya Wiku Sasodara."Aku adalah bagian dari diri sejatimu. Mereka sering menyebutku adhi ari-ari." Kata pemuda itu.
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

PERJALANAN SELANJUTNYA

"Sebenarnya apa yang kau lakukan dengan Panglima Nagarjuna, Sriti? Apa kau tidak tahu bahwa Udarati adalah Gunung yang suci?" Tanya Candrakanti akhirnya setelah selama ini begitu sedikit bicara pada Sriti."Apa urusanmu bertanya-tanya?" Jawab Sriti ketus."Tentu saja itu urusanku dan urusan kita semua. Keselamatan kita di Gunung ini adalah tergantung dari prilaku kita. Jangan melakukan tindakan-tindakan bodoh yang bisa mencelakai diri kita sendiri, atau bahkan orang lain yang ada bersama kita." Candrakanti menegaskan kata-katanya."Kau hanya cemburu saja, Kanti. Karena banyak orang yang mencintaiku, sementara kau hanya mendapatkan belas kasihan saja dari Kakang Jentra. Itupun hanya karena kebetulan kau melahirkan anaknya. Jika tidak, Kakang Jentra-mu itu akan lebih senang mendapatkanku daripada dirimu." Kata Sriti mencoba untuk memprovokasi Candrakanti."Itu yang membuatku malas bicara denganmu. Kakang Jentra tidak ada hubungannya dengan misi rahasiamu bersama Panglima Nagarjuna. Dan
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

KEGALAUAN CANDAVIRA

Wiku Candavira menghela nafas panjang ketika menerima surat dari Sriwijaya. Ia melipat lontar itu dan menulis beberapa patah kata di lontar kecil yang diikatkan pada kaki Dlupak, burung dara kesayangannya. Ia kemudian menerbangkannya ke arah Timur."Magha!" Panggil Wiku Candavira. Seorang pemuda keluar dari kuthi tepatnya meditasi. Ia merupakan Bikku muda senior. Usianya belum genap dua puluh empat tahun namun sudah menjadi tangan kanan Candavira."Yah Guru." Jawabnya."Bisakah aku meminta tolong padamu?" Tanya Sang Wiku."Tentu Guru. Katakan saja apa yang kau ingin aku lakukan.""Dakilah Udarati dan bawalah Kalwang bersamamu." Kata Wiku Candavira."Tapi mengapa saya harus membawa Kalwang.Dia belum terlalu dewasa untuk mendaki Gunung, apakah tidak akan berbahaya?"Tanya Magha."Justru karena aku tahu dia masih kanak-kanak, dia harus menuntaskan pelajaran bela dirinya bersama Wiku Sasodara." Jawab Wiku Candavira."Lho bukannya selama ini Kalwang adalah murid guru. Dan pendidikan kanurag
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

PENGABDIAN KALWANG

Burung dara yang dikirimkan Wiku Candavira akhirnya sampai juga pada Wiku Sasodara. Perjalanan akhirnya ditunda untuk menunggu kedatangan Wiku Magha dan Kalwang. Karena penantian ini akan cukup lama, Wiku Sasodara akhirnya memutuskan untuk membuat beberapa gubuk yang bisa digunakan oleh anggotanya berteduh dari dinginnya hawa pegunungan dan hujan yang bisa datang tiba-tiba."Jadi, Wiku Candavira akan kembali ke Swarnabhumi?" Tanya Jentra."Ya benar sekali. Itu sebabnya aku merasa sangat kuatir. Orang-orang disekeliling Maharaja tidak semuanya baik. Maka aku sangat mengkhawatirkan keadaan Gusti Panukuh dan ibunya." Jawab Sasodara."Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?" Tanya Gaurika dan Candrakanti."Kita hanya bisa mengawasi mereka dari sini. Tempat yang sangat jauh."Kata Rukma."Tapi kita bisa mengandalkan Wiku Magha, murid kesayangan Wiku Candavira. Kemampuannya dan Amasu tidak jauh berbeda. Bahkan ia sedikit lebih pintar dari Amasu." Kata Wiku Sasodara."Ah masa begitu sih?
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status