All Chapters of JENTERA SAKTI DAN MUSTIKA UDARATI: Chapter 61 - Chapter 70

127 Chapters

CINTA YANG ANEH

Jentra merasakan kehangatan pelukan istrinya dan perlahan-lahan kemarahannya mereda. Ia mencium Candrakanti perlahan lalu kembali menangis di pundak istrinya."Mengapa orang jatuh cinta itu selalu bodoh?" Tanya Jentra"Karena cinta itu adalah perasaan paling aneh yang dimiliki manusia, Kakang. Kau tidak bisa menentang Rukma sekarang. Cinta yang begitu besar, kekuatannya melebihi air dan api."Kata Candrakanti"Iya, kau benar. Aku hanya takut kehilangan Rukma. Hanya dia yang menemaniku saat aku kehilangan semuanya. Itu sebabnya aku tidak rela jika melihatnya harus mati di usia semuda itu hanya untuk perempuan yang tidak layak untuknya."Kata Jentra."Layak dan tidak layak hanyalah cara pandang kita saja terhadap sesuatu, Kakang. Seperti diriku? Putri seorang perampok, hidup dihutan, tanpa bekal dan kepandaian apapun. Namun seorang Panglima besar Medang sepertimu toh tetap menjatuhkan pilihannya padaku. Hingga bicara seperti itu di depan wiku Sasodara."Kata Candrakanti"Bicara apa?"Tanya
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

TAMU BERBAHAYA

Rakai Panaraban menerima kedatangan Mpu Kumbhayoni dan beberapa pengikutnya dengan tangan terbuka. Namun beberapa abdinya sendiri mulai berbisik-bisik cemas, mengingat orang-orang ini adalah buronan kerajaan Medang. "Gusti, apa tidak terlalu berbahaya menerima mereka di sini. Pasukan sandi Medang pasti sudah mencium kemana mereka akan pergi." Kata Tumenggung Sudana. "Tapi ke mana mereka bisa pergi, Sudana? Mereka saudara kita. Sesama wangsa Sanjaya."Kata Rakai Panaraban. "Benar dimas Tumenggung Sudana. Kasihan mereka, jika kita bersikap begitu dingin. Apakah kita harus mengusir mereka? Apalagi kangmas Panaraban dan Mpu Kumbhayoni adalah saudara sepupu." Kata Dyah Meitala. "Saya tahu, Gusti ayu. Namun keberadaan mereka membahayakan sima kita. Bagaimana jika kemudian Rakai Garung atau Maharaja Samarattungga kemudian menyalahkan kita dan menghancurkan Sima kita. Padahal tempat ini adalah perlindungan terakhir wangsa Sanjaya yang masih benar-benar melestarikan peninggalan mendiang Mah
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

PERSAINGAN

Ganika begitu gelisah ketika ia tanpa sengaja mendengar percakapan bahwa ayahnya meninggal di dalam tahanan dan telah diperabukan. Kesedihan mencengkeram begitu dalam sehingga ia tidak menyadari ketika dirinya diperhatikan oleh Mahamentri I Halu. "Gandhali, mengapa kau begitu gelisah? Adakah yang menganggu pikiranmu?"Tanya Pangeran Balaputeradewa. Ganika yang masih belum terbiasa dengan nama baru yang diciptakannya sendiri, meskipun mendengar ia tidak terlalu memperhatikan. Sehingga Pangeran Balaputradewa akhirnya menarik sedikit selendang Ganika dengan sayang. Ganika yang tersendat jalannya tiba-tiba tersadar. "Ohh...!"Teriaknya lirih. "Kau sedang memikirkan siapa? Sampai kupanggil-pun kau tidak mendengarkannya?"Tanya Pangeran Balaputeradewa. ""Aduh....maaf beribu maaf, Gusti. Hamba tidak memperhatikan kedatangan paduka. Saya sedang berpikir untuk kembali ke tempat asal saya, Gusti. Tetapi saya masih berpikir panjang karena setelah dirampok saya tidak punya ongkos untuk pulang."
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

CERITA GUNUNG UDARATI

Ganandara dan Kawindra menghadap Pangeran Balaputeradewa setelah sembuh dari sakitnya sekembali dari mendaki Udarati. "Apa yang sebenarnya terjadi? Hingga kau kembali dengan keadaan seperti itu tanpa membawa apa-apa." Tanya Pangeran Balaputeradewa dengan nada sedikit dingin. "Ampuni kami, Gusti. Kami tahu, Gusti kecewa karena kami pulang dengan tangan hampa. Namun Gunung Udarati adalah Gunung yang luar biasa, Gusti. Hanya mereka yang memiliki kesucian hati yang akan mampu menembus hutan larangan bernama suksma Ngulandara itu." Kata Ganandara "Benar, Gusti. Kami bahkan menyaksikan kematian yang lebih mengerikan daripada di dalam peperangan. Hantu-hantu yang tak berbentuk, tak berwajah mampu menembus tubuh manusia dan mencuri jiwanya."Lanjut Kawindra sambil menahan air matanya. "Dan kau ingin aku percaya dongeng anak-anak seperti itu? Lalu untuk apa kau berlatih bertahun-tahun sebagai prajurit sandi yang tangguh dan hebat. Kau tahu nilaimu adalah satu nyawa prajurit sandi sama besar
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

RUMAH BARU

"Jadi ini rumah barumu, Gandhali. Kau bisa lebih leluasa tinggal di sini bersama Nini Suli. Kelak nanti jika sudah waktunya aku akan memperkenalkanmu dengan Kakakku Permaisuri Sri Kahulunan."Kata Pangeran Balaputeradewa. "Terima kasih, Gusti."Jawab Ganika dengan perasaan sedikit kacau karena ia tidak berharap bertemu dengan keluarga kerajaan yang telah menghancur leburkan keluarganya. "Oh ya, aku juga mendengar insidenmu dengan dayang Sriti beberapa waktu yang lalu. Hal itu jangan terlalu kau pikirkan. Sriti memang begitu tetapi untuk menjaga keamananmu, aku menempatkan Rukma dan Sena bergantian menjagamu. Jangan sungkan untuk meminta tolong pada mereka. Meskipun mereka perwira muda, mereka akan patuh pada perintahmu." Kata Pangeran Balaputeradewa. "Baik, Gusti. Kebaikan Anda, saya tidak mampu membalasnya. Hanya Dewa Agung yang akan memberikan banyak berkat untuk samua kemurahan anda kepada saya." Jawab Ganika tanpa mengalihkan pandangannya dari lantai. "Gandhali. Aku tidak memin
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

KEKESALAN SRITI

"Mengapa Pangeran Balaputeradewa sama sekali tidak melirik kepadaku? Padahal apa kurangnya aku coba? Memang sih kalau dibandingkan dengan gadis itu, ia lebih muda dan cantik sekali. Kalau jadi laki-lakipun aku pasti sudah jatuh cinta. Tapi aku sepertinya pernah melihat gadis itu tapi dimana ya?" Tanya Sriti dalam hati. Wajah Ganika memang seperti tidak asing bagi Sriti. Tetapi ia begitu penasaran dan terus mencoba mengingatnya, sampai tidak sadar ketika Pangeran Balaputeradewa datang dan memperhatikannya. "Heiii, Sriti!"Panggilnya. Seketika Sriti tergagap dari lamunannya dan dengan senyum ia menyambut kedatangan Mahamentri I Halu itu sambil menghaturkan sembah. "Ada yang Gusti perlukan dari saya sehingga Gusti memanggil saya?" Tanya Sriti. "Ya. Aku memanggilmu karena aku ingin memberikanmu tugas sebagai perajurit sandi." Kata Pangeran Balaputeradewa. "Tapi Gusti. Yang Mulia Maharaja menugaskan saya untuk melayani Gusti." Jawab Sriti. "Lha iya itu bentuk pelayananmu kepadaku ba
last updateLast Updated : 2024-05-08
Read more

SEBUAH PERINGATAN

"Mengapa kau begitu pendiam, Rukma? Apakah kau marah padaku." Tanya Ganika."Tidak Gusti Gandhali. Hamba tidak berani." Jawab Rukma."Kau berubah sekarang? Mengapa?"Ganika kembali mencecar Rukma dengan pertanyaan.Rukma hanya diam sambil mengukir sebuah patung kayu. Ia mengukir sosok Dewi Tara yang candinya baru dilihat akhir-akhir ini saat melintasi Kewu. Ia begitu kagum pada sosok Tara yang mengayomi, agung dan tenang. Tara juga merupakan perwujudan dari welas asih dan kehampaan."Rukma, apakah sosok dewi yang sedang kau ukir itu jauh lebih penting dari menjawab pertanyaanku?" Ganika meraih tangan Rukma hingga tak sengaja pisau Rukma melukai jari manis Ganika."Ah, maafkan saya Gusti. Saya sungguh tidak sengaja." Kata Rukma.Rukma yang panik dan tidak melihat ada kain di sekitarnya untuk menghentikan pendarahan di jari Ganika, ia segera menghisapnya dengan bibirnya. Ganika tersipu malu meskipun sedikit kesakitan. Sadar yang dilakukannya bisa mengundang pergunjingan, Rukma kemudian
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

LATIHAN YANG MENEGANGKAN

Wiku Sasodara memerintahkan pada bikku-bikku muda untuk menaruh balok-balok es di dalam bak besar terbuat dari batu andesit. Bukan hal sulit bagi para pengendali air untuk membekukan air menjadi es. Namun bukan berarti para pengendali air tahan dengan suhu yang dingin.Wiku Sasodara lalu memberi tanda agar Amasu dan Rukma memasuki bak air tersebut. Keduanya-pun mulai masuk ke dalam air es yang sangat dingin itu. Jentra dan Candrakanti mengamati dari kejauhan. Candrakanti bahkan sudah menggosok-gosok lengannya membayangkan betapa dinginnya di dalam sana."Apa kau sudah mulai kedinginan sebelum masuk ke dalam sana?" Tanya Jentra."Entahlah....memikirkannya saja aku sudah ngilu. Lihat wajah Rukma mulai membiru dan giginya sudah gemeletuk kedinginan."Jawab Candrakanti"Justru itu, ini adalah latihan permainan rasa. Jangan terlalu dipikirkan dan jangan tergoda untuk menyerah pada kekuatan indra perasa. Lihat Amasu, ia begitu tenang karena ia melepaskan rasa di dalam dirinya. Wajahnya juga
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

PERNIKAHAN

Pernikahan Pangeran Balaputeradewa dan Ganika berlangsung sangat meriah tanpa gangguan yang berarti. Semua begitu indah bagi Sang Pangeran. Namun seperti bencana bagi Ganika yang tidak mungkin mengelak lagi. Bagi Mahamentri I Halu pernikahan ini sekaligus akan memantapkannya mengusai tanah Walaing. Maka betapa terkejutnya Ganika ketika ia langsung diboyong Sang Pangeran menuju tanah kelahirannya itu.Rumah-rumah dan pendapa yang sempat diratakan pada saat penyerangan itu, sekarang telah dibangun dengan megah dan indah. Semua mata orang-orang Walaing itupun menatap tandu yang membawa Mahamentri I Halu dan istrinya memasuki perdikan. Beberapa orang bahkan terbelalak tidak percaya melihatnya, terutama Pawana yang masih sering mendatangi Walaing diam-diam."Putri Ganika?Benarkah itu putri Ganika?" Pawana terpana. Gadis yang pernah diinginkannya, saat ini menjadi putri boyongan yang dinikahi musuh mereka."Bukankah itu putri Ganika?" Seru beberapa orang yang berada di tepi-tepi jalan. Se
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

KESEDIHAN SANG PANGERAN

Air mata Pangeran Balaputeradewa menetes membasahi pipinya. Belum pernah selama hidupnya ia merasa dipermainkan seperti ini. Harga dirinya sebagai laki-laki sungguh terluka meskipun akhirnya ia bisa menguasai Tanah Walaing, namun tanpa lontar yang diinginkannya."Karma itu ada Pangeran. Tak ada waktu untuk menyesalinya. Berbuatlah lebih banyak kebajikan dan mulai tata hati serta pikiran, Paduka." Mpu Wirathu menasehatinya setelah ia mengetahui semua kejadian yang dialami Sang Pangeran.Pangeran Balaputeradewa sendiri akhirnya mengerti apa yang di dalam ajaran Sang Sidharta di sebut sebagai samsara. Cintanya menjadi sumber penderitaannya kini. Sama seperti Ganika yang tidak mampu membunuhnya, maka ia-pun tidak mampu membunuh Ganika. Setiap kali jauh darinya, kerinduan menyiksanya namun setiap kali menatap Ganika, ia tidak melihat cinta yang menyala di mata gadis itu.Balaputeradewa memang tidak menahan Ganika, namun mengurungnya di kamarnya. Hanya seorang dayang yang diperbolehkan masu
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status