Home / Romansa / BILLIONARE'S WIFE / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of BILLIONARE'S WIFE: Chapter 141 - Chapter 150

155 Chapters

BAB 79 CUKUP DIAM-DIAM

BAB 79 CUKUP DIAM-DIAMEva memang cukup berani, dia datang ke kantor Calvin untuk bertemu. Wanita cantik berambut pirang itu langsung menghampiri meja resepsionis di area lobby utama."Ada yang bisa saya bantu?" Seorang resepsionis wanita bertanya lebih dulu."Aku ingin bertemu Mr. Alexander!""Apa Anda sudah memiliki janji?"Semua tamu harus dipastikan telah memiliki janji, apa lagi untuk bisa bertemu dengan seorang Calvin Alexander."Sebutkan saja namaku." Eva menunjukkan kartu identitas karyawan miliknya. "Aku ingin bertemu segera!"Talisa baru datang dengan didampingi Tomas beserta dua orang pengawal berbadan tinggi tegap. Sekuriti yang berjaga di pintu dan semua karyawan yang berpapasan dengan Talisa tersenyum memberi hormat. Sudah tiga bulan ini Talisa mulai aktif di perusahaan serta ikut menempati posisi dewan direksi.Walaupun sedang hamil muda, Talisa masih berani memakai sepatu berhak agak tinggi dan berjalan tegap dengan cepat. Talisa berhenti terkejut ketika melihat Eva be
Read more

BAB 80 

BAB 80 Calvin tidak pergi untuk mencari Eva, Tapi dia langsung menanyakan Lorna."Apa Anda mengenal Lorna?" Calvin bertanya dengan suara tenang dan sangat sopan."Ya, itu putriku." Ini sudah ke dua kalinya Hanah didatangi seorang pemuda yang mencari Lorna."Apa kau tahu keberadaan Lorna?" Hanah masih gugup tapi kerinduannya pada sang putri tetap tidak dapat dia tutupi. "Sudah tiga tahun Lorna tidak memberi kabar, aku hanya ingin tahu jika dia baik-baik saja."ibu Lorna yang sudah jompo terlihat sangat sedih, mustahil jika Calvin tidak tergerak hatinya oleh ketulusan seorang ibu."Apa aku boleh masuk?" Calvin bertanya agar di ijinkan masuk ke dalam rumah karena saat itu dia masih berdiri di teras."Oh, ya!" Hanah terus mengangguk gugup. "Masuklah."Calvin juga dipersilahkan duduk di sofa kecil kusam yang terlihat sangat tidak cocok dengan postur tubuh serta pakaiannya yang selalu harum dan rapi. Hanah juga ikut duduk di depan Calvin, di seberang meja kecil dari kayu."Sebenarnya aku b
Read more

BAB 81 SUDAH KETAHUAN

BAB 81 SUDAH KETAHUANEva sama sekali tidak takut dengan ancaman Talisa. Eva menganggap Talisa hanya sedikit lebih beruntung karena lebih dulu dipungut oleh seorang Cavin Alexander dari tempat hibura malam. Talisa cuma wanita klub murahan yang terlalu besar kepala.Eva belum menyerah untuk kembali mendatangi Calvin Alexander. Kali ini Eva sedang mengintai Talisa dari dalam taksi, melihat Talisa datang ke gedung kantor dengan tiga orang pengawal berbadan tegap."Sekarang kau boleh merasa menang tapi bukan berarti Mr. Alexander tidak akan menyingkirkanmu wanita sombong!" Eva merasa jauh lebih cantik dan lebih muda dari Talisa. "Suamimu lebih menyukaiku!"Agar tidak kembali ketahuan seperti kemarin, Eva sengaja menunggu Talisa sampai masuk ke dalam lift baru kemudian Eva keluar dari dalam mobil. Eva juga langsung berjalan menghampiri meja resepsionis."Aku ingin bertemu Mr. Alexander.""Apa Anda sudah meiliki jaji?"Eva kembali mendapat pertanyaan sama persis seperti kemarin meski petuga
Read more

BAB 82 EVA

BAB 82 EVAKetika Calvin memberi ijin untuk Eva masuk ke ruang kerjanya, saat itu Eva sama sekali tidak tahu jika Calvin telah bertemu dengan neneknya. Eva merasa sedang berada di atas awan dan yakin akan segera menang dari Talisa.Ketika Eva baru masuk keruangan Calvin, dia melihat Calvin Alexander sudah duduk menunggunya dengan tatapan tajam. Sungguh Eva benar-benar bisa gila hanya dengan ditatap seperti itu. Eva sudah hampir berjalan untuk memberi pelukan mesra saat tiba-tiba Calvin memberi perintah tegas"Duduklah!"Eva langsung menghentikan langkahnya karena terkejut."Oh, oke!" Tapi mendadak Eva juga tidak berani protes.Calvin memiliki pembawaan yang tenang, tapi setiap ucapannya adalah perintah tegas, tidak dapat ditolak. Eva melihat Calvin Alexander yang sangat berbeda dari ketika dia sedang berada di atas ranjang. Tapi Eva sama sekali tidak menaruh curiga karena dia pikir pria itu profesional dalam pekerjaan. Eva benar-benar hanya di perhatikan dari seberang meja, tapi ane
Read more

BAB 83 SAUDARA MENYUSAHKAN

BAB 83 SAUDARA MENYUSAHKANDaren dan Eva baru selesai bergulat panas di atas ranjang, mereka masih sama-sama berserakan telanjang. Daren roboh terlentang dengan Eva yang masih kembali merayap untuk memberi sapuan lembut ke punggung batang jantannya yang telah terpuaskan."Siapa yang menembakmu di sini?" Eva mengecup jejak sengatan peluru di kedua sisi pangkal paha Daren.Daren tidak menjawab tapi Eva terus meraba ke banyak jejak sengatan peluru di sekujur tubuh Daren yang lain, di betis, di lutut, di sisi pinggang, bahkan di bahunya."Sepertinya kau sudah melalui pejuangan yang panjang." Eva masih membelai jejak lobang peluru di sisi perut Daren."Dari mana kau tahu ini semua hanya jejak peluru?" Bagi Daren semua itu adalah jejak dendam dan kemarahanya yang harus terbayar."Kakekku punya jejak luka peluru lebih banyak dari ini, nenekku masih menyimpan semua fotonya."Eva ikut berbaring di samping Daren kemudian lanjut bercerita. "Kakekku mantan tentara Uni Soviet. Di masa akhir peran
Read more

BAB 84 ANAK LAKI-LAKI

BAB 84 ANAK LAKI-LAKIDaren terkejut mendengar suara panggilan ceria dari bocah laki-laki kecil yang terlihat baru menendang bola."Papa!"Daren yakin dirinya sedang dikira sebagai Calvin. Rasanya masih sangat mengejutkan hingga Daren kembali sadar untuk segera menggendong anak itu untuk dia bawa bersembunyi. Daren membawa anak laki-laki tersebut masuk ke sebuah kamar yang kebetulan kosong kemudian menutup pintu.Daren menyentuh kedua bahu anak laki yang baru dia turunkan dari gendongan sambil setengah berlutut agar tinggi mereka sejajar. "Aku papamu!"Daren mendadak gugup ketika balas ditatap dengan serius oleh sepasang mata kecil di hadapannya."Kau bukan papa!" ternyata anak-anak tetap lebih peka."Aku adalah papamu!" Daren langsung memeluk anak laki-lakinya. "Kau adalah putraku!"Noah tetap menggeleng tegas. "Bukan! kau bukan papa!"Dada Daren malah didorong agar menjauh."Kau bukan papaku !"Ternyata Calvin tetap membesarkan anak laki-laki yang dilahirkan oleh Tamara sebagai put
Read more

BAB 85

BAB 85"Apa Adik Evan juga sering bermain di sini?""Ya kami bermain saat papa libur!""Apa Adik Evan sudah berulang tahun?" Daren terus coba mencari informasi dari kepolosan Noah."Ya, Evan mendapat hadiah mobil kecil yang dapat kami naiki berdua."Artinya anak Calvin dan Talisa sudah berumur satu tahun lebih. Daren terus dibuat terkejut karena keberhasilan Calvin menyimpan rahasia mengenai putranya dari semua orang."Apa kau juga mau hadiah mobil kecil?" Daren kembali bertanya pada Noah."Aku mau mobil tank!""Nanti akan ku belikan mobil tank, tapi jangan pernah bercerita pada siapapun jika kita pernah bertemu!"Noah langsung mengangguk dengan bersemangat."Anak pintar!" Daren mencium puncak kepala Noah kemudian buru-buru pergi.Begitu kembali keluar dari pintu gerbang Daren langsung menelpon Katrina."Calvin dan Talisa telah memiliki anak laki-laki berumur satu tahun!""Mustahil!" Katrina terkejut."Kita semua sudah tertipu, kau tidak akan pernah bisa menyingkirkan Talisa!" Daren m
Read more

BAB 86 EVA YANG MENJENGKELKAN

BAB 86 EVA YANG MENJENGKELKANSebenarnya Talisa juga masih kesal dengan kesombongan Eva, tapi begitu mengetahu Eva adalah adik perempuan Calvin, musthail jika Talisa bersikerss ingin marah atau cemburu. Seperti Talisa memang harus menelan kekesalannya sendiri karena rasanya dia juga belum bisa jika harus menempatkan dirinya sebagai kakak perempuan."Kenapa kau tidak memberitahu Eva mengenai yang sebenarnya?" Talisa bertanya pada Calvin yang baru kembali dari bertemu Eva."Aku belum bisa menebak Eva bakal lebih loyal pada siapa." Calvin tetap harus sangat berhati-hati, apa lagi Daren dan Eva sudah berulang kali tidur bersama. Calvin masih belum lupa dengan pengkhianatan Tamara setelah dia juga ditiduri oleh Daren dengan sangat licik."Lalu apa rencanamu?""Eva akan pindah ke rumah yang telah aku sediakan dengan sekuriti dan supir."Kali ini Calvin akan menggunakan Eva sebagai umpan untuk menarik Daren masuk kedalam perangkap mematikan."Bagaiaman kau yakin Daren tidak akan curiga?"
Read more

BAB 87 GARA-GARA EVAN

BAB 87 GARA-GARA EVANSatu Minggu berlalu tapi Daren sama sekali belum muncul. Calvin memang telah membaca semua rencana Daren, sampai sebuah kejutan tak terduga ketika Daren bertemu putranya dan setelah itu rencananya mendadak berubah. Kali ini Daren sedang fokus untuk mendapatkan putra Calvin."Evan ingin bermain dengan Noah." Talisa memberitahu Calvin. "Dia terus merengek sejak kemarin.""Nanti akan aku antar." Saat itu Calvin masih terlihat sibuk di ruang kerjanya meskipun hari libur."Aku bisa menemaninya bersama Tomas atau Robin." Talisa ingin pergi sendiri tidak ingin menganggu kesibukan Calvin."Tidak, biar aku antar!" Calvin tetap bersikeras ingin pergi sendiri untuk menemani putranya. "Tunggu dua puluh menit lagi.""Oke, aku ambil Evan dulu!""Jangan gendong putramu!" Calvin mengingatkan Talisa yang sudah berjalan keluar pintu.Calvin memang benar-benar sangat disiplin dalam menjaga kehamilan istrinya. Apa lagi dalam kehamilan keduanya ini Talisa terus mual dan muntah sampai
Read more

BAB 88 TALISA INGIN BETEMU EVAN

BAB 88 TALISA INGIN BETEMU EVANCalvin langsung pergi mendatangi Eva. Setelah sekian minggu tidak berkunjung, pastinya Eva tersenyum bahagia melihat kedatangan Calvin Alexander ke tempat tinggalnya di akhir pekan."I miss You." Eva menghampiri Calvin yang baru masuk dari ambang pintu untuk dia peluk mesra."Duduk!"Perintah tegas dari bibir Calvin membuat Eva terkejut karena biasanya Daren memang tidak pernah menolak sambutan Eva."Aku memberimu perintah untuk duduk!" Calvin mengulang perintahnya dengan lebih tegas karena melihat Eva masih berdiri kaku belum bergerak.Dengan dada terus berdebar Eva melangkah mundur pelan-pelan untuk duduk di sofa. Eva benar-benar duduk dengan patuh tanpa berani bergerak karena tatapan Calvin membuatnya takut. Untuk sekedar menarik napas pun sepertinya Eva memang harus hati-hati karena Calvin sedang dalam mode siap meledak, Daren sudah sangat lancang berani menyentuh putranya.Calvin melempar foto pasport Daren ke atas meja di hadapan Eva."Perhatika
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status