Home / Romansa / Suamiku seorang Mata-Mata / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Suamiku seorang Mata-Mata: Chapter 11 - Chapter 20

210 Chapters

Bab 11: Bayu galau

Bayu dan Aldo menyambut Nala dan Blue. Aldo sudah tampak riang. Ia nyaris melompat ke pelukan Blue, kalau tidak ditarik oleh Bayu. Tampaknya, suasana penggrebekan penculik menjadi momen paling membahagiakan dalam hidupnya.“Ibu!” seru Bayu. Ia berlari menuju pelukan Nala. Nala bergeming, karena tidak biasanya Bayu bersikap manja. Tapi, ia segera sadar kalau gerak-geriknya sekarang sudah dipantau oleh beberapa pasang mata.“Nala..” kata Sarah. Ia tampak takjub, setengah tak percaya. “Kau tidak apa-apa, kan?”“Kurasa begitu..”Blue berdeham, seolah memberi isyarat kepada Nala agar bersikap sok lemah dan tak berdaya.Nala berhasil menangkap maksud terselubung Blue. “Eh, oh.. ya..” Ia menekan dahinya dan berjalan agak sempoyongan. Bayu memegangi Nala setengah hati, karena tahu ibunya payah saat diminta berakting. “A.. aku agak dehidrasi..”Beberapa orang mengerubungi Nala, namun dengan cekatan, Blue mengambil alih. Ia menyandarkan ke
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Bab 12: "Aku menemukanmu, Ayah.."

Ini adalah hari pertama Bayu menginjakkan kaki di sekolah pertamanya. Ia, bersama Nala, tidak ada yang jago berakting seperti Blue. Setidaknya, Bayu masih jago menjaga mimik wajahnya agar tidak terdeteksi lawan bicaranya. Kalau sedang dalam keadaan bermain peran, Bayu tidak banyak bicara dan bersikap manja. Ia menggelayutkan badannya ke lengan Nala, seperti yang ia lakukan sekarang.Bayu sudah memakai seragam merah putih yang sudah dicarikan Blue beberapa hari yang lalu. Karena tubuh Bayu agak tinggi dari siswa kebanyakan, Blue memilih menjahitkannya ke seorang kenalan. Saat ini, Bayu tampak seperti bocah SMP yang tinggal kelas dan terpaksa mengulang kelas 4 SD lagi tahun ini.“Apa kurikulum anak SD sekarang?” bisik Nala.“Kalau aku tidak salah ingat, untuk matematika masih membahas KPK dan FPB. Operasi hitung campuran, mengukur sudut sederhana dan pecahan.”Nala terganggu dengan kata ‘sederhana’ yang diucapkan oleh Bayu. “Ibu tahu Bayu sudah meng
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 13: Blue dan alkohol sialan (lagi)

Buk!Nala menutup pintu mobil dengan kesal. Ia sudah mencium Bayu secukupnya sebelum memutuskan pergi dari cengkraman Bu Anggi, kepala sekolah narsistik.“Ada apa? Kau habis bertemu siapa?” tanya Blue.Nala merebut botol kecil berisi wiski dari tangan Blue, dan menegaknya sekaligus.“Hei! Itu bekal makan siangku nanti.”“Nanti kuganti.” tukas Nala. “Kau yang benar saja. Masa’ tidak menyelidiki tempat ini terlebih dulu?”Blue menghela nafas panjang. Kali ini, ia tahu permasalahannya. “Kau sudah tahu ya?”“Tentang apa? Tentang sekolah ini milik Elang Grup, atau tentang kepala sekolah yang narsis?”“Eh? Apa?”“Lupakan!” sergah Nala. “Kenapa tidak kau beritahu kami, setidaknya aku, kalau sekolah ini juga antek-antek Elang Grup?”“Maafkan aku. Kupikir lebih nyaman kau tidak tahu.”“Aku jauh dari kata nyaman, kau tahu!” Nala bergidik mengingat kembali sikap penuh penekanan Bu Anggi. “Apalagi
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Bab 14: Kelemahan Bayu adalah perempuan

Bayu memasuki ruang kelasnya setelah Bu Anggi dan Nala pergi. Kelas Bayu cukup luas, berada di lantai empat, selisih dua gedung dari gedung guru dan kepala sekolah. Dinding kelas dipenuhi dengan cat putih dan biru muda yang kalem, memantulkan cahaya lampu yang bekerja tidak terlalu keras karena sinar matahari menerobos masuk. Satu sisi dinding yang menghadap lapangan, terbuat dari kaca tebal yang transparan. Bayu bisa melihat kotanya yaang dipenuhi gedung pencakar langit, dan mengintip anak kelas tiga bermain kasti di lapangan sekaligus dari sana.Di tengah ruangan, terdapat meja besar yang terbuat dari kayu jati kokoh dan gelap, diamplas dan dipernis sedemikian rupa sampai halus dan mengkilap. Di atasnya terdapat layar sentuh canggih, memantulkan gambar-gambar ilustratif macam-macam hewan-hewan bersimbiosis. Sebuah kanvas putih elektronik yang menempel di dinding di belakangnya, membuat gambar-gambar itu tampak menonjol dan atraktif. Di sisi l
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

Bab 15: Blue bimbang setengah mati

Blue menyelimuti Nala yang tertidur pulas di sofa ruang tamu. Secangkir teh sudah ia siapkan di meja, kalau-kalau Nala terjaga saat kerongkongannya kering. Sebuah surat bertulisan ‘Aku pergi dulu, pulang larut.’ ia selipkan di bawah cangkir.Blue memperhatikan Nala sekali lagi. Ia mengecup kening wanita itu sebelum keluar dari rumah. Sebuah kecupan lembut yang amat berarti bagi Blue yang tak mungkin Nala mengerti. Sebenarnya, Blue juga tidak ingin Nala sepenuhnya tahu kalau saat ia sudah jatuh hati.“Bram..” Sesaat sebelum Blue menutup pintu, Nala mengigau. Hal itu membuat hati Blue goyah. Sudah sepuluh tahun lamanya mereka mencari Bram, tapi Nala tetap mencintai suaminya itu. Dalam hati, Blue berharap kalau kejadian pagi ini, di mobil, tidak terjadi saat Nala sedang mabuk. Ia ingin Nala juga mengingatnya. Blue sudah muak menyimpannya sendiri. Tapi, ia sadar. Saat Nala menyadari apa yang sudah mereka lakukan setiap Nala dalam pengaruh alkohol, h
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

Bab 16: Mantan pacar Blue?

“Bayu pulaanngg..”Blue dan Bayu memasuki rumah yang sudah kosong. Selembar selimut diletakkan di atas sofa. Cangkir teh tampak kosong dan ada secarik kertas di bawahnya. Terdapat sebuah tulisan di bawah catatan yang ditinggalkan Blue pagi ini.‘Aku pakai taksi online. Aku lupa harus pergi ke rumah sakit sekarang. Makan malam Bayu kuserahkan padamu.’“Wah, sepertinya kita bebas, nih.”“Kenapa, paman? Ibu pergi kemana?”Blue menyodorkan kertas itu ke Bayu, selagi ia merebahkan diri ke sofa. “Dasar wanita ceroboh.”“Memangnya sudah mau pembukaan?” Bayu melepas kaos kakinya dan meletakkan tasnya. Ia juga mulai melonggarkan dasinya. “Sepertinya, Ibu akan sibuk sekali.”“Memulai sebuah rumah sakit baru memang sulit juga, sih.” aku Blue. “Harus teliti dan cukup detail saat membuat standar prosedur operasional, membuat peraturan manajerial, mengatur keamanan, dan memastikan semua tetap bekerja saling berkesinambungan mengingat
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

Bab 17: Dokter mesum itu siapa, sih?

Hampir dua puluh lima tahun yang lalu, Nala kecanduan drama korea. Ia selalu memimpikan hidupnya akan diwarnai serangkaian kisah ajaib dan hangat seperti yang dialami tokoh utama wanita di dalamnya. Terkadang, kisah hidup Nala terasa jauh lebih ringan daripada masalah yang dialami tokoh dalam drama, membuat hati Nala sedikit terhibur dan bersyukur. Sayangnya, tokoh yang seperti itu, selalu dibarengi dengan pertemuan manis. Nala, saat masih SMA, benar-benar anak culun yang jarang bergaul dengan lawan jenis. Neneknya bahkan sering meledek. Meskipun begitu, Nala hanya berlagak sebal. Ia tahu, cara meledek neneknya lebih terdengar seperti penghiburan baginya.Saat bertemu Bram, hidup Nala berubah drastis. Kesehariannya menjadi lebih berbunga-bunga dan selalu menantikan hari esok. Biasanya, Nala hanya akan menikmati hari-harinya sebagai kewajiban sebelum maut menjemput. Ia berusaha keras untuk tetap waras di tengah kesendiriannya. Tumpukan laporan keuangan adalah satu
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

Bab 18: Kau ketahuan, Sky

“Ibu pulang.. eh, ups..” Nala memelankan suaranya begitu melihat sebagian lampu di rumahnya padam, menandakan kalau penghuninya sudah tidur. Nala berjalan ke ruang makan, dan mendapati sebuah piring yang ditutup. Nala membukanya dan bau semerbak nasi goreng tampak menggodanya. Ia pun mencuci tangannya di wastafel sebelum menikmati makanan yang sudah sengaja Blue sisakan itu.Nala menggerakkan kakinya agak cepat di suapan pertama, menandakan betapa enaknya masakan Blue. Bram juga pernah membuatkannya sop buntut dan rasanya luar biasa lezat. Blue pun, sebelum ini juga pernah memasakkannya pasta dan beberapa makanan lain. Nala ingin memberikan terimakasihnya kepada ibu mereka, yang telah menurunkan keahlian memasak yang hebat itu kepada kedua anaknya. Nala sangat beruntung.“Wah, apa seenak itu?” tanpa sadar karena keasyikan mengisi perut, Blue mengagetkan Nala.Nala nyaris tersedak dan buru-buru mencari gelas berisi air. Blue membantunya.
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

Bab 19: Sky dan Blue part. 1

Dua puluh dua tahun yang lalu.Seorang remaja dengan rambut keriting melingkar, sedang mengayunkan sebuah ayunan. Ia menghibur seorang anak kecil laki-laki yang masih berusia sekitar lima tahun. Di pangkuan bocah itu, ada boneka sapi usang yang tangannya putus sehingga isinya keluar. Mata si bocah tampak sembab, seperti baru saja menangis lama. Meskipun ayunan membuatnya nyaman, tapi sesekali ia agak sesenggukan.“Sudah, ya..” kata remaja laki-laki sambil tetap menjaga agar ayunan tetap berayun. “Kemal sudah selesai, kan, nangisnya?”“Tapi.. hiks.. tangan sapiku putus, kak..”Remaja itu tersenyum. “Nanti minta tolong Bunda saja, ya? Siapa tahu Bunda bisa perbaiki.”“Kakak yakin tidak akan menghukum Cepu?”Remaja itu tersenyum kecil. Ia nyaris tertawa mendengar tingkah lugu Kemal, adik asuhnya. “Cepu itu anjing liar, Kemal. Dia masih belum paham aturan dasar beretika. Kalau Kemal rajin merawat dan mengajarinya sopan santun, k
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

Bab 20: Sky dan Blue part. 2

Masih dua puluh dua tahun yang lalu.Sky menendang sebuah batu yang tak bersalah. Ia berjalan setidaknya sudah nyaris sepuluh kali mengitari bukit tempat tinggalnya. Karena bosan, ia memutuskan untuk turun dan berjalan-jalan di desa seberang. Desa tempat Kemal berasal.Sudah nyaris sebulan ibunya dimakamkan, namun yang terlihat justru karangan bunga yang tak ada gunanya. Ia justru kehilangan momen berduka karena hatinya membuncah. Ia merasakan dendam mengalir di setiap nadinya, menyatu dalam darahnya. Ayahnya tidak datang. Sky menunggu pria paruh baya menyebalkan itu datang dan bersimpuh untuk meminta ampunan di depan jasad istri pertamanya untuk yang terakhir kalinya. Namun, pria keparat itu tidak datang. Bahkan, mungkin, tidak akan pernah datang. Ayahnya itu ternyata memang sudah membuang ibunya sejak pertama kali mereka memutuskan membangun panti asuhan itu. Bahkan, adik Sky, sejak hari itu, tak pernah datang lagi ke panti. Mereka sudah tak p
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more
PREV
123456
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status